Tak Terima

“Kau tidak apa-apa Nona.” Terdengar suara barito menyapanya sehingga Anna menegakan kepalanya. Di depannya berdiri seorang pria muda, Anna menautkan kedua alisnya saat menatap wajah itu sepertinya tidak asik baginya.

“Hallo Nona,” tegurnya lagi sambil menggoyangkan tangannya tepat di depan wajah Anna sehingga menghentikan lamunanya.

“A-aku baik-baik saja,”sahutnya gugup dan mengalihkan tatapannya, ia merasa malu karena bisa-bisanya ia melamun saat menatap seorang pria. Ia mengumpulkan kembali berkas yang berserakan di lantai. Anna terkejut saat melihat pria itu ikut berjongkok dan membantunya mengumpulkan berkas yang berserakan di dekatnya.

Mata Anna membulat sempurna saat menatap gelang yang melingkar di tangan kanannya,  ia sangat mengenal gelang di tangannya.

Deg...

Anna kembali memberanikan diri menatap pria itu yang sibuk mengumpulkan berkas yang berserakan, Anna menggulum senyumnya tidak menyangkah akan kembali bertemu dengannya, walaupun ia telah banyak berubah dari saat terakhir kali ia melihatnya tapi ia masih bisa mengingatnya saat ia meneliti wajah didepanya.

Merasa diperhatikan Kerem balas menatap Anna, tapi dengan cepat Anna membuang pandanganya, dalam hatinya mengumpat kesal karena ketahuan telah dua kali mencuri pandang pada pria itu, ia kembali focus mengumpulkan berkas-berkas itu tak berani lagi menatap kearahnya.

“Ini Nona, lain kali hati-hatilah kalau berjalan,” ucapnya sambil menyerahkan berkas di tangannya.

“Terima kasih Tuan,” ujarnya sambil  mengambil berkas itu dari tangannya tanpa menatap kearahnya. Tanpa bicara lagi Kerem pun pergi meninggalkan Anna yang hanya berani menatap punggungnya yang akhirnya menghilang dibalik pinturuangannya. Ia kembali mengambil beberapa berkas yang masih berserakan, setelah semua terkumpul ia pun segera menagntarkan berkas itu keruangan wakil direktur.

Setelah meletakan berkasnya Anna bergegas turun menyususl Elif ke kantin karena ia pasti sudah lama menunggunya, dan benar saja ia melihat wanita itu baru saja bangkit dari duduknya dengan bergegas Anna

menghampirinya.

“Kau dari mana lama sekali,” tukas Elif menatap kesal pada Anna.

“Maafkan aku, tadi pas aku lewat didepan ruanga kepala perawat ia meminta tolong padaku untuk mengantarkan berkas ke ruangan wakil direktur,” jelas Anna tidak enak hati karena membuat Elif menunggu lama.

“Ya sudah, kau terpaksa makan sendirian karena aku harus kembali bekerja tidak mungkin kita berdua membolos.” Anna pun mengiyakan dan membiarkan Elif mendahuluinya, Anna pun segera memesan makan siangnya ia tidak ingin membuang waktu hingga membuatnya terlambat untuk kembali bekerja.

****

Anna dan Elif beriringan berjalan di koridor rumah sakit  yang masih ramai walaupun sudah sore, keduanya berjalan sambil mengobrol sesekali terselip tawa disana, obrolan itu sempat beberapa kali terputus ketika berpapasan dengan keluarga pasien yang dirawat yang mengenali mereka dan menyapa keduanya, setiap sapaan itu dibalas

sangat ramah oleh keduanya.

Ketika mereka sampai di lobi terdengar dering ponsel Elif dari dalam saku tasnya dengan cepat ia mengambilnya, ia tersenyum manis saat melihat nama yang terterah dilayar ponselnya dan segera menjawabnya. Ia menatap kearah Anna setelah mengakhiri panggilannya.

“Josep telah menungguku di depan,” ucapnya menatap manic hitam Anna ia tidak enak hati karena sudah berjanji akan makan malam bersama.

