"Selamat Pagi anak-anak, berhubung hari ini Pak Tri tidak masuk kelas jadi kalian akan berolah raga bersama anak teknik listrik, sekarang cepat ganti baju dan kelapangan segera!" perintah Pak Agus guru olah raga jurusan Tekhnik Listrik
"Bisa perang nih, kalau kita ketemu anak-anak listrik," keluh Abi
"Ingat guys, stay cool dan jangan bikin masalah sama mereka!" seru Leon
"Ok!" jawab semuanya serempak
Mereka segera menuju ke lapangan, menemui Pak Agus.
"Dari Jurusan teknik kendaraan Ringan siapa yang tidak masuk?" tanya pak Agus
"Masuk semua Pak," jawab ketua kelas
"Baiklah sekarang kalian lari keliling lapangan untuk pemanasan, setelah itu bapak akan mengadakan penilaian lompat jauh," Semua siswa segera berlari mengelilingi lapangan setelah pak Agus meniup peluitnya.
Setelah selesai pemanasan mereka semua berkumpul untuk mendapatkan teori lompat jauh. Satu persatu semua siswa melakukan lompat jauh dan dinilai oleh Pak Agus Sucipto. Tania melakukan lompatan terakhir, melihat Tania yang berbeda dari siswa lainnya Giring salah satu anak Teknik Listrik mencoba mendorong Tania ketika gadis itu sedang berlari untuk melakukan awalan. Tania yang hilang keseimbangan hampir saja jatuh terdungkur di bak pasir.
"Kurang ajar, beraninya dia!!" seru Leon mengepalkan tangnnya ketika melihat Giring mendorong Tania
"Sabar bro, kita tidak boleh terpancing dengan mereka," sela Rain
"Benar, sudahlah stay cool!" tambah Abi
Ketiganya langsung menghampiri Tania yang baru selesai melakukan lompatannya.
"Lo gak papa?" tanya Leon
"Hmmm," jawab Tania
"Semuanya ayo berkumpul!!" seru Pak Agus
Semua siswa segera berkumpul dilapangan, dan mendengarkan instruksi dari guru mereka.
"Aku minta perwakilan lima orang perwakilan dari jurusan TKR dan Listrik untuk beradu futsal!" seru Pak Agus
Vito dan kawan-kawan segera membentuk tim, begitu juga dengan Leon yang sudah memilih lima orang untuk melawan Vito dan kawan-kawannya.
Giring membisiki sesuatu pada Vito membuat lelaki itu kemudian mengangguk dan tersenyum simpul padanya.
"Pak, boleh kami usul!" seru Vito
"Silahkan,"
"Azka itu kan sudah pemain pro bagaimana kalau diganti dengan dia!" Vito menunjuk kearah Tania
" Dasar licik, bagaimana bisa dia menunjuk Tania yang hanya seorang perem...." Leon segera membungkam mulut Rain sebelum ia melanjutkan perkataannya.
"Tidak masalah, yang namanya jagoan pasti akan menang," tutur Leon
"Jangan mimpi mengalahkan anak Listrik, anak mamih!!" jawab Vito
Agus segera membunyikan peluitnya dan semua pemain saling berhadapan. Tendangan kick off pun dimulai. Ia kemudian meninggalkan murid-muridnya bermain bola dilapangan.
Semua pemain langsung berlarian mengejar bola untuk mencetak gol ke gawang lawan. Terjadi perseteruan sengit antara Vito dan Leon dalam memperebutkan bola, mereka sampai terlibat adu jotos untuk mendapatkan bola.
"Pak Agus, Vito curang!!" seru Abi membuat Vito marah dan langsung menedang bola kearahnya.
*Buuuggghhh!!
Abi terjatuh dan memegangi kepalanya setelah terkena bola.
"Dasar brengsek, beraninya dia berbuat curang!" Abi segera berlari kearah Vito dan memukulkan kunci inggris kepadanya hingga ia jatuh pingsan.
"Mamp*s lo!" cibir Abi menggiring bola kearah gawang. Tiba-tiba dari samping Giring langsung mensledingnya hingga ia terjatuh sambil memegangi kakinya, Leon berlari untuk merebut bola dari Giring namun seorang teman giring langsung menghajarnya hingga leon terjatuh. Tingga Rain yang berusaha menyelamatkan gawang dengan maju menghadang Giring. Seoarang teman Vito lainnya langsung menyeruduk Rain hingga terjungkal dan posisi gawang kosong membuat Giring sumringah dan kembali membawa bola menuju Gawang lawan.
Tania tidak tinggal diam, ia segera menyuruh Sundel Bolong yang selalu mengikutinya untuk mengambil bola dari Giring, Laki-laki itu ketakutan ketika melihat bolanya melayang-layang sendiri kearah Tania, hingga Lelaki itu pingsan.
*Bruughhh!!
"Sukurin lo, makanya jangan curang!" cibir Tania langsung menggiring bolanya hingga kedepan mulut gawang dan menendangnya.
"Gol!!" seru Tania Girang
Leon dan kawannya hanya ternganga melihat Tania memasukan bola ke gawangnya sendiri, sedangkan Vito dan rekan-rekannya tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi Tania.
