Tak terduga

“Sudah berapa lama kalian  menjalin hubungan,” Tanya Mariam diselah

makannya. Anna melirik Kerem disebelahnya tak berani menjawab karena  takut salah bicara. ”Baru beberapa bulan ini Mom,” sahut Kerem menghentikannya kunyahannya.

“Dan kapan kalian menikah,” Tanya Mariam

tanpa basa-basi, Anna yang sedang minum langsung tersedak mendengar pertanyanan

Mariam.

“Sayang kau tidak apa-apa,” tanya Kerem mengusap punggung Anna dengan lembut, Anna hanya menjawab dengan anggukan

kepalanya, ia merasa aneh saja Kerem memanggilanya demikian. “Lancar sekali

mulutnya mengucapkan kata-kata itu,”bathin Anna sambil melap hidungnya dengan tisu karena sangat perih matanya pun sampai berair menahanya.

“Lain kali lebih berhati-hati.” Lanjutnya tersenyum sangat manis padanya untuk sesaat membuatnya terpaku.

“Maaf mungkin pertanyan bibi

membuatmu kaget, tapi jika kalian sudah saling cocok untuk apa pacaran

berlama-lama. Menambah ladang dosa saja.”Lanjutnya lagi menghentikan makannya

menatap keduanya bergantian.

“Mom, kami baru belajar untuk saling kenal satu sama lain, beri kami sedikit waktu.” Tukas Kerem balas  menatap ibunya yang duduk tepat di depanya.

“Iya, mommy tau sayang, tapi jangan terlalu lama membiarkan mommy menunggu. Kau sudah tidak muda lagi sayang dua bulan lagi kau genap berusia 32 tahun, dan Anna mommy pikir juga sudah matang untuk membina rumah tangga.”

Anna hanya menelan ludahnya mendengar

setiap kalimat yang diucapkan oleh ibu Kerem. ia bingung melihat ibu Kerem yang

mengirah hubungan yang terjalin antara dirinya dan Kerem adalah hubungan yang

serius, Anna kehilangan selera makannya dan hanya menatap makanan dalam piringnya sambil melamun.

“Kenapa sayang, kau tidak menyukai

makanannya?” Tanya Mariam memperhatian tingkah Anna.

“Eehhmm, bukan bibi, ini enak sekali,” Anna mencoba tetap tersenyum agar ibu Kerem tidak curiga padanya.

“Kau tidak sedang diet.”

“A-apa. Tidak bibi,” kata Anna tersenyum malu. Diet mana pernah ia melakukannya tubuhnya yang tetap kurus walaupun makannya banyak. Kerem melirik pada Anna  yang juga menatap kearahnya mengatupkan

bibirnya.

“Anna mungkin malu saja Mom, biasanya

kalau bersamaku dia makannya banyak,” ujar Kerem tanpa melepaskan tatapan dari

Anna.

“Malu, kenapa malu sayang, nanti aku

juga akan jadi ibumu ketika kalian sudah menikah.”

“Dengar apa kata Mommy atau kau mau

aku suapi,” tawarnya dengan tatapan penuh maksud.

“Buka mulutmu sayang,”perintah Kerem

menyodorkan sendok tepat didepan wajah Anna, Anna melototkan matanya melihat betapa penuhnya sendok  itu. Tatapan usil Kerem jelas sekali kalau ia ingin  mengerjai

Anna.

“Tidak Kerem,” tolak Anna mengeram menjauhkan sendok itu dengan tangannya. “Ayolah satu kali saja.” ia tetap memaksa dan Anna yang tidak enak hati dengan ibu Kerem akhirnya menerimanya  dengan sangat terpaksa, ia mengunyah makanan melototkan

matanya dan bibirnya bersungut-sungut kesal pada Kerem yang tersenyum senang

berhasil mengerjai Anna.

Kerem mengeram menahan sakit tepat di

tulang keringnya, ia mengeraskan rahangnya menatap Anna dengan tajam, sedangkan

Anna cuek bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, dalam hatinya ia bersorak senang sudah dapat membalas kerem yang berani mengerjainya.

“Kerem, nanti kau ajak Anna ke rumah

biar kenal juga dengan keluarga kita yang lain,” kata Mariam menatap keduanya

bergantian.

