2. Bianca

...Kau bagaikan salju yang turun menyelimuti malam....

...Menangkan tapi terkesan kelam....

...Menghipnotis hingga membangkitkan rasa yang ku pendam....

...Ingin ku redam, sayangnya tak bisa pernah padam....

________________________________________

Rain duduk di salah satu kursi di kantin penjara itu, tempatnya sedikit sesak karena penuh dengan tahanan yang berebut makanan, di sekelilingnya penuh dengan orang-orang berwajah begis, ada yang tubuhnya besar dengan otot-otot kekar dan tatto menyeramkan, namun tak jarang juga yang tubuhnya kecil namun tetap memiliki aura mengancam.

Kebanyakan mereka berkelompok dalam bersosialisasi, mereka punya grup-grup sendiri untuk bisa bertahan di sana, hanya Rain yang tidak ingin mengambil bagian dari siapapun, namun jika dia di ganggu, orang itu pasti merasakan pembalasannya, karena itu walaupun dia tidak memiliki kelompok, dia merupakan salah satu orang yang disegani oleh semua kelompok penjara itu.

Mungkin kehidupan penjara tak seperti yang dipikirkan oleh orang-orang, mereka hanya mendekam dalam selnya tanpa ada aktifitas di luar, tidak, mereka memiliki jam-jam dimana mereka bebas untuk bermain di lapangan bahkan dipaksa keluar dari sel mereka, mereka boleh berolah raga, bersosialisasi atau melakukan apapun di saat senggang mereka, namun sebenarnya waktu bebas itu adalah waktu paling berbahaya dari semuanya, sering terjadi perkelahian, penyerangan, penusukan, bahkan pembunuhan, baik sesama napi atau napi melawan sipir, jika tak punya keberanian, mental yang kuat, dan juga kewaspadaan, mereka bisa saja tinggal nama di penjara ini dan tak ada yang peduli dengan semua hal itu.

Rain melihat ke arah piring makanannya, makanan yang sama sekali tidak menyelerakan terhidang, rasanya hambar bahkan mungkin terlihat seperti makanan sisa yang tak layak di makan, namun mau tak mau dia harus memakannya, setidaknya ini lebih manusiawi dari pada penjaranya saat di negara yang lalu.

Rain diam diantara begitu riuhnya kantin itu, penuh dengan kata-kata kasar yang bisa merusak mental siapapun, bahkan di ujung kantin itu dia bisa melihat seseorang meringkuk karena sudah mulai terkena efek obat-obatan terlarang yang nyatanya sangat bebas diperjual belikan di dalam penjara.

Mata Rain mengedar lagi, hari ini entah kenapa dia sangat perhatian dengan sekitarnya, matanya awas melihat semua yang ada di sekitarnya, hingga dia melihat sesuatu yang membuat matanya berhenti, memandangnya kejadian itu dengan sangat tajam.

Dia melihat seorang tahanan menarik kerah tahanan yang lain, pemandangan itu sudah biasa di sini, dan biasanya Rain tak peduli dengan segala hal itu, tapi sayangnya, dia mengingat pria yang sedang ditarik kerahnya itu, pria tua yang membuat putrinya menangis beberapa minggu yang lalu.

Pria tua itu tampak ketakutan, wajahnya seperti ingin tersenyum namun disaat bersamaan terlihat gugup dan bingung harus apa, sekilas dia seperti orang tua yang tak cocok ada di dalam penjara yang keras ini, Rain mengalihkan pandangannya, sekali lagi bukan sifatnya untuk mencampuri masalah orang lain, dan itu salah satu alasannya bisa bertahan di penjara yang kejam ini.

Rain baru meminum minumannya satu teguk saat dia mendengar bentarkan pria yang sedang menganggu pria tua itu, Rain tentu tak ingin peduli, tapi entah kenapa dia malah merasa harus menghentikan hal ini, pria tua itu seperti sebentar lagi akan mengalami serangan jantung, bibirnya sudah sangat pucat.

