Gomen, Aishiteru

Gomen, Aishiteru

Chapter 1 : Tetangga Baru

Tokyo merupakan ibukota Jepang dengan segala hiruk pikuk kemegahan malam. Saat ini, jalanan dipadati pejalan kaki karena telah memasuki jam pulang orang-orang kantor. Terlihat di videotron seorang lelaki gagah rupawan dengan berbalut seragam polisi, tengah menerima penghargaan dan kenaikan pangkat karena telah berhasil memecahkan kasus kematian salah satu pejabat penting di Jepang.

Dia adalah Jun Megumi. Seorang detektif dari kepolisian Jepang yang telah berhasil memecahkan kasus kematian misterius di negaranya. Pria berusia dua puluh sembilan tahun itu adalah seorang yang disiplin, pekerja keras, tetapi tetap rendah hati dan ramah kepada semua orang.

Seorang pemuda yang tengah mengendarai motor sport berwarna merah, terpaksa harus berhenti ketika rambu-rambu lalu lintas dialihkan untuk pejalan kaki. Pria berkulit putih dan bertubuh tinggi ramping itu terlihat jengah dan mengalihkan pandangannya ke videotron yang sedang meliput rekam jejak Detektif Megumi. Dia menarik sudut bibirnya ke atas ketika melihat sosok detektif yang sedang dielukan masyarakat Jepang.

Pria itu melajukan motornya ketika rambu telah berganti untuk pengguna kendaraan. Dia menuju ke sebuah perumahan elit di kawasan tengah kota.

Begitu tiba di depan rumah minimalis dengan tampilan modern, pria itu melangkah masuk sambil memegang kunci rumah yang berbentuk kartu. Ia menggesek kartu tersebut di mesin pembuka pintu otomatis, lalu membuka kenop pintu. Anehnya, pintu rumah tetap terkunci. Ia kembali menggesek kartu, dan lagi-lagi pintu tersebut tak bisa terbuka.

Tiba-tiba sebuah pukulan dari arah belakang mendarat ke kepalanya hingga membuat pria itu terhenyak. Ia memutar kepalanya ke belakang dan tertegun ketika melihat seorang gadis cantik berambut pendek dengan mata bulat yang indah berdiri di depannya sambil menjinjing kantong plastik berisi bahan makanan. Gadis itu memukulnya kembali dengan menggunakan kantong plastik yang berisi bahan belanjaan.

"Apa yang kau lakukan di depan rumahku? Apa kau ingin mencuri?" seru gadis tersebut dengan tatapan melotot tajam sambil terus menghujaninya dengan pukulan.

"Hah?"

Pria itu hanya melongo ketika gadis yang ada di hadapannya menuduhnya seorang pencuri. Dia menangkis pukulan terakhir gadis itu dan memegang erat pergelangan tangannya. Kemudian menengok ke belakang untuk melihat nomor rumah, lalu menoleh ke samping kiri.

"Oh, aku salah alamat. Kupikir ini adalah rumahku, ternyata rumah yang di sebelah itu." Dia tersenyum kecut sembari mengarahkan dagunya ke samping. "Aku adalah penghuni baru di perumahan ini, dan akan menempati rumah di sebelah rumahmu," ucapnya sembari melepas tangan gadis itu.

Gadis itu terdiam sembari menunduk. Namun, bola matanya tampak mencuri pandang ke arah pria dengan rambut tak beraturan itu. Pria itu lalu melangkah ke samping, tepatnya ke rumah aslinya.

"Summimasen."

Gadis cantik itu tiba-tiba membungkuk sambil meminta maaf hingga membuat pria tadi berhenti melangkah. Ia memutar badannya seraya memicingkan mata.

"Kenapa?"

Masih tetap menunduk, gadis itu berkata dengan raut sungkan. "Summimasen, aku telah memukul dan menduga kau sebagai pencuri. Ternyata kau adalah tetangga baruku."

