Dominasi Langit

Dominasi Langit

Chapter 1: Kebangkitan

Provinsi Huo, Kota Mohe

Di hamparan hutan yang luas, terlihat gunung-gunung yang berjejer dengan indahnya, lalu di antara gunung itu terdapat sebuah gua, yang dimana bila kamu masuk kedalamnya, kamu akan melihat seorang bocah berusia sekitar 10 tahun yang sedang duduk bersila didalamnya.

Jika seseorang melihat bocah lelaki ini,mereka pasti akan tercengang dengan memikirkan betapa tampannya dia, dengan wajahnya yang halus dan indah, disertai dengan rambut hitam yang terurai sampai pundaknya, membuat bocah itu terlihat seperti seorang sarjana suci kecil.

Namun meski begitu tubuhnya terus memancarkan aura dominasi yang kuat,seakan bisa mendominasi langit dan bumi kapan saja.

"Akhirnya selesai, aku Jiang Chen sang penguasa langit dan bumi telah kembali dari masa-masa kritisnya" Jiang chen membuka matanya dan tersenyum dengan sangat indah

"Seminggu yang lalu aku pergi kesini untuk melakukan pelatihan dan tanpa disangka aku malah menemukan rumput kondensasi yang bisa membantuku menerobos ke tahap empat Kondensasi Qi.

Namun siapa yang sangka ternyata aku sudah diikuti dan saat aku akan mengambil rumput kondensasi, orang itu pun muncul dan langsung menyerangku dari belakang, bahkan merebut rumput kondensasiku.

Sialnya.. selain itu aku masih harus menggunakan teknik terlarang untuk melarikan diri, dan itu mengharuskan untuk menghapus semua kultivasiku sebelumnya. Sayangnya aku juga tidak bisa melihat wajah orang yang menyerangku dan hanya bisa mengunci auranya saja" Jiang Chen sekali lagi tersenyum, tapi senyumnya kali ini membawa rasa yang sangat dingin dan menakutkan.

"Namun siapa sangka saat hidupku berada diujung pedang dan bisa mati kapan saja, aku malah mendapatkan ingatan tentang Dewa Pill yang mendominasi puncak alkimia dan Dewa Pengrajin yang mendominasi puncak penempaan, tapi selain itu aku tidak mendapatkan informasi apapun tentang dari mana datangnya ingatan ini.

Selain itu entah mengapa aku merasakan bahwa ini adalah sebuah takdir untukku dan bahkan aku tidak marasakan hal buruk apapun dengan datangnya ingatan ini.

Namun meski ini mungkin adalah hal yang baik, tapi aku masih harus berhati-hati dan masalahnya sekarang aku Juga tidak bisa berkultivasi sama sekali, karena merdian dan semua organ dalamku sudah rusak parah" Gumam Jiang Chen dengan pahit dan mengepalkan kedua tangannya. Lalu setelah berdiam selama beberapa saat akhirnya Jiang Chen pun mulai memeriksa ingatan yang sudah dia dapat.

Setelah membulak balik ingatannya Jiang Chen masih belum menemukan satupun cara yang bisa digunakan untuk menyembuhkan merdiannya dan kenyataan ini membuat Jiang Chen menjadi sangat kecewa dan tertekan, karena untuk apa semua ingatan ini bila tidak bisa digunakan sama sekali.

Namun meski begitu Jiang Chen tidak menyerah dan ditengah kebingungannya, tiba-tiba dia pun menemukan sebuah ingatan individu yang terpisah dari ingatan lainnya dan didalamnya hanya ada satu teknik kultivasi, yaitu Seni Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur.

"Seni Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur, teknik apa ini? Setelah aku memeriksanya beberapa kali, jelas bahwa ini adalah teknik kultivasi tingkat tinggi dan bahkan aku sendiri tidak yakin dengan tingkatannya" Gumam Jiang Chen pada dirinya sendiri dengan sangat terkejut.

