Sekian lama mematung, akhirnya Sachi sadar. Dia berlari ke kamarnya, dan membanting tubuhnya di ranjang empuk beralaskan motif bunga-bunga. Apa yang tengah dia lakukan? Membiarkan pria itu mencium bibirnya untuk kedua kali? Kenapa dia bisa sebodoh itu?
Ciuman pertama masih bisa dimaafkan karena saat itu dia tidak terikat hubungan pada siapapun. Namun, ciuman kedua ini terjadi ketika dia telah berpacaran dengan Shohei. Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Bukan hanya karena telah merasa mengkhianati Shohei, tapi juga karena tidak menolak ciuman itu. Lebihnya lagi, ia seperti menikmati pagutan pria itu. Ini benar-benar gila!
Padahal, dia memutuskan Natsu akibat mendapati pria itu berciuman dengan wanita lain. Gadis itu juga mengalami patah hati yang berkepanjangan karena tak bisa melupakan apa yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri. Kini, dia malah mengkhianati kekasih barunya dengan mengizinkan pria lain menciumnya. Parahnya, kekasihnya itu adalah junior dari kakaknya. Apa yang harus dia lakukan?
Sachi menghentak-hentakkan kakinya di ranjang dan membenamkan kepalanya di bantal karena menyesali hal yang baru saja terjadi. Perasaannya saat ini berkecamuk seperti pelangi. Ada rasa penyesalan, bersalah, tapi ada kesenangan juga yang menerpanya. Sensasi dari efek berciuman itu seolah membawanya melayang ke udara.
Bahkan ketika jarum jam terus berputar hingga terjadi pergantian hari, dia masih menyembunyikan kepalanya dalam bantal. Sekuat apapun dia berusaha untuk menepis adegan ciumannya dengan Ren, walau sudah memaksa untuk memejamkan mata sekalipun, pada akhirnya bayangan mata indah pria itu terus terlintas di benaknya. Ini membuktikan bahwa pesona Ren terlalu kuat untuk dihindari, bukan? Entahlah ....
Matahari menyapa bumi dengan malu-malu. Berpakaian seragam lengkap, Jun turun ke lantai bawah bersiap untuk berangkat kerja. Tunggu, ada yang aneh dengan pagi ini. Sachi sama sekali tak terlihat, biasanya adiknya telah sibuk membuat sarapan dan bekal di dapur. Namun, pagi ini dapur terlihat bersih dan peralatan masak masih tertata dengan rapi.
Jun kembali menapaki tangga untuk mengetahui keadaan adiknya. Mungkin saja adiknya sedang sakit, itu yang ada di pikirannya. Dia mengetuk pintu kamar Sachi berulang-ulang.
"Imouto-chan, kau kenapa? Ini sudah pagi, kenapa belum bangun?"
Dari dalam kamar, Sachi tidur telungkup dengan masih menyembunyikan kepalanya di bawah bantal. Ia terpaksa harus bangun dan beranjak begitu mendengar teriakan kakaknya.
"Kau kenapa?" tanya Jun begitu Sachi membuka pintu kamarnya.
"Aku sedang tidak enak badan saja."
"Jadi kau tidak kuliah hari ini?"
Sachi menggeleng lemah.
"Ya, sudah. Istirahatlah! Aku akan meminta Shohei untuk mengunjungimu jika dia mempunyai waktu senggang."
"Jangan!" Sachi bereaksi cepat seraya menggeleng kepala. "Aku hanya terlalu lelah dan stress dengan tugas yang menumpuk. Sebaiknya Onii-chan tidak mengganggunya untuk hal yang tidak penting seperti ini."
"Wakatta (baiklah). Aku pergi kerja dulu," ucap Jun sambil menarik pipi adiknya seperti yang sering ia lakukan.
Begitu Jun pergi, Sachi secepatnya menutup pintu. Dia menyandarkan tubuhnya di belakang pintu seraya menatap langit-langit ruangan.
Sakit? Tidak, dia sama sekali tidak sakit. Itu hanya alasannya saja. Mungkin sangat berlebihan, tetapi dia masih terbawa suasana dengan apa yang ia alami semalam. Mana mungkin harus menceritakan pada kakaknya jika dia baru saja berciuman dengan tetangga mereka?
Di kantor kepolisian, Jun harus dikejutkan oleh kabar tentang hilangnya berlian untuk yang keenam kalinya di Tokyo Park. Padahal, semalam dia baru saja mengecek keamanan museum tersebut.
"Lagi-lagi yang hilang adalah berlian milik mendiang nyonya Nao," ujar inspektur Heiji yang menjabat di devisi bagian kriminal.
"Kenapa pencuri itu selalu mengincar berlian milik mendiang nyonya Nao?" ujar salah satu polisi yang ikut memecahkan kasus ini.
