Chapter 15 : Berlian Nyonya Nao

Sekian lama mematung, akhirnya Sachi sadar. Dia berlari ke kamarnya, dan membanting tubuhnya di ranjang empuk beralaskan motif bunga-bunga. Apa yang tengah dia lakukan? Membiarkan pria itu mencium bibirnya untuk kedua kali? Kenapa dia bisa sebodoh itu?

Ciuman pertama masih bisa dimaafkan karena saat itu dia tidak terikat hubungan pada siapapun. Namun, ciuman kedua ini terjadi ketika dia telah berpacaran dengan Shohei. Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Bukan hanya karena telah merasa mengkhianati Shohei, tapi juga karena tidak menolak ciuman itu. Lebihnya lagi, ia seperti menikmati pagutan pria itu. Ini benar-benar gila!

Padahal, dia memutuskan Natsu akibat mendapati pria itu berciuman dengan wanita lain. Gadis itu juga mengalami patah hati yang berkepanjangan karena tak bisa melupakan apa yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri. Kini, dia malah mengkhianati kekasih barunya dengan mengizinkan pria lain menciumnya. Parahnya, kekasihnya itu adalah junior dari kakaknya. Apa yang harus dia lakukan?

Sachi menghentak-hentakkan kakinya di ranjang dan membenamkan kepalanya di bantal karena menyesali hal yang baru saja terjadi. Perasaannya saat ini berkecamuk seperti pelangi. Ada rasa penyesalan, bersalah, tapi ada kesenangan juga yang menerpanya. Sensasi dari efek berciuman itu seolah membawanya melayang ke udara.

Bahkan ketika jarum jam terus berputar hingga terjadi pergantian hari, dia masih menyembunyikan kepalanya dalam bantal. Sekuat apapun dia berusaha untuk menepis adegan ciumannya dengan Ren, walau sudah memaksa untuk memejamkan mata sekalipun, pada akhirnya bayangan mata indah pria itu terus terlintas di benaknya. Ini membuktikan bahwa pesona Ren terlalu kuat untuk dihindari, bukan? Entahlah ....

Matahari menyapa bumi dengan malu-malu. Berpakaian seragam lengkap, Jun turun ke lantai bawah bersiap untuk berangkat kerja. Tunggu, ada yang aneh dengan pagi ini. Sachi sama sekali tak terlihat, biasanya adiknya telah sibuk membuat sarapan dan bekal di dapur. Namun, pagi ini dapur terlihat bersih dan peralatan masak masih tertata dengan rapi.

Jun kembali menapaki tangga untuk mengetahui keadaan adiknya. Mungkin saja adiknya sedang sakit, itu yang ada di pikirannya. Dia mengetuk pintu kamar Sachi berulang-ulang.

"Imouto-chan, kau kenapa? Ini sudah pagi, kenapa belum bangun?"

Dari dalam kamar, Sachi tidur telungkup dengan masih menyembunyikan kepalanya di bawah bantal. Ia terpaksa harus bangun dan beranjak begitu mendengar teriakan kakaknya.

"Kau kenapa?" tanya Jun begitu Sachi membuka pintu kamarnya.

"Aku sedang tidak enak badan saja."

"Jadi kau tidak kuliah hari ini?"

Sachi menggeleng lemah.

"Ya, sudah. Istirahatlah! Aku akan meminta Shohei untuk mengunjungimu jika dia mempunyai waktu senggang."

"Jangan!" Sachi bereaksi cepat seraya menggeleng kepala. "Aku hanya terlalu lelah dan stress dengan tugas yang menumpuk. Sebaiknya Onii-chan tidak mengganggunya untuk hal yang tidak penting seperti ini."

"Wakatta (baiklah). Aku pergi kerja dulu," ucap Jun sambil menarik pipi adiknya seperti yang sering ia lakukan.

Begitu Jun pergi, Sachi secepatnya menutup pintu. Dia menyandarkan tubuhnya di belakang pintu seraya menatap langit-langit ruangan.

Sakit? Tidak, dia sama sekali tidak sakit. Itu hanya alasannya saja. Mungkin sangat berlebihan, tetapi dia masih terbawa suasana dengan apa yang ia alami semalam. Mana mungkin harus menceritakan pada kakaknya jika dia baru saja berciuman dengan tetangga mereka?

