Beberapa bulan kemudian,
Samantha melangkahkan kakinya kedalam ruangan, akhir-akhir ini ia mudah lelah dan mengantuk.
Dan melakukan Operasi untuk Pasiennya membuatnya lelah berkali lipat, biasanya ia sangat santai.
Tapi entah kenapa sudah tidak ada semangat hidup untuk melakukan operasi jika memakan waktu yang cukup lama.
Mendudukkan dirinya ia membuka bekal, ya... Samantha selalu membawa makan siang dari rumah, tentunya ia bisa memanaskan di kantin rumah sakit, tapi karena ia baru berangkat kerumah sakit sekitar jam 9 makanannya masih cukup hangat.
Jika dilihat dari bekal yang ia bawa adalah Nasi goreng yang biasa di buatkan Vian saat ia mager masak?
Tiba-tiba saja ia rindu dengan Tuannya itu, karena sudah hampir 2 minggu Tuannya jni sedang menjalankan perjalanan bisnis ke kota B
Ia menghabiskan makanannya dan merapihkan kembali.
tok tok
Ketukan pintu membuat ia mengalihkan perhatian, "Masuk" ucapnya mempersilahkan.
Dan tanpa di duga ialah Felisa sahabat sehidup semati, sudah lama mereka tak bertemu.
Karena keduanya disibukkan kerja membuat mereka tak ada waktu untuk bertemu.
"Hai" Felisa masuk dan duduk dikursi pasien.
"Cih sombong" cibirnya.
Samantha terkekeh, belum apa-apa sahabatnya ini sudah mencibir dirinya.
"Hahaha, ada apa nih?? kau tak ada kerjaan?"
"Jam makan siang" balasnya singkat.
"Oho~ Lisaku marah toh?? baiklah ada apa denganmu"
"Kenapa kau tak datang di pernikahan Louis dan Bella?" tanya nya.
"Anuu~ a-aku sedang ada operasi malam itu, maaf" sesalnya.
Ya kemarin adalah hari pernikahan Louis dan Bella, Samantha dan Vian di undang hanya saja Samantha ada jadwal operasi dan Vian datang tapi ia tak menemuinya.
"Sok sibuk" kesalnya. Bukannya marah atau apa Samantha justru tertawa.
"hahaha namanya juga dokter, aku sudah bersumpah jadi aku tak bisa meninggalkan begitu saja" jelasnya.
"hum! sudahlah~ apa kau sibuk?"
"Kapan? hari ini?" Felisa mengangguk.
"euhm~" Samantha menimbang-nimbang pertanyaan Felisa ia melihat catatan yang sudah di berikan oleh asisstennya.
"Tidak ada, bisa untuk malam ini" balasnya sedikit senang.
"Hari ini ada acara dirumah Bibi Asna"
"Bunda? kenapa aku tidak tahu??"
Samantha terheran kenapa tidak ada yang memberitahu jika ada acara dirumah mertuanya ini.
"Entahlah, aku pun mendadak sekali dikasih tahu oleh Bella" Samantha mengangguk.
Mereka pun mengobrol tidak terlaku lama karena Samantha menangani pasien.
Waktunya pulang, Samantha melangkahkan kakinya ke tempat bastment rumah sakit, ia membuka pintu mobil kesayangannya ini.
Mobil biru dengan desain polos yang juga diberi sebulan lalu oleh Vian, karena dirinya tidak mungkin membiarkan Samantha naik bus keruma sakit.
Mobil itu bergerak dan pergi menuju Apartement Vian dan juga Samantha, tentunya.
...•••...
Setelah membersihkan diri dan membawa beberapa pakaian untuk menginap, Samantha memasukkan tas baju ke dalam bagasi.
Mobil biru langit kebanggaanya itu bergerak ke jalan menuju Rumah orang tua suaminya.
Sesampainya disana ia melihat banyak mobil sedang beragam warna yang Samantha tahu adalah mobil Kuning milik Louis adik iparnya dan Mobil berwarna merah muda milik Felisa.
3 mobilnya yang tak lain warna silver, hitam dan putih Samantha tak tahu.
Membuka bagasi mobil dan mengambil tas, sejenak ia berpegangan dengan pintu bagasi, tiba-tiba saja kepalanya sedikit pusing dan pandangannya sedikit berputar
Ia berjongkok untuk merehatkan tubuhnya sebentar, tanpa ia sadari seseorang menepuknya.
puk
Samantha tak sengaja mengumpat membuat seseorang itu terkekeh.
"Hahah, Kakak kenapa kau berjongkok?"
"Astaga, Zoey... kau mengagetkan ku!" serunya sambil berdiri dibantu Zoey, adik iparnya.