Seni Tubuh Sembilan Jiwa adalah sebuah teknik rahasia yang akan mengabaikan bakat bawaan dan membuat bakatnya sendiri, dan selain itu teknik ini juga memungkinkan sang kultivator untuk memiliki kekuatan yang menentang langit dan menekan bumi. Namun yang paling luar biasa dari teknik ini adalah bagian dimana teknik ini bisa membantu sang kultivator untuk terlahir kembali, sehingga semua merdian dan organ tubuhnya akan diperbarui lagi.

Selain itu teknik ini memiliki sembilan lapisan dan disetiap lapisanya memungkinkan sang kultivator untuk membuat sebuah jiwa baru, sehingga kekuatan tubuh dan spiritualnya akan langsung digandakan sekali lagi.

Setelah hampir membaca semua informasi tentang teknik Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur, tiba-tiba senyum Jiang Chen pun langsung membeku dan terdiam kaku, karena ternyata untuk mengelola teknik ini dia akan memerlukan sumber daya yang sangat besar dan mengerikan, sehingga membuat Jiang Chen pusing dengan memikirkannya saja.

Syarat untuk mengelola Seni Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur sebenarnya sangatlah cocok dengan kondisi Jiang Chen saat ini, karena syaratnya sendiri ternyata sangat mudah. yaitu:

Hati yang bersih

Memiliki tekad yang kuat

Terakhir dan yang terpenting harus memulai semua dari awal atau keadaan fana

"Sial... Persetan dengan samua ini, karena aku sekarang sudah mempunyai ingatan dari Dewa Pill dan Dewa Pengrajin, aku bisa membuat banyak uang nanti dengan cara menjual pill dan senjata." Gumam Jiang Chen dengan sangat kesal dan segera kembali duduk di tanah

"Tunggu saja, aku pasti akan membalas semua hutangku ini" Ujar Jiang Chen sambil tersenyum jahat dan perlahan mengalirkan energi untuk berlatih Seni Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur.

KRAK, KRAK, KRAK ......

Sebuah suara retakan tulang terdengar dari tubuh Jiang Chen, dan darah dalam tubuhnya beredar dengan gila dan cepat, membuat seakan bisa meletus kapan saja, ini membuat Jiang Chen mengerutkan alisnya dan mengigit bibirnya sendiri.

Saat Jiang Chen masih bisa berkultivasi dia hanya harus menggunakan Qi Dantianya untuk secara bertahap membuka merdianya dan itu tidak menimbulkan sakit, tapi karena merdiannya telah di hancurkan dia hanya bisa membangunnya kembali.

"Rasa sakit ini..... Aku pasti akan mengingatnya" Jiang Chen meraung dengan marah, lalu mengigit lidahnya sendiri untuk membuatnya tetap terjaga.

BOOMMM!!!

Tubuh Jiang Chen tiba-tiba mengembung lalu meledak dan hancur berantakan, yang bahkan tidak menyisakan setetes darah pun, ini membuat gua yang tadinya berisik dengan ruangan sekarang menjadi sunyi kembali.

Namun tiba-tiba setitik cahaya kecil pun muncul di tengah gua dimana tempat Jiang Chen duduk sebelumnya dan perlahan cahaya itu tiba-tiba bertambah terang hingga berhasil menerangi seluruh sudut gua, lalu yang tidak disangka-sangka adalah cahaya tersebut mulai membentuk sebuah tulang, darah, daging, organ dalam, dan bahkan kulit.

Jelas bahwa cahaya tersebut sedang membentuk sebuah tubuh baru dan jika dilihat dengan teliti setiap bagiannya sangatlah sempurna.

Setelah beberapa saat, tubuh baru pun akhirnya muncul dengan sempurna dan seperti yang kamu pikirkan itu adalah tubuh Jiang Chen yang sudah di bentuk kembali. Rambut Jiang Chen yang terurai berantakan di tiup angin memberikannya kesan bahwa dia sangatlah tampan dan mendominasi.