“Ya sudah, tidak apa-apa kita bisa melakukannya lain kali. Cepat temui Josep kasihan dia harus menunggu lama.”

“Terima kasih my love, kamu memang temanku yang terbaik,” ucap Elif memeluk tubuh Anna dan dibalas olehnya sambil menepuk pundak Elif.

“Ya sudah aku duluan,” ujarnya melepaskan rangkulannya.

“Bye Anna sayang.”

“Bye Elif, sampai ketemu besok pagi.”

Anna menatap punggung sahabatnya itu yang semakin menjauh darinya sebelum ia meningggalakan lobi Elif memalingkan wajahnya kearah Anna sambil melambaikan tangannya  dan Anna pun membalas dengan melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Anna singgah sebenatar ke toilet untuk buang air kecil yang sejak tadi ia tahan, setelah selesai ia pun kembali melanjutkan langkahnya  keluar dari lobi rumah sakit yang sangat luas menuju  tempat parkir.  Baru saja Anna keluar dari lobi matanya langsung menangkap sosok yang tak asing berjalan bergandengan dengan mesra, hatinya  begitu pedih melihat pemandangan di depannya entah kenapa sampai saat sekarang ia belum ikhlas melihat ibunya bermesraan dengan orang lain selain ayahnya, tanpa dapat ia cegah butiran bening itu jatuh membasahi pipinya.

Anna memalingkan wajahnya dan bersembunyi di balik tonggak besar  saat ibunya dan ayah tirinya akan memasuki lobi rumah sakit, setelah keduanya menjauh darinya ia pun kembali melanjutkan langkahnya menuju tempat parkir sepedanya, membiarkan bulir-bulir bening itu turun semakin deras, sesekali punggung tangannya mengusap air matanya yang mengalir di pipinya. Ia saja tidak sanggup saat melihatnya kebersamaan ibunya dengan orang lain apalagi ayahnya yang sangat mencintai ibunya, tapi sekarang ayahnya tidak akan pernah terluka lagi ia sudah tenang dan bahagia disana.

Anna sangat terkejut ketika tubuhnya ditarik sangat kuat sehingga membuatnya meringis menahan sakit saat tubuhnya berbenturan dengan sesuatu yang cukup keras, Anna pun tersadar ketika sebuah mobil berhenti di depannya yang mengumpat kesal padanya tapi ia tidak paham dengan apa yang baru saja terjadi hanya menatap diam.

“Anda suka sekali melamun Nona,” suara itu kembali terdengar olehnya sehingga ia mengangkat wajahnya, ia sangat terkejut ketika tubuhnya telah berada dalam pelukan pria yang siang tadi  ia tabrak.

“Maaf Tuan,” sahutnya pelan menjauhkan tubuhnya tanpa berani menatap kearah Karem.

“Bisa-bisanya anda melamun ditempat seperti ini, apa anda juga bekerja ceroboh seperti ini,” tuduhnya dengan suara bentakkan cukup keras menatap tajam pada Anna, ia masih mengingat sosok wanita didepannya. Ia sangat kesal melihat pegawainya bisa bertindak ceroboh seperti itu sungguh hal yang sangat fatal jika itu dalam bekerja ia bertindak bodoh seperti itu  bisa-bisa nyawa pasien yang ia tangani dalam bahaya dan itu akan membuat buruk citra rumah sakitnya.

“A-aku.” Anna sebenarnya  tak terima dituduh ceroboh oleh Kerem tapi ia tak dapat mengelak karena saat ini memang posisinya salah ia berjalan sambil melamun diparkiran tentu saja membahayakan  bukan saja dirinya tapi juga orang lain.

“Lain kali lebih berhati-hati, ruumah sakit ini tidak suka pegawai yang ceroboh,” ucapnya menatap Anna dingin, setelah itu ia pun pergi meninggalkan Anna yang masih terbengong terkejut ternyata pria itu bermulut pedas juga.

