Pagi begitu cerah di musim panas langit biru sedikit pun tidak tertutupi oleh gumpalan awan sehingga sinar matahari bersinar begitu terang. Anna baru saja memarkir sepedanya di tempat parkiran khusus sepeda. Baru saja ia melangkah di pekaranagn rumah sakit yang luas teriakan yang cukup keras membuatnya memalingkan wajahnya, ia melihat Elif dari kejauhan sedang berlari kearahnya dengan senyum lebar dibibirnya.
“Ada apa? tanyanya saat Elif sudah berdiri di depannya sambil mengatur napasnya.
“Kau ikut denganku nanti malam ya,” ajak Elif dengan napas masih tersengal.
“Kemana?”
Elif meraih tangan Anna danmenatap netra hitamnya,” sudah temani aku saja, aku akan mentraktirmu,” rayunya dengan mata berbinar saat menatap Anna membuatnya mengernyit heran.
“Nanti aku akan menghubungimu kalau aku tidak sibuk.” Selesai berkata ia pun melajutkan kembali langkahnya tapi Elif menahan tangannya sehingga langkahnya pun tertahan, ia melirik sekilas pada sahabatnya yang sudah memasang wajah memelas penuh harap agar Anna
bersedia mengabulakn keinginannya.
“Baiklah, aku kan ikut denganmu,” ucap Anna akhirnya, Elif melonjak gembira saat sahabatnya itu menyetujui ajakannya.
“Gitu dong,” ucap Elif sambil merangkul pundak Anna yang hanya mendengus kecil lalu keduanya pun melangkah menuju loby rumah sakit yang luas.
****
Anna melakukan rutinitasnya seperti biasa , membaca Alquran, terkadang
mendengarkannya musik clasik,dan juga membacakan cerita untuknya. Sudah dua minggu ia melakukan pekerjaannya barunya ini terkadang ia merasa bosan kalau sudah selesai dengan semua aktivitasnya
dan ia hanya duduk – duduk saja sampai jadwal pulangnya.
Ketika ia melihat kondisi Kerem ia pun tersadar dan mencoba untuk menikmati semua pekerjaannya ini, Kerem yang masih muda tapi hanya terbaring seperti orang meninggal ia hanya hidup dengan
alat yang terpasang ditubuhnya, alat dektetor jantung yang masih berbunyi
menandakannya masih berada di dunia ini. Beruntung ia lahir dikeluarga kaya sehingga tidak ada maslah bagi orang tuanya untuk masalh biaya, kalau seandainya ia yang diposisi itu bukan saja ceritanya akan berbeda.
Setelah selesai mengganti infuse ia menatap wajah Kerem yang tidur begitu lelapnya, entah keberanian dari mana ia menyentuh wajahnya danmengusap-usapnya dengan lembut. “ kenapa perawat diluar sana begitu penasaran denganmu, mereka memujamu karena rupamu yang rupawan ini, sungguh menyebalkan kenapa selalu saja fisik yang membuat mereka tertarik dengan seseorang bukankah hati yang lembut itu jauh lebih baik.”
“Oh ya, kemarin aku pergi ke makam ayahku, tak jauh disana ada sebuah toko menjual aksesoris yang unik-unik dan aku membelikannya untukmu. Sebenarnya aku membelinya sepasang karena pemilik toko tidak mau menjulanya kalau satu saja, jadi yang satunya aku yang memakainya,”ucap Anna menunjukan gelang ditangan kirinya.
Anna pun beranjak mengambil tasnya dan mengambil gelang yang ia simpan disana, ia pun kembali beranjak ke tempat Kerem sambil menggenggam gelang ditangannya.
“Anggap saja ini gelang pertemanan kita,” ucapnya tersenyum manis.
“Kata pemilik tokonya ini adalah gelang keberuntungan tapi aku tidak percaya karena Tuhan yang menentukan jalan hidup seseorang, aku membelinya karena bentuknya yang unik.”
“Aku akan memasangnya untukmu. Ini jumlahnya bulatannya ada tiga puluh tiga mungkin setelah kau terbangun bisa kau gunakan untuk berzikir. ”
Anna memasangkan gelang itudengan sangat hati-hati, bibirnya tersenyum lebar saat melihat gelas itu begitu pas terpasang di pergelangan tangan Kerem, ia pun menujukan gelang yang ada dipergelangan tangannya.
“Sekarang kita sudah berteman,” ucapnya menatap wajah dan gelang ditangan Kerem bergantian.
“Baiklah sekarang sudah waktunya makan siangku, aku tinggal dulu ya, jika kau butuh sesuatu kau boleh menggosok gelangnya nanti aku akan muncul,” kekeh Anna. Ia pun mengusap tangan Kerem sebelum pergi meninggalkannya.
*****
Anna menatap kesal pada Elif yang duduk disebelahnya, melihat wajah kesal temannya Elif hanya tersenyum merasa tak bersalah sedikit pun, kesal melihat sikap Elif yang cuek Anna mencubit lengannya sehingga membuat wanita itu terpekik menahan sakit, kekasih Elif yang duduk di bangku depan mobil menolehkan wajahnya.
“Kau kenapa sayang,” tanyanya menautkan kedua alisnya.
