Wanita itu terusik dari tidur siangnya, ya... pagi pukul 8.00 tadi ia baru saja pulanng dari rumah sakit.
Dan kini dirinya benar-benar malas untuk bangun, "Hei bangunlah!" ucap sesorang membuat dia memaksakan kedua matanya untuk membuka.
Betapa kejutnya sang suami berada dalam rumahnya, "Vian? sedang apa kau?" tanya heran.
Samantha mendudukkan tubuhnya sambil mengeratkan selimut, pasalnya wanita ini tertidur tidak memakai apalun kecuali cd nya itu, ia bahkan tak menggunakan branya untuk menghindari kanker payudara.
"Kau sangat seksi saat tidur, samantha" ujar Vian yang masih berkutik didapur. laki-laki itu sedang memasakkan sesuatu untuk makan siangnya.
"Kau melihat...nya?" samantha menggigit bibirnya takut.
"euhmm...tidak? hanya saja terlalu menonjol" Samantha semakin mengeratkan selimutnya, ia benar-benar malu.
Tanpa memperdulikan Vian ia masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Saat keluar ia melihat Vian sudah duduk di sofa dan didepannya terdapat meja berukuran sedang yang diatasnya terdapat makanan yang ia masak tadi.
Melirik jam Samantha menghela napas, ia melewatkan sarapannya dan langsung memakan siang.
Ia duduk di bawah, lebih tepatnya didepan Vian, ia duduk berlesehan dan menguncir rambutnya ke atas membuat leher jenjangnya terpampang jelas.
"Kau...yang buat?" tanya Samantha sambil menatap makan siangnya kagum.
"Tidak. Bibi Oh yang memasaknya tadi, Aku hanya mengangatkan kembali, makanlah" titah Vian.
Samantha mengambil sumpit dan mangkuk kecil berisi nasi putih, ia mengisyaratkan untuk Vian memakan juga.
"Bagaimana?"
"Lumayan enak masakan Bibi Oh, dari mana ia berasal?" Pasalnya makan siang ini terlihat berbeda di mata Samantha.
"Korea. korea selatan, dan ia bekerja di keluarga ku sudah beberapa tahun ini" Samantha mengangguk.
Mereka melakukan makan siang dengan sedikit cerita.
Kini Samantha tahu, bahwa Vian tak semenyeramkan itu, ia hanya terlalu di bodohi oleh cinta Grace, dan sebaliknya Samantha adalah anak yang ceria dibalik kesedihannya.
Hanya saja Samantha tak terlalu menunjukkan kesedihannya kepada orang lain.
"Apa kau hari ini ada shift?" tanya Vian merebahkan tubuhnya.
"tidak ada. kau sendiri?" balas Samantha yang masih sibuk menyuci piring.
"Aku boss nya, jadi aku bisa kapan saja datang dan keluar perusahaanmu" ucanya sombong.
"ya ya ya... seterah kau saja, Tuan Vano... dan Kak Reva kapan mereka menikah?" tanya Samantha sedikit bingung.
Kini statusnya adalah kakak ipar, dan ia lebih muda dari mereka.
"Kau sekarang kakak ipar mereka, dan mereka adik iparmu" Samantha mengangguk, sepertinya laki-laki ini bisa membaca pikirannya.
"Seminggu lagi mereka menikah, datang bersama ku, sebelum itu kita harus pergi ke suatu tempat"
"Kemana?"
"Rahasia. kau akan tahu, baiklah aku balik dulu" ucap Vian pamit dan memberikan sebuah kecupan di kening wanita tersebut.
Samantha bersemu malu, ia merasa Vian sudah sedikit menerima dirinya sebagai istri aslinya, kelak?
...•••...
Kini UGD sedang penuh, entah kenapa hari ini Samantha di buat sial, dari pukul 2 pagi tadi ia dipanggil untuk menjadi dokter pengganti karena dokter biasanya sedang cuti.
Lalu setelah itu ia melewatkan jam makan siangnya karena seorang pasien anak kecil tiba-tiba saja berteriak histeris, Samantha lah yang turun tangan.
Dan juga sore ini, ia bahkan lupa membawa baju ganti, mau tak mau ia tidak mandi hari ini menyebalkan bukan?
Samantha menatap layar ponselnya, sudah 4 hari laki-laki itu tidak menghubunginya, apakah ia tak rindu dengan istri cantiknya ini?
tok tok
"Dokter... Dokter Manu meminta bantuan untuk jadwal operasi hari ini" ucap perawat yang baru saja membuka pintu.
