Terbangun kembali

Tengah malam yang tenang tiba-tiba dihebohkan oleh derap langkah beberapa orang  dokter yang berjalan dengan langkah tergesa menuju kamar perawatan khusus tempat Kerem dirawat setelah mendapat telpon dari perawat penjaganya. Begitu mereka sampai ke dalam semua menahan napasnya saat melihat pria yang telah terbaring selama dua belas tahun itu telah membuka lebar kedua matanya.

Sulit menggambarkan bagaimana perasan dan ekspresi sang dokter melihat keajaiban yang ada didepan mereka, semua bibir yang ada disana berbisik mengucapkan rasa syukur, mereka yang hampir menyerah dengan keadaan Kerem sungguh seperti melihat mujizat saat melihatnya terbangun kembali setelah tidurnya yang begitu panjang.

Setiap dokter memeriksanya bergantian sesuai dengan keahlian yang mereka miliki, memastikan kondisinya dalam keadaan yang stabil, dan sungguh kemurahan hati Tuhan kondisinya sangat baik dan semua organnya stabil. Kerem hanya diam menatap semua dokter itu bergantian.

“Selama datang kembali Tuan Kerem, keluarga anda sedang dalam perjalanan kesini,” ujar dokter Albert tersenyum mengusap lembut pundak Kerem.

Kerem tak menyahut hanya menatap dokter Albert, seakan paham dengan dari tatapan Kerem ia semakin mengulum senyum lebar dibibirnya.

“Perkanalkan saya dokter Albert, saya adalah ketua tim dokter yang menangani kondisi anda Tuan.”

“Tim dokter,,” ulang Kerem pelan, bersuara untuk pertama kalinya setelah dua belas tahun terbaring koma. Semua dokter menarik napas lega melihat Kerem yang sudah dapat langsung bicara dan organ otaknya juga berfungsi sempurna karena bisa dengan baik merespon ucapan dokter Albert.

“Ini sungguh luar biasa Tuan, kami melihat mukjizat Tuhan saat melihat kau terbangun dan kembali normal,” ujar dokter Albert dengan wajah penuh kebahagian.

Kerem mengernyitkan keningnya mencerna maksud perkataan dokter itu, tapi baru saja ia ingin membuka mulut, panggilan suara yang tak asing di telingannya membuatnya mengalihkan tatapannya.

“Kerem...”

“Ohh, alhamdulilah ya Allah telah mengembalikan putra kami,” ucap Mariam berlari memeluk putranya yang diikuti oleh suaminya.

Kerem membalas pelukan ibunya yang terus menangis dan menghujani wajahnya dengan ciuman, mulutnya tak henti mengucapkan rasa syukur. Kerem mencoba berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya hingga

membuatnya menangis seperti itu.

“Mom, aku baik-baik saja. Kenapa mommy menangis,” tanyanya mencoba melepaskan pelukan ibunya, ia menatap Daddynya yang tidak jauh berbeda dengan kondisinya ibunya, ini untuk pertama kali ia melihat ayahnya itu

menangis sehingga membuat tanda Tanya semakin besar dalam dirinya.

“Nak, akhirnya mommy dapat mendengar suaramu kembali, kau tau berapa lama mommy menunggu kau memanggil mommy lagi, Nak,” suara tangis Marima semakin keras.  Hayet memeluk kedua orang

yang sangat ia cintai dan sayangi , mencium putra bungsunya sangat lama.

“Hai Dad, kau kenapa ikutan seperti mommy, ada apa.” Kerem berkata sambil menatap manic orang tuanya bergantian.

Kedua melepaskan pelukannya menatap putra bungsunya, betapa ia sangat merinduakn manic biru pudarnya, tangannya mengusap wajah dan kepalanya bergantian dengan penuh kasih sayang, Kerem menyentuh tangan ibunya memberikan senyum manisnya pada ibunya membuat wanita itu kembali mengeluarkan air matanya.

“Mom, sudahlah jangan menangis terus, kau membuatku kwatir,” ujarnya lembut mengusap lembut tangan ibunya.