Di kantor kepolisian, Jun harus dikejutkan oleh kabar tentang hilangnya berlian untuk yang keenam kalinya di Tokyo Park. Padahal, semalam dia baru saja mengecek keamanan museum tersebut.

"Lagi-lagi yang hilang adalah berlian milik mendiang nyonya Nao," ujar inspektur Heiji yang menjabat di devisi bagian kriminal.

"Kenapa pencuri itu selalu mengincar berlian milik mendiang nyonya Nao?" ujar salah satu polisi yang ikut memecahkan kasus ini.

"Menteri Yuji Nakajima semasa hidupnya sangat mencintai istrinya. Aku pernah membaca buku biografi tentangnya. Dia mengibaratkan istrinya sebagai Aldebaran dalam hidupnya dan menghadiahkan sejumlah berlian sebagai wujud cintanya. Dia memburu dan mengikuti pelelangan berlian-berlian berkualitas terbaik yang ada di dunia. Berlian-berlian itulah yang kemudian disita oleh negara." Inspektur Heiji menceritakan kisah asal mula koleksi berlian nyonya Nao yang saat ini menjadi sasaran pencuri misterius.

Jun mengamati gambar-gambar berlian yang telah berhasil dicuri. Jika ditelaah, pencuri itu mengambil berlian bukan dengan cara memanfaatkan kelengahan petugas museum, melainkan ada tanggal-tanggal tertentu yang mungkin berkaitan dengan berlian itu sendiri. Ini kasus pencurian pertama yang ia tangani karena sebelumnya pria itu hanya menangani kasus-kasus Kematian.

"Kenapa aku jadi berpikir ... mungkinkah pencuri itu adalah keluarga terdekat mereka atau mungkin anak dari mendiang menteri Yuji Nakajima dan nyonya Nao?" Jun berkata sembari berpikir keras hingga menimbulkan garis-garis halus di keningnya.

"Tidak mungkin. Mendiang menteri Yuji Nakajima hanya memiliki satu anak lelaki. Dia dirawat di rumah sakit setelah kedua orangtuanya meninggal. Tapi nasib naas menimpa keluarga itu, dia juga tewas saat insiden kebakaran di rumah sakit tersebut," kata inspektur Heiji.

"Tewas?" Jun membulatkan mata dan mulutnya secara bersamaan.

"Ya, sayang sekali. Padahal anak itu berotak jenius, dia memiliki IQ 195. Tuan Yamazaki yang kala itu menjabat sebagai kepala kepolisian di negeri ini hendak mengadopsinya," ujar inspektur Heiji kembali dengan menggebu-gebu.

"Jika anak itu masih hidup, mungkinkah dia sekarang akan dimasukkan menjadi anggota kepolisian sama seperti Shohei?" duga salah satu polisi yang ada di situ. Ya, tuan Yamazaki adalah ayah Shohei yang pernah menjabat sebagai kepala kepolisian metropolitan delapan tahun silam.

Tak lama kemudian, Shohei datang menghampiri Jun. Dia berbisik dan mengatakan bahwa saksi yang bernama Emi telah datang. Jun segera membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja dan beranjak keluar dari ruangannya.

Masih berdiam diri di kamar, sambil merenung, tiba-tiba Sachi merasa ada seseorang yang memasuki rumahnya. Apakah mungkin itu adalah Jun dan Shohei?

Dia segera keluar dari kamar dan terburu-buru turun ke lantai bawah. Sialnya, yang datang justru adalah Ren. Pria itu melenggang santai sambil membawa piyama mandi.

"Ohayou!" sapa pria itu sambil tersenyum manis.

"Kenapa kau masuk rumahku tanpa izin?" Sachi melihat handuk piyama yang menggantung di bahu pria itu. "Mau apa kau ke sini?" tanyanya ketus.

"Bukankah aku sudah bilang kamar mandiku rusak? Lagi pula aku telah meminta izin kakakmu untuk menumpang mandi di sini pagi tadi. Dia membolehkan dan bilang kau tidak pergi ke mana-mana karena sedang tidak enak badan."