“Tidak usah bibi, kehadiranku nanti

merepotkan saja,” tolak Anna halus. Pergi ke rumah Kerem sungguh tak terbayang

sedikit pun olehnya apalagi bertemu dengan semua anggota keluargnya, ia tidak

akan merasa cocok dengan keluarga Kerem yang kaya raya walaupun ibunya sangat

ramah padanya tapi belum tentu dengan saudaranya yang lain apalagi ia hanya

berasal dari keluarga miskin berbanding bagaikan langit dan bumi dengan keluarga Kerem,  dan lagi pula ini hanya sandiwara untuk apa sampai pertemuan keluarga segala.

“Iya Mom nanti aku akan mengajak  Anna ke rumah, benarkan sayang.”

“Aaa…iya,” balas Anna memaksa tersenyum tak bisa mengelak.

Mereka bertiga pun mengakhiri makan

siangnya dan keluar dari tempat itu beriringan, ketika mereka sampai di pintu

keluar secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Monica yang baru saja masuk.

“Bibi,,” tegurnya dengan suara manja.

“Monica, apa kabar,” Kedua saling berpelukan. Monica menatap pada Kerem lalu berpindah pada Anna disebelahnya, menatap Anna dengan sorot mata yang sulit diartikan. Anna hanya melirik sekilas lalu segera membuang tatapannya sembarangan.

“Baik bibi, bagaimana dengan bibi,” tanyanya sambil melepaskan pelukannya.

“Seperti yang kau lihat,”balas Mariam tersenyum manis.

Tatapan Monica berpindah pada Kerem

yang berdiri cool dengan satu tangan masuk kedalam saku celananya, membuat senyum monica semakin lebar dengan sorot mata memuja.

“Hai Kerem, ” sapanya mengulurkan

tangannya.

“Hai,” balas Kerem singkat menyambut

uluran tangan Monica, ia melirik sekilas pada Anna tapi tak berniat untuk menegurnya. Kerem melingkarkan tangannya kepinggang Anna menariknya dan merapatkan ke tubuhnya, Anna yang kaget dengan sikap Kerem yang tiba-tiba hanya menatapnya tanpa bersuara.

Monica kaget melihat pemandangan di

depannya, matanya menatap tangan Kerem yang melingkar dipinggang Anna, lalu

berpindah ke  wajah Kerem sorot tak suka

jelas sekali terlihat dari matanya.

“Mom, kami duluan ya. Anna sudah terlambat,” ucap Kerem menatap jam dipergelangan tangannya.

“Baiklah. Sampai jumpa lagi sayang,” ucap Mariam memeluk Anna dan mencium pipinya. Monica hanya mematung melihat kedekatan Anna dan ibunya Kerem.

“Iya bibi,” membalas pelukan Mariam mengukir senyum dibibirnya. Kerem mencium ibunya sebelum ia pergi.

“Ayo sayang.”ajaknya menggengam tangan Anna erat dan menggiringnya keluar dari restoran melewati Monica yang terus menatap kearahnya.

“Siapa wanita itu bibi,”tanyannya begitu Kerem pergi.

“Oh, dia Anna kekasih Kerem,” sahut Mariam dengan wajah bahagia.

“Kekasih,” ulang Monica kaget. “Tapi kata bibi Kerem belum memiliki kekasih.”tanyanya  menatap mata Mariam bergantian.

“Ia menyembunyikannya dari bibi,” ucapnya tertawa kecil.

“Tapi bukanya bibi ingin menjodohkan

aku dengan Kerem.”  Menatap Mariam dengan mata berkaca-kaca sehingga membuat Mariam mengernyitkan keningnya heran melihat reaksi monica.

“Monica, memang sebelumnya bibi berniat menjodohkan kalian tapi bibi tidak tau kalau Kerem sudah memiliki kekasih dan bibi sudah mengatakan pada bibimu, kalau itu dibatalkan saja. apakah dia tidak memberitahumu.”

“Tapi, aku mencintai Kerem bibi,” air matanya mulai jatuh tidak peduli dimana ia sekarang karena hatinya sangat sedih kalau perjodohan antara dirinya dan Kerem dibatalkan.

“Maafkan bibi, sudah jangan menangis. Mungkin Kerem buka pria yang terbaik untukmu.” Mariam memeluk Monica ia merasa tidak enak hati padanya tapi memang dari awal pun kerem menolak ia jodohkan

dengan Monica.

