Typo? comment please-!
...•••...
Samantha menatap Baby Devan di pelukannya, "Dia tertidur" ucap Samantha.
Vian menoleh ke arah Samantha yang sedang memangku Devan yang sedang tertidur dipelukan istrinya itu.
"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Samantha terheran.
Pasalnya sudah satu jam lebih mereka berada di dalam mobil dan perjalanan ia melewati tol saja.
"Kau pasti suka" ucapnya singkat.
Samantha hanya berdecak, ia menoleh ke arah belakang mengambil satu bungkusan deliveri yang sempat ia hampiri tadi sebelum masuk tol.
"Kau lapar?" tanya Vian kepada Samantha,
"Iya aku lapar, kau mau?" Vian menjawab dengan gelengan.
Samantha mencari-cari sesuatu didalam bungkusan itu membuat Vian terheran.
"Apa yang kau cari??"
"Sedotan, aku ingin minum lemon tea ini" balasnya yang masih sibuk mencari barang tersebut.
Tak lama terlihatlah wajah senang Samantha saat ia sudah menemukan barang yang ia cari.
sesenang itukah? gumam Vian pelan.
"Kau haus?" tanya nya saat Vian melirik dirinya yang sedang sibuk meminum lemon tea dan kentang goreng.
"Iya" tanpa mengambil minuman lain, Samantha menyodorkan gelas lemon teanya ke arah mulut Vian.
Vian terheran, "Apa kau tidak suka jika satu mulut?" tanya Samantha.
Vian tak bergeming.
"Oh sebentar, akan aku ambilkan lagi" Ucap Samantha menarik kembali tangannya tapi dengan cepat gelas itu dirampas oleh Vian.
"Kau tidak jijik?"
"Untuk apa?"
"Maksudku, itukan bekas bibirku, dan kau sekarang memakainya juga" jelasnya sambil menunjuk gelas lemon tea.
"Tidak sama sekali" balasnya datar.
Bibirnya manis sekali batin Vian.
...•••...
"Wah~" kagum Samantha saat sudah tiba di sebuah Taman berbunga Sakura.
Vian hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku Samantha yang sedari tadi berdecak kagum melihat bunga sakura yang sangat indah.
Dengan membawa barang milik baby Devan, Vian merengkuh pundak Samantha posessive, Vian cemburu saat melihat perkumpulan laki-laki yang sedang di pinggir pager menatap suka kepada Samantha. lebih tepatnya wajah.
"Ada apa?" tanya Samantha bingung.
Ada apa katanya?
"Tidak apa-apa, ayo kita duduk di kursi itu" ajaknya menunjuk satu kursi duduk yang kosong.
Tempatnya sangat bagus, melihat ke arah danau yang dipageri berwarna putih, juga diatas kursi yang ia duduki ini terdapat bunga sakura yang indah.
"H-hah~" Lega Samantha saat menundukkan tubuhnya di kursi tersebut.
"Kau suka?" tanya Vian.
"Sangat Suka!" balasnya senang.
Baby Devan sudah bangun saat turun dari mobil, baby kecil itu tersenyum lebar saat Samantha mengecup pipi gemulnya.
Aku iri sekali padamu, devan batin Vian kesal.
Vian mengeluarkan botol susu dan ia berikan kepada Samantha saat Bayi Devan itu sedikit merengek.
"Uhhh kau lucu sekali devan saat meminum susu" ucap Samantha.
Apakah ini gambaran saat aku dan Samantha memiliki Anak? batin Vian sambil menatap Samantha yang terlihat sekali sifat keibuannya.
Tiba-tiba saja ia teringat bahwa pernikahannya hanya lah sebuah perjanjian kerja.
Vian menghela napas berat, tak mungkin ia memiliki Anak dengan Samantha, karena ia tahu Samantha akan ingat oleh perjanjian kerjasama itu.
Tiba-tiba saja ponsel yang berada disakunya bergetar. "Siapa?" tanya Samantha menoleh.
"Bunda"
"Apakah Bunda mencari kita? seharusnya kita tak usah kesini!" gerutu Samantha.
"tidak apa-apa, kau tak perlu khawatir" ucapnya menenangkan.
Pamit untuk mengankat telepon Vian sedikit menjauh.
"Halo Bunda, Ada apa?"
"Anak nakal! kau bawa kemana Menantu dan cucu bunda!?"
"Bunda... Vian hanya mengajak kesebuah Taman Sakura"
"Kau menjahatinya?!"
"Vian tak sejahat itu kepada Istri dan keponakan Vian!"
"Benarkah? Kau tidak berbohong, Istri mu Samantha kan? bukan Grace?!"
Astaga Bunda tak percaya sekali gumam Vian.
