Istri Paruh Waktu •|• Samantha

**SEBELUM BACA PERHATIKAN BERIKUT!

VOTE

LIKE

COMMENT

FOLLOW IG : @hana.jaem

SELAMAT MEMBACA 😍**

...•••...

Melangkahkan kakiku menuju apart Tuan Vian, setelah menutup caffe aku izin pamit pulang duluan karena takut Tuan Vian akan mengomeli ku.

Saat keluar tadi aku tidak melihat supir Tuan Vian, dan memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Salju tahun ini terlihat sangat lebat, bahkan atap mobil hampir tidak terlihat karena lebatnya salju.

Jalan perlahan karena takut licin, kaki ku berhenti didepan toko hiasan. Melangkahkan diri untuk masuk ke toko tersebut.

Hangat. pertama yang kurasakan, bahkan hawa dingin tadi mereda saat aku mendekat di penghangat ruangan.

"Selamat datang" sapa seorang wanita paruh baya, ia terduduk di kursi goyang dekat obor/ penghangat ruangan.

Aku melihat barang antik disini banyak seperti piring, gelas, kursi dan macam-macam. Tapi aku jatuh kepada gantungan kecil tertulis "se**a" dengan lampu berwarna biru laut tentunya.

"Bibi ini berapa harganya?" aku mendekatinya karena ia wanita paruh baya tidak enak jika ia berdiri hanya untuk menghapiriku.

Setelah menyebutkan harganya aku membayar tidak mahal sekitar puluhan saja.

...•••...

"Nona sudah pulang?" seorang maid menghampiriku.

Aku mengangguk tersenyum, "Iya sudah bi, uhm...kemana Tuan Vian?" tanya ku.

"Setiap hari juma't hingga sabtu Tuan akan selalu disini, sekarang tidak pulang Nona... Tuan ada pertemuan keluarga" jelas bibi ku angguki.

"Baiklah bibi, aku ke atas terlebih dulu" pamit ku.

Aku menghela napas lelah, ha-h... se lelah itu hidupku? hahaha.

Sama saja tinggal disini dan di apart sendiri pun aku sendiri, Taun Vian itu-! kenapa tidak balikan saja aku ke Kakak-?

Ya walaupun aku benci dengan Kakak, tetap saja Kakak masih saja Kakak-ku.

Sudahlah selesai bersih-bersih aku akan bergegas tidur.

...•••...

Sedangkan Vian, lelaki tersebut baru saja pulang dari kantor. Ia menghubungi kepala maid apakah samantha sudah pulang atau belum.

"Bibi...apakah Samantha sudah pulang?"

^^^"Tuan...Nona Samantha belum pulang"^^^

"Jika sudah kabari aku-! terima kasih Bi..."

^^^"Baik Tuan"^^^

Vian lalu menyuruh supirnya untuk menjemput Samantha tapi laporan yang diberikan supirnya itu membuat dirinya tiba-tiba khawatir kepada wanita yang baru saja ia temui.

"Sedang apa Tuan Vian terhomat, hehe" Vian membalikkan badan, ia menetralisirkan kekagetannya.

"Apa kau bisa tidak mengejutkan ku? Lisa...?" Felisa terkekeh lalu mendekati Vian.

"Cih... kau mengurung sahabatku di apart besar mu itu?" kesal Felisa menatap Vian yang menjulang tinggi.

"Sahabt mu?" Felisa mengangguk.

"Benar, Sahabatku... Samantha Selline Xiao, betapa cantiknya namanya tersebut sebanding dengan wajahnya...tapi betapa kasihannya hidupnya itu menjadikan tahanan di apart besar Tuan Vian Al Barca ini" Felisa menggeleng layaknya pemeran film.

"Kau...kenal Samantha?" tanya Vian tak percaya.

"Iya, kami sahabatan sejak tingkat pertama high school" balas Felisa.

"Jangan sakiti dia, Samantha sudah hidup sendiri dari kecil... kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, dan kakaknya yang menjalani perusahaan ini, bahkan hampir gelar tikar, jika kakak bilang aku tak tahu masalahnya kakak salah besar..." jeda.

