Sedikit Berita : Aku mau jadiin ini tuh Author view, gitu bukan samantha Pov. Tapi nanti ada lah beberapa Samantha Pov.
...-Skip-...
Vian terbangun lebih dulu saat merasakan pergerakan ruangnya menjadi sedikit sempit, ia membuka matanya dan melihat seorang wanita tertidur dilengan kekarnya.
Awalnya ia kira sang kekasih yang tertidur di lengannya, namun ia salah, wanita cantik yang tertidur kini ialah Istri paruh waktunya.
Ia pandangi pemandangan indah di dalam pelukannya, wajahnya damai, seperti langit atau laut yang tenang.
Vian mengingat-ingat kembali malam kemarin, bagaimana bisa Samantha yang berada di ranjangnya?
Ya... kini ia ingat, semalam adalah hari kacau baginya, diputuskan sang kekasih karena memilih jalan sebagai model dewasa, membuat Vian murka, dan mengalihkan pikirannya dengan minum.
Tapi ia ingat, orang yang ia hubungi bukanlah samantha, melainkan Vano, adik kembarannya itu.
Jadi kenapa Samantha yang ada disini?
Vian mengecup dahi Samantha, wanita pertama yang ia tiduri, lalu beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.
Samantha Selline Xiao, wanita pertama yang ia tiduri, dan itu sebuah kesalahan bagi Vian.
Vian selalu menyangkal sang bunda yang menuduhnya meniduri banyak wanita di luar dan hanya bermain-main dengan banyak wanita, sebenarnya ia tidak pernah meniduri wanita selain Samantha.
Grace yang pacarnya saja tidak, ia hanya melakukan cuddle di atas ranjang, atau hanya sekedar kecup mengecup bagian sensitive wanita, ia tidak sampai melakukan yang jauh, bahasa lainnya adalah *******?
Tapi entah kenapa jika dengan Samantha, ia tidak bisa mempertahankan nafsunya.
Oh ya bagi kalian yang bingung waktu Samantha membereskan kamar Vian dan menemukan sebuah pengaman dan ada cairannya, itu bukan punya Vian melainkan, milik Alvian anaknya Vanya dan Leon, kenal kan? *Menikah dengan duda*
Jadi selama ini ia hanya memuaskan sang kekasih menggunakan alat, karena ia tak berani merusak sang kekasih, Grace.
Jadi rumor-rumor tentang Vian yang meniduri banyak wanita adalah salah! Samantha adalah wanita pertama yang Vian tidurin.
...•••...
"Aku ingin bicara" ucap Vian membuka suara setelah selesai sarapan,
Samantha mengangguk sambil menegak air putih, menatap Vian yang terlihat serius membuat Samantha cepat-cepat minum.
"Ehem.. ada apa?"
"Mulai hari ini, tinggalah disini" pinta Vian membuat Samantha bingung.
"Kenapa?"
"Ayo kita menjalin hubungan yang sebenarnya, walaupun kita belum saling mencintai, kita harus mencobanya" jelas Vian.
Samantha sejenak berpikir, apa dia menjadi kan ku pelampiasannya? kenapa? batin Samantha.
"Untuk apa? aku cukup menjadi Istri Paruh Waktu mu dan kau menjadi Tuanku" Vian berdecak, ia tak suka jika Samantha memanggilnya Tuan, ia lebih suka dipanggil Vian oleh Samantha. ada rasa bahagia jika dipanggil seperti.
"Aku tidak mau! ayo kita muali awal yang baru" ajaknya.
"Apa kau baru putus dengan kekasihmu?" Binggo! Vian hanya ingin melupakan sang kekasih, ia terlanjur kecewa dengan mantan kekasihnya itu.
Vian mengangguk, "Aku kecewa" tangannya menutupi wajahnya yang terlihat menyedihkan.
Samantha menghela napas dan berjalan mendekati kursi Vian, tangannya mengulur untuk menepuk-nepuk punggung lebar Vian.
"B-baiklah, aku akan coba" ucap Samantha sedikit ragu.
Wajah Vian mendangak tanpa menunggu persetujuan ia memeluk Samantha, tangannya melingkar di pinggang wanita tersebut.
"Sudahlah, aku sebentar lagi berangkat kerja" ucap Samantha.
"Kerja?" ulang Vian.
"Iya, aku bekerja, sudah lepaskan aku ingin siap-siap, jangan memberhentikan ku!"
"Tidak aku tidak akan melarangmu, boleh ku antar?"
"eh?"
