"Ayah, kau sudah pulang?" sapa Rain
"Hmmm, apa mereka temanmu?" tanya Arman
"Iya, kami sedang mengerjakan tugas kelompok,"
"Hmmm, lanjutkan!" jawab Arman meninggalkan mereka
Tania masih menatap Arman, membuat Rain penasaran dengan sahabatnya itu.
"Apa kau menyukai ayahku?" goda Rain
"Aish yang benar saja, jangan ngaco deh." jawab Tania
"Semua orang mengagumi ayahku, karena dia sangat tampan dan awet muda di usianya yang sudah memasuki kepala empat, bahkan dulu pacarku langsung minta putus dariku setelah melihatnya," Kenang Rain
" Kau pasti iri dengan ayahmu karena menurutmu dia lebih tampan darimu?"
"Bisa dibilang begitu," jawab Rain membuat Tania terkekeh
"Justru sebaliknya, ayahmulah yang iri padamu karena kau begitu tampan dan macho." jawab Tania membuat Rain berbinar-binar
" Menurutmu apakah aku lebih tampan dari ayahmu?" tanya Rain lagi
"Iya, menurutku kamu lebih tampan, lebih macho, pokoknya kamu lebih segalanya dari dia,"
"Thanks Tan, cuma lo satu-satunya cewek yang bilang seperti itu padaku," Rain mencium pipi Tania membuat Leon dan Abi membelalakan matanya
" Oh my God, kau mnedahuluiku Rain!" seru Abi kesal
Tania masih terpana sembari memegangi pipinya.
"Kalian ini tidak boleh betengkar hanya karena seorang perempuan, lagian kita ini teman jadi dilarang memacari steman sendiri, Paham!!" seru Leon
"Setuju!" jawab Tania
"Aish, jahat banget lo Leo!!" ucap Abi ketus
" Sudahlah, sekarang kita harus menyelesaikan tugas dari pak Slamet." sela Tania
"Thats right baby," jawab Leon merangkul Tania membuat Abi dan Rain langsung menarik lengannya.
"Jangan pegang-pegang, dilarang!!" seru keduanya membuat Tania terkekeh
Selesai mengikuti acara pertemuan dengan Persatuan Paranormal Indonesia, segera meninggalkan tempat itu.
"Kamu dimana Bar-bar?" ucap Rangga lirih
" Halo Rangga, aku Subur. Sudah lama saya mendengar tentang kesaktianmu di dunia perdukunan, dan aku sangat penasaran dengan kamu. Bertemu dengan mu membuatku merasa beruntung," ucap Subur
"Akh, anda bisa saja membuat aku merasa tersanjung. Justru aku yang beruntung bisa bertemu dengan dukun nomor satu di Indonesia," jawab Rangga
"Bagaimana kalau kita ngopi-ngopi dulu di kedai sebelah?" ajak Subur
" Tentu saya tidak berani menolak ajakan suhu," Rangga berjalan mengikuti Subur menuju ke sebuah kedai Kopi.
*Dreet, dreet, dreet!!
"Halo, ada apa ka?" tanya Tania
"Cepat temui Kaka di Gedung Cakrabuana lantai tiga, ada titipan untuk ayahmu,"
"Iya," Tania segera menutup ponselnya dan menuju ke tempat sepupunya berada
Ia segera turun dari ojek online dan berjalan masuk menemui Hesti.
"Kasih ini kepada ayahmu," Hesti memberikan sebuah kotak kecil kepada Tania
"Kenapa tidak kaka saja yang memberikannya kepada ayah?" jawab Tania
" Jangan banyak bicara sudah cepat pergi dari sini!" seru Hesti
Tania langsung mengangguk dan meningalkan tempat itu
*Flashback
"Tania, bangun nak, Tania!" Kuncoro begitu histeris melihat tubuh putrinya terbujur kaku di depan rumahnya
Ia melihat luka bekas tusukan dan sekuntum mawar putih disamping tubuh anak perempuanya.
"Siapa yang melakukan semua ini padamu nak?" Kuncoro memeriksa denyut nadi Tania, ia terlihat sedih ketika mengetahui denyut nadinya sudah berhenti. Ia meletakkan tangannya di ubun-ubun putrinya. Ia melihat putrinya sedang kebingungan saat akan menyebrangi jembatan kematian.
Secara fisik kamu memang sudah mati, tapi sukmamu menolak untuk mati. Bertahanlah nak aku akan membantumu untuk tetap hidup.
Kuncoro segera membawa jasad Tania menuju ke kamarnya, ia memanggil dokter untuk mengobati luka bekas tusukan di punggungnya.
