Aku tidak membencimu

Anna baru saja keluar dari lobi

rumah sakit fokus matanya langsung tertujuh pada pria yang sedang berdiri didepan mobilnya sehingga membuatnya menghentikan langkahnya.  Deniz tresenyum kearah Anna sambil melambaikan tangannya. Ia tidak menyangkah kalau Deniz berani menyambanginya ke rumah sakit, entah apa yang dipikirkan oleh pria tersebut ia masih saja berusaha mendekatinya walaupun ia terus  mengabaikannya.

Anna kembali melanjutkan langkahnya berjalan menuju Deniz, ia ingin menyelesaikan semuanya agar Deniz

tidak lagi menggangunya.

“Hai apa kabar. Maaf kedatanganku

yang sudah lancang menemuimu disini,” ucapnya ramah begitu Anna berdiri

didepannya.

“Ada apa kau ingin menemuiku,” ujar Anna dengan Suara datar menunjukan kalau ia tidak suka dengan kedatangan Deniz dan Deniz pun menyadari itu.

“Maaf sekali lagi karena membuatmu tidak nyaman. Aku menemuimu untuk pamit  karena pekerjaanku disini sudah selesai .”

Deniz menghentikan ucapannya

menatap lekat wajah Anna yang sedang menatap ke arah lain.

“Kau mungkin sudah tau alasan kenapa aku selalu mendekatimu, aku benar-benar tertarik padamu, aku juga tidak tau jika kau menanyakan alasannya. Aku tidak ingin berbasa basi lagi tentang perasaanku padamu, mungkin ini mengejutkan bagimu mengingat kita hanya bertemu sekali saja tapi aku tidak bisa membohongi hatiku kalau aku tertarik padamu Anna, aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertamaku.”

“Deniz,” desis Anna pelan menatap

manic birunya didepannya bergantian. Jujur Anna tidak terkejut dengan pengakuan

Deniz karena dari awal ia sudah mengetahui dari kelagat yang ditunjukan Deniz padanya.

“Aku…

“Kau tidak perlu  menjawabnya, aku hanya ingin mengatakanmu kepadamu  sebelum aku pergi. Maaf jika aku sudah membuatmu tidak nyaman, aku berharap kita dapat bertemu lagi karena itu aku tidak akan mengucapkan selamat tinggal padamu.”

Anna dapat merasakan ketulusan dari tatapan dan perkataan yang keluar dari bibir Deniz tapi ia tetap tidak bisa menerima pernyataan cintanya Deniz selain karena mereka yang baru saling kenal, ia pun masih banyak alasan lainnya kenapa sampai sekarang ia masih belum bisa mmebuka hatinya untuk seorang pria.

“Maafkan aku.” Hanya itu kalimat yang keluar dari bibir Anna.

“Kau tidak perlu memintah maaf, kita masih bisa berteman bukan” tanyanya menatap manic hitam Anna yang langsung

dianggukan olehnya menepiskan senyuman dibibirnya.

“Baiklah, sampai jumpa lagi.” Deniz melangkah membuka pintu mobilnya ia melambaikan tangannya sebelum ia pergi dan Anna pun membalasnya, setelah mobil itu tak terlihat lagi oleh jangkauan matanya ia pun beranjak  mengambil sepedanya.

Baru saja ia melangkah deringan ponselnya terdengar dari dalam tasnya, ia segera mengambil ponselnya, saat melihat  nama yang terterah dilayar ponselnya membuat wajahny alangsung memelas. Dengan  wajah  malas ia pun menjawab panggilannya.

*****

Anna memastikan sekali lagi mereka cafénya sebelum ia masuk setelah merasa yakin ia pun beranjak masuk, ia mengedarkan pandangannya sekelilingnya dan tatapan berhenti pada meja di depan jendela kaca besar, ia melambakiakn tangannya kepada Anna dengan senyuman lebar dibibirnya dengan langkah malas Anna pun menghampirinya.

