Terjebak Bersama Sumpah Cinta

Terjebak Bersama Sumpah Cinta

Bab 1 Pertemuan

Syahila.

Dia seorang gadis umur 19 tahun.

Dia baru 1 tahun lulus SMA. Ia tak mampu kuliah karena sang ayah mulai sakit-sakitan. Namun bebannya semakin berat, karena sakit sang ayah semakin bertambah. Saat ini ayahnya sakit jantung, dan tengah berada di rumah sakit menjalani pengobatan.

Ayahnya hanya seorang pedagang beras di toko kecil di yang terletak di sudut pasar. Namanya Mukhlis.

Ibu Syahila meninggalkan Syahila ketika umur 4 tahun dan sang ayah, untuk mengejar dan memenuhi mimpi mimpinya yang tak mampu di kabulkan suaminya. Hingga ia tak perduli dan tega meninggal kan anak dan suaminya.

Sedari kecil hingga sekarang Syahila hanya hidup dengan ayahnya. Ia dan ayahnya pendatang di kota ini, tak punya keluarga, hanya tetangga dekat lah yang seakan jadi keluarga mereka.

Ayahnya tak ingin menikah lagi, karena takut syahila hanya jadi korban kekerasan ibu tirinya nanti.

Syahila melihat langsung, bagaimana besarnya jerih payah perjuangan Ayahnya mengurusnya dari kecil hingga sekarang. Dan pahlawan sesungguhnya di hidup Syahila itu terbujur di ranjang rumah sakit, menanti pengobatan yang entah, kapan akan dia dapat kan.

Syahila memandangi wajah Ayahnya yang tak sadar diri. Hatinya hancur, tak bisa berbuat untuk kesembuhan sang Ayah. Semua benda yang ada sudah ia jual, untuk pengobatan Ayahnya. Namun itu masih kurang.

Lamunannya terhenti saat perawat datang, mengatakan kalau Dokter memanggilnya.

Segera syahila bangkit untuk menemui Dokter yang menangani Ayahnya.

Syahila sudah berada di ruangan Dokter .

"Nona ... apakah anda sudah melunasi administrasi oprasi ayah anda?" Tanya Dokter.

"Maaf Dok ... saya tak punya apapun lagi," Sahut Syahila.

"Nona ... coba kamu minta bantuan pada dinas dinas kesehatan, atau minta bantuan pada para Dermawan, demi ayah anda nona ...." lirih Dokter.

"Jika anda terlambat ... maka kemungkinan Ayah anda tak dapat bertahan lagi." jelas Dokter.

setelah selesai di ruangan Dokter, ia berjalan kembali keruangan Ayahnya. Ia duduk di kursi menatap wajah tua yan pucat itu. Perkataan Dokter terus terngiang di kepalanya.

"Apa lagi yang harus kujual ayah ... harus kah aku menjual ginjalku ...? Maaf ayah aku tak bisa membalas jasa-jasa mu, membuatmu sadar saja, aku tak bisa ...." lirih hati Syahila.

Hatinya sungguh hancur melihat Ayahnya yang tak berdaya dan akan segera mati jika tak di oprasi. Syahila kalut dan kehilangan kesadaran berpikirnya. Ia menyeret kakinya menjalani lorong lalu memasuki lift. Ia memencet tombol lift pada lantai paling Atas dari gedung Rumah Sakit itu.

Disisi lain ...

Seorang pemuda yang tampan dan mapan duduk disisi wanita tua yang tak sadarkan diri. Wanita tua itu ibunya. Nama pemuda itu Rendra. Sang ibu sudah Di vonis Dokter tak memiliki umur panjang.

Ia masih belum bisa memenuhi ke inginan terakhir sang ibu. Padahal ia punya segalanya. Namun entah kenapa ke inginan ibunya itu sangat berat ia kabulkan. Ibunya hanya ingin melihatnya Menikah di depan matanya.

Bukan tak ada perempuan yang mau, namun ia tengah menunggu pujaan hatinya. Sehingga ia tak bisa membuka hatinya untuk wanita lain. Saat mendengar keterangan Dokter ia pun kalut.

