*Buuugghhh!!
"Wew, dia pingsan!!" Tania segera mendekatinya dan mencoba membangunkannya
"Oii, bangun!!, Bangun Oii!!" Tania menepuk-nepuk pipi Vito, namun pemuda itu tak bergeming
"Lo apain Vito hah!" seru Giring menepis lengan Tania
"yaelah, suudzon amat jadi orang. Gue mau tolongin dia bukan sebaliknya!!" hardik Tania
"Vit, bangun VIt!!" seru Giring mengguncang-guncangkan tubuh Vito
"Tadi sebelum pingsan dia bilang punya penyakit jantung, mungkin dia kena serangan jantung mendadak kali!" ucap Tania
"Kata Ibu nyokap gue kalau ada orang terkena serangan jantung maka kita harus memberinya nafas buatan agar ia bisa siuman dan segera larikan ke rumah sakit terdekat!" ucap Aldi
"Yasudah cepat lakukan sebelum Vito mati," jawab Giring
" Lo aja Ring, gue gak mau nyium cowok!" elak Aldi
Giring segera mendekatkan bibirnya kearah Vito, namun Vito segera mendorongnya.
"Mau ngapain lo!" seru Vito membuat Giring mengurungkan niatnya
Tania segera mendekati keduanya membawa segelas teh hangat untuknya.
"Minum dulu, kau pasti pusing kan?" Tania memberikan gelas itu padanya
"Jangan mendekat!" seru Vito menepis gelas yang diberikan oleh Tania hingga gadis itu terkena air panas yang tumpah membasahi pahanya.
"Awww!!" seru Tania
*Praaanggg!!
"Lo gak papa Tan!" ujar Leon yang membantu Tania berdiri
"Gak papa cuma celana gue basah kena air panas," jawab Tania
"Dasar brengsek, sudah ditolong malah begini balasanmu kepada Tania!" seru Leon emosi ia langsung , menarik kerah baju Vito dan memukulnya
"Apa-apaan lo, ngajak ribut!" ujar Giring memanggil teman-temannya
"Gue gak takut, maju semuanya!" tantang Leon
Giring dan teman-temannya segera maju menyerang Leon, Abi dan rain tidak tinggal diam. Keduanya langsung membantu Leon menggunakan berbagai bahan-bahan masakan untuk melawan Giring dan teman-temannya. Jadilah lomba masak itu menjadi ajak perkelahian antar peserta lomba yang saling serang menggunakan bahan makanan yang ada.
"Apa, terjadi mkeributan anak-anak jurusan TKR dengan Listrik!" ujar Kepala sekolah tidak percaya
"Benar Pak, mereka yang berkelahi adalah anak-anak pejabat sehingga tidak ada yang berani menghentikan mereka!" seru satpam sekolah
"Dasar bajing*n, beraninya mereka membuat onar di sekolahku!" hardik kepala sekolah, ia segera berlari menuju ke stand lomba
"Berhenti semuanya!!" seru Kepala Sekolah dengan suara lantang membuat semuanya menghentikan aktivitasnya
"Kumpul semua dilapangan!" tambahnya lagi
Semua siswa langsung berjalan lesu menuju kelapangan.
"Dasar berandalan brengsek berani-beraninya kalian mempermalukan aku di depan Rekanan Sekolah!!" seru Kepala sekola menendangi mereka satu persatu.
"Kau juga, kenapa ikut-ikutan para berandal itu!" ucap Kepala sekolah di depan Tania, ia mengangkat tangannya untuk menampar gadis itu namun Vito langsung mencegahnya.
"Dia tidak bersalah Pak, akulah yang menyebabkan kekacauan ini, jadi tampar aku saja untuk menggantikan hukumannya," ucap Vito lirih, membuat semua teman-temannya ternganga dibuatnya.
*Plaakkk!!!
"What!, Vito menyelamarkan Tania dari hukuman, benar-benar tidak bisa dipercaya," ucap Giring tidak percaya
"Gak mungkin Vito melakukan semua itu," ucap Abi tak percaya dengan pemandangan di depannya
"Aish, benar-benar tidak bisa dipercaya!" ucap leon segera menggandeng Tania meninggalkan lapangan
"Sebenarnya apa yang lo lakuin Vit, kenapa lo malah belain si Tania yang jelas-jelas musuh kita?" tanya Giring
" Sudahlah, jangan bahas itu lagi. Kepalaku masih pusing dan aku harus segera pulang untuk berobat," Vito meninggalkan mereka
"Apa benarr kata si Tania ya, kalau Vito kesambet penunggu Kantin," ucap Giring
"Jangan percaya, setahu gue Vito itu lagi kena virus makanya tingkahnya aneh," jawab Aldi
"Virus apa?" tanya Giring penasaran
"Virus Cinta," bisik Aldi tertawa kecil
"jangan ngarang kamu,"
" Menurut pengalaman gue Vito itu lagi jatuh cinta sama Tania, walaupun pengalaman gue dalam berpacaran tidak sebanyak Leon, tapi gue bisa merasakan hal yang sama dengan yang Vito rasakan saat ini. Itulah cinta bisa membuat Singa yang buas menjadi jinak. Cinta itu buta Giring," ucap Aldi
*********************
"Kau tidak apa-apa Bar?" tanya Rangga
"Iya, berkat kamu, thanks!" jawab Barra
"Btw kenapa lo ingin sekali membunuh Subur?"
"Karena aku sudah berjanji kepada seseorang untuk membunuhnya. Kau tahukan aku tidak pernah ingkar janji!"