"Sial, ini sangat menyakitkan" Jiang Chen pun membuka matanya dan mengutuk dengan kesal. namun dia segera menghentikan kutukannya dan melihat tubuhnya dengan semangat

"Sungguh luar biasa, tidak sia-sia rasa sakit itu. Hahahaha.... " Jiang Chen yang bersemangat pun tertawa gila karena senang, dia menemukan bahwa ada sebuah merdian di tubuhnya bahkan itu lebih besar dan kuat dari sebelumnya.

Mungkin itu terlihat sebentar, tapi bagi

Jiang Chen itu terasa seperti mengalami sepuluh tahun keadaan hidup dan mati, seakan dihancurkan lalu dibuat lagi dan itu terus terulang sampai tubuh Jiang Chen cukup kuat untuk berkultivasi Teknik Tubuh Sembilan Jiwa Penghancur dan itu membuat Jiang Chen sedikit mati rasa.

Jika itu orang lain mungkin dia sudah meninggal atau menyerah karena rasa sakit yang Jiang Chen terima bukanlah sesuatu yang bisa di tanggung orang biasa dan jika bukan karena tekad Jiang Chen yang sudah bulat dan kuat mungkin dia juga akan mati saat ini.

"Jika kamu ingin jalan singkat, kamu harus siap menanggung rasa sakit yang ditumpuk sekaligus. Ini bisa dibandingkan dengan diriku sebelumnya, karena dulu aku memerlukan kerja keras selama 6 bulan untuk bisa menerobos tahap ini dan sekarang aku hannya memerlukan satu hari saja, sehingga ini tidak mengherankan bahwa rasa sakit yang diterima sama dengan gabungan dari enam bulan kerja kerasku sebelumnya" Gumam Jiang Chen yang sedang bangkit dari posisinya dan mulai berjalan ke sudut gua, lalu dia pun memukul sebuah batu besar yang berada di depannya, sehingga batu tersebut langsung meledak dan hancur berkeping-keping.

"Sungguh kekuatan yang mengerikan, aku harus menyesuaikan kendali atas energiku terlebih dahulu sebelum menaikkan tingkat kultivasiku"

Melihat kekuatan yang dia miliki saat ini, membuat Jiang Chen menjadi sangat senang dan terkejut secara bersamaan.

Setelah itu Jiang Chen pun kembali ke posisi awalnya untuk duduk dan berkultivasi, tapi ditengah-tengah kultivasinya Jiang Chen tiba-tiba terkejut, karena menyadari bahwa kecepatan kultivasinya sudah seratus kali lebih cepat dari sebelumnya, tapi setelah itu Jiang Chen segera menenangkan pikiran kembali dan langsung melanjutkan kultivasinya.

BOM!

Setelah satu hari berkultivasi terdengar sebuah suara ledakan lainnya dari tubuh Jiang Chen. Namun itu bukan lagi karena tubuhnya meledak, melainkan karena dia sudah melakukan terobosan ke tingkat satu Kondensasi Qi.

Tiga Ranah Dasar Kultivasi

1. Kondensasi Qi

2. Kondensasi darah

3. Transformasi Tendon

Tiga Ranah Dasar Hewan

1. Wild beast

2. Spirit beast

3. Spiritual beast

Terpopuler

Comments

Derajat

Derajat

Kalau ada Bhs Inggris bikin jengkel saja pakailah bahasa Kita sendiri tor niar mudah dimengerti

2023-08-13

0

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Tes

2022-11-20

0

🌟Sugali🌟

🌟Sugali🌟

tingkatannya kurang jelas hanya ada 3 tapi untuk bintang/stage kurang 1-3 awal menengah atas atau puncak gak ada 🤔🤔

