Aku terbangun pagi tadi, dan sekarang aku sedang bersiap menuju kampusku, sebelum itu aku sempatkan untuk membuat sarapan.
Bahkan aku terkejut dengan kehadiran Kakak dibelakangku, sama halnya dia, terkejut dengan kehadiranku.
"K-kau pulang?" tanya nya tak percaya.
"Ya.. aku pulang, mungkin... berhasil kabur?" ucapku terkekeh.
Padahal aku masih ingat betul, kalau Tuan Vian meninggalkan aku di gedung acara kemarin, dan membuat aku pulang berjalan kaki menuju apart kecil ini.
Tiba-tiba saja kakak memelukku membuat tubuhku sedikit terhuyung kebelakang.
"Kak?"
"Maaf kan kakak samantha, kakak sudah seenakknya dengan kehidupan mu, maaf karena sudah membuatmu merasa kotor"
Aku menghela napas, sepertinya kakak merasa sangat bersalah, terbukti dengan bahuku yang basah karena air matanya.
Aku sedikit menguraikan pelukan lalu menatap kakak sayang, "Tidak apa-apa, kau tidak bersalah, kau hanya sedang mempertahankan perusahaan Keluarga kita, tak apa... aku baik-baik saja" Aku meyakinkan kakak.
Setelah itu kita duduk di meja dan makan sarapan bersama.
...•••...
"Baik, skripsi kamu bapak terima, kamu sudah di nyatakan wisuda dan jangan lupa revesiannya" Ucap dosenku membuat bibir ku mengembang sempurna.
"Terima kasih atas bantuan bapak, dan juga ini ada sedikit bingkisan untuk bapak" ucapku menyerahkan paper bag berisi kue kering yang tak sengaja ku beli di dekat kampus tadi.
"Wah terima kasih, untuk revesinya kau bisa mulai mengerjakannya sekarang dan seminggu kemudian akan saya carikan tempat koas dan magangnya" jelas Dosenku.
Aku mengangguk dan berpamit undir diri.
Menghela napas lega saat keluar dari ruang dosenku, aku menghampiri Felisa yang sedari tadi menungguku di depan pintu dosen yabg tak jauh dari sini.
Perlahan melangkah kedepan aku memberikan sebuah kado kecil sebagai ucapan terima kasih ku.
Felisa mengangkat wajahnya bertanya padaku, "Apa ini?"
"Terima kasih, aku lulus!" aku pun langsung memeluknya tanpa menunggu respon Felisa.
"Benarkah? selamat! jangan lupa traktirannya" ucap Felisa sama-sama senang.
"Bagaimana dengan kau?" tanya ku.
"Aku lulus hanya saja aku tidak di terima di kedokteran sepertinya aku akan mengambil alih perusahan Ayah" ucapnya sedikit bernada kecewa.
Aku pun sedikit iba, aku memeluknya dan menepuk punggungnya pelan, "Tak apa, aku akan menjadi dokter pribadimu nanti jika kau menjadi Ceo" ucapku memberi semangat.
"Terima kasih...hiks"
"Sudah jangan nangis lagi, bagaimana kita makan Japanese food?" ajak ku di angguki Felisa.
...•••...
Disinilah kami berada, di restaurant berkhas jepang, dan banyak sekali orang luar yang berkunjung disini, juga view pemandangan nya mendukung.
"Cobalah, tapi writternya bilang kalo ini best recom dessert box" ucapku memberikan tiramisu dessert box ke arah Felisa.
Felisa menyendok kecil lalu mencicipinya, matanya berbinar lalu menyendok sesekali "Benar sekali, ini enak sekali!" serunya, membuat ku terkekeh.
"Benarkan?" Felisa mengangguk dan tak lama ponselnya berdering.
Felisa izin menjauh ia sedikit ke pojok ruangan untuk mengangkat telephon, aku tidak marah karena ia pasti memiliki privasi, sama halnya aku.
Tak lama Felisa kembali, "Ada apa?" tanyaku.