“Jangan menilaiku hanya dengan satu kesalahan ini, dasar pria aneh,” dengus Anna menatap tajam pada punggung Kerem yang menghilang masuk ke dalam mobil mewahnya.

“Kau pikir dulu siapa yang merawatmu saat kau koma, jika bukan karena prestasiku mana mungkin dokter Albert memiliku sungguh menyebalkan. Aku sumpahi kau biar jomblo seumur hidupmu,”maki Anna cukup keras tapi tentu saja tak terdengar oleh Kerem karena ia telah meninggalkan tempat itu. Anna masih bersungut-sungut kesal berjalan ke tempat ia memarkir sepedanya.

.

.

.

Bersambung

Selamat membaca...

Semoga readers menyukainya.

InsyaAllah ntar kita up satu episode lagi 😄😄

Terpopuler

Comments

Elsa Rahma

Elsa Rahma

karena dia tidak tahu kalau kau yang telah merawatnya

2023-01-16

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

pertemuan yg sangat buruk thoour ubah lh jdi lebih indah 🤗🤗🤗🤗🤗

2021-10-24

0

Siska Rasmen

Siska Rasmen

biasa nya Thor klo orang koma akan ingat semua kata² yg sering di dengarnya,masa Kareem gak penasaran sih sama Anna yg sering cerita atau suara Anna saat baca Al-Qur'an.atau penasaran sama gelang yg Anna kasih,saat dia koma dulu...gak asik nih Kareem,