“Bagaiaman kabarmu,Nak,” Tanya  Sara begitu putrinya mendudkan tubuhnya tepat didepannya.

“Seperti yang mama lihat, aku baik-baik saja,” jawab Anna dengan suara dingin. Entah kenapa sejak ibunya pergi meninggalkan ayahnya disaat ia butuh dukungan membuat rasa simpatinya pada ibunya berkurang.

“Aku tau kau marah pada ibu, tapi setelah bertahun-tahun apakah rasa marahmu itu belum juga berkurang.” Sara berkata menatap manic hitam putrinya persis yang diwariskan oleh mantan suaminya.

“Berkurang, sampai detik ini sedikit pun belum berkurang sedikit pun  Mam setelah apa yang telah mama lakukan pada papa.”

“Ada apa mama menghubungiku katakana aku tidak punya banyak waktu.”

Sara menahan air matanya jangan sampai terjatuh melihat sikap dingin putrinya membuat dihatinya seperti ditusuk ribuan jarum sungguh sangat sakit, tapi tak ada yang bisa ia lakuakn selain bersabar berharap suatu hari nanti Anna dapat menerima kehadirannya kembali.

”Mama kangen padamu sayang, dan

mama juga ingin menanyakan apakah kau masih ingin tinggal di apartemen kecilmu,

kenapa tidak ikut dengan mama saja, tempat tinggal mama sangat luas banyak kamar yang bisa kau pilih untuk kau tepati sayang.”

Anna merasa jengah dengan ajakan

ibunya yang selalu merayunya untuk ikut tinggal bersamanya. “Jawaban Anna masih

tetap sama, terima kasih sudah menawarkan tinggal di rumah mewah mama. Anna

pamit dulu selamat tinggal."

Anna pun segera bangkit dari dari duduknya meninggalkan meja itu tak menghiraukan panggilan ibunya yang terus memanggil namanya, Sara hanya bisa menangisi dirinya saat melihat putrinya yang begitu membencinya. "Seandainya kau tau yang sebenarnya apakah kau masih membenci mama, Nak.”

Anna sampai di rumah telah memasuki waktu magrip ia pun segera mandi membersihkan tubuhnya yang lengket, selesai mandi ia pun bewuduk untuk sholat magrib, setelah selesai sholat dan berdoa untuk kedua orang tuanya air matanya mengalir begitu saja, ia berusaha

menahan tangisnya hingga tubuhnya pun terguncang, tapi sekuat apa pun ia mencoba untuk menahannya tangis itu pun pecah, ia melepasakan semuanya,  menangis sekeras - kerasnya melepaskan beban berat yang menghimpit dadanya, sungguh ia tak ada niat untuk menyakiti hati ibunya tapi ia masih belum bisa berdamai dengan dirinya.

“Maafkan Anna papa….maafkan Anna

mama.” Hanya itu kata yang melucur dari bibirnya karena kelelahan,  tidak tau berapa lama ia menangis dan ia  pun akhirnya tertidur.

****

Wajah Anna masih kuyuh saat ia masuk kerja pagi harinya matanya yang bengkak tidak bisa ia sembunyikan walaupun sudah berusaha ia tutupi dengan make upnya,  ia duduk didepan tempat tidur Kerem dengan Alquran ditangannya, “apakah aku terlihat jelek Tuan dengan wajah seperti ini, mataku bengkak seperti digigit serangga karena semalaman aku menangis, kenapa hidupku menyedihkan seperti ini,” ucap Anna dengan wajah memelas.

Anna menjadi terbiasa bercakap-cakap setiap hari dengan Kerem, Karem terlihat seperti i pendengar yang baik mendengarkan setiap curhatan hati Anna, yang setia hari semakin rajin bercerita apa pun pada pasiennya komanya itu, berbicara sendiri, senyum-senyum sendiri dan tertawa pun sendiri. Begitulah Anna yang selalu dekat dengan pasienya dan tidak peduli juga walaupun pasien yang tengah dirawatnya sekarang pasien koma selama dua belas tahun.

