Makasih udah mau baca enjoy guys-!
Di kediaman Keluarga Barca, Nathan.
Semua keluarga berada dalam satu ruangan yang memang sering mereka jumpai, Meja makan.
Entahlah mungkin selain meja makan mereka tidak ada tempat untuk bertatap muka seperti ini, walaupun semuanya tinggal dalam satu rumah, namun itu tidak ada artinya kalau semua nya hanya gila kerja.
Asna menatap kedua anak kembarnya yang kini berumur 27 tahun atau biasa disebut sudah matang untuk menikah.
Keduanya sukses dan itu membuat Nathan dan Asna bangga, walaupun Vian dan Vano hanya meneruskan perusahaannya, mereka memiliki usaha sendiri, yaitu Kafe.
Asna tak terlalu memikirkan masa depan Vano, karena apa? karena Vano sudah jelas akan hidup bahagia bersama siapa, tentunya gadis kecil yang memiliki riwat kesehatan dan ia angkut menjadi menantu sejak kecil itu, Revalina.
Sedangkan Vian? kenal wanita banyak, suka bermain wanita, sayangnya itu hanya sekedar bersenang-senang bukan untuk menjalani hidup untuk kedepannya.
Asna dan Nathan tahu kalau Vian sudah melepas masa perjakanya saat kuliah dulu, tahu kejadian itu karena seorang suruhan Nathan mengatakan seperti itu.
Sebagai Orang Tua ia kini tidak ingin sang anak memiliki penyakit yang tidak-tidak akibat melakukan hubungan intim kepada banyak wanita, walaupun ia tahu Vian akan mencari yang masih sehat, walaupun bukan perawan.
Mereka juga tak bisa melarang karena mereka hidup di negara Bebas, yang artinya seperti itu sering terjadi, sebagai orang tua mereka hanya mewanti-wanti saja.
"Vano, kalian minggu depan akan diadakan pertunangan secara resmi!" ucap Nathan sang kepala keluarga.
Vano dan Reva memang tak bisa mengelak, umur mereka memang audah terlalu lama jika hanya stuck di pacaran, sebutannya.
"Baik,Yah... atur saja" pasrah Vano. Reva hanya mengangguk tersenyum disamping Asna.
Nathan, duduk di kursi kepala keluarga, Asna berada disebalah kanannya dan disamping kirinya Vian.
Asna-Reva-Zoey // Vian-Vano-Louis
Asna melirik Nathan, ia memberikan kode kepada suaminya untuk membicarakan masalah semalam.
...•••...
Flash back on
"Yah... apa sebaiknya kita carikan pasangan untuk Vian?" ucap Asna begitu khawatir.
"Haruskah?"
"Ihh! Ayah mah, harus dong... umur bunda udah 35 lebih tau gak-?"
"Ya...Yah? please bantu bunda ngomong"
"Tergantung Vian Bund... kalo dia gak mau Ayah gak bisa paksa-!"
"Ayah masih mau liat anak nya mainin wanita?" Nathan menggeleng.
"Yaudah cari-in jodoh buat Vian-!"
"Ayah gak bisa paksa--"
"Gak dapet jatah sebulan!" Ancam Asna.
"Ih mainnya ngancem-! iya oke besok sarapan kita bicara-in" Asna tersenyum.
Flash back off
...•••...
"ehem-! ..." dehem Nathan.
"Vian, Ayah mau ngomong" Vian menoleh dan bertanya,
"Ngomong apa Yah?" santai, tapi ada sedikit ketidak sukaan
Nathan menatap ke Asna, tapi istrinya itu malah tersenyum ke Reva, seolah menghindar dari tatapan Suaminya.
Durhaka kamu-!
"Jadi gini... kamu udah punya pasangan?" Vian tersentak.
Lagi-lagi ini yang dibahas, sebenarnya malas tapi jika seperti itu ia sendiri yang akan kena ganjarannya.
"..."
Merasa tak dibalas Nathan membernaikan diri bertanya kepada Anaknya itu "Belum kan? Ayah sama Bunda akan ngenalin kamu dengan Anak teman Bunda saja gimana?"
"Yah--"
"Vian umur kamu sudah pas nak, Adik kembaran mu saja sudah ingin menikah"
"Karena dia sudah ada masa depannya bund-!" sahut Vian kepada Asna.
"Vian akan mencari pasangan Vian sendiri, Vian selesai-!" ucap Vian dengan raut wajah kesal dan segera bangun dari kursi.
"Scarlett-! El-! Ayo kakak antar-!" Scarlett atau Zoey Scarlett itu tersentak kaget, ia dengan cepat meneguk susu digelasnya dan pamit dengan menarik kerah baju sang kakak yang tua setahun darinya.