Sachi memasang wajah cemberut. Dia kesal dengan kakaknya karena membolehkan pria itu mandi di sini.

Memandang wajah Sachi yang kesal, Ren mendekat sembari berkata, "Katakan, mana bagian badanmu yang tidak enak? Apa mau kubantu berikan kenikmatan?" godanya dengan kedipan mata yang nakal.

"Baka!" teriak Sachi kesal. Dia langsung beranjak pergi menaiki tangga.

"Hei, di mana kamar mandinya?" tanya Ren sedikit berteriak, tetapi tak ada jawaban dari Sachi.

"Jika kau tidak beritahu aku, aku akan memutuskan mandi di kamarmu," teriak Ren mencoba mengumpan gadis itu.

Benar saja, tak lama kemudian, Sachi kembali muncul dan berteriak kesal, "Apa kau tidak bisa menggunakan matamu untuk melihat di mana letak kamar mandi di rumah ini?"

Mata Ren berkeliling sebentar. "Oh, itu ya. Sankyu!" ucapnya santai sambil berjalan menuju kamar mandi. Dengan santai, dia menanggalkan baju di hadapan Sachi. Gadis itu terperanjat saat melihat bekas luka bakar berwarna kemerahan yang terdapat di punggung kiri Ren.

.

.

.

Terpopuler

Comments

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ini yg jenius ren atau penulisnya...keren banget sih😍😍😍 no komen ikut alur aja😅

2023-02-05

2

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ren mengibaratkan sachi seperti aldebaran....apa dia beneran jatuh cinta?tapi aku merasa dia hanya memperalat keluguan sachi aja

2023-02-05

1

c'ayu💃🌺

c'ayu💃🌺

bnyak yg pinter2 trnyata komengnya. klo aku malah salfok mulu adegan ren jahilin sachi🤣🏃🏃🏃🏃