Satu sisi wanita yang ia tunggu tengah mengejar mimpinya di luar Negri. Satu sisi, wanita yang berjasa besar dalan hidupnya hanya meminta 1 hal "Menikah " Namun harus segera, karena wanita itu sedang menunggu ajalnya. Mungkin itulah keinginan Wanita itu sebelum Ia mati.

"Semakin lama kau tak menunaikan ke inginannya semakin lama ia tersiksa. Mungkin kau akan selamanya menyesal, jika ia tak sanggup lagi bertahan, dan kau belum juga memenuhi ke inginannya," kata seorang Dokter menepuk bahunya.

Rendra kalut, bingung, sedih dan sakit . Dia menyeret kakinya berjalan hingga ia sampai pada lantai teratas Gedung Rumah Sakit.

***

Rendra mematung melihat seorang gadis menangis disisi pagar pembatas lantai teratas Gedung itu.

Dan menyimak keluh kesah wanita itu.

"Ayah ... apa lagi yang harus kulakukan untuk menyelamatkanmu ayah!" Jerit Syahila

"Jika ayah tak di izinkan hidup hanya karena aku tak mampu membantu ayah ... lebih baik aku mati!!! Agar aku tak melihat ayah menderita " lirih Syahila.

Syahila melangkahi pagar pembatas lantai atas gedung itu.

Melihat apa yang akan di lakukan gadis itu

Rendra langsung berteriak.

"Hei gadis bodoh!!! Berhenti!!" Teriak Rendra.

Mendengar teriakan Syahila mundur kembali.

"Tolong tuan ... segera tinggalkan lantai ini, sebelum aku terjun. Aku tak ingin membawamu dalam masalah karena kematianku," Ucap Syahila.

"Kenapa tuan kemari?" Tanya Syahila

"Hem, tadinya aku juga ingin terjun bebas ... tapi sebaiknya tidak hari ini. Karena kau lebih dulu," kata Rendra.

"Haah? Apa tuan juga punya masalah sangat berat ?" Tanya Syahila.

"Hem ...." sahut Rendra mengerucutkan bibirnya

"Okey ... baiklah aku permisi. Silahkan lanjutkan, aku akan cari waktu lain setelahmu." kata Rendra sambil berjalan mundur.

"Hei ... dia seorang gadis Frustrasi, seseorang yang frustrasi pasti mau melakukan apa saja." lirih hati Rendra.

Syahila pun menarik nafas dalam untuk melanjutkan terjun bebasnya.

"Hei nona ... boleh tau apa masalahmu? Yah ... barang kali kita bisa saling bantu," seru Rendra

Glegk! Syahila terkejut.

"Apa anda tak bercanda tuan?" Tanya Syahila.

"Yahh setidaknya kita saling bicara dan cerita dulu. Tapi menjauhlah dari sisi itu, keberanianku hilang karena kau lebih dulu di sana "seru Rendra.

"Hem ... kita bicara dulu ... ayo menjauh dari sana. Kalau aku tidak bisa membantu mu ... silakan kau melanjutkan ke inginanmu." seru Rendra

Syahila pun menjauh dari sisi gedung itu dan mendekati Rendra.

"Rendra," kata rendra mengenalkan diri.

"Syahila," kata Syahila, sambil menyambut jabatan tangan Rendra.

"Apa masalahmu?" Tanya Rendra langsung.

"Ayahku kritis ... dan harus segera dilakukan Operasi pemasangan ring di jantungnya, sedang aku? Aku tak punya apapun untuk membayar semua biayanya. Dari pada aku melihat Ayah ku mati karena ketidak mampuan ku, lebih baik aku mati duluan." jawab Syahila

Rendra memandangi wajah Syahila lekat,

"Hem ... lumayan juga orangnya ...." lirih hati Rendra.

"Aku bisa menolong mu ... tapi kamu juga harus menolongku," kata Rendra.

"Anda serius?" Tanya Syahila,

"Hem ...." Sahut Rendra mengangguk santai.

"Pertolongan apa yang anda mau dari saya?" Tanya Syahila.