"Kakak kenapa?" tanya nya dengan nada khawatir.
"Hanya sedikit pusing tadi"
"Astaga, untung saja tadi aku keluar untuk melihat siapa yang datang, kalo aku tidak ada siapa yang akan tahu... Ayo Zoey bantu" seru Zoey sambil memapah Samantha.
Tangan kirinya ia gunakan untuk manarik Koper Samantha, dan Tangan kanannya ia pakai untuk memapah Samantha.
"Tunggu sebentar" ia membuka kan pintunya, dan memapah kembali Kakak iparnya itu.
Saat di ruang tamu ternyata sudah banyak orang yang berkumpul, Suara Zoey menyapa menjadi pusat semua orang yang ada di Ruang tamu itu.
"Samantha!? Zoey, Samantha kenapa?" tanya Bunda Asna dengan nada khawatir.
"Kakak ipar tadi berjongkok karena pusing, karena itu aku memapahnya bund" jelas Zoey membuat Bunda Asna panik.
Samantha semakin pusing saat mendengar percakapan ibu mertuanya dengan adik iparnya membuat dirinya jatuh pingsan.
"SAMANTHA!!" teriak Bunda Asna langsung berlari.
Anggota keluarga lainnya panik dan cepat menghubungin dokter,
"Louis! angkat kakak iparmu ke kamar Vian, cepat!" suruh Bunda Asna panik.
Ayah Nathan sedari tadi menelpon dokter pribadinya dan menyuruhnya cepat ke mansion Nathan (Rumah keluarga Vian).
Louis yang disuruh langsung cepat bergerak, dan menggendong Samantha dan menaiki tangga perlahan.
Vano yang baru saja ingin turun langsung panik dan bingung, Baru saja ia ingin menanyakan ada apa, dengan cepat Louis potong
"Kak Vano tanya nya nanti sekarang bukain pintu kamar Kak Vian" ucapnya memotong.
Vano hanya mengangguk dan membuka kan pintu kamar Vian yang tak jauh dari kamarnya, setelah di buka kan pintu Louis membaringkan Samantha di kamar tidur.
Reva dan Felisa mengambil alih untuk membuka kan 2 kancing kemeja yang digunakan Samantha, mempermudah siuman Samantha.
Vano kala itu langsung menelpon sang kembaran yang berada di luar kota sedang melakukan bisnis.
Tak lama dokter pun datang dan memeriksa kondisi Samantha dengan bantuan Reva dan Felisa untuk menjaganya.
...•••...
"Bagaimana dok keadaan menantu saya?" tanya Bunda Asna dengan nada khawatir.
Semua keluarga berada didalam kamar Vian yang cukup luas, Samantha terbaring di atas kasur yang diatasnya terdapat figura terpasang yakni foto pernikahan Vian dengan dirinya.
Dokter itu menatap mata Bunda Asna dengan tatapan tak terbaca, membuat Bunda Asna tambah khawatir.
"Ny. Samantha hanya kecapean akibat kehamilan pertamanya dan juga umur kehamilan yang sangat muda" jelas dokter tersebut membuat Bunda Asna memelototkan matanya kaget.
"Apa dok? hamil? jadi menantu saya hamil?" tanya nya sekali lagi.
Dokter tersebut mengangguk tersenyum, "Iya Ny. Asna, Menantu anda sedang hamil dan umur kehamilannya mungkin masih muda, untuk lebih lanjutnya datang lah kerumah sakit untuk memeriksa" jelas dokter tersebut kemudian pamit untuk kembali ke rumah sakit.
Bunda Asna mendekati Samantha yang masih setia terbaring, "Cepat hubungi Vian" ucapnya sambil menatap Samantha.
"Vano sudah menghubunginya Bund" tanggap Reva.
"Bunda jadi aku akan memiliki keponakan lagi?" tanya Zoey dengan antusias, Bunda Asna hanya menanggapinya dengan anggukan.
"Kita akan bangunkan Samantha saat makan malam saja" jelas Bunda Asna mengajak para anak perempuannya dan yang lain untuk keluar dari kamar Vian.
...•••...
Maaf banget baru update hihi^^ kakak aku kemarin wisuda-an jadinya updatenya hari ini sorry guys^
Cerita Zoey aku publish di w a t t p a d Because cerita Zoey cocok buat dunia orenku hehehe, karena di sini kebanyakan gak suka sama visual orang korea gitchu~
...TBC...
Vote,Comment,Like
^^^mau coba yang likenya sampai 20 org.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Juney
akhirnya hamil
2021-04-07
1
Yani Chandra
Selamat ya samantha,,, aq sk bgt visual korea ko klo yg ganteng n cantik
2021-03-26
0
Rita Ulia
suka
2020-12-25
0