Mendengar ucapan gadis itu, dia malah membuang muka seraya tertawa tanpa suara.

"Hanya meminta maaf?" tanya pria itu sambil tersenyum miring. "Apa kau pernah mendengar kutipan komik terkenal Hana Yori Dango yang berbunyi: untuk apa ada polisi jika masalah bisa diselesaikan dengan kata maaf?" lanjutnya sambil bersedekap dengan santai.

"Eh?" Gadis itu tampak kebingungan.

"Kau memukulku di kepala dengan barang belanjaanmu. Dan sampai sekarang masih terasa sakit," keluhnya sambil memegang kepala.

"Jadi ... aku harus bagaimana?" Pertanyaan polos bercampur kepanikan keluar dari mulut gadis itu.

Pria yang belum diketahui namanya itu melangkah maju mendekatinya, hingga membuatnya ketakutan dan berjalan mundur seiring dekatnya pria itu.

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

Langkah terakhir membuat punggung gadis itu menabrak pintu. Sementara, pria tadi telah berada di hadapannya sambil menyangga satu tangan ke pintu tepat di samping kepalanya. Dia mendekatkan wajahnya ke gadis itu, lalu menarik sudut bibirnya ke atas.

"Sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau kau menciumku?" Lelaki itu meletakkan ujung jari telunjuk di bibirnya sendiri.

Si gadis berambut pendek terhenyak ketika mendengar permintaan tak sopan dari pria yang ternyata merupakan tetangga barunya. Dia menelan salivanya sendiri ketika wajah pria itu makin mendekat. Matanya yang bulat makin membesar, hingga wajahnya yang dibingkai poni tebal tampak semakin imut.

Untungnya, gadis itu terselamatkan ketika suara perempuan terdengar memanggil sebuah nama.

"Ren!"

Seketika, pria itu langsung berbalik. Tak jauh dari mereka, seorang gadis berambut panjang dengan tatapan dingin tengah berdiri.

"Hei, Emi. Kau sudah datang rupanya."

Pria bernama Ren itu kembali menatap gadis berambut pendek, tersenyum menggoda sambil berbisik di telinga gadis itu dengan nada seksi.

"Aku akan menagihnya kapan-kapan."

Setelah mengucapkan kalimat ambigu, dia melangkah pergi meninggalkan gadis yang masih tersandar di pintu, dan langsung merangkul gadis yang baru saja memanggil namanya. Sebelum melangkah menuju rumahnya, pria tadi sempat kembali menoleh ke belakang. Ia mengedipkan sebelah mata, lalu meletakkan telapak tangan di bibirnya dan mengirim sebuah ciuman jauh ke gadis berambut pendek yang memukulnya tadi.

Ren Nakajima. Itulah namanya. Seorang pria tampan, berhidung mancung, wajah tirus dengan rahang tegas, bibir sensual bervolume layaknya idaman para wanita, dan kulit putih seperti orang Jepang pada umumnya. Usianya dua puluh enam tahun, dan dia seorang yatim piatu.

Merasa hidupnya sangat monoton, membuatnya senang melakukan hal-hal yang menantang. Sehari-hari dia bekerja part-time sebagai Host di kelab mewah kawasan Shinjuku. Dengan bermodal tampan dan pandai merayu, membuatnya mudah memperalat wanita-wanita kaya agar bisa menghidupi dirinya dengan segala kemewahan.

Ya, dia adalah Ren Nakajima, si lelaki pecinta uang dan penakhluk wanita. Dia siap mengobrak-abrik hati wanita manapun yang diinginkannya.

URUTAN KARAKTER UTAMA

Ren Nakajima

detektif Jun Megumi

Sachi Megumi

Emi Hayase

Shohei Yamazaki

_________________

CATATAN PENULIS :

Mina san,

ketemu lagi kita di novel ketigaku yang kupersembahkan khusus untuk para pecinta setia karyaku. Aku sengaja mencari nama karakter yang mudah untuk kalian ingat. Novel ini pemenang hasil pilihan pembaca setiaku yang masih ingin aku berkarya di aplikasi ini. Semoga karya ketigaku bisa klik di hati kalian yaa...

aku butuh respon kalian di chapter perdana novel ini.