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Kebangkitan
2 Chapter 2: Buah Kondensasi Langit
3 Chapter 3: Kembali Ke Kota
4 Chaper 4: Feng Lin
5 Chapter 5: Klan Jiang
6 Chapter 6 : Jiang Jian dan Li Shuwan
7 Chapter 7: Info Turnamen
8 Chapter 8: Perpustakaan Jiang
9 Chapter 9: Tinju Bayang
10 Chapter 10: Keberangkatan
11 Chapter 11: Jia Yong
12 Chapter 12: Pemburuan Pertama
13 Chapter 13: Pelatihan Jiang Chen
14 Chapter 14: Bandit Gunung
15 Chapter 15: Keluarnya Jiang Chen
16 Chapter 16: Serangan Jiang Chen
17 Chapter 17: Serangan Jiang Chen II
18 Chapter 18: Rampasan Perang
19 Chapter 19: Perubahan Rencana
20 Chapter 20: Penginapan Bulan Ming
21 Chapter 21: Kebodohan Yan Jilin
22 Chapter 22: Putri Ming
23 Chapter 23: Jalan Barang Antik
24 Chapter 24: Mendapatkan Harta
25 Chapter 25: Teknik Menggoda JiangChen
26 Chapter 26 : Klan Ming
27 Chapter 27: Klan Ming II
28 Chapter 28: Bukit Tengkorak
29 Chapter 29: Tombak Naga Langit
30 Chapter 30: Penyulingan Pertama
31 Chapter 31: Pemburuan
32 Chapter 32: Kemampuan Jilu
33 Chapter 33: Kemarahan Jiang Chen
34 Chapter 34: Jiu Long
35 Chapter 35: Sejarah Jiu Long
36 Chapter 36: Sejarah Jiu Long II
37 Chapter 37: Sejarah Jiu Long III
38 Chapter 38: Pill Bulan Ungu
39 Chapter 39: Kembali Ke Kota Ming
40 Chapter 40: Perubahan Turnamen
41 Chapter 41: Percakapan Ruang Rahasia
42 Chapter 42: Ujian Alchemist
43 Chapter 43: Paviliun Kosmos
44 Chapter 44: Paviliun Kosmos II
45 Chapter 45: Pelelangan
46 Chapter 46: Pelelangan II
47 Chapter 47: Pelelangan III
48 Chpater 48: Mencoba Teknik
49 Chapter 49: Tebasan Asura
50 Chapter 50: Rencana Pulang
51 Chapter 51: Menuju Klan Ming
52 Chapter 52: Pamitan
53 Chapter 53: Pamitan II
54 Chapter 54: Pamitan III
55 Chapter 55: Ming Mei
56 Chapter 56: Ming Mei II
57 Chapter 57: Kembali Ke Klan Jiang
58 Chapter 58: Pulangnya Jiang Chen
59 Chapter 59: Tradisi Keluarga
60 Chapter 60: Rencana Kepergian
61 Chapter 61: Kultivasi Feng Lin
62 Chapter 62: Mutiara Penghisap Darah
63 Chapter 63: Saber Tanpa Hati
64 Chapter 64: Saber Tanpa Hati II
65 Chapter 65: Saber Tanpa Hati III
66 Chapter 66: Memasuki Gua
67 Chapter 67: Warisan Li Hongli
68 Chapter 68: Warisan Li Hongli II
69 Chapter 69: Namamu Adalah Hubai
70 Chapter 70: Memasuki Kota Puyang
71 Chapter 71: Qing Tao
72 Chapter 72: Munculnya Fraksi
73 Chapter 73: Jia Yong vs Shi Gudong
74 Chapter 74: Kekalahan Telak Shi Gudong
75 Chapter 75: Pendaftaran Yang Mudah
76 Chapter 76: Masa lalu Qing Tao
77 Chapter 77: Masa lalu Qing Tao II
78 Chapter 78: Hari Turnamen
79 Chapter 79: Babak Penyisihan
80 Chapter 80: Babak Penyisihan II
