Makasih udah mau baca, enjoy-!
...•••...
Samantha Selline Xiao, namanya. Wanita berumur 26 tahun sebentar lagi itu tertidur pulas dalam pelukan seseorang.
Aku terbangun dari tidurku karena merasakan seseorang yang juga tertidur disamping, betapa kejutnya aku jika melihat seseorang itu adalah Tuan Vian Al Barca.
Dengan segera aku melihat kedalam selimut, pakaian ku masih dengan yang kemarin linger hitam dengan dalaman merah.
Aku mencoba menggerakkan kaki-ku sedikit, ternyata tidak sakit, Aku tak melihat pakaian Pria disampingku ini, dengan cepat aku bergegas ke kamar mandi, untuk mengganti pakaian yang sedang kukenakan ini.
Selama didalam kamar mandi aku berpikir kenapa bukan Tuan Johnny? bukannya aku kecewa, hanya saja aku takut kalau kakak akan memarahiku, sudah itu saja.
Setelah memakaikan baju baru, aku berendap-endap untuk keluarkamar mandi, aku melihat kearah kasur disana sudah tidak ada makhluk hidup yang tertidur,
"Sedang apa kau?"
Aku terkejut kaget lalu menghadap belakang, Tuan Vian melangkahkan kaki untuk mendekatiku.
"B-berhenti kau!" suruhku tapi tidak di hiraukan, aku berdecak sebal dan mengambil langkah mundur.
duk
Aku terduduk di pinggir ranjang, dengan cepat Tuan Vian mendorongku setelah tersenyum miring.
"T-tuan maafkan aku! t-tolong jangan" ucapku saat Tuan Vian mencoba menindihku.
Tak dihiraukan olehnya Tuan Vian menciumi ku paksa membuat bibir ku bungkam, aku tak membuat cela untuk lidahnya yang memaksa masuk, hingga ia berkata "Bukalah-!" aku membuka mulutku entah kenapa, kurasa otak-ku sudah di akses oleh Pria dihadapanku ini.
Tangan nya sudah menjalar kemana-mana, ciumannya sudah turun ke leher dan sekarang adalah dadaku, yang entah kapan sudah tak ada bahan penutupnya.
Menahan suara-suara aneh hingga tangan Tuan Vian mengelus 'milikku' dan keluarlah desahan yang sangat amat kubenci.
Kegiatan itu terus dilakukan hingga Tuan Vian sudah tak mengenakan apapun.
...•••...
Merutuki nasib yang sudah tak perawan lagi, aku terduduk menangis dan menatap Tuan Vian tak percaya.
Sama halnya Tuan Vian ia seperti menyesali setelah melakukan tersebut,
"hiks... kau jahat! kau sudah memakai nya!" isakku menyudutkannya.
Setelah melakukan hubunga badan, tadi aku langsung terduduk menghindar setelah Tuan Vian menjauh, bisa di lihat jelas Kasur berwarna merah tersebut sedikit berwarna karena darah keperawananku.
"Kau masih perawan?" pertanyaan konyol.
Aku tak menjawab rasanya sakit telah menghilangkan kepercayaan orang tuaku yang mengatakan "Keperawananmu hanya untuk suami mu kelak" perkataan orang tua ku terus menempel di otak,
hanya kejadian sebentar, tapi pikiran itu terus membekas, aku kotor, aku sudah tak suci lagi, aku...takut hamil.
Setelah isakan ku mereda, aku cepat memunguti pakaianku dan melilitkan selimut untuk menutupi tubuhku menuju kamar mandi.
Sakit tapi ku biarkan, mungkin hanya sementara.
...•••...
Setelah pulang tadi aku di tanya-tanya oleh Kakakku, Luhan.
Manusia tak berhati itu masih sempat-sempatnya menanyakan perjanjian dari Tuan Johnny.
Aku saja tidak melihat dia semalam malah bertemu oarang yang tak di duga.
Kini diriku sedang berada di Caffe, aku sedang membuat skripsi-an untuk akhir bulan ini, ku harap ku cepat selesai.
tuk
Mendangak kebelakang ke melihat Mark ia memberikan ku selimut untuk meredakan dingin.
Sekarang musim dingin entahlah kenapa aku skripsi di cuaca seperti ini.
Setelah kampus tadi aku ingin ke Caffe untuk membuat skripsi, dan sekarang sedang istirahat jadi -Mark- sedang menemani istirahat di Caffe.
"Sedang apa?" tanya nya memberikan ku kopi hangat.
"terima kasih-- skripsi" Mark mengangguk.
Aku meneguk pelan kopi hangat itu dan sedikit membuat tubuhku menghangat.
