MY COOL HUSBAND
Seorang gadis cantik berseragam perawat berjalan dengan langkah lebar sesekali ia berlari kecil menyusuri koridor rumah sakit yang sepi, sehingga gesekan sol sepatunya dengan lantai terdengar cukup nyaring. Ia semakin mempercepat langkahnya agar tidak datang terlambat, rumah sakit tempatnya bekerja sangat disiplin dan tidak akan mentolerir pegawainya yang terlambat. Sesekali ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang ramping. Sampai di persimpangan koridor ia terpaksa menghentikan langkahnya saat melihat segerombolan orang-orang berbadan besar dan berjas serba hitam lewat di depannya.
Setelah rombongan itu berlalu ia pun kembali melanjutkan langkahnya yang tertahan, sambil melangkah ia memalingkan kepalanya ke belakang menatap rombongan itu melewati koridor rumah sakit yang hanya boleh dilewati oleh orang tertentu saja. Matanya menangkap punggung sepasang suami istri jalan saling bergandengan dan ia tau kalau orang yang baru saja lewat di depannya adalah pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Lorong yang mereka tempu adalah lorong menuju ruangan khusus yang menurut berita yang didengarnya disana ada ruang khusus untuk yang ditepati oleh anaknya yang sedang sakit. Putra bungsunya koma setelah mengalami kecelakaan parah di sirkuit balap milik keluarganya.
Tidak ada yang tidak mengenal keluarga Hayet Abraham yang merupakan salah satu orang terkaya di Republik Ceko, rumah sakit ini hanya salah satu dari sekian banyak bisnis yang mereka miliki.
“Anna, bisakah kau lebih cepat aku sudah menunggumu sejak tadi,” tegur seorang perawat senior yang sudah berdiri di belakangnya.
“Maafkan aku Sus,” Anna berkata menundukan kepalanya hormat.
“Cepatlah, saya tidak ingin membuat mereka menunggu kita terlalu lama. Anna hanya mengangguk lalu mengikuti langkah kepala perawat itu dari belakang. Anna terkejut ketika mereka melewati koridor yang baru saja dilewati oleh rombongan tadi, Anna meneguk ludahnya merasa gugup karena untuk pertama kali ia melewati ini setelah hampir dua tahun bekerja disini.
Ia kemarin dipanggil oleh kepala perawat kalau ia akan bekerja di ruangan khusus dan ia tidak tau ruang khusus apa yang dimaksud dan ia pun tak mau bertanya lebih lanjut karena ia tau watak atasannya itu, tapi ia tidak menyangkah inilah tempat khusus yang dimaksud, tempat yang tidak boleh dimasuki oleh sembarangan orang. Banyak pertanyann yang menggantung dikepala Anna sambil terus mengikuti langkah suster di depannya.
*****
Sementara disebuah ruangan khusus terlihat beberapa orang berkumpul dan terlihat sekali mereka berbincang sangat serius berdiskusi sesuatu hal yang sangat penting. Ada beberapa orang dokter disana dan sepasang
suami istri yang sudah berusia lebih dari setengah abad.
“Apakah anda yakin dengan perawat yang akan mengantikan suster Mery Dok?" tanya sang pria berusia lebih dari separuh baya itu.
“Tentu saja Tuan Abraham, kami sudah memilih sesuai dengan yang anda minta, dia lulusan terbaik saat menyelesaikan studinya, ia juga seorang perawat yang ramah, sopan, dan juga penuh kasih sayang karena saya sering mendengar pujian dari para pasien yang pernah berobat kesini dan mereka sering menanyakannya, dan terlebih lagi ia seorang muslim sesuai dengan syarat pertama yang anda berikan.”
“Baiklah Dokter Albert, saya mempercayakan sepenuhnya kepada anda karena anda tentu lebih tau apa yang dibutuhkan oleh putraku,” lanjut tuan Hayet Abraham.
“Kami tentu tidak akan mengecewakan anda Tuan. Dia kandidat terbaik yang kami miliki saat ini sesuai dengan syarat yang anda berikan, dan ia juga tidak akan bekerja sendiri karena masih ada dua orang perawat yang lama membantunya untuk berjaga di malam hari.”
Dokter Albert pun memberikan penjelasan yang cukup panjang kepada Tuan Hayet Abraham dan pembicaraan itu terputus ketika terdengar kentukan pintu dari luar ruangan, tak menunggu lama daun pintu pun terbuka memunculkan dua orang wanita yang berdiri disana, keduanya menunduk sopan sebelum melanjukan langkahnya kembali setelah diperintah untuk masuk. Anna tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya bertemu untuk pertama kalinya dengan salah satu kolongmerat di negaranya.
“Selamat siang Tuan dan Nyonya, maaf kami membuat anda menunggu,” ucap suster Susan sopan.
”Apakah pasien khusus itu adalah putra tuan Abraham yang koma,” bathin Anna.