"Ah? kapan operasinya mulai?" tanya Samantha sambil melirik jam di layar ponselnya.
22.15
"5 menit lagi dokter" ucap Perawat itu membuat Samantha mengambil snelli dokternya dan menaruh ponselnya dilaci, ia keluar tak lupa mengunci ruangannya.
Sesampainya didepan ruang operasi ia melihat dokter manu dan ke 3 perawatnya. Samantha membungkukkan tubuhnya hormat.
"Pasien kecelakaan hari ini sepertinya banyak ya Dokter Samantha?" Dokter Manu terkekeh.
"Benar Dokter Manu, tapi apakah ini pasien termasuk?"
"Tidak. Ini pasien ku yang gagal operasi 2 bulan lalu, dan aku meminta mu menjadi dokter asisten karena aku butuh" Samantha mengangguk.
Ia pun berdoa semoga operasi hari ini lancar, dan operasi di mulai.
...•••...
...•••...
Operasi selesai, kini Samantha sedang duduk sambil memijat belakang tumitnya yang sedikut lecet itu.
"Oh? Dokter... apakah tak perlu di obati?" seorang perawat menegur Samantha.
Samantha mendangak, "Ah tidak perlu suster, aku baik-baik saja, kasih plester saja sudah tak apa nantinya" Suster itu mengangguk.
"Baiklah dokter, saya permisi karena shift malam saya" suster itu ingin pergi tapi Samantha menahannya.
"Oh, jam berapa sekarang?"
Suster itu memperlihatkan jam tangannya, "Jam 2 pagi Dokter" Samantha menghela napas berat.
"Baiklah, makasih" Suster itu pamit undur diri.
Wah 4 jam aku didalam ruang operasi tadi, huh... hari ini aku tidak mandi saja masih tetap wangi, hehe batin Samantha.
Samantha pun bergegas mengambil Tas ranselnya dan mengganti pakaian operasi tadi degan baju biasanya.
Setelah sudah ia merasakan kakinya kembali sakit, "Ashh..." ringisnya, Samamtha melepas hak tingginya dan menentangnya.
Tapi tiba-tiba saja tubuhnya terbang begitu saja, "Ya!" teriaknya.
Betapa kejutnya saat ia melihat Vian yang menggendong dirinya.
"Apa yang kau lakukan?!" pekiknya.
"Menjemput istriku, apa ada yang salah?" benar, tidak ada yang salah kan? jika suami menjemput istrinya?
Tersadar dari lamunannya kini Samantha sudah didudukkan di kursi penumpang tepat di samping supir.
"Kau kurus sekali" komentar Vian.
"aku tidak merasa begitu, yang kurasakan aku sangat lah gemuk" balas Samantha sambil memegang pipinya yang nampak tirus.
"Kau sangat kurus, apa yang mau kau kurangi??"
"Pipi ku ini" Balasan Samantha membuat Vian mencubit pipi tirus Samantha, wanita itu meringis.
"Sakit" ucapnya smabil mengusap-usap.
"Tandanya kau kurus"
"Tidak. aku sangat lah gemuk" Samantha cemberut, mengapa laki-laki sangat lah labil? temannya berkata ia akhir-akhir sangat gemuk, tapi suami nya? berkata lain.
"ck, kau sangat lah kurus, aku menggendongmu seperti kapas" balas Vian sambil menjalankan mobilnya.
"Ya ya ya terserah kau saja lah, laki-laki sangatlah labil" cibir Samantha, Vian hanya bisa berdecak.
...•••...
"Kenapa kita kesini?"
"Kenapa? kita pulang kerumah"
"Bukan, maksudku kenapa ke apartmu, bukan ketempatku?"
"Tinggalah di apartku sekarang"
"kenapa? apa kau sudah mencintaiku?"
Laki-laki itu terdiam. ia bahkan tidak tahu dengan perasaannya, tapi jika mengingat Grace sang mantan, ia sudah melupakannya, dan hanya ingin menata hidupnya bersama Samantha.
"kenapa tidak jawab?"
"Aku tidak bisa memberi jawaban, tapi aku bisa pastikan jika aku sudah tidak memiliki perasaan dengan Grace, Aku ingin menata yang baru, bersama mu" Jelasnya membuat Samantha terpaku.
Apakah ini benar Vian Al Barca? sungguh Samantha tak yakin.
^^^Ig : @hana.jaem^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Juney
semoga aja Vian
2021-04-07
1
Yani Chandra
Smoga tdk smentara,,
2021-03-26
0
Nurul W
samantha gk jd hamilkah kan udah mual pusing? gmn sih
2020-10-27
0