"Aku tahu semuanya, dia di jual oleh Kakaknya Luhan itu kepada rekan kerjanya Tuan Johnny dan Tuan Johnny menjualnya ke Kakak dengan tidak sebanding...betapa kejutnya aku tahu kakak yang membuat Samantha kehilangan kehormatannya" jelas Felisa di akhiri helaan napas panjang.

"Aku pamit, bibi Asna memanggil kakak" Felisa pergi ke meja makan.

Sebelumnya ia hanya ingin memanggil anggota keluarga besarnya untuk acara makan bersama di meja, tapi saat mendatangani Vian, ia mendengar nama-nama Samantha.

Kecurigaan dirinya pun terbongkar, sedikit kecewa dengan Samantha hanya menceritakan sedikit, tidak lebih hingga ke intinya.

...•••...

Kini semuanya sedang berada di meja makan, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

Setelah sudah Nathan, sebagai kepala keluarga dan juga kepala rumah tangga buka suara.

"Vian, Ayah mau kamu terima perjodohon ini" ucap Nathan sedikit memohon.

Felisa menatap Vian malas, rasanya ia ingin membuka suara kalau Vian telah merenggut kehormatan seorang gadis.

Ia tahu bibinya, Asna. Akan memarahi Vian karena memakai wanita yang masih perawan atau gadis.

Membalas tatapan Felisa, "Ayah, Vian nggak bisa" balas Vian langsung pergi dari meja makan.

Aldo dan Fathia ijin pamit pulang, dengan membawa kedua anaknya, setelah berpamitan kini dirumah besar Nathan hanya ada keluarganya saja.

Asna mengetuk pintu kamar Vian,

tok..tok..

"Vian...ini bunda" mendengar suara Bunda, Vian bangkit dan membuka kan pintu.

Asna tersenyum saat Vian membuka-kan pintunya, ia duduk di kursi meja belajarnya Vian dulu dan menatap sang anak yang tengah duduk di pinggir ranjang.

"Kau membeli seorang gadis di Tuan Johnny?" tanya Asna to the point.

Vian mengangguk tak bisa mengelak bunda tirinya, Bunda tirinya bahkan lebih pintar dari ayahnya jika mencari informasi tentang dirinya.

"Kau menyesal?"

Vian mengangguk ragu, "awalnya iya, tapi sekarang tidak" tambahnya.

Asna menghela napas berat, bagi seorang perempuan kehormatan adalah nomer satu, bahkan wanita waras pun tahu mana yang lebih berharga mana tidak.

Sebagai seorang wanita Asna tahu bagaimana sedihnya hidup Samantha.

"Lalu bagaimana kehidupannya?"

"Aku tidak tahu, wanita itu menghilang begitu saja" bohong Vian, bagaimana mungkin jika Asna bertemu dengan Samantha, mungkin saat ini ia akan di nikahkan.

"Bunda tidak tahu lagi gimana menghadapi mu, jika kau bertemu kembali dengannya nikakan dia jika tidak, setidaknya kau cari dan bicarakan baik-baik" Asna berdiri dan meninggalkan Vian yang masih terdiam di pinggir kasur.

...•••...

Pagi hari, h-huh... aku menghela napas saat tahu jika ini hari minggu dan... sendiri.

Terkurung bagaikan tahanan penjahat, tapi bukan aku penjahatnya, mungkin aku seperti malaikat yang tak sengaja masuk kedalam lubang waktu dan terhempaskan disini, hehe.

tok...tok..

"Nona... apa kau sudah bangun?" tanya si bibi dari luar pintu, aku pun membalasnya.

"Iya, bi... sebentar aku akan membersihkan diri terlebih dulu" Setelah itu Bibi hanya membalas dengan iya, ia akan menunggu di meja makan.

Sesudah membersihkan diri, tak lupa aku mengantongi ponselku di saku celanaku. Jika dirumah ini aku selalu memakai baju langsungan seperti ini, baju berlengan pendek dan celana pendek di atas paha.

Semuanya seperti itu, aku pun heran.

"Pagi Bi..." sapaku sambil memakai apron untuk membantu masak.