"Ayo ikut aku kerumah sakit, mau kan?" Aku sedikit bingung tapi wajah nya sedikit berbinar.
kerumah sakit dengan wajah berbinar bukankah aneh?
Aku pun mengangguk dan mengikuti Felisa kerumah sakit.
...•••...
Aku menatap bayi kecil yang masih berwarna merah yang berada di pelukan ku, begitu mungil dan manis.
Bibirnya mirip sekali dengan Ayahnya, bibir tebal dan merah, aku ingin mencium bibir mungilnya ini... hehehe.
"Siapa namanya?" kutanya Felisa.
"Devan El Barca" aku tersenyum dan mendoakan malaikat kecil ini untuk tumbuh besar, sehat selalu juga sukses.
Tak lama kemudian seorang wanita yang tertidur di ranjang rumah sakit masuk dengan 2 laki-laki dibelakang perawat rumah sakit.
wanita itu masih tertidur karena efek obat biusnya, tak jauh dari sini aku melihat Tuan Vian, kenapa tiba-tiba aku jadi gugup?
Dan seorang laki-laki menghampiriku, "Kak... boleh kah aku menggendongnya?" tanya laki-laki tersebut.
Aku mengangguk dan memberinya perlahan laki-laki itu terlihat antusias, tunggu... kenapa mukanya sangat mirip?
"Lisa..." panggil bisikku kepada felisa yang sedari tadi heboh memfoto bayi kecil yang kini berada di gendongan laki-laki dihadapanku.
"Iya?" Felisa menoleh.
"Siapa laki-laki ini?"
"Oh... Louis El, dia ayah devan... dan wanita itu calon istrinya" ucap Felisa membuatku tak percaya.
apa? louis adiknya Tuan Vian itu yang kini baru masuk kuliah? omg-!
Aku mengangguk, tak jauh dari sini Tuan Vian terus menatapku dingin lalu ia keluar runga setelah memberi kode bahwa aku suruh mengikutinya.
dengan segera aku pamit ke toilet kepada Felisa dan felisa mengangguk.
...•••...
"Ada apa?" tanya ku langsung, entahlah berhadapan Tuan Vian membuatku gugup.
"Kemana kau pergi kemarin?" balas tanya nya.
"Ke apart ku" jeda.
"Dan aku akan tinggal kembali disana, aku tak mau di apart mu sendiri, sama saja...sepi" gumamku diakhir.
Tuan Vian mendekati ku dan alu automatis mundur, dan buk...oh tidak! punggungku telah terbentur di tembok rumah sakit ini.
cup
Dengan enaknya Tuan Vian mencium bibirku tanpa permisi, tentu saja membuatku tak bergerak karena kaget.
Aku mendorong dadanya setelah merasakan aku tak bisa menafas dengan baik.
"Bilang saja jika kau rindu" ucapnya dengan nafas terengah-engah.
"Tidak. aku hanya malas jika tinggal di apart yang besar dan juga aku ingin meminta satu hal padamu" Tuan Vian menarik alisnya sebelah.
"Apa?"
"Aku hanya datang jika kau membutuh kan ku bagaimana?" Tuan Vian berpikir sejenak sebelum iya mengiyakan.
"Baik, dari pukul 10 pagi hingga 3 sore kau harus berada di apartku" aku menggeleng cepat.
"Apa masalahnya?"
"Aku Koas dan juga jamnya sudah ditetapkan dari rumah sakit langsung" ucapku.
"Ya sudah aku akan mengabarimu nanti" setelah itu ia pergi.
Istri paruh waktu membuatku terikat dalam sebuah perjanjian konyol yang di buat oleh kedua pihak dengan otak yang bodoh.
aku kesal sekali-!
...TBC...
^^^Ig : hana.jaem^^^
Jangan lupa like, vote, comment nya-!
rawr-!❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
angie_13
Isteri ? lah nikahnya kapan?
2021-10-19
2
Juney
istri paruh waktu
2021-04-07
1