Rain berjalan ke arah mereka, saat pengganggu itu sudah menyiapkan tinjunya, Rain cepat menyalip di antara pria tua itu dan juga penganggunya yang bahkan tubuhnya jauh lebih besar dari pada Rain.

"Jangan jadi pengecut, jika ingin bermain-main, carilah yang seumuran dan seukuran denganmu," kata Rain dengan suara dingin yang bahkan membuat pria bertubuh besar ini langsung sedikit ciut, apalagi dia sudah tahu reputasi Rain baik di luar maupun di dalam penjara, pria penguasa segalanya.

"Jangan ikut campur urusan kami, lebih baik kau diam saja dan menyantap makananmu seperti yang biasa kau lakukan, Rain!" ucap pria itu tak gentar.

"Aku tak akan mengurusi hal yang tidak ada hubungannya denganku," ujar Rain sama seperti biasa, seolah ini hanya obrolan biasa saja.

"Kau punya hubugan dengan orang tua pengecut ini," kata pria itu dengan wajah bertekuk.

"Menurutmu?" kata Rain.

Pria itu melepaskan pegangan tangannya dari kerah pria tua itu, membuat tubuh pria tua itu terhentak ke dinding, dia melirik Rain, tubuhnya tampak bergetar. Rain hanya melihat pria itu.

"Katakan padanya agar jangan coba-coba menyalip antrian," kata Pria kekar bertato naga di tangannya itu, dia lalu mengajak teman-temannya pergi, Rain hanya diam memperhatikan mereka pergi meninggalkan Rain dan pria tua itu.

"Terima kasih," kata pria tua itu bergetar.

"Kau dengar kata-katanya, maka lakukan," kata Rain dingin saja, tanpa menunggu apapun dia kembali ke mejanya yang bahkan tak ada yang berani mendudukinya, Rain kembali fokus dengan makan dingin yang benar-benar memuakkan itu.

Tiba-tiba Rain melihat bapak tua itu sudah ada di depannya, dengan cepat dia duduk di depan Rain, semua orang di kantin itu melihat ke arah Rain, bahkan suasana sedikit menghening, mereka kenal Rain, semenjak dia datang, dia adalah orang yang suka sendiri, bahkan sedikitpun tak ada yang berani menyentuhnya, selain reputasinya di luar,  dia juga sangat ahli bela diri, mungkin tertempa di penjara dia sebelumnya, yang konon kabarnya adalah salah satu penjara paling ketat dan menyeramkan di dunia.

Semenjak itu tak ada yang berani mendekati Rain, bahkan untuk menegurnya saja mereka tak berani, namun hari ini melihat bapak tua itu duduk di depannya, semua orang terkejut, siapa dia sebenarnya.

"Izinkan aku untuk makan di sini," kata bapak tua itu dengan suara masih bergetar.

Rain menatap wajah yang sudah keriput itu, sambil mengunyah brokoli yang terlalu matang dimasak, dia hanya mengangguk pelan lalu kembali menatap piringnya.

"Jangan bicara denganku," ujar Rain yang bukannya ingin menjaga reputasinya, dia hanya tak suka berbicara, itu saja.

"Baik," kata bapak tua itu tersenyum, senyumnya bagaikan seorang pria yang bahkan tak ada yang bisa menyangka dia akan masuk ke dalam neraka di bumi ini, mengusik sedikit rasa penasaran Rain.

Bapak tua itu tak langsung makan, dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya, selembar foto yang dia sandarkan di gelas alumunium di depannya, Rain hanya mengamati tingkah lakunya yang tepat ada di depan matanya, membuat dia tak mungkin tak melihat hal ini.

Rain melirik ke arah foto itu, foto gadis yang tampak memandang ke arahnya, dari foto itu membuat dia mengingat bagaimana dia pertama kali melihat gadis itu, gadis yang menangis di ruang pembesukan.