81 Chapter 81: Memasuki Semi Final
82 Chapter 82: Amarah Jun Tao
83 Chapter 83: Malam Yang Menegangkan
84 Chapter 84: Babak Final
85 Chapter 85: Babak Final II
86 Chapter 86: Babak Final III
87 Chapter 87: Babak Final IV
88 Chapter 88: Babak Final V
89 Chapter 89: Babak Final VI
90 Chapter 90: Hasil Akhir
91 Chapter 91: Kedatangan Klan Jun
92 Chapter 92: Pertempuran Klan Jun
93 Chapter 93: Pertempuran Klan Jun II
94 Chapter 94: Pertempuran Klan Jun III
95 Chapter 95: Pertempuran Klan Jun IV
96 Chapter 96: Jatuhnya Jiang Chen
97 Chapter 97: Pohon Kuno
98 Chapter 98: Akhir Pertempuran
99 Chapter 99: Kembali Ke Klan Jiang
100 Chapter 100: Sebelum Kepergian
101 Chapter 101: Memulai Perjalanan
102 Chapter 102: Seorang Kultivator Yang Sedang Berlibur
103 Chapter 103: Pengkhianatan
104 Chapter 104: Pengkhianatan II
105 Chapter 105: Penyamaran Yang Terbongkar
106 Chapter 106: Raja Ran
107 Chapter 107: Permintaan Jiang Chen
108 Chapter 108: Ruang Harta
109 Chapter 109: Permintaan Raja Ran
110 Chapter 110: Tiba di Mansion
111 Chapter 111: Ran Riu
112 Chapter 112: Kerajaan Godam
113 Chapter 113: Serikat Petarung
114 Chapter 114: Mengambil Misi
115 Chapter 115: Gerombolan Serigala
116 Chapter 116: Terobosan Hubai
117 Chapter 117: Jin Giu
118 Chapter 118: Surat Raja Ran
119 Chapter 119: Tiba di Kerajaan Tei
120 Chapter 120: Dimana Matamu
121 Chapter 121: Tentara Kerajaan Tei
122 Chapter 122: Kakek Dan
123 Chapter 123: Api Hewani
124 Chapter 124: Genius Alkemis Nomor 1
125 Chapter 125: Dimulainya Pertandingan
126 Chapter 126: Genius Saja Tidak Cukup
127 Chapter 127: Pertaruhan
128 Chapter 128: Babak Final
129 Chapter 129: Apakah Aku Belum Terlambat
130 Chapter 130: Itu Adalah Rampasan Perang
131 Chapter 131: Undangan Jamuan Kerajaan
132 Chapter 132: Memasuki Kerajaan Tei
133 Chapter 133: Tujuan Raja Tei
134 Chapter 134: Kesembuhan Jin Giu.
135 Chapter 135: Permintaan Raja Tei dan Kakek Dan
136 Chapter 136: Kembali Pulang
137 Chapter 137: Penyergapan
138 Chapter 138: Pertarungan Perbatasan Provinsi
139 Chapter 139: Pertarungan Perbatasan Provinsi II
140 Chapter 140: Akhir Pertarungan Perbatasan Provinsi
141 Chapter 141: Menyelamatkan Para Tawanan
142 Chapter 142: Tangisan Para Tawanan
143 Chapter 143: Para Wanita dan Undangan Makan Malam
144 Chapter 144: Makan Malam Jiang Chen dan Li Wei
145 Chapter 145: Kepergian Li Wei
146 Chapter 146: Terobosan Transformasi Tendon
147 Chapter 147: Petir Kesengsaraan Jiang Chen
148 Chapter 148: Memasuki Kultivasi Kembali.
149 Chapter 149: Tingkat 6 Transformasi Tendon.
150 Chapter 150: Kedatangan Tamu Serikat Alkemis Pusat
151 Chapter 151: Kepergian Banyak Orang