2022-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Tetangga Baru
2 Chapter 2 : Pria Penghasut
3 Chapter 3 : Pria Kikuk
4 chapter 4 : Ciuman Ilusi
5 Chapter 5 : Jenius!
6 Chapter 6 : Menagih Janji
7 Chapter 7 : Devil
8 Chapter 8 : Pesona Host
9 Chapter 9 : Ciuman Anti Virus
10 Chapter 10 : Resmi Pacaran
11 Chapter 11 : Insiden di Kapal Pesiar
12 Chapter 12 : Penyelidikan
13 Chapter 13 : Jangan dekat dengan pria manapun
14 Chapter 14 : Kau adalah Aldebaran
15 Chapter 15 : Berlian Nyonya Nao
16 Chapter 16 : Pesona Detektif
17 Chapter 17 : Kamu
18 Chapter 18 : Tangan Kidal
19 Chapter 19 : Menjalin Keakraban
20 Chapter 20 : Hal Gila
21 Chapter 21 : Perasaan Bersalah
22 Chapter 22 : Salah Sangka
23 Chapter 23 : Inisial Pencuri Berlian
24 Chapter 24 : Disneysea Tokyo
25 Chapter 25 : Nona Manekin
26 Chapter 26 : Sebuah Tawaran
27 Chapter 27 : Pesta pun Dimulai
28 Chapter 28 : Terprovokasi
29 Chapter 29 : Pengeroyokan
30 Chapter 30 : Ren Menghilang
31 Chapter 31 : Heartbreak
32 Chapter 32 : Beautiful Moment
33 Chapter 33 : Mencuri Waktu
34 Chapter 34 : Melebur Rasa
35 Chapter 35 : Meninggalkan Pesan
36 Chapter 36 : Acara Pelelangan
37 Chapter 37 : Jun vs Pencuri
38 Chapter 38 : Gara-gara Ren
39 Chapter 39 : Ingatan Super
40 Chapter 40 : IQ 190
41 Chapter 41: Percayalah Padaku!
42 Chapter 42 : Tak Bisa Menerima
43 Chapter 43 : Seperti Dejavu
44 Chapter 44 : Kejujuran yang Pahit
45 Chapter 45 : Festival Musim Panas
46 Chapter 46 : Apa yang Terjadi?
47 Chapter 47 : Sebuah Jebakan?
48 Chapter 48 : Sekadar Peringatan
49 Chapter 49 : Tak Ingin Mendengar Apa pun
50 Chapter 50 : Membuat Kenangan Indah di Tubuhmu
51 Chapter 51 : Tunggu Aku di Sini!
52 Chapter 52 : Tanggal 2
53 Chapter 53 : The Secret Thief
54 Chapter 54 : Kejutan Ulang Tahun
55 Chapter 55 : Buku Biografi Yuji Nakajima
56 Chapter 56 : Pencarian Antares, Bintang yang Hilang
57 Chapter 57 : Tetap Menunggu
58 Chapter 58 : Konser Chiba Yamada
59 Chapter 59 : Baka!
60 Chapter 60 : Meskipun Terlambat, Mari Kita Rayakan!
61 Chapter 61 : Terus Menyelidiki
62 Chapter 62 : Kasus Maki Okada
63 Chapter 63 : Terpecahkan?
64 Chapter 64 : Alibi
65 Chapter 65 : Perang Dingin
66 Chapter 66 : Perempuan di Samping Mereka
67 Chapter 67 : Setitik Cahaya di Hati
68 Chapter 68 : Penyamaran
69 Chapter 69 : Pendekatan
70 Chapter 70 : Pria Tua
71 Chapter 71 : Menikah?
72 Chapter 72 : Gara-gara Mabuk
73 Chapter 73 : Bisakah kau memberiku sebuah keluarga?
74 Chapter 74 : Antara Ren, Emi, dan Jun
75 Chapter 75 : CCTV
76 Chapter 76 : Antara Jun, Sachi, dan Ren
77 Chapter 77 : Rencana Berikutnya
78 Chapter 78 : Surat Kaleng
79 Chapter 79 : Gangguan di Malam Hari
80 Chapter 80 : Apa pun Akan Ia Lakukan
81 Chapter 81 : Sirene Polisi
82 Chapter 82 : Buliran Hujan
83 Chapter 83 : Rui dan Ren
84 Chapter 84 : Siapa yang harus ia percaya?
85 Chapter 85 : Tetap Percaya
86 Chapter 86 : Mari Berbahagia Bersama
87 Chapter 87 : Fakta baru?
88 Chapter 88 : Hajimemashite
89 Chapter 89 : Merindukanmu
90 Chapter 90 : Melindungi dan Mengawalmu
91 Chapter 91 : Ajudan Perdana Menteri
92 Chapter 92 : Ren vs Jun, Siapa yang Kalah?
93 Chapter 93 : Kejadian di Tokyo Tower
94 Chapter 94 : Minggu Kedua Musim Gugur
95 Chapter 95 : Gadis Putih?