"Apa orang itu begitu spesial untukmu, sampai kau sampai bertaruh nyawa untuk membunuh seseorang yang tidak mungkin kau kalahkan?" tanya Rangga
"Dia adalah seorang gadis kecil yang sudah dua kali menolongku dari kematian hingga mengorbankan nyawanya untukku. Untuk itulah aku akan berusaha mewujudkan keinginan terakhirnya, walaupun aku tahu kemungkinan mengakahakan Subur itu sangat kecil. Mungkin aku malah yang akan mati seperti dulu, tapi aku rela mengorbankan nyawanya untuknya. Setidaknya aku sudah berusaha memenuhi janjiku walaupun aku belum bisa membunuhnya," jawab Barra
"Sttt, bukankah itu Ros dan Sunny!" seru Rangga beranjak menghampiri keduanya
" Halo guys, lama tidak bertemu. Apa kabar?" sapa Rangga
"Baik, Ran. Lo sendiri gimana kabarnya?" tanya Sunny
"Baik," jawab Rangga
"Btw kayaknya sebentar lagi lo akan melahirkan Ros, aku doakan semoga kamu bisa melahirkan secara normal dan bayi kamu sehat kamu juga selamat,"
"Thanks Ran, btw kami buru-buru untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa kandunganku, jadi mohon maaf aku tidak bisa lama-lama ngobrol dengan kamu," jawab Ros
"Tidak masalah Ros, pergi saja. don't worry be happy," sahut Rangga
"Ok Bro, kita pergi dulu ya, bye!" seru Sunny
"Bye," Rangga melambaikan tangannya kearah keduanya dan kembali menghampiri Barra
"Tumben lo gak berubah melankolis ketika bertemu Ros, biasanya lo langsung mewek kalau ketemu mantan terindah lo itu?" ledek Rangga
"Entahlah Ran, sejak hari itu dimana aku melawan Subur, bayang-bayang Ros mendadak hilang dari ingatanku. Dan tidak ada debaran lagi ketika aku bertemu dengannya tadi," jawab Barra
"Wah, apa itu artinya kau sudah bisa move on dari Ros?" tanya Rangga
"Sepertinya begitu,"
"Akh, ini kabar bagus kita harus merayakannya," Rangga segera menarik Barra menuju kedai kopi
"Si Gilang pasti lagi senang-senang sekarang. Dia pasti sedang menikmati bulan madunya bersama Uma. Aish tega sekali dia meninggalkan kita berdua yang masih menjomblo," keluh Rangga
" Btw lo kemarin memakai ajian Kijang Kencono, sejak kapan lo menguasai ajian sakti itu?"
"Akh itu semua ulah si Gilang, dia memaksaku untuk mempelajari ajian itu darinya. Dia takut kalau terjadis esuatu dengannya dan tidak ada yang bisa melindungi aku, makanya dia mengajariku ajian sakti itu,"
"Dasar brengsek, berarti dia meremehkan aku selama ini, makannya dia tidak percaya kalau aku bisa menjagamu," jawab Barra
"Sudahlah jangan baper," ledek Rangga
"Diiih, siapa yang baper,"
***********************************
"Shin, kayaknya kita putus saja, aku sudah bosan dengan hubungan kita yang tidak menantang ini," ujar Leon
"Kenapa, apa lo udah menemukan cewek lain yang lebih cantik daripada aku?" tanya Shinta
" Ya begitulah, kau tahukan aku tidak pernah pacaran lebih dari satu bulan. dan sekarang hubungan kita hampir tiga bulan, jadi sudah cukup untukmu menjadi pacarku yang paling lama,"
*Plaakk!!
Shinta segera menampar Leon dan kemudian pergi meninggalkan lelaki itu.
"Kenapa sih lo harus gonta-ganti pacar mulu Le, gue kasian sama Shinta. Secara dia itu sudah suka sama lo dari TK tapi lo mutusin dia dalam waktu tiga bulan. bener-bener gak punya hati lo!" seru Abi
"Dia sudah menjadi wanita spesial untukku, karena sudah menjadi pacarku yang paling lama, jadi tidak ada salahnya kan gue cari cewek lain lagi. Lagipula aku juga tidak mencintainya. Aku menjadikannya pacarku karena kasian saja padanya. Apa aku salah jika harus memutuskannya daripada terus membohonginya dengan cinta palsu. Ku rasa putus adalah jalan keluar terbaik," jawab Leon meninggalkan Abi
Sementara itu Shinta yang diam-diam mendengarkan pembicaraan keduanya, merasa lebih sakit lagi ketika mengetahui Leon tidak mencintainya dan menangis tersedu-sedu dibawah pohon asem belakang sekolah.
Kau tidak usah sedih sayang, aku akan menjadikanmu satu-satunya wanita yang kucintai, dan aku akan membahagiakan kamu.
"Kamu kenapa nak?, badan kamu sangat dingin. Apa kamu sakit?" tanya ibu Shinta
"Entahlah ibu, tapi kakiku sakit sekali," jawab Shinta
"Kau istirahat saja, ibu akan memanggilkan dokter untuk memeriksa penyakitmu," ucap wanita itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ayuk Vila Desi
Leon kayang Galang ya thor..
2022-09-07
1
Tiinaa
kadang baik kadang berantem aih anak2
2022-08-15
1
Tiinaa
eh eh eh kpl sekolah kok ngomong nya gitu
2022-08-15
1