Keharuan ayah, ibu, dan anak itu terhenti ketika dokter Albert mendekat,” maaf Tuan dan Nyonya, untuk saat ini setelah melakukan pengecekan kondisi Tuan muda sungguh suatu mukjizat, ini sungguh diluar perkiraan kami, berdasarkan pengalaman yang pernah kami alami. Untuk saat ini kondisinya sangat luar biasa karena langsung bisa merespon perkataan kita bahkan dia bisa menggerakkan anggota badannya."

"Mungkin ini keajaiban doa anda Nyonya yang tidak pernah menyerah, tapi untuk memastikannya kita akan melakukan pengecekan ulang, jika semuanya sudah normal tuan muda sudah bisa kembali pulang ke rumah.”

“Terima kasih dokter, saya mempercayakan semuanya kepada anda,” sahut Hayet dengan napas lega. Sudah lama ia menantikan saat-saat seperti ini berkumpul kembali dengan putranya, dan ia sangat bersyukur karena Tuhan telah memberikan kesempatan itu kepada keluarganya.

****

Anna memacu sepedanya lebih kencang lagi saat menatap langisdiatasnya yang mulai gelap, ia tidak mau sampai ke rumah sakit dengan keadaanbasah kuyup karena ia lupa membawa mantelnya, memang sekarang cuaca mudah sekali berubah, disaat langit sedang biru cerah tiba-tiba saja angin bertiup

membawa awan hujan menutupi permukaan langit yang biru.

Rintik-rintik hujan mulai turun ketika ia memasuki gerbangrumah sakit, ia mendayung sepedanya llebih kuat lagi menuju keparkiran, baru saja ia menyandarkan sepedanya hujan turun dengan deras ia menutup kepalanya dengan tasnya dan berlari kencang ke loby rumah sakit.

Ia terus melangkah menuju ruangannya bekerja sambil menyapu sisa-sia air hujan dengan menempel ditubuhnya dengan  tangannya, rambutnya yang panjang ikut basahmeskipun sudah berusaha ia tutupi dengan tasnya.

“Anna.”

Ia menolehkan wajahnya menatap kearah sumber suara yang memanggilnya,

ia melihat suster Susan berdiri berjarak beberapa meter saja darinya, iamemutar arah langkahnya ketika suster Susan memberikan tanda agar ia lebih mendekat.

“Ada apa Sus,” tanyanya begitu berdiri didepan suster Susan. Suster Susan memperhatikan tubuh Anna yang masih basah oleh sia-sisa air hujan,sorot mata yang tajam  membuat Anna salahtingkah.

“Mulai hari ini kau kembali bertugas seperti biasa, karena Tuan Abraham akan membawa putranya kembali ke rumahnya.

Deg…

Jantung Anna tiba-tiba berpacu dengan cepat pikiran buruk berputar dikepalanya sehingga membuat tubuhnya tersurut dan wajahnya pun berubah seputih kapas.

“Apa yang terjadi Sus, tuan Kerem baik-baik saja bukan,” tanyanya dengan bibir bergetar.

“Iya, tentu saja. semalam ia sudah bangun dari komanya dan keluraganya ingin ia menjalani perawatan dirinya dikediamannya.”

“Cepatlah ganti bajumu dan mulailah bekerja,” perintah susterElis lalu melangkah pergi meninggalakn Anna yang masih mematung ditempatnya.

Senyum lebar membingkai dibibirnya, kabar kalau Kerem sudah sadar membuatnya turut bahagia, waktu dua belas tahun bukanlah sebentar untuk sebuah penantian, sekarang ia sudah kembali ke keluarganya yang sangat

mencintainya. Tapi sedikit rasa sedih terselip juga disana karena ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan dirinya. Merawatnya beberapa bulan ini membuatnya mulai  terbiasa dengan keberadaannya

walaupun ia hanya terbaring ditempat tidur setiap harinya, tapi ia nyaman bercerita semua tentang isi hatinya yang tidak pernah ia ceritakan pada siapa pun.

****

Kerem menatap hujan yang turun sangat deras dari balik jendela kaca besar di kamarnya, ia mendorong kursi rodanya membuka pintu kaca didepannya lalu kembali mendorong kursi rodanya menuju balkon kamarnya. Ia memejamkan kedua matanya ketika titik tempias hujan menyentuh kulitnya. Ia mengusap tangannya pelan merasakn kulitnya mulai basah, gerakan tangannya

terhenti ketika merasakan benda dipergelangan tangannya ia pun membuka kedua matanya.

