Episode 16

Sudah tiga hari berlalu sejak Serena terbangun. Belum ada sepatah katapun -kecuali pertama kali saat ia sadar- yang keluar dari mulut Serena.

Valendra berkunjung setiap hari untuk memantau keadaan Serena dan untuk alasan lain. Valendra bilang jiwa Serena belum sepenuhnya sembuh. Keluarga Serena memaklumi dan berusaha menerima keadaan.

Serena bahkan belum bisa berjalan sendiri. Jika ia bepergian ia akan diantar ibunya, Berlin, Alex ataupun Ane, Ruby dan Lili menggunakan kursi roda. Sekalipun tak pernah Arianda mengantarnya.Pernah sekali namun Serena entah bagaimana bisa jatuh dari kursi roda.

Sekarang ia sedang berada di taman bersama Alex, Berlin dan Arianda. Serena menatap hamparan bunga mawar dengan tatapan kosong.

"Apa Serena menginginkan sesuatu?" Berlin berujar lembut.

Serena melirik Berlin dengan ekor matanya kemudian kembali dengan hamparan Mawar. Berlin merasa hatinya teriris melihat kondisi Serena.

'Kenapa kau tak mati saja? Menyusahkan diriku saja.'

"Kak Lin aku masuk ke dalam rumah dulu ya? Aku mau membalas surat dari ibuku dulu."

"Iya. Sampaikan salam kakak juga pada surat mu ya!"

"Pasti kakak."

Arianda berbalik masuk dengan wajah riang miliknya. Tak tau saja dirinya kini tengah diincar seekor serigala cantik yang sedang menyamar menjadi anak anjing yang lemah.

'Takkan kubiarka kau berhasil.'

Tak lama setelah kepergian Arianda duchess Charon bersama beberapa pelayan membawa nampan makanan dan tempat air minum beserta gelasnya. Duchess hanya tersenyum.

"Baiklah ini waktunya Serena makan." Duchess mengambil alih makanan dari pelayan, duche berjalan ke depan kursi roda Serena. Dan mulai menyuapi Serena.

"Apa kalian berdua sibuk hari ini?"

"Tidak bu. Memangnya ada apa?"

"Ibu ada sedikit urusan ditempat marquees Megan dan mungkin akan pulang sore nanti. Ibu takut Serena sendirian. Tapi karena kalian tidak sibuk bisa kalian berdua menjaga Serena."

"Tanpa ibu bilang pun kami akan melakukannya jadi ibu tenang saja." Duchess Charon tersenyum mendengar jawaban putrinya.

"Jadi apa kami bisa pergi sebentar ibu? Kalau ibu sudah selesai ibu bisa memanggil kami."

"Tentu. Pergilah."

Berlin dan Alex meninggalkan tempat itu. Mereka bermaksud memberi ruang kepada duchess Charon bersama putrinya. Sesekali mereka mendengar duchess Charon bercerita pada Serena. Di balik itu semua, seseorang sedang merasa tersakiti.

'Maafkan aku semua.'

...☆☆☆...

Berlin dan Alex berjalan menuju rumah. Entah perasaan Berlin saja atau memang Alex jadi pendiam. Berlin menatap Alex cukup lama.

"Apa yang ku lihat?"

"Tentu saja aku melihatmu. Apa kau pikir aku sedang melihat hantu atau bayangan mu?"

Alex merotasi pandangannya. Dia lelah menghadapi makhluk cantik satu ini. Selama sepuluh tahun lebih ia mengenal Berlin, sepuluh tahun lebih pula ia harus perang batin menghadapi tingkah Berlin yang luar binasa.

Mungkin saat bekerja Berlin akan menjadi sosok tegas dan dewasa namun saat santai begini bagi Alex tingkah Berlin mengesalkan. Mulutnya itu tak akan berhenti mengoceh jika hanya dengan Alex.

Pengecualian saat Serena sedang sakit akhir-akhir ini. Alex lelah berurusan dengan ketuanya dan kini harus menghadapi Berlin. Ia juga kini tengah memikirkan hal serius tentang hal yang terjadi di keluarga Lexus baru baru ini dan malah mendapat perlakuan seperti ini oleh Berlin.

