"Hai Shin, kata nyokap lo kemarin lo sakit ko sudah masuk sekolah aja, apa sudah sehat?" tanya Abi
"Alhamdulillah, sudah mendingan walaupun kaki gue masih sedikit nyeri dan sakit kalau diajak jalan," jawab Shinta
"Apa lo jatuh?" tanya Abi
"Tidak, tapi setelah hari itu kakiku jadi sakit seperti terkilir," jawab Shinta
"Coba kau periksa ke rumah sakit dan lakukan rontgen, aku khawatir kamu digigit nyamuk chikungunya, karena efeknya bisa menyebabkan kelumpuhan. Apa mau aku antar sekarang?" tanya Abi
"Tidak perlu, nanti pulang sekolah saja. Biar ibuku yang akan mengantarnya. Terima kasih," jawab Shinta
"Apa kamu sudah mau pulang?" tanya Abi
"Belum, aku masih harus mengikuti ekskul tari, jadi aku mungkin pulang jam empatan,"
"Jangan terlalu memaksa, kalau kau sakit lebih baik izin saja. Aku akan mengantar kamu pulang ,"
"Tidak usah Abi, terima kasih," jawab gadis itu meninggalkan Abi
Kenapa sih lo selalu nolak bantuan gue Shin, padahal gue tulus sama lo. Tapi dari dulu kamu sedikitpun tidak pernah mengerti perasaanku.
"Aish, aku cari-cari gak ketemu ternyata disini!" seru Rain menghampiri Abi
"Apa kau masih mencintainya?" tanya Rain
"Begitulah, sulit bagiku untuk bisa move on dari dia. Bagiku tidak ada gadis lain yang lebih cantik dan menarik selain Shinta. Tapi sayangnya cintaku bertepuk sebelah tangan, dia tidak pernah membalas cintaku, Baginya Leon adalah cinta pertama dan terakhir untuknya, walaupun aku tahu mustahil bagiku untuk menggeser posisi Leon dihati Shinta tapi aku tetap saja tidak bisa berpaling darinya," jawab Abi berkaca-kaca
" Sabar ya guys, cup-cup, tayang-tayang!" hibur Rain sambil memeluk sahabatnya itu
"Kau membuat ku berantakan
Kau membuat ku tak karuan
Kau membuat ku tak berdaya
Kau menolakku acuhkan diriku
Bagaimana caranya untuk
Meruntuhkan kerasnya hatimu
Kusadari ku tak sempurna
Ku tak seperti yang kau inginkan
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku.. "
Rain merangkul Abi dan mengajaknya menyusul Leon dan Tania.
Sementara itu seorang gadis cantik memandu para peserta teknikal meeting menuju aula sekolah.
Isyana, kamu sangat cantik, pantas saja kau menjadi gadis tercantik disekolah ini. Aku pasti bisa menaklukkan hatimu dan menjadikan kamu pacarku.
Leon mempercepat langkahnya menyusul gadis cantik yang berjalan disamping Tania.
"Hai, kamu pasti Isyana kan, gue Leon." Leon mengulurkan tangannya dan Isyana menjabatnya erat
"Isyana,"
"Aku sudah banyak mendengar tentang kamu, bagiku kamu itu seperti sekuntum bunga yang baru mekar sehingga wanginya menarik para kumbang untuk menghinggapinya," ujar Leon mencium pungung tangan gadis itu membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
"Aku juga sudah banyak mendengar teentangmu Leon, pria tampan putra seorang pejabat dewan yang suka gonta-ganti pacar. Dan Kabar terakhir yang aku terima kau tidak pernah berpacaran lebih dari satu bulan, apa itu benar?" tanya Isyana
"Thats right baby. Ternyata selain cantik kamu juga pinter ya. Btw kamu tahu gak bedanya kamu sama lukisan?" tanya Leon
"Gak tahu," jawab Isyana acuh
"Kalau Lukisan itu semakin lama disimpan semakin antik, tapi kalau kamu semakin lama aku pandang semakin cantik," ucap Leon tersenyum simpul kearah Isyana
"Dasar gombal!!" cibir Isyana
"Aku gak gombal kok swear, kamu tuh memang cantik. Btw orang bilang kalau pohon asem yang besar itu adalah tempat paling angker, tapi bagi gue seserem-seremnya pohon asem itu akan terasa indah dan menjadi tempat paling romantis bila aku berada disana bersama kamu, " ucap Leon menatap leakat kearah Isyana
"Dasar gombal," seru Isyana
" Btw ini nomor gue, boleh dong gue minta nomor lo," tanya Leon
Isyana, tak bergeming dan terus berjalan menuju ke aula yang sudah mulai dekat.