"Untuk apa anda mengobati putri anda yang sudah meninggal," ucap sang dokter
"Dia sebenarnya masih hidup, sukmanya masih tertahan karena dia tidak tahu jalan pulang, dan aku akan membawanya pulang," sahut Kuncoro
"Baiklah, aku permisi," Kuncoro mengantar dokter itu sampai ke depan rumah
Kuncoro segera melakukan persiapan upacara pemanggilan arwah untuk memanggil sukma Tania agar kembali ke raganya.
Ia mempersiapkan kembang tujuh rupa dan sesaji yang dibutuhkan, setelah semuanya siap ia segera duduk bersila dan memejamkan matanya sembari membaca mantera.
"Para saudara kembar sedulur papat anakku yang terpisah,
dengan puasa dan doa ini saya bermaksud mengundang kamu semua untuk kembali kepada anak saya,
kembali menyatu dengan sukmanya,
supaya kembali satu menjadi sempurna seperti yang seharusnya.
Saking kersaning Allah " Kuncoro segera membuka matanya dan mengambil kembang tujuh rupa dan menaburnya diatas tubuh Tania.
Tidak menunggu lama tangan Tania mulai bergerak ketika bunga-bunga itu menutupi seluruh tubuhnya.
"Kau kembali Tania," kuncoro langsung memeluk putrinya dan kemudian memandikannya dengan air tujuh sumber.
"Siapa yang melakukan semua ini padamu?" tanya Kuncoro
"Subur," jawab Tania Lirih
" Aku tidak akan melepaskanmu Subur!!" seru Kuncoro
"Paman, Paman!" seru Hesti membuyarkan lamunan Subur
"Pergilah ke pertemuan itu, kemudian ambil cincin dan keris milikku dari Subur," ucap Kuncoro
"Bagaimana aku bisa mengambilnya, dia itu sangat sakti dan dikelilingi oleh demit yang selalu ,melindunginya," jawab Hesti
" Kau harus mendekatinya, dia selalu meletakkan kedua pusaka itu di dalam tas kecil yang selalu ia bawa, cari waktu yang tepat agar kau bisa mengambilnya. Pakailah kalung ini agar para demit penjaganya tidak melihatmu," jawab Kuncoro
"Ambillah saat ia pergi ke kamar kecil, karena dia tidak akan membawa benda pusaka itu ke toilet," tambah Kuncoro
" Baik Paman,"
Tania segera pergi menuju tempat pertemuan para dukun itu, ia terus menempel pada Subur alih-alih menggantikan posisi temannya yang menjadi sekertaris PPI. Ia tersenyum bahagia ketika melihat lelaki tua itu menuju kamar mandi dan meletakkan tasnya di dalam ruangan privatnya. Gadis itu mengendap-endap mendekati tas yang tergeletak di atas meja kerja Subur.
Hesti segera mencari cincin dan keris milik kuncoro, ia tidak menemukan keris samber nyawa milik kuncoro. Namun ia cukup puas karena bisa menemukan cincin sakti milik pamannya itu. Ia segera keluar dari ruangan itu dan menghubungi Tania untuk membawa benda itu pergi.
**flashback off
Tania yang penasaran dengan isi kotak yang diberikan oleh Hesti membukanya di dalam angkutan umum. Matanya membulat ketika melihat cincin miliknya yang menghilang delapan tahun silam ada didepannya.
"Cincinku kembali!" serunya tidak percaya, ia kemudian segera memakainya di jari manisnya.
*Wusshhh!!
Angin kencang berhembus membuat Barra merasakan ada sesuatu yang membuat dadanya berdesir merasakan sesuatu yang dulu sempat dirindukan olehnya.
Kenapa aku jadi berdebar-debar seperti ini, ada apa gerangan denganku.
Bara memegangi dadanya dan mengedarkan pandangannya kesekitar.
"Ternyata dia Ada disana?" Barra segera mendekati Subur.
Aku akan membunuhmu sekarang,
Barra segera melesatkan kilatan berwarna putih kearah Subur, namun subur mnegetahui jika Ada sesosok mahluk yang sedang mengincarnya is segera menarik seorang di sebelahnya untuk menahan serangan dari Barra.
"Aaarrrggghhhh!!" lelaki itu mengerang kesakitan sedangkan Subur langsung menyuruh lembut peliharaannya untuk melawan Barra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ayuk Vila Desi
banyak typo ya thor ..
2022-09-07
1
Aya Vivemyangel
Kurang kasih pnjelasan aja sih masalah waktuy ,,, fb kpn / tmpt yg dceritakan , jd yg baca kdg msh bingung ini kejadian kpn , baca smbil mikir krs 😂😂😂
2022-07-29
1
Pratiwi Ratih
kok subur sih thor....🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2022-06-01
1