“Bibi harus pergi ya, sekali lagi bibi minta maaf,” Mariam melepaskan pelukannya lalu mengusap lembut pipi Monica menipiskan senyum dibibirnya. Monica menghapus sisa – sisa air matanya menatap kepergian Mariam.

“Aku tidak akan menyerah semudah itu,” desis Monica mengepalkan tangannya.

****

Anna bergegas turun dari mobil Kerem

tanpa bicara apa pun membuat pria itu mengeram kesal melihat tingkah Anna yang

tidak sopan pergi tanpa bicara padanya. Anna  singgah ke toilet lobi rumah sakit untuk berganti pakaian karena ia tidak ingin Elif curiga padanya, ia menyimpan dresnya dalam paper bag dan memakai baju kerjanya kembali, tak lupa ia menghapus make upnya, lalu  menyanggul rambut panjangnya. Ia segera keluar setelah memastikan penampilannya dan bergegas kembali keruangan tempatnya bekerja.

“Kau dari mana saja, lama sekali ” sapa Elif yang tengah membolak-balik kertas di tangannya.

“Aku minta maaf sudah terlambat,” cengirnya memperlihatkan giginya yang putih dan rapi.

“Ya sudah, tolong siapakan semua berkas pasien diruangan satu karena ia mau dirujuk ke bangsal lain.”

“Oke, aku pergi.” Anna bergegas pergi

sebelum pertanyaan Elif berlanjut karena tingkat keponya yang over sekali.

.

.

.

.

Bersambung

jangan lupa like dan komennya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

smile

smile

masa iya kerem ga inget suster Ana. kan tiap hari denger suaranya.mmnya jg ga mengenalinya

2021-06-10

1

Tari Nikinabigh

Tari Nikinabigh

kok bisa y monica baru ketemu sudah jatuh cinta...