152 Chapter 152: Perubahan Seekor Ular
153 Chapter 153: Sebuah Lubang Raksasa.
154 Chapter 154: Kolam Darah Naga
155 Chapter 155: Terlukannya Hubai
156 Chapter 156: Menetasnya Kedua Telur Naga
157 Chapter 157: Pelalangan Kerajaan Godam
158 Chapter 158: Pelelangan Kerajaan Godam II
159 Chapter 159: Paman Jin Giu
160 Chapter 160: Memasuki Ketenangan
161 Chapter 161: Pencerahan Tang Shan
162 Chapter 162: Tiba di Provinsi Gunung Es
163 Chapter 163: Kekuatan Tang Shan
164 Chapter 164: Menyebarkan Cerita
165 Chapter 165: Perang Bandit
166 Chapter 166: Akhir Perang Bandit
167 Chapter 167: Keributan Menjelang Pagi
168 Chapter 168: Memasuki Kerajaan Mutiara Salju
169 Chapter 169: Penawaran Raja Mutiara Salju
170 Chapter 170 : Permintaan Jiang Chen
171 Chapter 171 : Kemampuan Prajurit Asura
172 Chapter 172 : Pangeran Bing Jian
173 Chapter 173 : Tambang Kerajaan Awan Salju
174 Chapter 174 : Mencari Informasi
175 Chapter 175 : Memasuki Penjara
176 Chapter 176 : Waktunya Pertunjukkan
177 Chapter 177 : Tornado Asura
178 Chapter 178 : Batu Bulan
179 Chapter 179 : Tubuh Suci Phoenix Es
180 Chapter 180 : Munculnya Reruntuhan Kuno
181 Chapter 181 : Kenyataan Yang Memukul Wajah
182 Chapter 182 : Kemunculan Reruntuhan Kuno
183 Chapter 183 : Memasuki Menara
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Chapter 1: Kebangkitan
2
Chapter 2: Buah Kondensasi Langit
3
Chapter 3: Kembali Ke Kota
4
Chaper 4: Feng Lin
5
Chapter 5: Klan Jiang
6
Chapter 6 : Jiang Jian dan Li Shuwan
7
Chapter 7: Info Turnamen
8
Chapter 8: Perpustakaan Jiang
9
Chapter 9: Tinju Bayang
10
Chapter 10: Keberangkatan
11
Chapter 11: Jia Yong
12
Chapter 12: Pemburuan Pertama
13
Chapter 13: Pelatihan Jiang Chen
14
Chapter 14: Bandit Gunung
15
Chapter 15: Keluarnya Jiang Chen
16
Chapter 16: Serangan Jiang Chen
17
Chapter 17: Serangan Jiang Chen II
18
Chapter 18: Rampasan Perang
19
Chapter 19: Perubahan Rencana
20
Chapter 20: Penginapan Bulan Ming
21
Chapter 21: Kebodohan Yan Jilin
22
Chapter 22: Putri Ming
23
Chapter 23: Jalan Barang Antik
24
Chapter 24: Mendapatkan Harta
25
Chapter 25: Teknik Menggoda JiangChen
26
Chapter 26 : Klan Ming
27
Chapter 27: Klan Ming II
28
Chapter 28: Bukit Tengkorak
29
Chapter 29: Tombak Naga Langit
30
Chapter 30: Penyulingan Pertama
31
Chapter 31: Pemburuan
32
Chapter 32: Kemampuan Jilu
33
Chapter 33: Kemarahan Jiang Chen
34
Chapter 34: Jiu Long
35
Chapter 35: Sejarah Jiu Long
36
Chapter 36: Sejarah Jiu Long II
37
Chapter 37: Sejarah Jiu Long III
38
Chapter 38: Pill Bulan Ungu
39
Chapter 39: Kembali Ke Kota Ming
40
Chapter 40: Perubahan Turnamen
41
Chapter 41: Percakapan Ruang Rahasia