“Sudahlah jangan pikirkan aku, pikirkan saja dirimu biar bisa bangun kembali, apakah kau tak ingin memiliki ponsel canggih yang harganya bisa membiayai hidupku setahun, apakah kau tidak ingin menikah, aku penasaran apakah kau memiliki seorang kekasih sebelum kau koma seperti ini, kasihan sekali kekasihmu menunggumu selama itu, cepatlah bangun sebelum ia menikah dengan orang lain.”

Anna menarik napas panjang dan

mengembusaknnya pelan,” sudahlah jangan pikirkan apa yang barusan aku katakan

anggap saja aku tidak bicara apa-apa. “ Anna pun membuka Alquran ditangannya dan mulai  melantunkannya dengan suara merdunya.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Teguh wira admaja

Teguh wira admaja

bagus thor
aku suka cerita mu
aku suka dengan karakter anna yg tegas

2022-09-30

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

iih gemeeesss q karakter ny Anna i lover youu Anna berkat drimuu sering ceritaa amaa kerem yg komaa pasti adaa perkembangannya good thoour buat novelmuu....jgn dong buat lmaa lgii tuk tidur pangern bngunkn diaa dari miipii indah indaah 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2021-10-24

0

Wanti

Wanti

kasian x si kerem sudah 12 tahun koma.
semoga saja dia cepat bangun ya...
karna ana yg ngerawat.