“Tidak, aku baik-baik saya sayang, ini ada lebah kecil yang mencoba menggigitku tapi tenang saja aku sudah mengamankannya,” jelas Elif tersenyum manis. Sedangkan Anna memalingakn wajahnya menatap keluar jendela mobil, ia sengaja menurunkan kacanya mendinginkan hatinya yang panas ulah Elif.
Elif selalu saja punya hobi yang aneh selalu saj mencarikan pasangan untuknya walaupun sudah berulang kali ia tolak mentah-mentah tapi ia masih saja tidak ada bosannya, dan kali ini ia menggunakan trik baru mengajaknya pergi tanpa memberi tahu kalau ia juga akan mengajak kekasihnya juga dan parahnya kekasih Elif juga membawa seorang teman, Anna sudah bisa membaca maksud terselubung Elif dan ia hanya tersenyum polos tak merasa bersalah sedikitpun.
“Kau tidak kedinginan An?” Tanya Josep menatap Anna yang masih membuang wajahnya, ia menggelengakn kepalanya tanpa menolehkan wajahnya sedikit pun.
“Apakah kau tidak enak badan?" tanya Josep lagi karena ia sedari tadi hanya melihat Anna diam.
“Tidak, aku baik-baik saja,” balas Anna melirik sekilas pada Josep.
“Syukurlah,” ucap Josep dan kembali menatap ke depan mobil, ia melirik temannya yang sedang konsentrasi mengemudikan mobil.
Setelah menempuh perjalan dua puluh menit mereka sampai disebuah restoran, setelah memarkirkan mobilnya mereka pun turun, dengan malas Anna menginjakan kakinya ke tanah, ia melirik Elif yang sudah bergelayut manja dilengan Josep sedangkan dirinya masih tak bergerak ditempat berdirinya.
“Kenapa masih berdiri disana,” panggil Elif melambaikan tangannya. Ia melirik malas padda Elif dan Josep lalu berpindah pada temannya yang sedang menatap ke arahnya, dengan terpaksa Anna pun mendekat berdiri di depan mereka.
“Oh iya, aku sampai lupa, lucu rasanya kita pergi berempat tapi salah satu diantara kita belum saling kenal. Anna, perkenalkan ini Deniz temannya Josep,”ucap Elif menatap keduanya bergantian.
Deniz mengulurkan tangannya bibirnya melengkungkan senyum ramah, Anna pun menyambut uluran tangannya mencoba tersenyum walaupun terkesan dipaksakan, keduanya pun saling bergantian
menyebutkan nama masing-masing.
Setelah itu mereka masuk kedalam restoran, Anna mengikuti langkah ketiganya yang berjalan didepannya. Mereka memilih makan di rooftop karena cuacanya yang cerah dan juga ingin menikmati pemandangan malam di kota Praha.
Anna tak begitu menikmati makan makannya karena rasa kesal yang masih menyelimuti hatinya, ia melirik sekilas pada elif dan Josep yang bermesraan di depannya, ia melirik pada Deniz yang juga sedang menatapnya dengan senyum tersungging dibibirnya, Anna hanya membalas dengan senyuman tipis lalu kembali melanjutkan makannya .
“Kau sudah berteman lama dengan Elif?” tanya Deniz tiba-tiba yang membuat Anna sediki kaget.
“Tidak juga, sekitar dua tahun ini,” jawab Anna singkat.
“Kalian bekerja di rumah sakit yang sama? " tanyanya lagi tanpa melepaskan tatapannya dari Anna.
“Iya,” sahut Anna menganggukan kepalanya.
“Kau lebih cantik dilihat langsung seperti ini.” Puji Deniz.
“Apa…!"
Anna cepat menutup mulutnya karena suaranya yang menarik perhatian beberapa orang disana, Deniz hanya tersenyum lebar menatap wajah keterkejutan Anna, mata hiitam bulatnya terlihat semakin indah, Elif dan Josep hanya mengetikan bahunya menatap Anna dan Deniz yang bersebrangan dengan mereka.
Anna menatap pada Elif ia berusahmenahan kobaran api yang hampir muncul dari netra hitam gelapnya, jika mereka sedang berdua saja mungkin Elif sudah habis dicabik-cabiknya lalu menjadikan
tubuhnya sebagai santapan ikan – ikan di sungai dekat restoran.
Awas kau Elif …berani sekali kau menunjukan fotoku pada orang yang tidak aku kenal, lihat saja aku akan mogok bicara dengamu selama satu bulan.
Anna menyuapi makan didepannya dan mengisi mulutnya hingga penuh, ia sengaja melakukannya untuk melepaskan rasa kesalnya dan berharap pria disebelahnya itu merasa ilfeel melihatnya.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
pipi gemoy
mampir Thor 🙏🏼
2025-04-10
1
AdeOpie
Elif jangan kaya gitu hanya karna temannya ngga punya pasangan jangan seenaknya memberikan foto temannya ke pria yang belum tentu Anna suka jaga perasaan sahabat juga kali.
2021-12-03
0
Desrina Tobing
buat Anna lucuu bercerita smaa tuan kerem s olah tuannyaa denger tibaa diaa bnguun ap kh...Anna berani hahaahaaa kisah yg lucuu penasrnnn q thoour....cccemngaat
2021-10-24
0