"Mungkin kau lupa tapi aku masih ingat semuanya, dulu aku sudah berjanji padamu untuk menjaga dan melindungi mu. Aku juga bersedia menjadikan dirimu sebagai istriku karena kau sudah menyelamatkan nyawaku," jawab Barra
"Akh, kan aku sudah bilang mulai sekarang PP perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi, jadi aku bebas, kau juga bebas," jawab Tania
"Apa kau yakin?" tanya Barra membuat Tania bingung.
"Hmmm, kalau untuk menjadi istri kamu kayaknya aku gak bisa deh soalnya aku sudah menyukai seseorang. Walaupun aku tahu dia tidak menyukai aku dan hanya menganggap aku sebagai adiknya tapi aku akan berusaha membuatnya jatuh cinta padaku. Dan aku yakin aku bisa melakukannya, so kamu harus membatalkan perjanjian itu. Tapi kalau untuk janjimu yang lainnya aku akan mempertimbangkannya lagi, besok aku akan memberikan jawabnya padamu, Ok!" seru Tania mengerlingkan matanya
"Terserah kau sajalah," sahut Barra kecewa
"Yuhuu," sahut Tania
Ia kemudian beranjak dari brankarnya, merapikan penampilannya dan bersiap-siap untuk pulang.
"Kamu mau kemana?" tanya Barra
"Aku mau pulang, aku tidak mau membuat penyakit jantung ayahku kambuh gara-gara memikirkan anak gadis semata wayangnya belum pulang padahal sudah larut malam," jawab Tania berjalan meninggalkan ruang perawatannya
"Tapi kamu tidak bisa pulang sebelum melunasi biaya perawatan kamu," ucap Barra
"Aish, jadi kau belum membayar biaya perawatan aku!" hardik Tania
"Ya begitulah, kau tahu kan kalau aku itu mahluk astral jadi aku tidak punya uang untuk membayar biaya berobat kamu,"
"Aaaah, kau ini benar-benar demit nyebelin, mana aku gak bawa uang banyak lagi!!" keluh Tania.
Gadis itu mengeluarkan dompetnya dan membukanya.
Hadeeh, mana aku cuma bawa uang lima puluh ribu doang, masa sih gue harus menginap disini.
"Sudahlah, kamu jangan sedih. Aku paling gak bisa lihat cewek nangis. Kau tunggu disini biar aku akan membayar semuanya," Barra berjalan meninggalkan Tania
"Gak usah, gue gak mau Lo bayar biaya berobat ku menggunakan uang haram," cegah Tania mentik lengan Barra
"What!!, uang haram!!. Lo benar-benar suudzon Tania, memangnya kau pikir aku ini mahluk apaan hah!!" seru Barra
"Jangan sok baik deh, justru karena gue tahu Lo mahluk halus jadi aku sadar kalau Lo itu akan mengambil uang milik orang lain untuk membayar biaya berobat ku. Dan aku gak mau seperti itu. Udah gak usah repot-repot, biar aku saja yang menyelesaikan masalah ini." Tania segera mengambil ponselnya dan menghubungi Rain
"Halo Rain, Lo bisa bantu gue gak?" tanya Tania
"Apa yang bisa Abang bantu buat adik Abang tersayang?" jawab Rain
"Tolong bayarin biaya berobat gue di rumah sakit Cinta Bunda, gue gak bawa duit," ucap Tania malu-malu
"Siap, tapi Lo gak terluka parah kan?" tanya Rain
"Gak, cuma tangan gue kegores pisau dikit," sahut Tania
"Ok, Lo tunggu sebentar di sana, sebentar lagi George Lorenzo akan segera meluncur ke sana," sahut Rain
"Iya, jangan lupa bawa uang," ucap Tania memperingatkan
"Beres!" Rain menutup ponselnya, dan bersiap-siap meluncur ke rumah sakit.
Dua puluh menit kemudian pemuda itu sudah tiba di Rumah sakit Cinta Bunda. Rain mengembangkan senyumnya ketika melihat Tania datang menyambutnya.
"Akhirnya kau datang juga Malaikat penyelamat ku," ucap Tania manja
Diiih, ternyata dia laki-laki yang disukai Tania. Ternyata selera kamu payah sekali Tania, jelas-jelas aku lebih ganteng, lebih macho dan lebih penyayang, tapi kau malah memilih berandalan itu, aku pastikan kau akan menyesal karena memilih dia daripada gue
Barra menatap sinis kearah Tania yang bergelayut manja di lengan Rain
"Jangan lebay, btw tangan kamu gak papakan?" tanya Rain menatap lengan Tania
"It doesn't matter brother, kau tidak usah khawatir," gadis itu menggandeng Rain menuju ke tempat duduk didepan kasir.