96 Chapter 96 : Jun vs Pencuri Jilid 2
97 Chapter 97 : Tertipu?
98 Chapter 98 : Mengundurkan diri
99 Chapter 99 : Kasus Delapan Tahun yang Lalu
100 Chapter 100 : Semoga Tidak
101 Chapter 101 : Hamil
102 Chapter 102 : Keputusan Hakim
103 Chapter 103 : Kenyataan Menyedihkan
104 Chapter 104 : Pengakuan
105 Chapter 105 : Posisi yang Sulit
106 Chapter 106 : Jika nanti ....
107 Chapter 107 : Memiliki Rasa Ketakutan
108 Chapter 108 : Jangan Menangisiku!
109 Chapter 109 : Momen Mengharukan
110 Chapter 110 : Apa Tujuan Ren?
111 Chapter 111 : Perang Logika
112 Chapter 112 : Permohonan Pilu
113 Chapter 113 : Mengantarmu ke Gerbang Penjara
114 Chapter 114 : Ketika Polisi Berempati
115 Chapter 115 : Mengusut Kasus
116 Chapter 116 : Salju Pertama yang Turun
117 Chapter 117 : Ren vs Jun
118 Chapter 118 : Babak Baru
119 Chapter 119 : Di Balik Jeruji Besi
120 Chapter 120 : Pembelaan Shohei
121 Chapter 121 : Masa Lalumu Milikmu
122 Chapter 122 : Persamaan Rui dan Ren
123 Chapter 123 : Kisah di Balik Kisah
124 Chapter 124 : Aksi Terakhir, Berhasilkah?
125 Chapter 125 : Dream Diamond
126 Pengumuman
127 Chapter 126 : Siapa Dalangnya?
128 Chapter 127 : Sulit Untuk Menerima
129 Chapter 128 : Akhir Perjalanan The Secret Thief
130 Chapter 129 : Daijobu Desu
131 Chapter 130 : Tenang Seperti Danau
132 Chapter 131 : Hati yang Menghangat
133 Chapter 132 : Pengorbanan Seorang Ayah
134 Chapter 133 : Melihat Dunia Melalui Matamu
135 Chapter 134 : Sebuah Takdir
136 Chapter 135 : Labirin Waktu
137 Chapter 136 : Sakura di Musim Semi
138 Chapter 137 : Kemarin Adalah Nyata
139 Apologize and Thanks
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Chapter 1 : Tetangga Baru
2
Chapter 2 : Pria Penghasut
3
Chapter 3 : Pria Kikuk
4
chapter 4 : Ciuman Ilusi
5
Chapter 5 : Jenius!
6
Chapter 6 : Menagih Janji
7
Chapter 7 : Devil
8
Chapter 8 : Pesona Host
9
Chapter 9 : Ciuman Anti Virus
10
Chapter 10 : Resmi Pacaran
11
Chapter 11 : Insiden di Kapal Pesiar
12
Chapter 12 : Penyelidikan
13
Chapter 13 : Jangan dekat dengan pria manapun
14
Chapter 14 : Kau adalah Aldebaran
15
Chapter 15 : Berlian Nyonya Nao
16
Chapter 16 : Pesona Detektif
17
Chapter 17 : Kamu
18
Chapter 18 : Tangan Kidal
19
Chapter 19 : Menjalin Keakraban
20
Chapter 20 : Hal Gila
21
Chapter 21 : Perasaan Bersalah
22
Chapter 22 : Salah Sangka
23
Chapter 23 : Inisial Pencuri Berlian
24
Chapter 24 : Disneysea Tokyo
25
Chapter 25 : Nona Manekin
26
Chapter 26 : Sebuah Tawaran
27
Chapter 27 : Pesta pun Dimulai
28
Chapter 28 : Terprovokasi
29
Chapter 29 : Pengeroyokan
30
Chapter 30 : Ren Menghilang
31
Chapter 31 : Heartbreak
32
Chapter 32 : Beautiful Moment
33
Chapter 33 : Mencuri Waktu
34
Chapter 34 : Melebur Rasa
35
Chapter 35 : Meninggalkan Pesan
36
Chapter 36 : Acara Pelelangan
37
Chapter 37 : Jun vs Pencuri
38
Chapter 38 : Gara-gara Ren
39
Chapter 39 : Ingatan Super
40
Chapter 40 : IQ 190
41
Chapter 41: Percayalah Padaku!
42
Chapter 42 : Tak Bisa Menerima
43
Chapter 43 : Seperti Dejavu
44
Chapter 44 : Kejujuran yang Pahit
45
Chapter 45 : Festival Musim Panas
46
Chapter 46 : Apa yang Terjadi?
47
Chapter 47 : Sebuah Jebakan?
48
Chapter 48 : Sekadar Peringatan
49
Chapter 49 : Tak Ingin Mendengar Apa pun
50
Chapter 50 : Membuat Kenangan Indah di Tubuhmu