"Pagi Nona--" Mata Bibi terbelalak ketika aku memakai apron, wanita itu merasa tak enak, "Nona...sebaiknya nona menunggu di meja saja, biarkan saya yang masak" ucap Bibi segan.

Aku menggeleng kekeuh "Tidak Bi... biarkan aku saja, aku kangen dengan masakan tanganku" balas ku sedikit tersenyum.

Setelah paksaanku Bibi mengangguk dan pamit izin ke belakang sebentar, aku mengangguk.

Tanpa ku sadari dibelakang ternyata sudah ada Tuan Vian yang menatap percakapan ku dengan Bibi barusan.

Tuan Vian yang baru saja masuk langsing mencegat Bibi ketika Bibi menuju belakang, "Bibi... Apa kau tidak masak?" tanya Tuan Vian.

"Anu... Tuan, Nona sendiri ingin memasaknya katanya ia kangen dengan masakan tangannya" ucap Bibi menjelaskan, Setelah itu ia pamit.

Tuan Vian pergi kekamar untuk mengganti baju, setelah mengganti baju ia melihat ku sedang makan di meja dengan santainya.

"Ehm-!" dehamannya membuatku jatuh terkejut.

astaga...apakah orang ini tidak memiliki suara? jalan saja aku tidak mendengar, bahkan tahu ia pulang saja aku tidak-!

"Sedang apa kau-!?" tanyanya ketus, aku mencibir dan membalasnya dengan tangan menunjuk masakanku.

Aku hanya memasak sup ayam dan roti bakar, juga susu coklat.

Tuan Vian mendekati ku dan mengambil sendok lalu menyuap sesendok dua sendok, tanpa kusadari ku bertanya "Bagaimana?" bodohnya aku.

"Tidak usah dibalas, itu pertanyaan diluar kesadaran ku tadi" ucapku sedikit mundur karena Tuan Vian terlalu dekat. tak sehat untung jantungku.

"enak" gumamnya masih bisa ku dengar, entahlah sekarang aku seperti ingin terbang saja, aishh... ada apa dengan diriku?

...TBC...

^^^Ig: @hana.jaem^^^

Jangan lupa Vote-Comment-Like nya❤

Terpopuler

Comments

Juney

Juney

lanjut

2021-04-07

1

Sity Azzahrah

Sity Azzahrah

lanjut lagii.. semangatt

2020-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
2 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
3 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
4 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
5 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
6 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
7 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
8 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
9 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
10 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
11 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
12 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
13 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
14 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
15 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
16 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
17 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
18 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
19 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
20 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
21 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
22 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
23 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
24 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
25 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
26 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
27 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
28 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
29 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
30 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
31 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
32 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
33 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
34 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
35 Istri Paruh Waktu •|• Samantha
36 S2. Kembali Bersama
37 S2. Kembali bersama
38 S2. Kembali Bersama
39 S2. Kembali Bersama
40 S2. Kembali Bersama
41 S2. Kembali bersama
42 S2. Kembali Bersama
43 S2. Kembali Bersama
44 S2. Kembali Bersama
45 S2. Kembali Bersama
46 S2. Kembali Bersama
47 S2. Kembali Bersama
48 S2. Kembali Bersama
49 S2. Kembali Bersama
50 S2. Kembali Bersama
51 Pengumuman
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
2
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
3
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
4
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
5
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
6
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
7
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
8
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
9
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
10
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
11
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
12
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
13
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
14
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
15
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
16
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
17
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
18
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
19
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
20
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
21
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
22
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
23
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
24
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
25
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
26
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
27
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
28
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
29
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
30
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
31
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
32
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
33
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
34
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
35
Istri Paruh Waktu •|• Samantha
36
S2. Kembali Bersama
37
S2. Kembali bersama
38
S2. Kembali Bersama
39
S2. Kembali Bersama
40
S2. Kembali Bersama
41
S2. Kembali bersama
42
S2. Kembali Bersama
43
S2. Kembali Bersama
44
S2. Kembali Bersama
45
S2. Kembali Bersama
46
S2. Kembali Bersama
47
S2. Kembali Bersama
48
S2. Kembali Bersama
49
S2. Kembali Bersama
50
S2. Kembali Bersama
51
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!