Manic biru pudarnya menatap lekat gelang yang melingkar dipergelangan tanganya ia mengernyitkan keningnya mencoba berpikir apakah ia pernah membelinya tapi ia merasa tidak pernah membeli gelang seprti itu, lalu

siapa yang memasangkannya.

“Kerem…kenapa duduk disana Nak,” panggil Mariam lembut berdiri dibelakang putra, lalu ia mendorong kereta roda Kerem masuk kedalam kamar dan tak lupa ia mengunci pintunya.

“Mom…apakah gelang ini, kau yang membelikanya,” tanyannya sambil menunjukan kepada ibunya.

“Tidak sayang,” ujar Mariam menggelengkan kepalanya.

“Kalau  tidak suka kau bisa melepasnya. Sekarang ayo ganti bajumu.” Ucap Mariam sambil menuju walk in closet. Kerem pun mengiyakan sambil menatap punggung ibunya, netra pun kembali beralih pada gelang ditanganya perlahan tanganya bergerak melepaskannya gelang itu dari tanganya. Ia menimbang-nimbang gelang kayu ditanganya dan tatapannya terhenti pada ukiran dua buah huruf disana, dengan  lembut ia mengusapnya dengan jari-jarinya.

.

.

.

.

.

Bersambung

Hai readers bertemu lagi sama novel Thor yang ke tiga ya😄😄

Semoga Readers semua menyukainya 🙏

Selamat membaca dan jangan lupa tanda love untuk pengingat update episode baru, dan insya Allah akan up tiap hari❤❤❤

Terpopuler

Comments

Desrina Tobing

Desrina Tobing

waooo luar bisaa semogaa merekaa bertemuu othoour

2021-10-24

0

smile

smile

knp Anna ga ketemu dulu sama kerem

2021-06-10

1

Wanti

Wanti

kapan kerem di pertemukan sama Anna Thor??