Rain melirik ke arah pria tua yang tampak begitu senang, seolah gadis itu sedang ada di depannya, menemaninya makan, Rain melihat wajah pria  itu, tak ada miripnya dengan wanita di foto itu.

Tentu, wajah pria tua ini seperti keturunan asli asia, namun wanita yang ada di foto itu berbeda, dia punya potongan wajah seperti orang barat, hidung mancung melancip, kulit pucat, matanya coklat, dan rambutnya lurus berwarna coklat terang, usianya mungkin masih diawal 20 tahunan, dan sejujurnya, wanita itu cantik sekali.

"Cucuku," pria tua itu bangga mengatakannya pada Rain yang dia tangkap sedang memandang wajah cucunya, "Bianca namanya dan artinya salju, dia sangat indah, ayahnya adalah orang eropa, dia menikahi putriku, dia menyiksa putriku dan juga memisahkan Bianca dari kami, malam itu menantuku memukul putriku dengan guci besar dan menginjak-injaknya, aku kalap dan menembak kepalanya 5 kali dengan pistol miliknya dan karena itu aku ada di sini," ujar pria renta itu pada Rain yang hanya memandangnya dengan datar, pria tua itu melihat wajah datar Rain, dia akhirnya sadar, bukannya Rain mengatakan jangan berbicara padanya.

"Maafkan aku, aku akan diam," kata pria itu lagi.

Rain menyudahi makannya melihat tingkah pria tua yang sedikit menganggunya ini, dari tadi pria itu seperti orang gila yang berbicara pada foto cucunya, Rain mengambil gelasnya, sekali lagi melirik ke arah foto itu, gadis yang akan bisa menarik siapun untuk melihatnya berulang kali, namun hanya sekedar pencuci mata bagi Rain, karena baginya tak akan ada yang bisa menggantikan senyuman seorang wanita yang sekarang statusnya adalah istri keponakannya sendiri.

______________________________________

Bianca.