Arigatou gozaimasu 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Ren Nakajima nama yg bagus , semoga bagus juga kehidupannya

2024-11-13

0

༄ⁱᵐ᭄✿ΛLєKƬΉΛ࿐🌴 🍉

༄ⁱᵐ᭄✿ΛLєKƬΉΛ࿐🌴 🍉

walaupun aku telat mengenal kak yu... tp akui suka karya² kak yu... ceritanya berbobot laahhh... 👍

2024-10-14

0

"ariani's eomoni"

"ariani's eomoni"

mulai marathon lagi.......setelah baca DF

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Tetangga Baru
2 Chapter 2 : Pria Penghasut
3 Chapter 3 : Pria Kikuk
4 chapter 4 : Ciuman Ilusi
5 Chapter 5 : Jenius!
6 Chapter 6 : Menagih Janji
7 Chapter 7 : Devil
8 Chapter 8 : Pesona Host
9 Chapter 9 : Ciuman Anti Virus
10 Chapter 10 : Resmi Pacaran
11 Chapter 11 : Insiden di Kapal Pesiar
12 Chapter 12 : Penyelidikan
13 Chapter 13 : Jangan dekat dengan pria manapun
14 Chapter 14 : Kau adalah Aldebaran
15 Chapter 15 : Berlian Nyonya Nao
16 Chapter 16 : Pesona Detektif
17 Chapter 17 : Kamu
18 Chapter 18 : Tangan Kidal
19 Chapter 19 : Menjalin Keakraban
20 Chapter 20 : Hal Gila
21 Chapter 21 : Perasaan Bersalah
22 Chapter 22 : Salah Sangka
23 Chapter 23 : Inisial Pencuri Berlian
24 Chapter 24 : Disneysea Tokyo
25 Chapter 25 : Nona Manekin
26 Chapter 26 : Sebuah Tawaran
27 Chapter 27 : Pesta pun Dimulai
28 Chapter 28 : Terprovokasi
29 Chapter 29 : Pengeroyokan
30 Chapter 30 : Ren Menghilang
31 Chapter 31 : Heartbreak
32 Chapter 32 : Beautiful Moment
33 Chapter 33 : Mencuri Waktu
34 Chapter 34 : Melebur Rasa
35 Chapter 35 : Meninggalkan Pesan
36 Chapter 36 : Acara Pelelangan
37 Chapter 37 : Jun vs Pencuri
38 Chapter 38 : Gara-gara Ren
39 Chapter 39 : Ingatan Super
40 Chapter 40 : IQ 190
41 Chapter 41: Percayalah Padaku!
42 Chapter 42 : Tak Bisa Menerima
43 Chapter 43 : Seperti Dejavu
44 Chapter 44 : Kejujuran yang Pahit
45 Chapter 45 : Festival Musim Panas
46 Chapter 46 : Apa yang Terjadi?
47 Chapter 47 : Sebuah Jebakan?
48 Chapter 48 : Sekadar Peringatan
49 Chapter 49 : Tak Ingin Mendengar Apa pun
50 Chapter 50 : Membuat Kenangan Indah di Tubuhmu
51 Chapter 51 : Tunggu Aku di Sini!
52 Chapter 52 : Tanggal 2
53 Chapter 53 : The Secret Thief
54 Chapter 54 : Kejutan Ulang Tahun
55 Chapter 55 : Buku Biografi Yuji Nakajima
56 Chapter 56 : Pencarian Antares, Bintang yang Hilang
57 Chapter 57 : Tetap Menunggu
58 Chapter 58 : Konser Chiba Yamada
59 Chapter 59 : Baka!
60 Chapter 60 : Meskipun Terlambat, Mari Kita Rayakan!
61 Chapter 61 : Terus Menyelidiki
62 Chapter 62 : Kasus Maki Okada
63 Chapter 63 : Terpecahkan?
64 Chapter 64 : Alibi