51
Chapter 51 : Tunggu Aku di Sini!
52
Chapter 52 : Tanggal 2
53
Chapter 53 : The Secret Thief
54
Chapter 54 : Kejutan Ulang Tahun
55
Chapter 55 : Buku Biografi Yuji Nakajima
56
Chapter 56 : Pencarian Antares, Bintang yang Hilang
57
Chapter 57 : Tetap Menunggu
58
Chapter 58 : Konser Chiba Yamada
59
Chapter 59 : Baka!
60
Chapter 60 : Meskipun Terlambat, Mari Kita Rayakan!
61
Chapter 61 : Terus Menyelidiki
62
Chapter 62 : Kasus Maki Okada
63
Chapter 63 : Terpecahkan?
64
Chapter 64 : Alibi
65
Chapter 65 : Perang Dingin
66
Chapter 66 : Perempuan di Samping Mereka
67
Chapter 67 : Setitik Cahaya di Hati
68
Chapter 68 : Penyamaran
69
Chapter 69 : Pendekatan
70
Chapter 70 : Pria Tua
71
Chapter 71 : Menikah?
72
Chapter 72 : Gara-gara Mabuk
73
Chapter 73 : Bisakah kau memberiku sebuah keluarga?
74
Chapter 74 : Antara Ren, Emi, dan Jun
75
Chapter 75 : CCTV
76
Chapter 76 : Antara Jun, Sachi, dan Ren
77
Chapter 77 : Rencana Berikutnya
78
Chapter 78 : Surat Kaleng
79
Chapter 79 : Gangguan di Malam Hari
80
Chapter 80 : Apa pun Akan Ia Lakukan
81
Chapter 81 : Sirene Polisi
82
Chapter 82 : Buliran Hujan
83
Chapter 83 : Rui dan Ren
84
Chapter 84 : Siapa yang harus ia percaya?
85
Chapter 85 : Tetap Percaya
86
Chapter 86 : Mari Berbahagia Bersama
87
Chapter 87 : Fakta baru?
88
Chapter 88 : Hajimemashite
89
Chapter 89 : Merindukanmu
90
Chapter 90 : Melindungi dan Mengawalmu
91
Chapter 91 : Ajudan Perdana Menteri
92
Chapter 92 : Ren vs Jun, Siapa yang Kalah?
93
Chapter 93 : Kejadian di Tokyo Tower
94
Chapter 94 : Minggu Kedua Musim Gugur
95
Chapter 95 : Gadis Putih?
96
Chapter 96 : Jun vs Pencuri Jilid 2
97
Chapter 97 : Tertipu?
98
Chapter 98 : Mengundurkan diri
99
Chapter 99 : Kasus Delapan Tahun yang Lalu
100
Chapter 100 : Semoga Tidak
101
Chapter 101 : Hamil
102
Chapter 102 : Keputusan Hakim
103
Chapter 103 : Kenyataan Menyedihkan
104
Chapter 104 : Pengakuan
105
Chapter 105 : Posisi yang Sulit
106
Chapter 106 : Jika nanti ....
107
Chapter 107 : Memiliki Rasa Ketakutan
108
Chapter 108 : Jangan Menangisiku!
109
Chapter 109 : Momen Mengharukan
110
Chapter 110 : Apa Tujuan Ren?
111
Chapter 111 : Perang Logika
112
Chapter 112 : Permohonan Pilu
113
Chapter 113 : Mengantarmu ke Gerbang Penjara
114
Chapter 114 : Ketika Polisi Berempati
115
Chapter 115 : Mengusut Kasus
116
Chapter 116 : Salju Pertama yang Turun
117
Chapter 117 : Ren vs Jun
118
Chapter 118 : Babak Baru
119
Chapter 119 : Di Balik Jeruji Besi
120
Chapter 120 : Pembelaan Shohei
121
Chapter 121 : Masa Lalumu Milikmu
122
Chapter 122 : Persamaan Rui dan Ren
123
Chapter 123 : Kisah di Balik Kisah
124
Chapter 124 : Aksi Terakhir, Berhasilkah?
125
Chapter 125 : Dream Diamond
126
Pengumuman
127
Chapter 126 : Siapa Dalangnya?
128
Chapter 127 : Sulit Untuk Menerima
129
Chapter 128 : Akhir Perjalanan The Secret Thief
130
Chapter 129 : Daijobu Desu
131
Chapter 130 : Tenang Seperti Danau
132
Chapter 131 : Hati yang Menghangat
133
Chapter 132 : Pengorbanan Seorang Ayah
134
Chapter 133 : Melihat Dunia Melalui Matamu
135
Chapter 134 : Sebuah Takdir
136
Chapter 135 : Labirin Waktu
137
Chapter 136 : Sakura di Musim Semi
138
Chapter 137 : Kemarin Adalah Nyata
139
Apologize and Thanks

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!