Dasar playboy cap kadal, terus saja merayu gadis-gadis itu. Apa kau tidak pernah tahu bagaimana sakitnya perasaan aku ketika kau merayu gadis-gadis itu.
Shinta menatap Leon dari kejauhan dengan mata berkaca-kaca. hatinya begitu remuk ketika tahu jika orang paling ia sayangi sudah berusaha mencari penggantinya.
"Pepet terus, sikat aja Leon!" seru Tania membuat Isyana meliriknya.
Aku baru sadar kalau ada, pria yang sangat manis dan cute disampingku. Oh, dia tampan dan cantik. Apalagi senyumnya, aku bisa gila dibuatnya.
Isyana terus menatap lekat kearah Tania sembari terus tersenyum padanya, membuat Tania salah tingkah.
Gadis itu hanya meringis sambil melambaikan tangannya kearah Isyana.
"Halo, Hai!!" seru Tania melambaikan tangannya kearah Isyana yang tak bergeming dan terus menatapnya dengan senyuman manisnya
"Jangan-jangan ia kesurupan, gara-gara lo bilang pohon asem tadi!" cibir Tania memarahi Leon
"Mana mungkin, ada-ada saja lo!" Leon segera menghampiri Isyana dan melambaikan tangnnya didepan gadis itu, dan hasilnya sama saja, Isyana tetap diam tanpa berkata-kata. Gadis itu terus menatap Tania sambil tersenyum padanya.
"Hanya ada satu cara untuk menyembuhkannya," ucap Leon
"Apa?"
"Ciuman seorang pangeran tampan yang akan membangunkan putri tidur darai sihir penyihir jahat!" jawab Leon mendekati Isyana dan memonyongkan bibirnya kearah gadis itu.
*Plaaakkkk!!
Isyana langsung menampar pemuda itu membuat semua yang ada disana terngaga dibuatnya.
"Ups sorry!" seru Isyana
"Kok lo tega sih nampar gue, padahal gue kan mau nolongin lo!" sahut Leon
"Sukurin lo, makanya jangan jadi playboy, kena gampar kan lo!" bisik Tania
"Sorry sengaja, abisnya lo playboyn sih. Coba kalau yang nyium gue dia (menunjuk kearah Tania) pasti gue dengan senang hati membalas ciumannya," ucap isyana tersipu-sipu
"Awww!!, pasti sakit sekali ditampar cewek yang disukainya, bukan begitu Leon?" ledek Vito membuat semianya terkekeh mendengarnya
Isyana langsung berjalan mendekati Tania dan menggenggam tangannya membuat Tania ketakutan. Gadis itu segera mengambil pulpen disaku bajunya dan menuliskan nomor ponsel di lengannya.
"Jangan lupa telpon aku ya, I Love you!!" seru Isyana meninggalkan mereka didepan pintu aula
"What!!, Isyana ngasih nomornya sama lo, banar-benar gila, Gue harus kasih tahu Isyana kalau lo itu cewek!" tutur Leon dengan nada emosi
"Sabar dong Leo, jangan terburu-buru. Gimana rasanya gadis gebetan lo suka sama temen lo sendiri yang ternyata seorang cewek, pasti sakit banget kan?" ledek Giring
"Sakitnya tuh disini Leo!" tambah Giring sambil memegangi dadanya membuat semuanya menertawakan Leon
"Bacot lo!" seru Leon menghajar Giring dengan bogem mentahnya
"Kurang aja lo, Kamu pikir kita takut sama lo karena kita ada sekolah orang hah!" jawab Giring melesatkan pukulannya kearah Leon
Merekapun akhirnya terlibat baku hantam membuat suasana aula menjadi gaduh.
"Dasar brengsek, disekolah orangpun masih saja mereka berbuat onar. Kayaknya gue harus kasih pelajaran sama mereka," ucap tania Lirih
"Berhenti semuanya!" seru Tania dengan suara lantang menghentikan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Oktavia Utomo
kasih visual dong Thor penasaran sama si Tania yg jadi cwok
2022-01-03
1
Devi Novitasari
👍👍
2021-09-14
1
Ririn Setyowati
hadeeeeh😏😏😏😏😏😏😏😏🤨🤨beranten lagi kantu ABG labil
2021-07-22
1