Setelah kepergian ketiganya Nathan, Asna, Vano beserta Reva hanya bisa menghela napas, Sifat Vian memang dingin tapi juga keras kepala.
...•••...
Di lain tempat, mahasiswa kedokteran cantik ini mondar mandir seperti model, siapa lagi jika bukan Aku? Samantha Selline.
Aku bergegas masuk kedalam kelas setelah berpisah dengan Felisa teman mahasiswa kedokteran yang kini sedang berjadwal bahasa.
Yah... jadwal kami berbeda, sudah 1 tahun lebih ia menambahkan kuliah bahasa di dalam perkuliahannya, dan juga sudah 7 tahun lebih kami berteman.
h-huh, gak kerasa memiliki sahabat terbaik di hidupku, perbedaan kasta atau keuangan tak memengaruhi kami, jika mereka baik, kami akan baik, dan sebaliknya.
Selesai sudah aku membereskan buku dan menjinjing tas kecil laptop yang sempat ku pinjam dari Felisa, Laptop ku rusak kawand.
Menuju kantin, langkah ku terhenti saat ponsel ku berdering di saku rok ku.
...Unknow •|• no list...
Aku mengernyit, nomer siapa yang belu ku save? aku pun mengangkatnya.
Halo?
^^^Halo, maaf dengan siapa?^^^
Revalina, mahasiswi kedokteran tingkat 6
ucap disebrang sana dengan kekehan, Astaga Reva-!
^^^Ah-! maaf kak, Samantha disini^^^
Sibuk tidak?
Aku melirik jam tangan ku, bertemu dengan Felisa masih ada satu jam lebih, kami sudah buat janji ingin ke mall untuk mengistirahatkan otak sebentar dengan cara berkeliling saja :)
^^^Tidak sama sekali^^^
^^^kalau boleh tau kenapa?^^^
Hanya ingin bertemu, dikantin saja-!
^^^Pas banget Samantha lagi di deket kantin^^^
Yaudah ketemuan ya... ada yang mau di omongin sih, hehehe
^^^Oke-!^^^
^^^Tunggu ya kak^^^
Tut.
Aku pun memasukkan kembali ponsel ku kedalam saku dan melangkahkan kaki kedalam kantin yang penuh dengan manusia berjalan yang kelaparan.
Dan satu objek yang membuatku mendekat adalah Reva mendadahkan tangan dan juga disampingnya ada satu wanita yang aku pun terkejut.
...•••...
"Menyebalkan-!" Felisa meringis, ia memang bersalah telah membohongiku. Dengan cepat ia memesankan ice green tea, ya itu kesukaanku.
"Maaf kan aku" ucapnya bersalah, aku meminum ice green tea setelah berterima kasih, segar~
"Baiklah, karena kau sudah membelikan ku minuman aku akan memaafkan mu!" Felisa tersenyum bahagia.
Kami bahkan melupakan keberadaan Reva disini yang menatapku sedikit aneh.
"Sebentar- bagaimana bisa kalian saling kenal?" tanya Reva, aku yang duduk disamping Felisa terkekeh kecil.
"Kita sahabatan" ucapku bersama dengan Felisa.
"Ck-" mata Kak Reva beralih menatap Felisa,
"Lisa, bagaimana kau punya teman secantik ini tapi tak pernah mengenaliku?" kesal Reva kepada Felisa.
Aku tak tahu hubungan mereka apa, tapi yang pernah ku dengar adalah Mamanya Felisa ini bermarga Barca yang kupastikan mereka saudara sepupu.
"Apakah aku harus melapor jika memiliki teman kepada mu, kak?" balas Felisa.
"Tidak sih-- tapi apakah kau tahu? Teman mu ini hampir di perkosa oleh Tuan Johnny-!" pekik Reva menjelaskan.
"Apa-!?" Felisa menatapku "Kenapa tidak memberitahu ku?" tanya nya kepadaku.
Aku hanya meringis, apakah itu perlu di ceritakan? aku hanya malu atau akan mendapatkan perkataan tak mengenakan nantinya.
"Haruskah?"
...TBC...
^^^ig: @hana.jaem^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lea_Rouzza
salaaamm ka author numpang nampang ,,,🥰👍👍
2022-08-21
0
Alena
salah tulis ya Thor masak anaknya sdh umur 27 th..emaknya masih usia 35 th...muda amat emaknya kawin🤭
2022-03-18
0
Indri Eriene Wulan Sari
anaknya kembarnya umur 27 tahun Ibunya 35 tahun lebih,gimana ngirungnya?
gakmungkinkan umur 8 tahun melahirkan?????????
2021-08-25
1