"Mau kemana Lo Ran?" tanya Barra
"Gue mau Dateng ke acara pertemuan para normal se Indonesia, hari ini kebetulan ada pemilihan ketua baru, jadi gue harus datang," jawab Rangga
"Cie, yang mau jadi Ketua Dukun," ledek Barra
"Berisik lo, sekarang GC temenin gue ke sana," sahut Rangga
"Emang ada apa Lo minta temenin gue, apa Lo takut berada di antara dukun sakti," jawab Barra
"Bukan gitu, gue gak tahu entah kenapa pengin aja ngajakin Lo,"
"Hmmm, gue tahu Lo pasti mau pamer kan sama yang lain kalau Lo punya temen Pangeran Gondoruwo yang terkenal paling sakti di seluruh alam gaib,"
"Bisa dibilang seperti itu,"
"Issh, dasar dukun sue!!" seru Barra
"Kuy jalan!" Rangga segera menuju ke mobilnya dan melesat meninggalkan rumahnya.
Tiga puluh menit kemudian Rangga sudah tiba di tempat tujuan.
"Ramai sekali, sepertinya banyak sekali dukun-dukun yang datang," ucap Barra
"Hmmm, aroma persaingan sudah tercium dan bau darah sudah mulai menyeruak di area ini," jawab Rangga
"Apa situasi seperti ini sering terjadi?" tanya Barra
"Iya begitulah, para dukun akan saling adu kekuatan untuk mendapatkan posisi ketua yang akan menguntungkannya. Karena dengan jadi ketua mereka akan bisa mengendalikan dukun-dukun dibawahnya. Mereka juga akan mendapatkan uang yang banyak dari para dukun di bawahnya karena setiap dukun harus membayar upeti, alih-alih sebagai bayaran ijin praktek, jika tidak bayar maka dia prakteknya akan ditutup dengan cara licik," jawab Rangga
"Ternyata mereka jahat ya,"
"Untuk itulah kami perlu pemimpin yang baik dan bisa memegang amanah dan dapat dipercaya," sahut Rangga
"Tapi sepertinya tidak bisa, karena tidak ada dukun yang baik menurutku,"
"Aish, kau pikir aku jahat?"
"Dulu kau jahat, sekarang saja kau jadi baik setelah ketemu Ros," sahut Barra
"Huft, jadi menurutmu Ros yang membuat aku jadi baik?"
"Begitulah,"
"Dasar brengsek, gue itu emang baik dari dulu, apa kau tidak sadar selama ini!" cibir Rangga meninggalkan Barra
"Diih, baper!!" Barra segera berlari mengejar Rangga namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita yang sedang hamil tua sedang kesusahan membawa belanjaannya.
"Ros!" ucap Barra tercengang dengan sosok didepannya
Apa kau tidak bisa melihat ku lagi Ros,
Barra begitu sedih ketika Ros tidak melihat kearahnya padahal ia tepat berdiri didepannya.
"Sebentar lagi anakmu akan lahir, pasti anak-anak kita akan bahagia karena akan memiliki adik darimu Ros," ucap Barra lirih, ia mengusap air matanya yang mulai mengumpul di sudut matanya.
Aku bisa merasakan kehadiran mu Barra, bukan berarti aku tidak bisa melihatmu. Aku harus pergi dari kehidupan kamu agar kau bisa menemukan belahan jiwamu. Karena kita memang ditakdirkan bukan untuk bersama.
Ros segera mengangkat belanjaannya dan berjalan meninggalkan tempat itu.
*Wuuushh!!
"Biar aku bawakan belanjaannya Ibu," sapa seorang lelaki ramah
"Terima kasih, tapi maaf aku bisa membawanya sendiri, lagian aku harus sering melakukan kerja berat seperti ini, agar aku bisa melahirkan bayiku dengan normal," jawab Ros sumringah
Maafkan aku Bar, aku tahu kau ingin membantuku tapi aku tidak mau karena itu akan membuat aku kembali terjerat cintamu,
*************
"Wuiih, sepertinya ada kelas yang baru selesai olah raga," ucap Leon
"Memangnya kenapa?" tanya Rain
Leon segera menarik kedua sahabatnya dan membisikinya, "Itu berarti kita bisa menemukan pemandangan indah yang akan membuat jantung kita berdebar-debar,"
"Maksudnya??" tanya Abi
Leon segera menyeret mereka ke belakang sekolah.
"Kata adikku, mereka biasanya ganti baju oleh raga di ruang ganti ini,"
"Terus?"