65 Chapter 65 : Perang Dingin
66 Chapter 66 : Perempuan di Samping Mereka
67 Chapter 67 : Setitik Cahaya di Hati
68 Chapter 68 : Penyamaran
69 Chapter 69 : Pendekatan
70 Chapter 70 : Pria Tua
71 Chapter 71 : Menikah?
72 Chapter 72 : Gara-gara Mabuk
73 Chapter 73 : Bisakah kau memberiku sebuah keluarga?
74 Chapter 74 : Antara Ren, Emi, dan Jun
75 Chapter 75 : CCTV
76 Chapter 76 : Antara Jun, Sachi, dan Ren
77 Chapter 77 : Rencana Berikutnya
78 Chapter 78 : Surat Kaleng
79 Chapter 79 : Gangguan di Malam Hari
80 Chapter 80 : Apa pun Akan Ia Lakukan
81 Chapter 81 : Sirene Polisi
82 Chapter 82 : Buliran Hujan
83 Chapter 83 : Rui dan Ren
84 Chapter 84 : Siapa yang harus ia percaya?
85 Chapter 85 : Tetap Percaya
86 Chapter 86 : Mari Berbahagia Bersama
87 Chapter 87 : Fakta baru?
88 Chapter 88 : Hajimemashite
89 Chapter 89 : Merindukanmu
90 Chapter 90 : Melindungi dan Mengawalmu
91 Chapter 91 : Ajudan Perdana Menteri
92 Chapter 92 : Ren vs Jun, Siapa yang Kalah?
93 Chapter 93 : Kejadian di Tokyo Tower
94 Chapter 94 : Minggu Kedua Musim Gugur
95 Chapter 95 : Gadis Putih?
96 Chapter 96 : Jun vs Pencuri Jilid 2
97 Chapter 97 : Tertipu?
98 Chapter 98 : Mengundurkan diri
99 Chapter 99 : Kasus Delapan Tahun yang Lalu
100 Chapter 100 : Semoga Tidak
101 Chapter 101 : Hamil
102 Chapter 102 : Keputusan Hakim
103 Chapter 103 : Kenyataan Menyedihkan
104 Chapter 104 : Pengakuan
105 Chapter 105 : Posisi yang Sulit
106 Chapter 106 : Jika nanti ....
107 Chapter 107 : Memiliki Rasa Ketakutan
108 Chapter 108 : Jangan Menangisiku!
109 Chapter 109 : Momen Mengharukan
110 Chapter 110 : Apa Tujuan Ren?
111 Chapter 111 : Perang Logika
112 Chapter 112 : Permohonan Pilu
113 Chapter 113 : Mengantarmu ke Gerbang Penjara
114 Chapter 114 : Ketika Polisi Berempati
115 Chapter 115 : Mengusut Kasus
116 Chapter 116 : Salju Pertama yang Turun
117 Chapter 117 : Ren vs Jun
118 Chapter 118 : Babak Baru
119 Chapter 119 : Di Balik Jeruji Besi
120 Chapter 120 : Pembelaan Shohei
121 Chapter 121 : Masa Lalumu Milikmu
122 Chapter 122 : Persamaan Rui dan Ren
123 Chapter 123 : Kisah di Balik Kisah
124 Chapter 124 : Aksi Terakhir, Berhasilkah?
125 Chapter 125 : Dream Diamond
126 Pengumuman
127 Chapter 126 : Siapa Dalangnya?
128 Chapter 127 : Sulit Untuk Menerima
129 Chapter 128 : Akhir Perjalanan The Secret Thief
130 Chapter 129 : Daijobu Desu
131 Chapter 130 : Tenang Seperti Danau
132 Chapter 131 : Hati yang Menghangat
133 Chapter 132 : Pengorbanan Seorang Ayah
134 Chapter 133 : Melihat Dunia Melalui Matamu