"tidak menerima penolakan!"
Samantha terbingung. kemana Vian yang dingin? kenapa Vian yang sekarang cukup menggemaskan?
Astaga Samantha kau sudah merubah Vian menjadi menggemaskan.
...•••...
Kini keduanya sedang berada di dalam mobil menuju Rumah Sakit, Entah kenapa ada rasa bahagia yang datang di hati Samantha.
Jika di pikir ulang, Samantha sudah jatuh hati saat pertama kali bertemu, tapi Samantha menyangkalnya dengan berbagai alasan.
Mobilnya berhenti dilobby rumah sakit, saat ingin turun lengannya dicekal oleh Vian.
"Ada apa?" tanya heran Samantha.
"Kau pulang jam berapa biar ku jemput"
"Jadwal ku hingga malam, dan aku akan tinggal ditempatku sendiri"
"Kenapa tidak tinggal serumah saja? jika bunda datang, aku tak perlu menghubungimu" ucap Vian sedikut memaksa.
Samantha berpikir, jika ia terus-terusan berdekatan, tidak baik dengan kesehatan jantungnya.
"Tidak apa. hubungiku saja jika bunda datang atau ada hal mendesak" setelah mengucapkan itu Samantha benar-benar masuk kedalam rumah sakit.
Vian menghela napas, apa karena ia dulu meyeramkan? pikirnya begitu.
...•••...
"Hey bro! kenapa kau sangat kusut sekali?" ledek Vano, adik kembarannya itu.
"Diamlah!" gertak Vian.
Vano pun duduk dan menegak minuman Vian yang ada di atas meja, pemilik minuman itu ingin memerahinya, tapi dengan cepat Vano memanggil pelayan untuk memesankannya lagi.
"Mau cerita?" tawar Vano.
Walaupun keduanya memang jarang dekat, karena Vano sendiri memutuskan untuk bersama Reva kemana pun ia pergi. Vian hanya mendengus kala mendengar Vano membatalkan janjinya.
Namun, sekarang? kenapa Reva tak bersama kembarannya ini?
"Kemana Calon istri mu itu?" tanya Vian heran.
"Bunda menyuliknya pagi ini, padahal aku ingin mengajaknya untuk melihat apart baruku" ucap Vano sedikit mendengus.
"Oh" balas Vian santai.
"Oh ya kau sendiri? kemana pacarmu? si Grace itu?" tanya Vano sedikit meledek diakhir.
"Sudah berakhir" balasnya singkat.
Vian sedang tidak mood untuk membahas mantan kekasihnya itu, ia hanya ingin menata hidup barunya walau susah.
"Bagus lah, kakak ku ini akhirnya lepas dari ulat bulu" Ucap Vano sambil menyender ke Sofa yang kini ia duduki.
Vian mengernyit heran, "Maksud mu?"
"Cari tahu saja sendiri"
Vian paling tak suka yang seperti ini, rasanya bermain teka-teki dan ia membencinya, kenapa tidak menjelaskannya langsung?
"Oh ya pernikahan ku tanggal 5 nanti kau jangan lupa datang bersama istrimu itu"
"hm"
"oho... kau sudah jatuh cinta dengan istri paruh waktu mu itu??" tanya Vano tak percaya.
Vian menggeleng, "Aku tidak tahu, rasanya tak percaya jika aku putus dengan Grace" Vano mengangguk-angguk, untung saja hidup percintaan ia tidak ribet.
"Kau percaya tidak? jika aku merasakan kenyamanan jika bersama Samantha?" Vian mengangguk.
"Aku juga, aku merasa nyaman dan aman jika dekat bersama Samantha, entah karena apa? atau karena waktu itu kita pernah menolongnya?"
Vian berpikir, "Mungkin? i don't know" buntunya.
Mereka pun berbincang sampai tak kenal waktu, ini pertama kalinya mereka berbicara panjang lebar, terlebih lagi Vian.
Vano sebagai kembarannya menemukan hal baru di diri Vian, yaitu Vian tidak terlalu suka yang mencolok, entah itu apa.
Pantasan saja ia jarang sekali mengikuti pesta keluarga batin Vano.
......TBC......
^^^ig : @hana.jaem^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Juney
Auto harus baca sekuel lainya ni
2021-04-07
1
Yani Chandra
Lega rasanya mndengar penuturan vian klo samanntha lah wanita pertama yg vian tiduri,, kirain vian tukang celup sono celup sini,,
2021-03-26
0
Rita Ulia
lanjut thor
2020-12-25
0