"Iya Samantha, Grace kan sudah putus oleh Vian"
"Bagus, cepat buatkan Bunda cucu yang Ganteng dan Cantik dari Kau dan Samantha"
"Iya iya Bunda tak perlu Khawatir, Aku akan berusaha, sudah dulu... Kami akan pulang agak telat"
"Hati-hati, beri makan istri dan keponakanmu!"
"Iya bundaku Cintaku"
tut.
Panggilan berakhir, Vian mendekati Samantha yang sedang sibuk menyuapkan Baby Devan Biskuit.
"Kau lapar?" tanya Vian.
"Hmm ya, bisakah kita cari restaurant sekarang?"
Awalnya Vian hanya bercanda menanyakan Samantha lapar, tapi ternyata jawaban Samantha membuatnya terkejut.
Bukankah ia baru saja makan Burger dan kentang di mobil? bahkan miliknya dimakan.
"Kau lapar lagi?"
"Entahlah akhir-akhir ini aku sering lapar" Vian hanya menggelengkan kepala.
Mereka pun berjalan kembali kemobil dan mencari Restaurant.
...•••...
Sesampainya di restaurant mereka pun langsung memesan makanan.
"Kau mau pesan apa?" tanya Vian memberikan menu.
"Aku ingin spegetti, kepiting saus, potato mozzarella dan minumannya jus manggo" ucapnya membuat Vian membulatkan mata.
"Kau se-rius?"
"Iya, cepat pesankan!"
"Tidak. Kau menghabiskannya semua?"
"Iya, cepatlah aku lapar"
"Ck, menyebalkan!"
Vian pun memesankan pesanan Samantha dan dirinya, dirinya hanya pesan nasi goreng dan juga coffe, sedangkan Samantha banyak sekali.
baby Devan tertidur dipangkuan Samantha,
Cepat sekali kau tertidur gumam Vian.
"Bayi memang seperti ini, Jika kau seperti ini harus dipertanyakan!" balasnya.
"Ya! Aku tahu" ucapnya malas.
Vian memainkan ponselnya dan Samantha hanya menepuk-nepuk baby devan supaya tidurnya tidak terganggu.
Tak lama makanan pun datang, melihat Samantha yang kesusahan membuat Vian berinisiatif menyuapinya tetapi wanita itu mencegatnya cepat.
"Mau apa kau?" tanya seraya memundurkan kepala.
"Menyuapimu"
"Aku bisa sendiri!"
"ck, kau ngeyel sekali... sudah sini kau fokus saja kepada keponakanku dan aku menyuapi mu!" seraya menyodorkan sendok.
Awalnya Vian pikir Samantha akan menolaknya ternyata tidak bahkan wanita itu merequest untuk di tambahkan dengan makanan lain yang tadi di pesan.
Tak sadar satu sendok, akhir nya Samantha berbicara, "Apa kita makan satu sendok?" tanya sambil menatap sendok yang di genggam Vian dan sendok di piringnya.
"Astaga!!" pekiknya kaget, "Bagaimana bisa?! ck, pantas saja pasta spegetti ku sedikit aneh rasanya tadi" gerutu nya kesal.
Vian yang sama sekali tidak menyadar hanya tersenyum miring, iya bahkan ia lupa jika satu sendok, terlalu fokus dengan wajah Samantha yang begitu ideal dan cantik.
"Sudahlah, terlanjur tinggal ice cream doang nih" ya tambahan Samantha adalah ice cream banana cheese.
"Baiklah suapi aku!" ucapnya sambil membenarkan rambut ke sebelah kanam supata tidak menutupi mulut yang sedang membuka lebar.
Vian yang melihat bibir Samantha yang begitu menggoda hanya bisa ******* bibir nya sendiri, dan menelan air ludahnya.
"kenapa begitu menggoda?" batin Vian.
Samantha yang merasa ditatap terheran, "K-kau kenapa?" tanya nya gugup.
Vian yang sadar pun langsung berdeham, "Tak apa, lanjutkan!" ucapnya sambil setia menyuapi Samantha.
...•••...
Thanks buat kalian yang udah baca, yang liat banyak yang baca banyak tapi kok yang leke dan commen gak ada huaaa😭 vote apalagi sepi bangettt!
Ada yang bilang ceritanya bagus tapi sepi, iya sepi banget gak kayak yang karya pertama.
Apa kalian lebih suka cerita yang duda-duda?
Aku nanti mau ceritain si Louis, semoga aja banyak pembelajaran yang kalian ambil :)
jangan lupa vote, commen,like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lea_Rouzza
buat jomblower slebeeewww,,hati" y ngeceeess
2022-08-21
0
angie_13
Gampang lapar adalah salah satu tanda2 awal kehamilan😊
2021-10-19
3
MamiihLita
fokus bca hehee
smntha hmil itu
2021-08-21
0