2021-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Hari Pertama
3 Jebakan menyebalkan Elif
4 Gerakan pertama
5 Aku tidak membencimu
6 Terbangun kembali
7 Tanpa disengaja
8 Bertemu lagi
9 Tak Terima
10 Sungguh membosankan
11 Serangan panik
12 Kesialan Anna
13 Terpaksa setuju
14 Suka memaksa sekali
15 Makan siang bersama
16 Tak terduga
17 Menggoda
18 Kebetulan sekali
19 Hukuman konyol Kerem
20 Berkunjung
21 Bertemu lagi
22 Tak bisa menolak
23 Menemani Elif
24 Peristiwa buruk
25 Datang disaat yang tepat
26 Permintaan menyebalkan Anna
27 Dia begitu pandai
28 Kau bodoh sekali...
29 Prasangka
30 Ternyata dia sangat baik
31 Sangat menyebalkan
32 Terbongkar
33 Permintaan
34 Akad Nikah
35 Mencoba menerima
36 Tuduhan yang begitu menyakitkan
37 Bukan menggoda
38 Kita jalani saja
39 Aku juga mau...
40 Nanti kau sesak
41 Tinggal bersama
42 Karena kau suamiku
43 Apa yang kau lakukan?
44 Perasaan apa ini?
45 Aku akan melakukannya dengan senang hati
46 Kau baik sekali
47 Menggangu saja
48 Aku akan merebutnya
49 Janganlah menyerah padaku
50 Bagaimana kalau dia menggodanya
51 Begitu Menyebalkan
52 Kenapa kau menciumku?
53 Seperti kebakaran jenggot
54 Kemarahan Kerem
55 Aku tidak akan membantahmu lagi
56 Maafkan aku
57 Sepotong kisah
58 Sekarang kita impas
59 Keras kepala sekali
60 Kejutan manis
61 Mengerjai
62 Aku menginginkanmu
63 Tidak memberitahu
64 Tuduhan Sara
65 Aku akan menjagamu
66 Perasaan Kecewa
67 Aku tak akan membuangnya
68 Resepsi
69 Tak seindah yang mereka bayangkan
70 Siapa yang sedang mengusikku?
71 Mencoba lagi
72 Bertanya-tanya
73 Kejutan manis
74 Tak tepat waktu
75 Penjelasan
76 Mimpi itu...
77 Membuat kesal saja
78 Cemburu
79 Terjebak sendiri
80 Mengejutkan
81 Luka dimasa lalu
82 Aku akan selalu menjagamu
83 Penuh tanda tanya
84 Rasa penasaran
85 Terlalu berlebihan
86 Masih berani
87 Menyakitkan
88 Salah paham
89 Bertahan
90 Berjuanglah
91 My litlle baby
92 Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93 Kejutan kecil
94 Kejutan pagi
95 Semua baik-baik saja
96 Sudah cukup
97 Kenapa menyembunyikannya dariku?
98 Kepikiran
99 Kesialan Lily
100 Tolong aku
101 Penyelesaian
102 Cerita masa lalu
103 Tidak akur
104 Diluar rencana
105 Pengakuan
106 Membujuk
107 Bukalah hatimu
108 Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109 Jangan mengusikku
110 Bermain cantik
111 Dirundung cemas
112 Penuh sandiwara
113 Mencoba bermain
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Hari Pertama
3
Jebakan menyebalkan Elif
4
Gerakan pertama
5
Aku tidak membencimu
6
Terbangun kembali
7
Tanpa disengaja
8
Bertemu lagi
9
Tak Terima
10
Sungguh membosankan
11
Serangan panik
12
Kesialan Anna
13
Terpaksa setuju
14
Suka memaksa sekali
15
Makan siang bersama
16
Tak terduga
17
Menggoda
18
Kebetulan sekali
19
Hukuman konyol Kerem
20
Berkunjung
21
Bertemu lagi
22
Tak bisa menolak
23
Menemani Elif
24
Peristiwa buruk
25
Datang disaat yang tepat
26
Permintaan menyebalkan Anna
27
Dia begitu pandai
28
Kau bodoh sekali...
29
Prasangka
30
Ternyata dia sangat baik
31
Sangat menyebalkan
32
Terbongkar
33
Permintaan
34
Akad Nikah
35
Mencoba menerima
36
Tuduhan yang begitu menyakitkan
37
Bukan menggoda
38
Kita jalani saja
39
Aku juga mau...
40
Nanti kau sesak
41
Tinggal bersama
42
Karena kau suamiku
43
Apa yang kau lakukan?
44
Perasaan apa ini?
45
Aku akan melakukannya dengan senang hati
46
Kau baik sekali
47
Menggangu saja
48
Aku akan merebutnya
49
Janganlah menyerah padaku
50
Bagaimana kalau dia menggodanya
51
Begitu Menyebalkan
52
Kenapa kau menciumku?
53
Seperti kebakaran jenggot
54
Kemarahan Kerem
55
Aku tidak akan membantahmu lagi
56
Maafkan aku
57
Sepotong kisah
58
Sekarang kita impas
59
Keras kepala sekali
60
Kejutan manis
61
Mengerjai
62
Aku menginginkanmu
63
Tidak memberitahu
64
Tuduhan Sara
65
Aku akan menjagamu
66
Perasaan Kecewa
67
Aku tak akan membuangnya
68
Resepsi
69
Tak seindah yang mereka bayangkan
70
Siapa yang sedang mengusikku?
71
Mencoba lagi
72
Bertanya-tanya
73
Kejutan manis
74
Tak tepat waktu
75
Penjelasan
76
Mimpi itu...
77
Membuat kesal saja
78
Cemburu
79
Terjebak sendiri
80
Mengejutkan
81
Luka dimasa lalu
82
Aku akan selalu menjagamu
83
Penuh tanda tanya
84
Rasa penasaran
85
Terlalu berlebihan
86
Masih berani
87
Menyakitkan
88
Salah paham
89
Bertahan
90
Berjuanglah
91
My litlle baby
92
Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93
Kejutan kecil
94
Kejutan pagi
95
Semua baik-baik saja
96
Sudah cukup
97
Kenapa menyembunyikannya dariku?
98
Kepikiran
99
Kesialan Lily
100
Tolong aku
101
Penyelesaian
102
Cerita masa lalu
103
Tidak akur
104
Diluar rencana
105
Pengakuan
106
Membujuk
107
Bukalah hatimu
108
Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109
Jangan mengusikku
110
Bermain cantik
111
Dirundung cemas
112
Penuh sandiwara
113
Mencoba bermain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!