"Menteri Yuji Nakajima semasa hidupnya sangat mencintai istrinya. Aku pernah membaca buku biografi tentangnya. Dia mengibaratkan istrinya sebagai Aldebaran dalam hidupnya dan menghadiahkan sejumlah berlian sebagai wujud cintanya. Dia memburu dan mengikuti pelelangan berlian-berlian berkualitas terbaik yang ada di dunia. Berlian-berlian itulah yang kemudian disita oleh negara." Inspektur Heiji menceritakan kisah asal mula koleksi berlian nyonya Nao yang saat ini menjadi sasaran pencuri misterius.
Jun mengamati gambar-gambar berlian yang telah berhasil dicuri. Jika ditelaah, pencuri itu mengambil berlian bukan dengan cara memanfaatkan kelengahan petugas museum, melainkan ada tanggal-tanggal tertentu yang mungkin berkaitan dengan berlian itu sendiri. Ini kasus pencurian pertama yang ia tangani karena sebelumnya pria itu hanya menangani kasus-kasus Kematian.
"Kenapa aku jadi berpikir ... mungkinkah pencuri itu adalah keluarga terdekat mereka atau mungkin anak dari mendiang menteri Yuji Nakajima dan nyonya Nao?" Jun berkata sembari berpikir keras hingga menimbulkan garis-garis halus di keningnya.
"Tidak mungkin. Mendiang menteri Yuji Nakajima hanya memiliki satu anak lelaki. Dia dirawat di rumah sakit setelah kedua orangtuanya meninggal. Tapi nasib naas menimpa keluarga itu, dia juga tewas saat insiden kebakaran di rumah sakit tersebut," kata inspektur Heiji.
"Tewas?" Jun membulatkan mata dan mulutnya secara bersamaan.
"Ya, sayang sekali. Padahal anak itu berotak jenius, dia memiliki IQ 195. Tuan Yamazaki yang kala itu menjabat sebagai kepala kepolisian di negeri ini hendak mengadopsinya," ujar inspektur Heiji kembali dengan menggebu-gebu.
"Jika anak itu masih hidup, mungkinkah dia sekarang akan dimasukkan menjadi anggota kepolisian sama seperti Shohei?" duga salah satu polisi yang ada di situ. Ya, tuan Yamazaki adalah ayah Shohei yang pernah menjabat sebagai kepala kepolisian metropolitan delapan tahun silam.
Tak lama kemudian, Shohei datang menghampiri Jun. Dia berbisik dan mengatakan bahwa saksi yang bernama Emi telah datang. Jun segera membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja dan beranjak keluar dari ruangannya.
Masih berdiam diri di kamar, sambil merenung, tiba-tiba Sachi merasa ada seseorang yang memasuki rumahnya. Apakah mungkin itu adalah Jun dan Shohei?
Dia segera keluar dari kamar dan terburu-buru turun ke lantai bawah. Sialnya, yang datang justru adalah Ren. Pria itu melenggang santai sambil membawa piyama mandi.
"Ohayou!" sapa pria itu sambil tersenyum manis.
"Kenapa kau masuk rumahku tanpa izin?" Sachi melihat handuk piyama yang menggantung di bahu pria itu. "Mau apa kau ke sini?" tanyanya ketus.
"Bukankah aku sudah bilang kamar mandiku rusak? Lagi pula aku telah meminta izin kakakmu untuk menumpang mandi di sini pagi tadi. Dia membolehkan dan bilang kau tidak pergi ke mana-mana karena sedang tidak enak badan."
Sachi memasang wajah cemberut. Dia kesal dengan kakaknya karena membolehkan pria itu mandi di sini.
Memandang wajah Sachi yang kesal, Ren mendekat sembari berkata, "Katakan, mana bagian badanmu yang tidak enak? Apa mau kubantu berikan kenikmatan?" godanya dengan kedipan mata yang nakal.
"Baka!" teriak Sachi kesal. Dia langsung beranjak pergi menaiki tangga.
"Hei, di mana kamar mandinya?" tanya Ren sedikit berteriak, tetapi tak ada jawaban dari Sachi.
"Jika kau tidak beritahu aku, aku akan memutuskan mandi di kamarmu," teriak Ren mencoba mengumpan gadis itu.
Benar saja, tak lama kemudian, Sachi kembali muncul dan berteriak kesal, "Apa kau tidak bisa menggunakan matamu untuk melihat di mana letak kamar mandi di rumah ini?"
Mata Ren berkeliling sebentar. "Oh, itu ya. Sankyu!" ucapnya santai sambil berjalan menuju kamar mandi. Dengan santai, dia menanggalkan baju di hadapan Sachi. Gadis itu terperanjat saat melihat bekas luka bakar berwarna kemerahan yang terdapat di punggung kiri Ren.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Mike Shrye❀∂я
bekas luka bakar sewaktu kecil ini mungkin ya sewaktu kebakaran di rumah sakit.
banyak jejak yang ditinggalkan othornya nih, tinggal kita mengaitkan jejak jejak nya🤣🤣🤣
2025-01-18
0
Mike Shrye❀∂я
jangan jangan ini emakny Ren.
klo pun iya berarti berlian yang dicuri berlian emaknya sendiri😂 .
2025-01-18
0
Mike Shrye❀∂я
heiji itu temennya detektif conan bukan sii🤭
2025-01-18
0