42
Chapter 42: Ujian Alchemist
43
Chapter 43: Paviliun Kosmos
44
Chapter 44: Paviliun Kosmos II
45
Chapter 45: Pelelangan
46
Chapter 46: Pelelangan II
47
Chapter 47: Pelelangan III
48
Chpater 48: Mencoba Teknik
49
Chapter 49: Tebasan Asura
50
Chapter 50: Rencana Pulang
51
Chapter 51: Menuju Klan Ming
52
Chapter 52: Pamitan
53
Chapter 53: Pamitan II
54
Chapter 54: Pamitan III
55
Chapter 55: Ming Mei
56
Chapter 56: Ming Mei II
57
Chapter 57: Kembali Ke Klan Jiang
58
Chapter 58: Pulangnya Jiang Chen
59
Chapter 59: Tradisi Keluarga
60
Chapter 60: Rencana Kepergian
61
Chapter 61: Kultivasi Feng Lin
62
Chapter 62: Mutiara Penghisap Darah
63
Chapter 63: Saber Tanpa Hati
64
Chapter 64: Saber Tanpa Hati II
65
Chapter 65: Saber Tanpa Hati III
66
Chapter 66: Memasuki Gua
67
Chapter 67: Warisan Li Hongli
68
Chapter 68: Warisan Li Hongli II
69
Chapter 69: Namamu Adalah Hubai
70
Chapter 70: Memasuki Kota Puyang
71
Chapter 71: Qing Tao
72
Chapter 72: Munculnya Fraksi
73
Chapter 73: Jia Yong vs Shi Gudong
74
Chapter 74: Kekalahan Telak Shi Gudong
75
Chapter 75: Pendaftaran Yang Mudah
76
Chapter 76: Masa lalu Qing Tao
77
Chapter 77: Masa lalu Qing Tao II
78
Chapter 78: Hari Turnamen
79
Chapter 79: Babak Penyisihan
80
Chapter 80: Babak Penyisihan II
81
Chapter 81: Memasuki Semi Final
82
Chapter 82: Amarah Jun Tao
83
Chapter 83: Malam Yang Menegangkan
84
Chapter 84: Babak Final
85
Chapter 85: Babak Final II
86
Chapter 86: Babak Final III
87
Chapter 87: Babak Final IV
88
Chapter 88: Babak Final V
89
Chapter 89: Babak Final VI
90
Chapter 90: Hasil Akhir
91
Chapter 91: Kedatangan Klan Jun
92
Chapter 92: Pertempuran Klan Jun
93
Chapter 93: Pertempuran Klan Jun II
94
Chapter 94: Pertempuran Klan Jun III
95
Chapter 95: Pertempuran Klan Jun IV
96
Chapter 96: Jatuhnya Jiang Chen
97
Chapter 97: Pohon Kuno
98
Chapter 98: Akhir Pertempuran
99
Chapter 99: Kembali Ke Klan Jiang
100
Chapter 100: Sebelum Kepergian
101
Chapter 101: Memulai Perjalanan
102
Chapter 102: Seorang Kultivator Yang Sedang Berlibur
103
Chapter 103: Pengkhianatan
104
Chapter 104: Pengkhianatan II
105
Chapter 105: Penyamaran Yang Terbongkar
106
Chapter 106: Raja Ran
107
Chapter 107: Permintaan Jiang Chen
108
Chapter 108: Ruang Harta
109
Chapter 109: Permintaan Raja Ran
110
Chapter 110: Tiba di Mansion
111
Chapter 111: Ran Riu
112
Chapter 112: Kerajaan Godam
113
Chapter 113: Serikat Petarung
114
Chapter 114: Mengambil Misi
115
Chapter 115: Gerombolan Serigala
116
Chapter 116: Terobosan Hubai
117
Chapter 117: Jin Giu
118
Chapter 118: Surat Raja Ran
119
Chapter 119: Tiba di Kerajaan Tei
120
Chapter 120: Dimana Matamu