2021-05-04

1

Rhania lesta

Rhania lesta

wah wah ada penghalang si monica nihbbb

2021-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Hari Pertama
3 Jebakan menyebalkan Elif
4 Gerakan pertama
5 Aku tidak membencimu
6 Terbangun kembali
7 Tanpa disengaja
8 Bertemu lagi
9 Tak Terima
10 Sungguh membosankan
11 Serangan panik
12 Kesialan Anna
13 Terpaksa setuju
14 Suka memaksa sekali
15 Makan siang bersama
16 Tak terduga
17 Menggoda
18 Kebetulan sekali
19 Hukuman konyol Kerem
20 Berkunjung
21 Bertemu lagi
22 Tak bisa menolak
23 Menemani Elif
24 Peristiwa buruk
25 Datang disaat yang tepat
26 Permintaan menyebalkan Anna
27 Dia begitu pandai
28 Kau bodoh sekali...
29 Prasangka
30 Ternyata dia sangat baik
31 Sangat menyebalkan
32 Terbongkar
33 Permintaan
34 Akad Nikah
35 Mencoba menerima
36 Tuduhan yang begitu menyakitkan
37 Bukan menggoda
38 Kita jalani saja
39 Aku juga mau...
40 Nanti kau sesak
41 Tinggal bersama
42 Karena kau suamiku
43 Apa yang kau lakukan?
44 Perasaan apa ini?
45 Aku akan melakukannya dengan senang hati
46 Kau baik sekali
47 Menggangu saja
48 Aku akan merebutnya
49 Janganlah menyerah padaku
50 Bagaimana kalau dia menggodanya
51 Begitu Menyebalkan
52 Kenapa kau menciumku?
53 Seperti kebakaran jenggot
54 Kemarahan Kerem
55 Aku tidak akan membantahmu lagi
56 Maafkan aku
57 Sepotong kisah
58 Sekarang kita impas
59 Keras kepala sekali
60 Kejutan manis
61 Mengerjai
62 Aku menginginkanmu
63 Tidak memberitahu
64 Tuduhan Sara
65 Aku akan menjagamu
66 Perasaan Kecewa
67 Aku tak akan membuangnya
68 Resepsi
69 Tak seindah yang mereka bayangkan
70 Siapa yang sedang mengusikku?
71 Mencoba lagi
72 Bertanya-tanya
73 Kejutan manis
74 Tak tepat waktu
75 Penjelasan
76 Mimpi itu...
77 Membuat kesal saja
78 Cemburu
79 Terjebak sendiri
80 Mengejutkan
81 Luka dimasa lalu
82 Aku akan selalu menjagamu
83 Penuh tanda tanya
84 Rasa penasaran
85 Terlalu berlebihan
86 Masih berani
87 Menyakitkan
88 Salah paham
89 Bertahan
90 Berjuanglah
91 My litlle baby
92 Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93 Kejutan kecil
94 Kejutan pagi
95 Semua baik-baik saja
96 Sudah cukup
97 Kenapa menyembunyikannya dariku?
98 Kepikiran
99 Kesialan Lily
100 Tolong aku
101 Penyelesaian
102 Cerita masa lalu
103 Tidak akur
104 Diluar rencana
105 Pengakuan
106 Membujuk
107 Bukalah hatimu
108 Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109 Jangan mengusikku
110 Bermain cantik
111 Dirundung cemas
112 Penuh sandiwara
113 Mencoba bermain
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Hari Pertama
3
Jebakan menyebalkan Elif
4
Gerakan pertama
5
Aku tidak membencimu
6
Terbangun kembali
7
Tanpa disengaja
8
Bertemu lagi
9
Tak Terima
10
Sungguh membosankan
11
Serangan panik
12
Kesialan Anna
13
Terpaksa setuju
14
Suka memaksa sekali
15
Makan siang bersama
16
Tak terduga
17
Menggoda
18
Kebetulan sekali
19
Hukuman konyol Kerem
20
Berkunjung
21
Bertemu lagi
22
Tak bisa menolak
23
Menemani Elif
24
Peristiwa buruk
25
Datang disaat yang tepat
26
Permintaan menyebalkan Anna
27
Dia begitu pandai
28
Kau bodoh sekali...
29
Prasangka
30
Ternyata dia sangat baik
31
Sangat menyebalkan
32
Terbongkar
33
Permintaan
34
Akad Nikah
35
Mencoba menerima
36
Tuduhan yang begitu menyakitkan
37
Bukan menggoda
38
Kita jalani saja
39
Aku juga mau...
40
Nanti kau sesak
41
Tinggal bersama
42
Karena kau suamiku
43
Apa yang kau lakukan?
44
Perasaan apa ini?
45
Aku akan melakukannya dengan senang hati
46
Kau baik sekali
47
Menggangu saja
48
Aku akan merebutnya
49
Janganlah menyerah padaku
50
Bagaimana kalau dia menggodanya
51
Begitu Menyebalkan
52
Kenapa kau menciumku?
53
Seperti kebakaran jenggot
54
Kemarahan Kerem
55
Aku tidak akan membantahmu lagi
56
Maafkan aku
57
Sepotong kisah
58
Sekarang kita impas
59
Keras kepala sekali
60
Kejutan manis
61
Mengerjai
62
Aku menginginkanmu
63
Tidak memberitahu
64
Tuduhan Sara
65
Aku akan menjagamu
66
Perasaan Kecewa
67
Aku tak akan membuangnya
68
Resepsi
69
Tak seindah yang mereka bayangkan
70
Siapa yang sedang mengusikku?
71
Mencoba lagi
72
Bertanya-tanya
73
Kejutan manis
74
Tak tepat waktu
75
Penjelasan
76
Mimpi itu...
77
Membuat kesal saja
78
Cemburu
79
Terjebak sendiri
80
Mengejutkan
81
Luka dimasa lalu
82
Aku akan selalu menjagamu
83
Penuh tanda tanya
84
Rasa penasaran
85
Terlalu berlebihan
86
Masih berani
87
Menyakitkan
88
Salah paham
89
Bertahan
90
Berjuanglah
91
My litlle baby
92
Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93
Kejutan kecil
94
Kejutan pagi
95
Semua baik-baik saja
96
Sudah cukup
97
Kenapa menyembunyikannya dariku?
98
Kepikiran
99
Kesialan Lily
100
Tolong aku
101
Penyelesaian
102
Cerita masa lalu
103
Tidak akur
104
Diluar rencana
105
Pengakuan
106
Membujuk
107
Bukalah hatimu
108
Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109
Jangan mengusikku
110
Bermain cantik
111
Dirundung cemas
112
Penuh sandiwara
113
Mencoba bermain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!