Episode 19

Waktu berlalu sangat cepat. Dean berpamitan lalu pulang. Kini Berlin mendorong kursi roda Serena mengelilingi taman.

"Hari ini cukup menyenangkan bukan. Pangeran datang mengunjungimu, Alex selalu bersamamu sayang dia harus tugas beberapa hari ini."

Serena menatap ke depan dengan tatapan kosongnya. Pikirannya melayang entah kemana. Penyesalan demi penyesalan menghampiri benaknya.

"Tidak terasa sudah sangat sore. Kita masuk saja ok?"

"Kakak!!"

Arianda berjalan buru buru terkesan seperti berlari lari kecil. Ia membawa dua buah mantel berbulu berwarna biru muda dan hitam. Dirinya sendiri memakai mantel bulu berwarna merah muda dengan ukiran burung Phoenix dengan benang emas.

Mantel hitam yang dibawanya polos. Mantel itu mantel yang biasa Berlin pakai mantel yang di rancang dari kain khusus untuk kondisi perang dan cuaca ekstrim.

Sedangkan mantel biru muda itu ber sulamkan ukiran-ukiran yang sangat sulit dipahami namun terlihat sangat indah. Mantel itu hadiah dari Berlin.

"Ku pikir cuaca mulai dingin jadi aku membawakan mantel untuk kakak dan Serena."

"Terimakasih banyak ya Ria. Kamu memang sangat pengertian."

Berlin mengambil alih mantel dan mengusap rambut Ria dengan lembut. Arianda tersenyum cerah mendapat perlakuan manis dari Berlin.

Berlin memakaikan mantel biru muda ke Serena dan mantel hitam ke dirinya sendiri. Ia mengajak Arianda turut ikut kembali ke dalam mansion.

"Apa konsisi Serena sudah membaik kak?"

"Belum ada perubahan. Kakak juga tidak tau kenapa bisa begini."

"Kakak jangan bersedih. Ria akan selalu ada untuk kakak."

Mereka mengisi perjalanan mereka dengan canda tawa. Arianda tampak bersemangat untuk bercerita lebih dulu tentang kegiatannya hari ini. Mereka sama sekali tak menyadari bahwa Serena tak memiliki bayangan.

Sorot lampu dari lampu lampu di taman yang sudah menyala karena memang hari sudah sore menghasilkan bayangan yang sangat jelas. Hanya saja bayangan Serena tidak ada hanya ada bayangan dari kursi roda tanpa penumpang.

...☆☆☆...

Matahari sudah tenggelam sepenuhnya. Malam sudah tiba. Dean berdiri di balkon kamarnya dan menatap ke langit. Langit malam ini penuh bintang dengan bulan sabit yang indah. Keindahan itu tak terganggu dan terusik barang sedikit saja awan.

"Apa kau melihatnya juga?" Dean berbicara dengan dirinya sendiri.

"Ketika aku tidak bersamamu atau jauh darimu aku akan memandang langit karna disitu aku percaya kau sedang melihatnya juga.

Tapi sekarang aku merasa konyol. Dulu aku sama sekali tak suka padamu. Jujur aku membencimu sangat malahan. Tapi sekarang aku benar benar menyesal mencampakkan mu."

"Tuhan sengaja menciptakan rasa penyesalan diakhir karena tak ingin kita manusia mengulang hal yang sama dua kali."

Dean terkejut mendengar suara Herlis. Baru Dean akan melihat kebelakang, Herlis lebih dulu menyandarkan punggungnya di pagar pembatas di balkon di samping kanan Dean. Dia tak ber ekspresi. Mukanya datar.

"Kenapa kau kemari. Apa kamarmu di gusur?"

"Dean dengarkan aku."

Nada bicara Herlis menjadi serius. Dean tak berani bahkan hanya untuk membalas perkataannya. Dean melihat ke arah mana saja asal jangan ke Herlis.

"Kunci belenggu mu ada di ibumu."

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti."

"Selama kau terus menuruti perkataan ibumu, kau hanya akan jadi boneka tanpa kehendak.

Kehendak ibumu adalah kehendak mu. Kau tak ada bedanya dengan boneka yang selalu diam yang akan bergerak saat tuannya menggerakkannya."

"...."

"Sadar Dean. Kau itu punya kehendak sendiri. Aku tidak ingin kau jadi alat ibumu."

Herlis bangkit dari posisinya. Ia berjalan menuju pintu kamar. Ia berjalan sangat santai. Dean hanya memperhatikan punggung Herlis dari tempatnya berdiri. Saat tangan Herlis menyentuh gagang pintu, ia menoleh ke arah Dean.

"Camkan perkataan ku tadi Dean. Kau bukan boneka tanpa kehendak,kau itu bebas."

Herlis menghilang di balik pintu. Dean tidak menyalahkan perkataan Herlis sepenuhnya. Dalam lubuk hatinya ia juga ingin bebas dari ibunya namun ia tidak tau bagaimana caranya.

"Bebas ya? Aku juga sangat menginginkan hal itu."

Dean kembali memperhatikan langit malam. Ia tak peduli dan mengabaikan angin malam yang dingin dan menusuk.

"Kuharap kalian bahagia wahai keluargaku dan juga orang yang kini aku cintai, Serena."

☆☆☆

Berlin sedang dikamar Serena dengan Arianda juga Serena. Arianda mengobrol bersama Berlin. Serena menatap keluar jendela kaca dan melihat hamparan langit bertabur bintang.

'Menyenangkan melihat kakak tersenyum lagi. Sayangnya itu bukan karna aku'

"Ria kakak keluar sebentar. Kau jagakan Serena sebentar ya?"

"Tentu kakak." Arianda menjawab dengan wajah sumringah.

Berlin pergi meninggalkan Arianda dan Serena. Ketika tubuh Berlin menghilang di balik pintu ekspresi wajah Arianda langsung berubah.

Sorot matanya tajam dan menusuk. Wajahnya dingin dan datar seperti balok es.

"Kenapa aku harus menjaga orang yang jiwanya saja tak utuh?”

Tak tau saja Arianda bahwa Serena mengerti semua kata-kata yang keluar dari mulutnya.

'Aku benar-benar ingin bunuh mereka semua.' batin Serena.

Arianda kembali tak menyadari bahwa bayangan Serena kembali ada. Arianda mendekati Serena. Ia berdiri tepat dihadapannya dengan wajah meremehkannya.

"Kenapa sih kau tidak mati saja? Oh aku lupa kau sama sekali tak tau maksudku ya?"

'Akan ku tunjukkan bagaimana menjadi jahat yang sesungguhnya.'

Serena memundurkan kursi rodanya pelan-pelan agar Arianda tak menyadarinya. Ketika kursi rodanya sudah mengenai kaca jendela Serena tersenyum miring.

' it's show time.'

PRANG

Arianda terbelalak. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi.

Terpopuler

Comments

Kagura Shizuhime

Kagura Shizuhime

kok apa Serena itu hantu ya gak ada bayangan nya.masa sih

2020-07-27

2

Septiana Pängîē

Septiana Pängîē

lanjut thor please 🙏..
update nya jgn lama ya Thor..

2020-02-06

1

Endah HP

Endah HP

gak sabar buat baca kelanjutanyya.semangat thor

2020-02-05

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!