"Syukurlah kau tidak terluka parah, aku jadi lega mendengarnya," ucap Rain mengusap lembut rambut Tania
Aiishh, kenapa semakin lama aku memperhatikan mereka semakin membuat ku kesal. Rasanya seperti ada api yang membakar dadaku, panas sekali!!.
Barra bergegas meninggalkan keduanya dan pergi menuju ke sebuah pohon besar didepan rumah sakit.
"Kau tunggu disini saja, biar aku yang akan melunasi semua tagihan biaya berobat kamu,"
"Hmmm,"
Rain berjalan menuju kasir rumah sakit dan melunasi semua biaya perawatan Tania.
"Sekarang ayo pulang," ajak Rain menggandeng Tania keluar dari rumah sakit.
"Terima kasih Rain, kamu sudah memabantu aku hari ini. Aku janji besok akan mengganti uang yang kamu pakai untuk membayar biaya perawatanku,"
"Gak perlu Tan, kan aku sudah bilang sama Lo kalau kamu sudah aku anggap sebagai adik aku sendiri. Masa seorang Kaka tidak boleh menolong adiknya. Sekarang kamu juga tidak boleh pulang naik angkot, karena bahaya malam-malam begini seorang gadis pulang sendirian. Aku akan mengantarmu pulang, sekarang naiklah!" seru Rain
"Uuunnchh, aku jadi terharu. Andai saja kau benar-benar kakakku," ucap Tania memeluk Rain
"Anggap saja begitu," bisik Rain
Aiishh, apa begitu ya kalau anak manusia sedang jatuh cinta, pakai acara peluk-pelukan segala, bikin kesel aja!.
Barra segera turun dari atas pohon dan duduk diatas motor Rain.
Rain merasakan sesuatu yang aneh ketika akan menaiki motornya.
"Kenapa aku merasa ada yang duduk diatas motorku ya," ucap Rain sambil menggerak-gerakkan pinggulnya
"Ahh, gak ada kok. Itu cuma perasaan Lo saja," Tania segera menarik Barra turun dari atas motor Rain.
"Jangan usil deh, Lo pasti jelous ya sama Rain!" hardik Tania
"Diih sotoy, gue gak bakal jelous sama anak kecil dan kerempeng seperti dia. Ganteng jelas gantengan gue, macho apa lagi machoan gue kemana-mana. Jadi buat apa gue cemburu sama dia, aku juga yakin Lo bakal nyesel udah nolak gue dan lebih memilih dia!" sahut Barra
"Diih, kegeeran!!" cibir Tania
Tania segera duduk dibelakang Rain dan melingkarkan tangannya di pinggang pemuda itu membuat Barra kesal dan pergi meninggalkannya.
Sukurin Lo, dasar Wowo sok kegantengan!!
Rain segera melesatkan motornya meninggalkan pelataran rumah sakit.
"Senangnya hari ini!" seru Tania merentangkan tangannya dan menghirup udara segar.
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang melingkar di pinggangnya.
Dasar usil, akan aku kasih pelajaran kau Wowo sok ganteng.
"Tan Lo ngerasa gak ada yang naik diatas motor gue, selain kita berdua?" tanya Rain
"Gak, kok emang kenapa?" tanya Tania
"Mungkin ini hanya perasaanku saja tapi entah kenapa gue merasa motor ini jadi berasa berat dan sesak, padahal kita cuma berdua," jawab Rain
"Oh itu, Lo tenang aja, sebentar lagi juga akan kembali normal seperti sedia kala. Kata orang setiap kita lewat flyover ini memang akan merasakan hal mistis seperti yang kau sampaikan tadi, makanya Lo ngebut aja, supaya kita cepat turun dari tempat mistis ini," jawab Tania mencari alasan
Gadis itu segera menoleh kebelakang dan menatap Barra yang tersenyum simpul sambil melambaikan tangannya.
"Halo Tania, sorry gue nebeng ya. Habis gue lagi males jalan kaki," ucap Barra meringis
Tania hanya menyunggingkan senyumnya dan mengarahkan cincinnya kerah Barra membuat lelaki itu membulatkan matanya.
"Lo lebih baik ku kurung sementara supaya tidak menggangu kesenangan gue malam ini!" ucap Tania sumringah
"Jangan Tan, jangan kurung gue!!" seru Barra yang langsung tersedot masuk kedalam cincin Tania
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
tania suka sm rain berarti
2022-11-08
0
bucin_nya lee donghae
aaaish si wowo usil bgt,.klo di kurung kn dh gk bisa keluar
2022-04-22
1
Rania Puspa
lgian lu ktuaan Barra buat Tania yg pntes mmng rain atw gk rangga wkwkkkk....
2022-04-09
0