GHOST IN LOVE
Kita memang tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa dan dari keluarga mana?. Karena semuanya sudah ditakdirkan oleh Tuhan dan manusia tidak bisa merubahnya.
Begitupula jodoh, kita tidak pernah tahu jodoh kita siapa, tapi suatu saat kita akan bertemu dengannya kapanpun itu dan dimananapun ia berada kita pasti akan dipertemukan dengannya.
Terlahir dari keluarga seorang dukun ternama di Jakarta tidak membuat hidup Tania bahagia, justru sebaliknya dia merasa malu karena sering diolok-olok oleh temannya karena profesi ayahnya itu.
*Peringatan Hari Kartini SMP Kusuma
"Pemenang lomba Kartini tahun 2018 dimenangkan oleh, Rachel Assifa sebagai juara ketiga, juara ke dua diraih oleh Melani Lameina, dan...sebagai pemenang utama lomba Kartini Masa Kini adalah....Tania Putri Kuncoro!!!" Semua siswa yang berada di aula tiba-tiba terdiam saat nama Tania dinobatkan sebagai pemenang Kartini Masa Kini, mereka bukannya memberikan tepuk tangan kepadanya melainkan mereka malah bergosip dan mencemoohnya.
"Pasti dia menang karena bantuan ayahnya. Aku yakin wajahnya yang cantik itu memakai susuk dan pelet untuk menjerat para dewan juri!" ucap salah seorang siswa memancing siswa lainnya bergosip tentang Tania.
Dasar para penggosip sialan, mereka pasti iri denganku karena wajah jelek mereka,
Tania tetap berjalan, tagak meskipun banyak yang tidak suka dengannya.
Aku tidak peduli dengan apa yang mereka ucapkan, karena hanya aku yang tahu siapa diriku.
Sejak kejadian itu ternyata tidak lagi mengikuti acara pertandingan apapun yang dilaksanakan di sekolahnya.
Ia bahkan tidak memiliki teman karena semuanya takut berteman dengannya. Hal itulah yang membuat Tania membenci ayahnya. Ia bahkan melarang ayahnya untuk datang ke sekolahnya.
"Tania, apa orang tuamu tidak datang hari ini?"
"Orang tua saya masih dalam perjalanan, jadi bisakah ibu tunggu sebentar lagi. Aku akan menjemputnya di depan," jawab Tania
"Baiklah,"
"Terima kasih Ibu," gadis itu segara bergegas keluar dari kelasnya untuk mencari seseorang yang mau berpura-pura menjadi walinya.
Ia berusaha meminta tolong kepada wali murid yang sudah mengambil raport untuk anaknya, tapi usahanya sia-sia. Tidak seorangpun mau membantunya.
Gadis itu kemudian berjalan menuju ke halaman belakang sekolah dan duduk menangis tersedu-sedu di bawah pohon beringin besar.
Kasian sekali anak itu, kenapa juga aku harus peduli padanya.
Gadis itu tidak menyadari jika ada yang mengawasinya dari atas pohon.
"Kenapa kau menangis disini nak?" tanya seorang wanita tersenyum simpul padanya.
"Orang tuaku tidak bisa mengambil raport ku," jawab Tania tersedu-sedu
Wanita itu membantunya berdiri dan tersenyum padanya.
"Boleh Ibu yang mengambilkannya?" tanya wanita membuat senyum Tania mengembang
"Benarkah ibu akan mengambilkan Raport ku?" tanyanya berbinar-binar
Wanita itu mengangguk pelan.
Tania segera mengajak wanita itu ke kelasnya, tapi ia bingung ketika melihat kelasnya sudah sepi dan wali kelasnya sudah tidak ada di sana.
"Apa kita sudah terlambat?" tanya wanita itu
Tania segera mengajak wanita itu menuju ke ke ruang guru untuk menemui wali kelasnya.
"Selamat siang Bu, maaf Tante saya baru datang," ucap Tania membuat Henny menghentikan kegiatannya.
"Kamu mau ngapain lagi?" tanya Henny
"Mau ambil raport saya Ibu," jawab Tania
"Ayah kamu sudah mengambilnya tadi, apa kalian tidak bertemu didepan?" tanya Henny
"Akh tidak, baik kalau begitu terima kasih ibu," Tania segera keluar dari ruang guru.
"Terima kasih Tante, sudah membantu saya hari ini," ucap Tania
"Sama-sama," jawab wanita itu memberikan mawar putih padanya.
"Jangan sedih, kamu beruntung mempunyai ayah yang sangat menyayangimu," ujar wanita itu kemudian pergi meninggalkan Tania
Tania segera berlari mengejar ayahnya.
Ia terengah-engah menuju ke gerbang sekolahnya, dan mengedarkan pandangannya, tapi ia tidak menemukan ayahnya di sana.
Ayah dimana??
Gadis itu terus memeriksa setiap laki-laki yang keluar dari gerbang, tapi tidak satupun ia menemukan ayahnya.
Kira-kira siapa yang mau pura-pura jadi ayahku,
Tania kemudian berjalan lunglai kembali ke kelasnya.
