The Way To Be Empress
Minggu pagi yang tenang saat orang memulai aktivitas masing-masing dikacaukan oleh suara seorang gadis yang cukup nyaring.
"Aku terlambat, aku terlambat."
Gadis itu membuka pintu kasar dengan roti di mulutnya dan tangan yang masih memakaikan sepatu di kaki kecilnya.
Gadis itu bernama Serena. Serena adalah seorang gadis tomboy penyuka seni beladiri yang sekarang kelas 3 SMA. Bahkan Serena juga belajar menggunakan pistol, anggar, dan panahan ia salah satu murid paling
berbakat di perguruan-perguruan yang ia ikuti. Serena juga seorang yatim piatu sedari kecil ia tinggal di panti asuhan namun saat SMA ia memilih hidup sendiri. Serena bersekolah sambil bekerja paruh waktu di sebuah mini market dekat kontrakannya.
Saat ini Serena sedang berlari menuju tempat kerjanya. Sesampainya di sana ia berpapasan dengan sahabat sekolahnya sekaligus teman
kerjanya Serena langsung mendekati sahabatnya itu.
"Momo apa kau terlambat juga?" ucapnya tanpa
basa basi.
"Terlambat? Tentu tidak.”
“Apa tidak mungkin aku berangkat jam 07.30 loh,” ucap Serena.
“Serena, coba kau lihat ponselmu.” Momo tersenyum kecil. Serena menatap ponselnya dengan cepat kemudian...
“AH! Kurasa jam kamarku rusak.”
“ Kurasa kau harus berterimakasih pada jam rusak mu itu Serena."
Serena melihat jam pada ponselnya yang baru
menunjukkan jam 07.30 sedangkan mereka masuk jam 08.00. Serena hanya tersenyum
tanpa dosa.
"Serena kau harus sering sering merusak jam
dinding mu itu." Mereka akhirnya masuk kedalam untuk bekerja.
skip
Jam menunjukkan pukul 20.30.
Waktu pulang bagi Momo dan Serena.
"Serena ayo pulang." Ajak Momo.
"Maaf Momo aku ambil sif tambahan jadi Momo pulang sendiri tak apa kan?"
"Ya sudah. Tapi hati hati ya awas perawan pulang sendirian malam-malam." Momo mencoba menakut nakuti.
"Momo kau lupa, aku pandai bela diri." Momo hanya tersenyum.
"Ya sudah aku duluan Ren." Momo meninggalkan mini market. Saat berjaga
Serena melihat sebuah novel di meja.
"Novel siapa ya?" Ucapnya sambil mengambil buku itu.
"Lovely princess."Serena membaca judul novel itu. Karena merasa tertarik Serena mulai membaca Novel itu.
Tak terasa jam menunjukkan pukul
23.30 waktunya Serena pulang bahkan Serena sudah selesai membaca Novel itu.
Serena berpamitan pada beberapa orang yang memang bekerja pada jam itu.
Serena merebahkan diri di kasurnya yang tak seberapa namun sangat nyaman bagi Serena
"lelahnya~" Setelah berucap Serena tertidur tanpa mengganti pakaiannya bahkan tidak melepas sepatu yang dipakainya.
☆☆☆☆
"Serena bangun sayang sudah siang."
"Lima menit lagi," ucap Serena setengah sadar.
"Cepatlah Serena ibu tunggu di meja makan."
"Iya." ucap Serena lagi.
Setelah itu terdengar suara
pintu dibuka dan di tutup kembali.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Serena langsung bangun layaknya
orang bangun tidur terkejut karena mimpi buruk.
"Apa tadi? Ibu?" Serena bertanya pada dirinya sendiri dan tentu seharusnya tidak perlu di jawab karena Serena seorang yatim piatu.
Pandangannya jatuh pada kamar
yang sekarang ia tempati. Ruangan kamar itu sangat besar. Hampir seluruh bagian
kamar dihiasi dengan ornamen berwarna emas dan batu batu yang tampak
berkilauan.
Ranjang yang ia kenakan saat ini
juga besar dan empuk sangat nyaman dengan lemari besar, meja rias, meja dan
beberapa kursi ikut meramaikan ruangan. Sangat jauh berbeda dari kamarnya yang
berukuran kecil dan didominasi warna hitam dan abu abu.
"I...ini...ini dimana?"
Serena bangkit dari ranjang.
Serena melihat dirinya mengenakan baju tidur berwarna baby blue yang menurutnya cantik.
"Bukankah aku tak memiliki baju seperti ini?"
Tiba tiba pintu terbuka dan masuk seorang gadis dengan baju pelayan seperti di Novel atau komik yang pernah
ia baca.
"Nona ayo cepat, tuan, nyonya dan nona pertama sudah menunggu," ucap gadis berpakaian pelayan itu.
'Apa yang dia katakan?' batin
Serena.
'*Kenapa aku merasa ini seperti*...' Serena mencoba mengingat sesuatu.
'*Tunggu jangan-jangan novel itu*....'
Serena langsung berlari menuju cermin di meja rias "Nona jangan berlari," ucap gadis pelayan itu namun di abaikan oleh Serena.
Benar saja pandangan Serena langsung terpaku pada sosok wanita cantik dalam cermin.
Rambut pirang panjang, mata aqua
sejernih permata, hidung mancung dan bibir tipis yang merah alami 'cantik' gumam Serena. Nyawanya seakan meninggalkan tubuhnya.
Gadis pelayan itu membawa Serena
duduk. Gadis itu mulai menyisir rambut Serena. Sedangkan Serena tak bereaksi apapun pikirannya masih jatuh pada gadis dalam cermin yang kini tengah disisir. Hingga seorang gadis yang memakai baju kesatria berambut pirang panjang di ikat
ekor kuda masuk.
"Serena apa belum siap? lama sekali kau ini."
Serena langsung melihat gadis itu dan satu nama langsung melintas si pikiran Serena kala manik aqua miliknya melihat sebuah lambang di baju gadis itu.
'Mungkinkah dia Berlin lexus.'
~☆~
Sebenarnya apa yang terjadi pada
Serena? Dimana dia Sekarang? Bukankah tadi ia sedang tidur di kasur miliknya?
Bukankah dia tak memiliki keluarga?
Tapi mengapa tadi ada seorang
yang menyabut dirinya ibu Serena? Mengapa saat ia bercermin bukan pantulan
gambar dirinya yang tercetak? Mengapa malah seorang gadis cantik seperti tokoh
Novel yang dia baca?
Dan mengapa ia melihat seorang
tokoh Novel lovely princess di sini?
Bisa seseorang menjelaskan padanya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Sri Aisyah
hanya author yang bisa menjelaskan 😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-10-14
0
Wulan Sya A
thor serena minta penjelasan tuh jawab napa
2020-11-17
1
Kristy
Sukak ceritanya! 💕
Sekalian aku mau kenalin thor dan readers, novel "Destined To Be Empress" 👑
Bagi para pecinta novel genre time travel, fantasi dan romance..
You can't missed this one! 😆
2020-04-19
0