"Lex."

"Hmm"

"Lex."

"Ya."

"Alex."

"Ya ampun Berlin ada apa?"

"Kenapa kau diam saja dari tadi? Apa ada masalah dengan misi mu terakhir kali?"

"Tidak."

"Kau mengabaikan ku?"

"Tidak."

"Alex aku serius."

"Berlin dengarkan aku. Tempat paling bagus untuk bersembunyi adalah tempat yang ramai." Berlin menautkan alisnya bingung dengan kata kata Alex yang tak ada sangkut pautnya dengan awal pembicaraan mereka.

"Alex aku...."

PRANG

Berlin dan Alex dikejutkan dengan suara kaca pecah. ternyata jendela di atas mereka entah bagaimana bisa kacanya pecah. Saat mereka melihat keatas, mereka spontan melompat menjauh dari pecahan kaca.

Berlin dan Alex menatap keatas jendela dan melihat siluet seseorang yang bahkan mereka tak tau ia laki-laki atau perempuan.

"Berlin kita harus kembali. Serena dan duchess bisa saja dalam bahaya."

"Aku setuju denganmu Alex."

'Sudah ku duga ini di sengaja.'

Mereka berdua melesat meninggalkan kekacauan tadi untuk di bereskan pelayan-pelayan kediaman Lexus.

Seorang gadis menatap kepergian dua orang tadi dari jendela yang kacanya baru saja pecah dengan tatapan datar.

"Jangan salahkan aku. Salahkan kalian yang tau terlalu banyak hal yang seharusnya kalian tidak tau" Siluet itu membalikkan badan dan pergi.

Alex dan Berlin menghampiri Serena dan duchess Charon. "Kalian disini kebetulan sekali ibu sudah selesai. Ibu harus segera berangkat ke rumah marquees Megan dulu."

"Ibu! bisa Berlin mengantar ibu?"

"Kau kenapa? Tak biasanya mau mengantar ibu."

"Tak apa ibu. Karena Alex juga sedang disini biar Serena dengan Alex dulu."

"Tidak usah kau temani Alex saja."

"Ayolah ibu."

"Baiklah-baiklah kalau Alex tak keberatan."

"Tentu tidak duchess. Saya dengan senang hati akan menjaga Serena."

"Maaf merepotkan mu lagi Alex."

"Tidak. Saya tidak merasa tidak begitu. Malah saya merasa senang."

"Terimakasih Alex."bDuchess Charon berjalan mendahului Berlin. Sebelum pergi, Berlin menatap Alex dengan tatapan sulit diartikan.

Setelah kepergian semua orang Alex duduk di depan kursi roda Serena. Ia meraih tangan kanan Serena.

"Hey! Kau merasa lebih baik?"

"Kau tau ayah, ibu dan kakakmu sangat senang saat dirimu sadar. Aku dan beberapa orang lain juga senang sih..."

Alex tau dirinya tak akan mendapat jawaban tetapi ia tetap mengajak Serena bercerita. Sesekali Alex tersenyum dan tertawa kecil mengingat kejadian yang ia ceritakan.Tak tau saja Alex bahwasanya Serena mengerti semua yang dia katakan.

'Maafkan aku. Ini aku lakukan untuk kalian.'

Terpopuler

Comments

Melani Cahya Hidayah

Melani Cahya Hidayah

aku masih gak ngerti,Jesica itu tau kalo ria beberapa kali tau perawakan jahatnya kok enggak dikasih tau tuh Alex n ane kan mereka yang stay d samping Rena jadi waspada...

2020-10-23

0

Amanda

Amanda

Aq baca bagian ini ke beberapa episode ke depan berulang ulang sambil dengerin lagu "Bilie elish ft.khalid lovely" jadi kyk ngerasain sedihnya😢 sesek dadaku😭

2020-04-01

0

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

peran utamnya sebernya siapa sih....

2020-02-22

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!