135 Chapter 134 : Sebuah Takdir
136 Chapter 135 : Labirin Waktu
137 Chapter 136 : Sakura di Musim Semi
138 Chapter 137 : Kemarin Adalah Nyata
139 Apologize and Thanks
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Chapter 1 : Tetangga Baru
2
Chapter 2 : Pria Penghasut
3
Chapter 3 : Pria Kikuk
4
chapter 4 : Ciuman Ilusi
5
Chapter 5 : Jenius!
6
Chapter 6 : Menagih Janji
7
Chapter 7 : Devil
8
Chapter 8 : Pesona Host
9
Chapter 9 : Ciuman Anti Virus
10
Chapter 10 : Resmi Pacaran
11
Chapter 11 : Insiden di Kapal Pesiar
12
Chapter 12 : Penyelidikan
13
Chapter 13 : Jangan dekat dengan pria manapun
14
Chapter 14 : Kau adalah Aldebaran
15
Chapter 15 : Berlian Nyonya Nao
16
Chapter 16 : Pesona Detektif
17
Chapter 17 : Kamu
18
Chapter 18 : Tangan Kidal
19
Chapter 19 : Menjalin Keakraban
20
Chapter 20 : Hal Gila
21
Chapter 21 : Perasaan Bersalah
22
Chapter 22 : Salah Sangka
23
Chapter 23 : Inisial Pencuri Berlian
24
Chapter 24 : Disneysea Tokyo
25
Chapter 25 : Nona Manekin
26
Chapter 26 : Sebuah Tawaran
27
Chapter 27 : Pesta pun Dimulai
28
Chapter 28 : Terprovokasi
29
Chapter 29 : Pengeroyokan
30
Chapter 30 : Ren Menghilang
31
Chapter 31 : Heartbreak
32
Chapter 32 : Beautiful Moment
33
Chapter 33 : Mencuri Waktu
34
Chapter 34 : Melebur Rasa
35
Chapter 35 : Meninggalkan Pesan
36
Chapter 36 : Acara Pelelangan
37
Chapter 37 : Jun vs Pencuri
38
Chapter 38 : Gara-gara Ren
39
Chapter 39 : Ingatan Super
40
Chapter 40 : IQ 190
41
Chapter 41: Percayalah Padaku!
42
Chapter 42 : Tak Bisa Menerima
43
Chapter 43 : Seperti Dejavu
44
Chapter 44 : Kejujuran yang Pahit
45
Chapter 45 : Festival Musim Panas
46
Chapter 46 : Apa yang Terjadi?
47
Chapter 47 : Sebuah Jebakan?
48
Chapter 48 : Sekadar Peringatan
49
Chapter 49 : Tak Ingin Mendengar Apa pun
50
Chapter 50 : Membuat Kenangan Indah di Tubuhmu
51
Chapter 51 : Tunggu Aku di Sini!
52
Chapter 52 : Tanggal 2
53
Chapter 53 : The Secret Thief
54
Chapter 54 : Kejutan Ulang Tahun
55
Chapter 55 : Buku Biografi Yuji Nakajima
56
Chapter 56 : Pencarian Antares, Bintang yang Hilang
57
Chapter 57 : Tetap Menunggu
58
Chapter 58 : Konser Chiba Yamada
59
Chapter 59 : Baka!
60
Chapter 60 : Meskipun Terlambat, Mari Kita Rayakan!
61
Chapter 61 : Terus Menyelidiki
62
Chapter 62 : Kasus Maki Okada
63
Chapter 63 : Terpecahkan?
64
Chapter 64 : Alibi
65
Chapter 65 : Perang Dingin
66
Chapter 66 : Perempuan di Samping Mereka
67
Chapter 67 : Setitik Cahaya di Hati
68
Chapter 68 : Penyamaran
69
Chapter 69 : Pendekatan
70
Chapter 70 : Pria Tua
71
Chapter 71 : Menikah?