Terpopuler

Comments

Naufal Tan Arsenio

Naufal Tan Arsenio

cantik visual bianca😉

2023-06-13

0

Azkiya Salsabila

Azkiya Salsabila

cocok hjan dan slaju

2022-03-27

0

queenbee

queenbee

hay queen... baru bs marathon lg. kali ini mmpr k sini

2021-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Kehidupan Setelah Kau Pergi.
2 2. Bianca
3 3. Apa kau melihat Bianca di sana?
4 4. Penyelamatan yang tak terduga.
5 5. Penyelamatan -2
6 6. Penyelamatan-3
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20
21 21
22 22.
23 23
24 24
25 25
26 26.
27 27. Perasaan yang Nyeri
28 28. Pria yang sungguh menarik
29 29 - Pandangan yang bersatu walau jarak begitu jauh
30 30 - Bahkan bersamanya dia tetap tersiksa.
31 31 - Tatapan penuh arti.
32 32 - Aku ingin tahu kenapa dia mencari masalah denganku?
33 33 -
34 34 - Mungkin kesamaan hidup yang membuat dia merasakan begitu
35 35 - Sentuhan yang membungkam.
36 36. Anda belum bisa membiarkan Nona keluar dari pulau.
37 37. Wanita yang tak pantas mencintai siapa pun di dunia ini.
38 38. Perlakuan hangat dari seseorang yang dingin.
39 39. Mungkin karena aku menyukaimu.
40 40 - Kau suka Helikopter atau Kapal?
41 41. Wanita yang begitu anggun.
42 42. Ada kapal yang mengikuti kita.
43 43. Bahkan dia tak rela menyerahkan dirinya pada Rain.
44 44. Menangis dalam kegelapan.
45 45. Aku tak akan membuatmu bisa tidur dengan nyenyak.
46 46. Ma, kita akan pergi bersama dan bahagia dia sana.
47 47. Aku doakan hidupmu berjalan dengan baik ke depannya.
48 48. Aku ingin denganmu, tapi tak begini caranya.
49 49. Kau punya ibuku, aku punya informasinya.
50 50. Perjalanan panjang untuk berpisah dengan hati.
51 51. Tak perlu repot-repot, kita akan mati bersama.
52 52. Saranku! kuatkan dirimu, kau tak tahu apa yang terjadi ke depannya.
53 53. Ibu Anda sudah lama meninggal.
54 54.
55 55.
56 56. Kau harus bisa membuat semua orang ada dipihak mu.
57 57. Beri dia hukuman yang sama yang dia lakukan pada Bianca.
58 58.
59 59. Apa yang ingin kau lakukan?
60 60. Kesenangan dan semangat yang telah lama hilang.
61 61. Melelehkan segalanya.
62 62. Dia hanya memanfaatkannya saja.
63 63. Kapan kau izinkan kau pulang?
64 64. Kemana wanita itu? dia sudah kehilangannya.
65 65. Aku juga tak main-main.
66 66.
67 67. Jika ingin bersama, jangan menyiksa diri untuk berpisah.
68 68. Dia yang memilih untuk pergi.
69 69. Bagaimana jika aku lupa bahwa aku sedang pura-pura mencintaimu?
70 70.
71 71. Kebahagian yang berpihak padanya
72 72. Selamat datang di perusahaan kami.
73 73. Sekarang kau sudah jadi milikku, jangan coba-coba pergi dariku.
74 74. Menikah dulu saja, setelahnya kita hadapi berdua.
75 75.
76 76.
77 77. Biar dia tahu sendiri, aku siapa?
78 78. Akan aku serahkan semuanya pada istriku.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84
85 85.
86 86.
87 87.
88 88. wanita dari masa lalu.
89 89. Bagaimana Bisa Kau melakukan hal ini.
90 90.
91 91. Sampel DNA
92 92. Ayah, makan bersama?
93 93. Aku tak ingin berbohong padamu Bianca.
94 94 -
95 95. Ma ...
96 96. Kau yang membuat dirinya.
97 97. Dan Ibunya adalah?
98 98. Dia harus sembuh.
99 99. Mereka akan menanganinya.
100 100. Rela melepaskan.
101 101. Pergi!
102 102.
103 103.
104 104. Antarkan aku pulang.
105 105. Kabar mengejutkan (1)
106 106. Kabar mengejutkan (2)
107 107. Rasa sakit yang terpatri nyata.
108 108. Dia tak sendiri.
109 109. Aku tak akan melakukannya.
110 110. Kapan kau datang?
111 111. Akhirnya bagaimana? dia tak tahu.
112 112. Kita harus pergi sekarang.
113 113. Wanita yang seumur hidup tak ingin dia lihat.
114 114. Aku merindukan suaramu.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163
164 164.
165 165.
166 166.
167 167.
168 168.
169 169.
170 170
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194.
195 195.
196 196
197 195
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206.
207 207. Another Day with Another Rain.
208 208.
209 209