"Dasar bodoh, kenapa ada cowok sebodoh dia disekolah unggulan seperti ini," ucap Vito menggelengkan kepalanya
"Hadeeh Tania, Tania, kenapa lo masukin bola ke gawang sendiri!" gerutu Leon
"Emang kenapa, salah ya?" tanya Tania dengan wajah polosnya
"Jelas salah lah, lo harusnya memasukan bola ke gawang Vito disana, bukan disini!" hardik Leon
" Oh, maaf ya, aku kan gak tahu. Maklum baru pertama main bola!" seru Tania meringis
"Aiish dasar sue!!" cibir Leon
"Sudahlah, maklumin saja kan tania cewek, jadi wajar saja kalau dia tidak tahu," ucap Rain
" Belain terus dia, belain!!" cibir Leon
Pertandingan kembali di mulai lagi, pertarungan memperebutkan bola dimuali, Tania kembali meminta bantuan sundel bolong untuk membawakan bola kearahnya hingga ia berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.
"Lo keren Tan, I love you," ucap Abi mengerlingkan matanya kearah Tania
" Uweek!" jawab Tania menjulurkan lidahnya
Tania kembali membawa bola kearah Gawang membuat Vito merasa berang dan langsung mensledingnya hingga gadis itu tersunggkur dan menindihnya.
Vito merasakan ada sesuatu yang aneh ketika tania jatuh menimpanya, ia merasakan ada sesuatu yang kenyal menempel didadanya membuat jantungnya berdebar-debar.
Kenapa gue jadi deg-degan gini, anj*r kenapa adik gue pakai bangun segala. Apa dia cewek?.
Vito menatap lekat kearah Tania hingga mereka beradu pandang.
*Plaaakk!" Tania segera menampar pemuda itu hingga Vito meringis memegangi pipinya.
Tania segera bangkit, kemudian mengoper bola kepada Leon.
"Gol!" seru Leon berlari kearah Tania dan memeluknya.
**Plaaakk!!
Tania langsung menampar Leon membuat semuanya saling bertatapan, Tania langsung berlari meninggalkan mereka dilapangan.
************************
"Bagaimana, apa kau sudah mendapatkan orang yang mau bekerja sebagai ART di rumah saya?" tanya Arman
"Maaf tuan, semua agen penyalur ART menolak memberikan karyawan mereka untuk bekerja di tempat anda karena sudah beredar kabar tentang kematian ART dirumah anda. Bahkan di kampung-kampung, rumor itu sudah beredar sehingga susah mencari ART untuk anda," jawab anak buah Arman
"Sekarang coba cari lagi di kolong jembatan, cari gelandangan yang mau bekerja di rumahku!"
"baik tuan, " Lelaki itu langsung pergi meninggalkan Arman
Bagaimana ini, kalau aku tidak mendapatkan seorang ART maka aku atau Rain akan menjadi tumbal untuk Buto Ijo itu,
Arman berjalan lesu meninggalkan kantornya, di parkiran seseorang sudah menunggunya sembari membawa sebilah pisau yang sudah siap ditusukkan kepadanya.
Kau yang sudah membuat putriku mati, jadi Kau juga harus mati,
Lelaki itu segera menghampiri Arman Dan menusukkan pisau ke perutnya, kemudian meninggalkan Arman yang bersimbah Darah di area parkir.
Setelah mendapatkan kabar ayahnya kecelakaan Rain langsung menuju ke rumah sakit menjenguk ayahnya.
"Ayah," Rain menangisi ayahnya yang masih belum sadarkan diri di brankarnya
"Sudahlah Rain, Kau jangan sedih lebih baik doakan ayahmu supaya dia cepat siuman," ucap Tania
Rain melihat Ayahnya mulai membuka matanya.
"Ayah, ayah sudah sadar!" Rain tampak bahagia melihat Ayahnya siuman
"Tolong panggilkan dokter," ucap Arman lirih, Rain segera mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu
Arman menatap lekat kearah Tania Dan menggenggam tangannya.
"Kau putri Tuan Kuncoro kan?" tanya Arman
Tania mengangguk pelan.
"Tolong anaku, Aku takut makhluk itu akan memakannya, karena malam ini adalah malam dimana Aku harus mempersembahkan tumbal untuknya," cicit Arman lirih
"Kau seharusnya tidak melakukan persekutuan terkutuk ini, dan mengorbankan banyak nyawa hanya untuk mendapatkan kekayaan,"
"Aku memang sudah ingin keluar dari jerat iblis itu, tapi sangat susah, dan Aku tidak bisa mengorbankan nyawaku Dan anakku jika Aku harus berhenti dari pesugihan ini,"
"Baiklah, Aku bisa membantumu dengan satu syarat,"
"Katakanlah,"
"Aku ingin Kau membongkar lantai kamar di ruangan lantai dua, dan memakamkan jenazah pembantumu yang terkubur disana dengan layak. Kau juga harus memberikan santunan kepada keluarganya di kampung, dan pertemukan Aku dengan Axel adikmu," ucap Tania membuat Arman tercengang
Bagaimana mungkin dia tahu tentang kematian Susi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Aya Vivemyangel
Sumpah lucu 😂😂😂 salah sendiri nyamar" , cb g ush dpotong rambuty biar jd ratu di STM 😂😂😂
2022-07-29
1
Pratiwi Ratih
🤦🏻♀️🤦🏻♀️🙈
2022-06-01
1
Sri Keren Mutamimah
baru nemu cerita horor yg bgini. kirain bikin tgang molo, g taunya mlah enak bgt. suka cerita yg bgini...😍😍🥰
2022-05-19
1