72
Chapter 72 : Gara-gara Mabuk
73
Chapter 73 : Bisakah kau memberiku sebuah keluarga?
74
Chapter 74 : Antara Ren, Emi, dan Jun
75
Chapter 75 : CCTV
76
Chapter 76 : Antara Jun, Sachi, dan Ren
77
Chapter 77 : Rencana Berikutnya
78
Chapter 78 : Surat Kaleng
79
Chapter 79 : Gangguan di Malam Hari
80
Chapter 80 : Apa pun Akan Ia Lakukan
81
Chapter 81 : Sirene Polisi
82
Chapter 82 : Buliran Hujan
83
Chapter 83 : Rui dan Ren
84
Chapter 84 : Siapa yang harus ia percaya?
85
Chapter 85 : Tetap Percaya
86
Chapter 86 : Mari Berbahagia Bersama
87
Chapter 87 : Fakta baru?
88
Chapter 88 : Hajimemashite
89
Chapter 89 : Merindukanmu
90
Chapter 90 : Melindungi dan Mengawalmu
91
Chapter 91 : Ajudan Perdana Menteri
92
Chapter 92 : Ren vs Jun, Siapa yang Kalah?
93
Chapter 93 : Kejadian di Tokyo Tower
94
Chapter 94 : Minggu Kedua Musim Gugur
95
Chapter 95 : Gadis Putih?
96
Chapter 96 : Jun vs Pencuri Jilid 2
97
Chapter 97 : Tertipu?
98
Chapter 98 : Mengundurkan diri
99
Chapter 99 : Kasus Delapan Tahun yang Lalu
100
Chapter 100 : Semoga Tidak
101
Chapter 101 : Hamil
102
Chapter 102 : Keputusan Hakim
103
Chapter 103 : Kenyataan Menyedihkan
104
Chapter 104 : Pengakuan
105
Chapter 105 : Posisi yang Sulit
106
Chapter 106 : Jika nanti ....
107
Chapter 107 : Memiliki Rasa Ketakutan
108
Chapter 108 : Jangan Menangisiku!
109
Chapter 109 : Momen Mengharukan
110
Chapter 110 : Apa Tujuan Ren?
111
Chapter 111 : Perang Logika
112
Chapter 112 : Permohonan Pilu
113
Chapter 113 : Mengantarmu ke Gerbang Penjara
114
Chapter 114 : Ketika Polisi Berempati
115
Chapter 115 : Mengusut Kasus
116
Chapter 116 : Salju Pertama yang Turun
117
Chapter 117 : Ren vs Jun
118
Chapter 118 : Babak Baru
119
Chapter 119 : Di Balik Jeruji Besi
120
Chapter 120 : Pembelaan Shohei
121
Chapter 121 : Masa Lalumu Milikmu
122
Chapter 122 : Persamaan Rui dan Ren
123
Chapter 123 : Kisah di Balik Kisah
124
Chapter 124 : Aksi Terakhir, Berhasilkah?
125
Chapter 125 : Dream Diamond
126
Pengumuman
127
Chapter 126 : Siapa Dalangnya?
128
Chapter 127 : Sulit Untuk Menerima
129
Chapter 128 : Akhir Perjalanan The Secret Thief
130
Chapter 129 : Daijobu Desu
131
Chapter 130 : Tenang Seperti Danau
132
Chapter 131 : Hati yang Menghangat
133
Chapter 132 : Pengorbanan Seorang Ayah
134
Chapter 133 : Melihat Dunia Melalui Matamu
135
Chapter 134 : Sebuah Takdir
136
Chapter 135 : Labirin Waktu
137
Chapter 136 : Sakura di Musim Semi
138
Chapter 137 : Kemarin Adalah Nyata
139
Apologize and Thanks

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!