121
Chapter 121: Tentara Kerajaan Tei
122
Chapter 122: Kakek Dan
123
Chapter 123: Api Hewani
124
Chapter 124: Genius Alkemis Nomor 1
125
Chapter 125: Dimulainya Pertandingan
126
Chapter 126: Genius Saja Tidak Cukup
127
Chapter 127: Pertaruhan
128
Chapter 128: Babak Final
129
Chapter 129: Apakah Aku Belum Terlambat
130
Chapter 130: Itu Adalah Rampasan Perang
131
Chapter 131: Undangan Jamuan Kerajaan
132
Chapter 132: Memasuki Kerajaan Tei
133
Chapter 133: Tujuan Raja Tei
134
Chapter 134: Kesembuhan Jin Giu.
135
Chapter 135: Permintaan Raja Tei dan Kakek Dan
136
Chapter 136: Kembali Pulang
137
Chapter 137: Penyergapan
138
Chapter 138: Pertarungan Perbatasan Provinsi
139
Chapter 139: Pertarungan Perbatasan Provinsi II
140
Chapter 140: Akhir Pertarungan Perbatasan Provinsi
141
Chapter 141: Menyelamatkan Para Tawanan
142
Chapter 142: Tangisan Para Tawanan
143
Chapter 143: Para Wanita dan Undangan Makan Malam
144
Chapter 144: Makan Malam Jiang Chen dan Li Wei
145
Chapter 145: Kepergian Li Wei
146
Chapter 146: Terobosan Transformasi Tendon
147
Chapter 147: Petir Kesengsaraan Jiang Chen
148
Chapter 148: Memasuki Kultivasi Kembali.
149
Chapter 149: Tingkat 6 Transformasi Tendon.
150
Chapter 150: Kedatangan Tamu Serikat Alkemis Pusat
151
Chapter 151: Kepergian Banyak Orang
152
Chapter 152: Perubahan Seekor Ular
153
Chapter 153: Sebuah Lubang Raksasa.
154
Chapter 154: Kolam Darah Naga
155
Chapter 155: Terlukannya Hubai
156
Chapter 156: Menetasnya Kedua Telur Naga
157
Chapter 157: Pelalangan Kerajaan Godam
158
Chapter 158: Pelelangan Kerajaan Godam II
159
Chapter 159: Paman Jin Giu
160
Chapter 160: Memasuki Ketenangan
161
Chapter 161: Pencerahan Tang Shan
162
Chapter 162: Tiba di Provinsi Gunung Es
163
Chapter 163: Kekuatan Tang Shan
164
Chapter 164: Menyebarkan Cerita
165
Chapter 165: Perang Bandit
166
Chapter 166: Akhir Perang Bandit
167
Chapter 167: Keributan Menjelang Pagi
168
Chapter 168: Memasuki Kerajaan Mutiara Salju
169
Chapter 169: Penawaran Raja Mutiara Salju
170
Chapter 170 : Permintaan Jiang Chen
171
Chapter 171 : Kemampuan Prajurit Asura
172
Chapter 172 : Pangeran Bing Jian
173
Chapter 173 : Tambang Kerajaan Awan Salju
174
Chapter 174 : Mencari Informasi
175
Chapter 175 : Memasuki Penjara
176
Chapter 176 : Waktunya Pertunjukkan
177
Chapter 177 : Tornado Asura
178
Chapter 178 : Batu Bulan
179
Chapter 179 : Tubuh Suci Phoenix Es
180
Chapter 180 : Munculnya Reruntuhan Kuno
181
Chapter 181 : Kenyataan Yang Memukul Wajah
182
Chapter 182 : Kemunculan Reruntuhan Kuno
183
Chapter 183 : Memasuki Menara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!