Mark membantu ku membuat skripsi, dari bab ke bab, rasanya cepat karena di bantu, Mengambil jurusan kedokteran tidak semudah orang yang hanya memandang sebelah mata.
Nyatanya Mark yang sedari tadi membantuku mengeluh susah dengan gambar-gambar virus, dan membaca obat-obat di laptop ini.
Meng-log out kan laptop aku kembali ke ruang pegawai sekedar menaruh laptop dan buku-buku kedokteran, lalu kembali ke Mark.
Mendudukkan diriku kelursi semula Mark bertanya, "Mereka siapa?" tanya Mark.
"Kemarin?" Mark mengangguk.
"Kakakku, kau tak perlu khawatir" ucapku di akhiri kekehan.
Aku tak memberi tahu masalahku, itu hanya saja membuat orang lain masuk kedalam masalah pribadi.
Ting!
Pesan masuk ke ponselku, berdecak sebal saat melihat Nama kakakku di layar.
...Luhan...
Pulang nanti kau bersiaplah
^^^untuk apa?^^^
Seseorang ingin bertemu denganmu
^^^Pentingkah?^^^
Untuk perusahaan
read.
Jika bukan karena perusahaan aku sangat malas bertemu dengan dirinya, h-huh... apakah hidupku semenyedihkan itu?
Ayah..Ibu... Aku ingin bersama kalian saja
...•••...
Sedangkan, di lain tempat.
Nathan dan Asna sedang membuat kencan buta untuk Vian anak tertua di keluarga.
"Untuk apa bund?" tanya nya sedikit merengek.
"Untuk masa depan mu-!" balas Asna sedikit penekanan.
Direstaurant ke tiga orang itu terus beradu argumen, hingga akhirnya pasangan paruh baya dan juga wanita cantik di belakangnya itu menghampiri meja Keluarga Nathan.
"Maaf terlambat Tuan Nathan" ucap Pria yang umurnya mungkin lebih Tua dari Nathan.
"Tak apa, kami baru juga sampai... silahkan duduk" sambut Nathan ramah.
Vian menatap kesal kepada wanita disampingnya itu yang terus terang genit kepada dirinya.
"Bagaimana Tuan? ini putri saya perkenalkan Sarah" ucap Pria tersebut.
"Ohhh, sarah ya... ini Vian, waktu itu kalian masih sekolah dasar saat bertemu mungkin Vian lupa?" balas Nathan.
"Vian ajak Sarah keluar untuk sekedar bersapa?" suruh Asna.
Vian pun mengiyakan, ia lebih malas hanya untuk duduk di restaurant jadi mau gak mau ia keluar dari restaurant tersebut bersama Sarah.
"Gak kerasa ya... udah lama, kabar saudara kamu gimana?" Sarah mencoba memulai pembicaraan.
Vian tak menghiraukan pertanyaan basa-basi itu, ia mengesap rokoknya dan menghembuskan ke udara.
"Kalo anda mencari pasangan jangan saya" peringat Vian, membuat Sarah mengkerut.
"Kenapa?"
"Saya sudah ada pasangan"
"Siapa?" ada sekilas tatapan kecewa, namun sarah adalah sarah, mungkin ia wanita licik.
"Seseorang" Setelah itu Vian meninggalkan Sarah sendiri yang mematung.
...•••...
Aku terduduk didepan meja riasku dengan dress pendek selutut dan lengan panjang tipis berenda.
Aku berdiri setelah Kakak memanggilku untuk keluar, Aku menghela napas malas.
"Cantik" pujinya yang membuatku muak.
Aku mengikuti kakak masuk kedalam mobil dan pergi entah aku tak tahu. 25 menit kemudian aku sampai di sebuat Apart menjulang tinggi.
Kami di sambut oleh 2 pria berjas formal, dan di periksa bawaannya.
"Kau kira aku musuhnya?" gerutuku saat selesai di periksa.
Memasuki lift kakak menekan angka 20, yang kulihat itu lantai paling atas, dan benar saja saat terbuka, aku hanya melihat satu pintu berwarna coklat dengan pinggiran gold.
Saat itu aku terkejut karena pintu terbuka sendiri saat kakak berdiri persis didepan pintu.
...TBC...
^^^Ig: @hana.jaem^^^
Kuharap kalian baik hati dengan memfollow ig dan mengevote karya ini dan tak lupa dengan like commennya.
kurelakan bergadang membuat cerita ini hiks🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lea_Rouzza
kaboor j ngapahh samantha 🥲😅🤥
2022-08-21
0
MamiihLita
vian kah itu ?
2021-08-21
0
Juney
lanjut
2021-04-07
1