2021-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Hari Pertama
3 Jebakan menyebalkan Elif
4 Gerakan pertama
5 Aku tidak membencimu
6 Terbangun kembali
7 Tanpa disengaja
8 Bertemu lagi
9 Tak Terima
10 Sungguh membosankan
11 Serangan panik
12 Kesialan Anna
13 Terpaksa setuju
14 Suka memaksa sekali
15 Makan siang bersama
16 Tak terduga
17 Menggoda
18 Kebetulan sekali
19 Hukuman konyol Kerem
20 Berkunjung
21 Bertemu lagi
22 Tak bisa menolak
23 Menemani Elif
24 Peristiwa buruk
25 Datang disaat yang tepat
26 Permintaan menyebalkan Anna
27 Dia begitu pandai
28 Kau bodoh sekali...
29 Prasangka
30 Ternyata dia sangat baik
31 Sangat menyebalkan
32 Terbongkar
33 Permintaan
34 Akad Nikah
35 Mencoba menerima
36 Tuduhan yang begitu menyakitkan
37 Bukan menggoda
38 Kita jalani saja
39 Aku juga mau...
40 Nanti kau sesak
41 Tinggal bersama
42 Karena kau suamiku
43 Apa yang kau lakukan?
44 Perasaan apa ini?
45 Aku akan melakukannya dengan senang hati
46 Kau baik sekali
47 Menggangu saja
48 Aku akan merebutnya
49 Janganlah menyerah padaku
50 Bagaimana kalau dia menggodanya
51 Begitu Menyebalkan
52 Kenapa kau menciumku?
53 Seperti kebakaran jenggot
54 Kemarahan Kerem
55 Aku tidak akan membantahmu lagi
56 Maafkan aku
57 Sepotong kisah
58 Sekarang kita impas
59 Keras kepala sekali
60 Kejutan manis
61 Mengerjai
62 Aku menginginkanmu
63 Tidak memberitahu
64 Tuduhan Sara
65 Aku akan menjagamu
66 Perasaan Kecewa
67 Aku tak akan membuangnya
68 Resepsi
69 Tak seindah yang mereka bayangkan
70 Siapa yang sedang mengusikku?
71 Mencoba lagi
72 Bertanya-tanya
73 Kejutan manis
74 Tak tepat waktu
75 Penjelasan
76 Mimpi itu...
77 Membuat kesal saja
78 Cemburu
79 Terjebak sendiri
80 Mengejutkan
81 Luka dimasa lalu
82 Aku akan selalu menjagamu
83 Penuh tanda tanya
84 Rasa penasaran
85 Terlalu berlebihan
86 Masih berani
87 Menyakitkan
88 Salah paham
89 Bertahan
90 Berjuanglah
91 My litlle baby
92 Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93 Kejutan kecil
94 Kejutan pagi
95 Semua baik-baik saja
96 Sudah cukup
97 Kenapa menyembunyikannya dariku?
98 Kepikiran
99 Kesialan Lily
100 Tolong aku
101 Penyelesaian
102 Cerita masa lalu
103 Tidak akur
104 Diluar rencana
105 Pengakuan
106 Membujuk
107 Bukalah hatimu
108 Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109 Jangan mengusikku
110 Bermain cantik
111 Dirundung cemas
112 Penuh sandiwara
113 Mencoba bermain
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Hari Pertama
3
Jebakan menyebalkan Elif
4
Gerakan pertama
5
Aku tidak membencimu
6
Terbangun kembali
7
Tanpa disengaja
8
Bertemu lagi
9
Tak Terima
10
Sungguh membosankan
11
Serangan panik
12
Kesialan Anna
13
Terpaksa setuju
14
Suka memaksa sekali
15
Makan siang bersama
16
Tak terduga
17
Menggoda
18
Kebetulan sekali
19
Hukuman konyol Kerem
20
Berkunjung
21
Bertemu lagi
22
Tak bisa menolak
23
Menemani Elif
24
Peristiwa buruk
25
Datang disaat yang tepat
26
Permintaan menyebalkan Anna
27
Dia begitu pandai
28
Kau bodoh sekali...
29
Prasangka
30
Ternyata dia sangat baik
31
Sangat menyebalkan
32
Terbongkar
33
Permintaan
34
Akad Nikah
35
Mencoba menerima
36
Tuduhan yang begitu menyakitkan
37
Bukan menggoda
38
Kita jalani saja
39
Aku juga mau...
40
Nanti kau sesak
41
Tinggal bersama
42
Karena kau suamiku
43
Apa yang kau lakukan?
44
Perasaan apa ini?
45
Aku akan melakukannya dengan senang hati
46
Kau baik sekali
47
Menggangu saja
48
Aku akan merebutnya
49
Janganlah menyerah padaku
50
Bagaimana kalau dia menggodanya
51
Begitu Menyebalkan
52
Kenapa kau menciumku?
53
Seperti kebakaran jenggot
54
Kemarahan Kerem
55
Aku tidak akan membantahmu lagi
56
Maafkan aku
57
Sepotong kisah
58
Sekarang kita impas
59
Keras kepala sekali
60
Kejutan manis
61
Mengerjai
62
Aku menginginkanmu
63
Tidak memberitahu
64
Tuduhan Sara
65
Aku akan menjagamu
66
Perasaan Kecewa
67
Aku tak akan membuangnya
68
Resepsi
69
Tak seindah yang mereka bayangkan
70
Siapa yang sedang mengusikku?
71
Mencoba lagi
72
Bertanya-tanya
73
Kejutan manis
74
Tak tepat waktu
75
Penjelasan
76
Mimpi itu...
77
Membuat kesal saja
78
Cemburu
79
Terjebak sendiri
80
Mengejutkan
81
Luka dimasa lalu
82
Aku akan selalu menjagamu
83
Penuh tanda tanya
84
Rasa penasaran
85
Terlalu berlebihan
86
Masih berani
87
Menyakitkan
88
Salah paham
89
Bertahan
90
Berjuanglah
91
My litlle baby
92
Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93
Kejutan kecil
94
Kejutan pagi
95
Semua baik-baik saja
96
Sudah cukup
97
Kenapa menyembunyikannya dariku?
98
Kepikiran
99
Kesialan Lily
100
Tolong aku
101
Penyelesaian
102
Cerita masa lalu
103
Tidak akur
104
Diluar rencana
105
Pengakuan
106
Membujuk
107
Bukalah hatimu
108
Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109
Jangan mengusikku
110
Bermain cantik
111
Dirundung cemas
112
Penuh sandiwara
113
Mencoba bermain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!