*Buugghhh!!
Tiba-tiba seorang lelaki berjalan tergesa-gesa dan menabraknya.
"Maaf," Tania membantu mengambilkan raport yang terjatuh.
Ia tersentak ketika melihat raport yang tergeletak di lantai, dan segera menatap wajah lelaki yang ada didepannya.
"Ayah," ucapnya lirih
Lelaki itu langsung mengambil raport dari tangannya dan berlari meninggalkan Tania.
Kenapa kau harus menyamar ayah, apa kau kasian padaku karena sering diolok-olok teman-teman ku karena dirimu, makanya kau sampai merubah penampilan untuk bisa mengambil raport ku.
"Ku dengar peringkat pertama pararel sekolah kita adalah Tania, pasti dia menggunakan bantuan dari ayahnya untuk menjadi peringkat di kelas kita," ucap salah seorang di dalam bus umum
"Kau benar, aku selalu satu kelas dengannya ketika SD dan Tania bukan anak yang pintar, jadi mustahil kan dia dapat peringkat paralel ketika kelulusan tiba," sahut yang lainnya
"Benar-benar licik!!" seru yang lainnya
"Kau tahu tidak, kata seorang temanku yang punya ayah seorang paranormal, Tania itu memaki susuk diwajahnya sehingga terlihat sangat cantik, makanya tidak heran dia memenangkan lomba Kartini masa kini kemarin."
"Benar, aku setuju dengan pendapatmu,"
Jadi inikah alasan mu selalu melarang ku untuk datang ke sekolahmu,
Kuncoro menatap lekat anak-anak ABG yang duduk didepannya.
**********
"Apa ayah melakukan semua ini untukku?" tanya Tania ketika tiba di rumah
"Iya, wali kelas mu menelpon ke rumah, aku tidak bisa mengabaikannya. Tapi tenang saja tidak satu orangpun yang mengenaliku sebagai Kuncoro si dukun terkutuk itu,"
"Maafkan aku ayah," ucap Tania memeluk ayahnya
"Ayah tahu, dan ayah tidak menyalahkan kamu, aku bisa mengerti yang kamu rasakan. Untuk itulah kamu perlu melanjutkan sekolah yang jauh dari rumah dan bila perlu tidak ada siswa perempuan di sana. Agar tidak ada yang menggunjingkan dirimu, karena tidak ada anak laki-laki yang suka bergosip," ujar Kuncoro
"Iya ayah,"
"Sekarang istirahatlah, ayah akan menemui pelanggan ayah," lelaki itu berjalan keluar meninggalkan rumahnya ke ruang kerjanya.
Gadis itu kemudian keluar menuju ke depan rumahnya dan melihat seorang yang tidak asing memasuki pelataran rumahnya.
"Kamu pasti Tania putrinya pak Kuncoro?" tanya lelaki itu ramah
"Benar pak, apa bapak mau ketemu ayah saya?" tanya Tania
"Benar, tolong sampaikan sama ayah kamu kalau Bambang Priadi ingin bertemu dengannya,"
"Baik," Tania segera menuju ke ruang kerja ayahnya
"Bilang padanya suruh tunggu di ruang tamu," jawab Kuncoro
"Baik ayah," Tania segera menemui Bambang dan mengantarnya ke ruang tamu.
"Aku dengar kau baru saja lulus dengan predikat terbaik di sekolah mu, kalau boleh tahu kau ingin melanjutkan dimana?" tanya Bambang
"Aku akan memasukannya ke STM," jawab Kuncoro memasuki ruang tamu
"Aku tahu STM terbaik di kota ini, dan sekolah ini adalah sekolah terbaik di Indonesia, kalau mau aku mau membantu Tania masuk ke sana," sahut Bambang
"Apa yang kamu maksud STM Kebangsaan?" tanya Kuncoro
"Benar, tidak sembarang orang bisa masuk sekolah itu, selain harus memiliki nilai bagus, mereka juga harus lulus tes agar bisa masuk sekolah itu, dan banyak dari anak pejabat tinggi yang sekolah di sana," jawab Bambang
"Tapi bukannya sekolah itu adalah sekolah terangker yang ada di Jakarta,"
"Kau benar Kuncoro, tapi masa anak dukun sakti seperti Tania takut sama setan, bukannya kebalik setan takut sama ayahnya Tania," goda Bambang
"Aku mau sekolah di sana ayah," ujar Tania membuat ayahnya tercengang
"Tapi.... di sana itu ....," ucap Kuncoro terputus
"Tidak masalah ayah, aku tidak takut dengan demit atau sejenisnya, merekalah yang harusnya takut padaku," jawab Tania mantap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
semoga aku betah karna dari pertama kenal mangatoon baru kali ini aku ngintip di cerita horor
para pencinta novel apa ada recommended novel horor lainnya yg bgus
2023-01-21
0
markhyuck 🐯🐻🍷
.
2022-12-15
0
Ami Mina yu 💜🌻🐰
Baca ulang nih 😁
2022-09-22
1