210 210.
211 211.
212 212.
213 213. Ending
214 214. Salam Perpisahan.
215 pengumuman Cerita Baru.
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1 - Kehidupan Setelah Kau Pergi.
2
2. Bianca
3
3. Apa kau melihat Bianca di sana?
4
4. Penyelamatan yang tak terduga.
5
5. Penyelamatan -2
6
6. Penyelamatan-3
7
7.
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20
21
21
22
22.
23
23
24
24
25
25
26
26.
27
27. Perasaan yang Nyeri
28
28. Pria yang sungguh menarik
29
29 - Pandangan yang bersatu walau jarak begitu jauh
30
30 - Bahkan bersamanya dia tetap tersiksa.
31
31 - Tatapan penuh arti.
32
32 - Aku ingin tahu kenapa dia mencari masalah denganku?
33
33 -
34
34 - Mungkin kesamaan hidup yang membuat dia merasakan begitu
35
35 - Sentuhan yang membungkam.
36
36. Anda belum bisa membiarkan Nona keluar dari pulau.
37
37. Wanita yang tak pantas mencintai siapa pun di dunia ini.
38
38. Perlakuan hangat dari seseorang yang dingin.
39
39. Mungkin karena aku menyukaimu.
40
40 - Kau suka Helikopter atau Kapal?
41
41. Wanita yang begitu anggun.
42
42. Ada kapal yang mengikuti kita.
43
43. Bahkan dia tak rela menyerahkan dirinya pada Rain.
44
44. Menangis dalam kegelapan.
45
45. Aku tak akan membuatmu bisa tidur dengan nyenyak.
46
46. Ma, kita akan pergi bersama dan bahagia dia sana.
47
47. Aku doakan hidupmu berjalan dengan baik ke depannya.
48
48. Aku ingin denganmu, tapi tak begini caranya.
49
49. Kau punya ibuku, aku punya informasinya.
50
50. Perjalanan panjang untuk berpisah dengan hati.
51
51. Tak perlu repot-repot, kita akan mati bersama.
52
52. Saranku! kuatkan dirimu, kau tak tahu apa yang terjadi ke depannya.
53
53. Ibu Anda sudah lama meninggal.
54
54.
55
55.
56
56. Kau harus bisa membuat semua orang ada dipihak mu.
57
57. Beri dia hukuman yang sama yang dia lakukan pada Bianca.
58
58.
59
59. Apa yang ingin kau lakukan?
60
60. Kesenangan dan semangat yang telah lama hilang.
61
61. Melelehkan segalanya.
62
62. Dia hanya memanfaatkannya saja.
63
63. Kapan kau izinkan kau pulang?
64
64. Kemana wanita itu? dia sudah kehilangannya.
65
65. Aku juga tak main-main.
66
66.
67
67. Jika ingin bersama, jangan menyiksa diri untuk berpisah.
68
68. Dia yang memilih untuk pergi.
69
69. Bagaimana jika aku lupa bahwa aku sedang pura-pura mencintaimu?
70
70.
71
71. Kebahagian yang berpihak padanya
72
72. Selamat datang di perusahaan kami.
73
73. Sekarang kau sudah jadi milikku, jangan coba-coba pergi dariku.
74
74. Menikah dulu saja, setelahnya kita hadapi berdua.
75
75.
76
76.
77
77. Biar dia tahu sendiri, aku siapa?
78
78. Akan aku serahkan semuanya pada istriku.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84
85
85.
86
86.
87
87.
88
88. wanita dari masa lalu.
89
89. Bagaimana Bisa Kau melakukan hal ini.
90
90.
91
91. Sampel DNA
92
92. Ayah, makan bersama?
93
93. Aku tak ingin berbohong padamu Bianca.
94
94 -
95
95. Ma ...
96
96. Kau yang membuat dirinya.
97
97. Dan Ibunya adalah?
98
98. Dia harus sembuh.
99
99. Mereka akan menanganinya.
100
100. Rela melepaskan.
101
101. Pergi!
102
102.
103
103.
104
104. Antarkan aku pulang.
105
105. Kabar mengejutkan (1)
106
106. Kabar mengejutkan (2)
107
107. Rasa sakit yang terpatri nyata.
108
108. Dia tak sendiri.
109
109. Aku tak akan melakukannya.
110
110. Kapan kau datang?
111
111. Akhirnya bagaimana? dia tak tahu.
112
112. Kita harus pergi sekarang.
113
113. Wanita yang seumur hidup tak ingin dia lihat.
114
114. Aku merindukan suaramu.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163
164
164.
165
165.
166
166.
167
167.
168
168.
169
169.
170
170
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194.
195
195.
196
196
197
195
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206.
207
207. Another Day with Another Rain.
208
208.
209
209
210
210.
211
211.
212
212.
213
213. Ending
214
214. Salam Perpisahan.
215
pengumuman Cerita Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!