"Kita harus memanjatnya dan melihat mereka berganti pakaian dari atas sana!" seru Leon menunjuk kearah pohon mangga
"Wajah, maksudnya kita naik pohon itu terus mengintip mereka dari sana!" ujar Rain membulatkan matanya
"Aiishh, dasar brengsek!!" gerutu Tania
"That's right baby, kuy, sebelum ada yang melihat kita!" Leon segera memanjat pohon itu diikuti oleh Abi dan Rain, sedangkan Tania tidak mengikutinya, dia hanya memperhatikan mereka dari bawah.
"Oii, Lo gak mau naik!" seru Leon
Tania hanya menunjukkan kepala tangannya kepada Leon hingga lelaki itu hanya terkekeh melihatnya.
"Dasar cewek baperan!!" seru Leon
"Husstt!, jangan berisik," bisik Rain, ia segera menggeser sebuah genting agar mereka bisa mengintip dengan jelas.
"Waahh, kenapa gue deg-degan melihat mereka mulai membuka baju," seru Abi
"Itu karena Lo belum cukup umur, udah mending kalau Lo gak kuat mending turun temani Tania," jawab Rain
"Gak, kok mungkin karena ini pertama kalinya," jawab Abi
"Waaah, besar sekali, aku benar-benar gak kuat!!" seru Leon
"Sialan, gue harus melakukan sesuatu untuk membuat mereka jera, dan tidak mengintip lagi," ucap Tania
Ia mencari cara untuk membuat mereka segera turun dari sana. Senyumnya mengembang ketika melihat seekor kecoa disampingnya.
Ia segera menangkapnya dan melemparkannya ke arah teman-temannya.
"Apa ini!!" seru Abi melihat seekor Kecoa di pahanya
"Kecoa!!!" teriak Rain membuat ketiganya kaget dan berteriak histeris. Sehingga membuat semua perempuan yang ada didalam ruang ganti mendengar suara mereka dan melihat keatas.
"Ada yang mengintip!!" seru mereka berlarian mencari sesuatu dan melemparinya kearah Leon dan teman-temannya.
"Awww!!, cepat turun dari sini, sebelum ada satpam datang!!" seru Leon
"Aduh sakit!!" seru Abi yang terkena lemparan bedak dari gadis-gadis itu.
"Ayo Rain GC!!" seru Leon
Rain segera turun dan kemudian diikuti oleh Abi, dan terakhir Leon.
"Woiii, jangan lari!!" seru seorang satpam sekolah yang memergoki Leon dan berusaha menghentikannya dengan memegangi kakinya. Pemuda itu terpaksa merelakan sepatunya agar bisa melarikan diri dari tangkapan sang satpam sekolah.
"Wah, kau seperti Cinderella yang meninggalkan satu sepatu kacanya untuk Pangeran, tapi sayangnya bukan pangeran yang nemuin sepatu Lo tapi satpam," ledek Tania membuat semuanya tertawa
"Sue Lo, gue tahu Lo kan yang melemparkan kecoa itu hingga membuat Rain ketakutan dan akhirnya kita ketahuan, ngaku Lo!" hardik Leo
"Sorry, tapi emang gue gak bisa membiarkan kejahatan berlangsung didepan gue, gue harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan mereka dari para bajing*n seperti kalian!" jawab Tania
"Aiishh, dasar brengsek, gara-gara lo, Abi jadi terluka!" tambah Leon
"Emangnya kenapa Lo?" tanya Tania
"Kaki gue lecet, gara-gara jati tadi," jawab Abi manja
"Jangan manja, sini gue obatin!" seru Tania
Ia kemudian menarik Abi dan menyingsingkan celananya.
"Cuma lecet gini aja cengeng," Tania segera mengambil kotak P3K dari tasnya dan membersihkan luka Abi dengan alkohol kemudian menutupnya dengan plaster anti septik.
"Dah beres," jawab Tania
"Thanks Tania, Salanghae!!" ucap Abi tersenyum simpul padanya
"Diiih najong!" cibir Tania
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ass Yfa
Bara am Ros kisah mereka yg judulnya apa kak
2024-01-31
0
Tiinaa
aq bingung cerita bara dam ros,tapi aq suka pertemanan tania dan para cowok itu,lucu jangan baper y
2022-08-14
1
Aya Vivemyangel
Barra ,, ros eeh 😳😳 baru nggeh kalau nyambung ma sebelah 😁 rangga brti si ki rangga ya , emang sebelah blm tamat sih bacay 😁😁
2022-07-29
1