2021-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Hari Pertama
3 Jebakan menyebalkan Elif
4 Gerakan pertama
5 Aku tidak membencimu
6 Terbangun kembali
7 Tanpa disengaja
8 Bertemu lagi
9 Tak Terima
10 Sungguh membosankan
11 Serangan panik
12 Kesialan Anna
13 Terpaksa setuju
14 Suka memaksa sekali
15 Makan siang bersama
16 Tak terduga
17 Menggoda
18 Kebetulan sekali
19 Hukuman konyol Kerem
20 Berkunjung
21 Bertemu lagi
22 Tak bisa menolak
23 Menemani Elif
24 Peristiwa buruk
25 Datang disaat yang tepat
26 Permintaan menyebalkan Anna
27 Dia begitu pandai
28 Kau bodoh sekali...
29 Prasangka
30 Ternyata dia sangat baik
31 Sangat menyebalkan
32 Terbongkar
33 Permintaan
34 Akad Nikah
35 Mencoba menerima
36 Tuduhan yang begitu menyakitkan
37 Bukan menggoda
38 Kita jalani saja
39 Aku juga mau...
40 Nanti kau sesak
41 Tinggal bersama
42 Karena kau suamiku
43 Apa yang kau lakukan?
44 Perasaan apa ini?
45 Aku akan melakukannya dengan senang hati
46 Kau baik sekali
47 Menggangu saja
48 Aku akan merebutnya
49 Janganlah menyerah padaku
50 Bagaimana kalau dia menggodanya
51 Begitu Menyebalkan
52 Kenapa kau menciumku?
53 Seperti kebakaran jenggot
54 Kemarahan Kerem
55 Aku tidak akan membantahmu lagi
56 Maafkan aku
57 Sepotong kisah
58 Sekarang kita impas
59 Keras kepala sekali
60 Kejutan manis
61 Mengerjai
62 Aku menginginkanmu
63 Tidak memberitahu
64 Tuduhan Sara
65 Aku akan menjagamu
66 Perasaan Kecewa
67 Aku tak akan membuangnya
68 Resepsi
69 Tak seindah yang mereka bayangkan
70 Siapa yang sedang mengusikku?
71 Mencoba lagi
72 Bertanya-tanya
73 Kejutan manis
74 Tak tepat waktu
75 Penjelasan
76 Mimpi itu...
77 Membuat kesal saja
78 Cemburu
79 Terjebak sendiri
80 Mengejutkan
81 Luka dimasa lalu
82 Aku akan selalu menjagamu
83 Penuh tanda tanya
84 Rasa penasaran
85 Terlalu berlebihan
86 Masih berani
87 Menyakitkan
88 Salah paham
89 Bertahan
90 Berjuanglah
91 My litlle baby
92 Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93 Kejutan kecil
94 Kejutan pagi
95 Semua baik-baik saja
96 Sudah cukup
97 Kenapa menyembunyikannya dariku?
98 Kepikiran
99 Kesialan Lily
100 Tolong aku
101 Penyelesaian
102 Cerita masa lalu
103 Tidak akur
104 Diluar rencana
105 Pengakuan
106 Membujuk
107 Bukalah hatimu
108 Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109 Jangan mengusikku
110 Bermain cantik
111 Dirundung cemas
112 Penuh sandiwara
113 Mencoba bermain
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Hari Pertama
3
Jebakan menyebalkan Elif
4
Gerakan pertama
5
Aku tidak membencimu
6
Terbangun kembali
7
Tanpa disengaja
8
Bertemu lagi
9
Tak Terima
10
Sungguh membosankan
11
Serangan panik
12
Kesialan Anna
13
Terpaksa setuju
14
Suka memaksa sekali
15
Makan siang bersama
16
Tak terduga
17
Menggoda
18
Kebetulan sekali
19
Hukuman konyol Kerem
20
Berkunjung
21
Bertemu lagi
22
Tak bisa menolak
23
Menemani Elif
24
Peristiwa buruk
25
Datang disaat yang tepat
26
Permintaan menyebalkan Anna
27
Dia begitu pandai
28
Kau bodoh sekali...
29
Prasangka
30
Ternyata dia sangat baik
31
Sangat menyebalkan
32
Terbongkar
33
Permintaan
34
Akad Nikah
35
Mencoba menerima
36
Tuduhan yang begitu menyakitkan
37
Bukan menggoda
38
Kita jalani saja
39
Aku juga mau...
40
Nanti kau sesak
41
Tinggal bersama
42
Karena kau suamiku
43
Apa yang kau lakukan?
44
Perasaan apa ini?
45
Aku akan melakukannya dengan senang hati
46
Kau baik sekali
47
Menggangu saja
48
Aku akan merebutnya
49
Janganlah menyerah padaku
50
Bagaimana kalau dia menggodanya
51
Begitu Menyebalkan
52
Kenapa kau menciumku?
53
Seperti kebakaran jenggot
54
Kemarahan Kerem
55
Aku tidak akan membantahmu lagi
56
Maafkan aku
57
Sepotong kisah
58
Sekarang kita impas
59
Keras kepala sekali
60
Kejutan manis
61
Mengerjai
62
Aku menginginkanmu
63
Tidak memberitahu
64
Tuduhan Sara
65
Aku akan menjagamu
66
Perasaan Kecewa
67
Aku tak akan membuangnya
68
Resepsi
69
Tak seindah yang mereka bayangkan
70
Siapa yang sedang mengusikku?
71
Mencoba lagi
72
Bertanya-tanya
73
Kejutan manis
74
Tak tepat waktu
75
Penjelasan
76
Mimpi itu...
77
Membuat kesal saja
78
Cemburu
79
Terjebak sendiri
80
Mengejutkan
81
Luka dimasa lalu
82
Aku akan selalu menjagamu
83
Penuh tanda tanya
84
Rasa penasaran
85
Terlalu berlebihan
86
Masih berani
87
Menyakitkan
88
Salah paham
89
Bertahan
90
Berjuanglah
91
My litlle baby
92
Aku tak akan perna meninggalkanmu lagi
93
Kejutan kecil
94
Kejutan pagi
95
Semua baik-baik saja
96
Sudah cukup
97
Kenapa menyembunyikannya dariku?
98
Kepikiran
99
Kesialan Lily
100
Tolong aku
101
Penyelesaian
102
Cerita masa lalu
103
Tidak akur
104
Diluar rencana
105
Pengakuan
106
Membujuk
107
Bukalah hatimu
108
Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya
109
Jangan mengusikku
110
Bermain cantik
111
Dirundung cemas
112
Penuh sandiwara
113
Mencoba bermain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!