“Dokter Albert, ini suster Anna, saya mengantarkannya ke sini sesuai dengan permintaan anda Dok.”
Anna menundukan sedikit kepalanya memberi hormat seulas tersenyum menghiasi bibirnya menatap orang-orang disekitarnya, ia sungguh merasa sangat gugup dan canggung apalagi saat melihat Tuan Hayet dan istrinya memperhatikan penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Anna menelan ludahnya
menautkan kedua tangannya menutupi kegugupannya.
“Terima kasih suster Susan kalau begitu kau bisa keluar sekarang,” perintah dokter Alber. Setelah sedikit berbasa basi suster Susan pun pamit meninggalkan Anna yang hanya melongoh menatap kepergiannya.
“Suster jangan pergi…,”bisik hati Anna gusar.
“Suster Anna,” panggil dokter Albert menatap kearahnya.
“Iya Dok.”
“Perkenalkan ini Tuan Abrahan dan istrinya, dan kenapa kau dipanggil kesini karena mulai besok kau akan perawat putra beliau yang sedang koma menggantikan suster Mery karena beliau sudah pensiun. Kenapa kami memilihmu karena Tuan Abraham mengajukan beberapa kriteria untuk perawat yang akan menjadi perawat putranya, dan kebetulan kau pas dengan syarat itu, aku sudah menerima laporan kalau kau salah satu perawat terbaik yang dimiliki rumah sakit walaupun kau baru bekerja disini belum genap dua tahun. Dan salah satu syarat khusus adalah seorang muslim lagi dan kau
sudah mengerti kenapa kau akhirnya yang terpilih dari sekian banyak perawat
yang berprestasi lainnya, kenapa syaratnya harus muslim nanti kau akan tau saat
kami menjelaskan apa-apa saja yang harus kau lakukan saat bekerja nantinya.”
“Apakah kau ada pertanyaanpertanyaan?" tanya dokter Albert menatapnya dengan wajah tegas. Anna dengan cepat menggelengakn kepalanya.
“Tidak ada Dok.”
“Baikah jika memang tidak ada pertanyaan setelah ini kita akan langsung saja ke kamar perawatan.”
Semua rombongan segera meninggalkan ruangan itu, mereka masuk ke ruangan disebelahnya, Anna mengikuti rombongan itu dari belakang sambil sesekali memperhatikan sekelilingnya. Pertama masuk ke dalamnya mewah itulah itu yang dilihatnya ruanganya sangat luas dan tiga kali lipat lebih mewah dibandingakan dengan kamar vip rumah sakit perabotan yang ada disana semuanya barang mahal.
Ditengah ruangan yang melihat sebuah tempat tidur dengan bergitu banyak alat bantu medis disana, Anna berjinjit dan mengangkat sedikit kepalanya mencoba melihat tapi pandanganya terhalang oleh punggung tuan Abaraham dan istrinya yang sedang berdiri disisi tempat tidur, Anna hanya mendengarkan dari jauh ketika tuan Abraham berbicara dengan dokter. Tatapan Anna berpindah pada istrinya tuan Abraham yaitu Nyonya Mariam Abraham mengelus wajah putra dan sesekali ia melihat wanita paruh baya itu menciumnya, ia juga melihat Nyonya Mariam mengahapus air matanya.
Anna mendekat ketika dokter Albert memanggilnya, ia kemudian berdiri disampingnya, berdiri disebelah tempat tidur membuat Anna dapat melihat dengan jelas wajah pasien yang tengah berbaring disana. Anna menatap lekat wajah putra tuan Abraham tak ubahnya seperti orang tertidur tapi ia tidak bergerak karena ia sedang koma.
“Suster Anna,” panggil Dokter Albert membauat lamunan Anna buyar seketika.
“Iya Dok.”
“Ini putra tuan Abraham. Namanya Kerem Abrahan yang mulai besok kau akan menjadi perawatnya menggantikan suster Mery, kami nanti akan menjelaskan apa pekerjaanmu selama bertugas diruangan ini. Selama bekerja kau hanya mendapat libur pada hari minggu karena keluarga akan menjaganya pada di hari itu.”
“Ada yang ingin kau tanyakan selain dari tugasmu nantinya.”
“Tidak Dok,” sahut Anna cepat.
“Baiklah aku akan menjelaskan apa saja tugasmu dan juga fungsi semua alat bantu disini jika ada yang tidak kau pahami.”
Anna menyimak semua perkataan dokter Albert dan ia juga mencatat beberapa poin penting untuk berjaga-jaga karena ia tau orang koma semua hidupnya bergantung pada alat yang melekat pada tubuh mereka.
.
.
.
.
.
Bersambung
ini visual Kerem dan Anna versi Author ya🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
nuri
visualnya suka, cocok tu mrk yg main d drama turki itu ya judulnya lupa
2022-11-11
0
Nur fadillah
Gantebg and syantiiiiik...😂😂😂
2022-10-26
0
Ide'R
mampir thor..lanjuut
2022-02-15
0