"Menikahlah denganku sekarang! Maka aku akan segera membayar semua biaya oprasi ayahmu. Eem ... bukan cuma itu aku akan menanggung semua biaya hidupmu dan ayahmu." jawab Rendra

"Anda bercanda???" Tanya Syahila.

"Yah ... terserah kalau kau tak percaya.

Ku mohon cuci tanganmu dulu, sebelum kau terjun bebas. Aku tak mau repot ber urusan dengan mayatmu nanti, karena sidik jariku ada di tanganmu," kata Rendra sambil meninggalkan Syahila.

"Menikah? Kenapa tidak? Jika ayah bisa sembuh dan sehat menukar dengan nyawaku pun, aku rela," lirih hati Syahila.

"Tuan tunggu! Aku bersedia!" Ucap Syahila.

Mendengar ucapan Syahila, Rendra pun berbalik

"Kalau kau bersedia ... Ayoo turun ikuti aku," ajak Rendra. Syahila segera mengikuti langkah Rendra.

"Tuan ... apa masalahmu?" Tanya Syahila.

"Ibuku,

ibuku sekarat, keinginan yang paling besar di akhir hayatnya, ia ingin melihatku menikah." jawab Rendra.

"Oh ... jadi itu tujuan anda menikah untuk memenuhi permintaan ibu anda?" Tanya Syahila,

"Hem ..." sahut Rendra.

"Huh ... Baiklah ... kita akan ke ruang ibumu, perkenalkan aku," kata Syahila.

"Tidak kita harus segera selesaikan semua urusan untuk operasi ayahmu." sahut Rendra

"Tapi setidaknya beri semangat dulu ibumu, barangkali dia semangat mendengar anda akan segera menikah." lirih Syahila.

"Kau benar ... Ruangan ibuku tak jauh ... ayoo kita keruangan ibuku sebentar," seru Rendra.

***

Rendra dan Syahila pun kini berada di ruangan ibu Puspa. Syahila pangling melihat ruang perawatan ibu Rendra. Sangat luar biasa, tak seperti ayahnya yang di rawat di ruangan Bangsal. Pasien berjejer di satu ruangan yang di sekat horden sebagai pembatas antar pasien.

"Assalamu alaikum bu, ibu … kapan ibu sadar? Ini Rendra bawa calon istri Rendra bu. Apa ibu nggak mau lihat calon menantu ibu?" lirih Rendra berbicara di samping ibunya, yang masih betah menutup matanya.

"Ibuku," lirih Rendra menatap Syahila.

"Semoga ibu anda cepat sadar." lirih Syahila menatap sayu ke arah ibu Rendra.

"Ayo kita temui ayah mu ... kita harus persiapkan akad nikah kita," seru Rendra mengedipkan matanya.

"Siapa yang jaga ibu?" Tanya Syahila.

"Ada perawat khusus. Tenang saja Ayo ...." lirih Rendra.

Mereka pun meninggalkan ruangan ibu Rendra.

Rendra segera melunasi semua pembayaran operasi ayah Syahila dan membelikan semua obat obat penunjang yang di perlukan untuk operasi.

Mukhlis segera di bawa keruang operasi.

Syahila menatap lekat wajah Ayah nya yang masih belum sadar.

"Tenang ... ayahmu pasti akan sehat kembali." seru seorang dokter, lalu dokter itu menutup pintu ruang operasi.

"Kita harus membuat perjanjian sebelum menikah, karena aku ingin kau tahu apa batasmu dan hakmu," lirih Rendra.

"Terserah anda ... apapun aku akan setuju, demi ayahku." Sahut Syahila.

Ponsel Rendra berbunyi.

"Halo?" Seru Rendra.

"Pak ... ibu anda sadar," seru di seberang telepon.

Rendra langsung menutup teleponnya.

"Berikan nomer ponselmu padaku" seru Rendra.

"Maaf, aku tak punya ponsel lagi." sahut Syahila

"Hem ....apakah kau kira aku bodoh? Di zaman canggih ini anak kecil saja punya ponsel!! Kau ingin lari dari ku?" Bentak Rendra.

"Maaf, aku benar-benar tak punya, karena aku jual untuk pengobatan ayah. Aku bersumpah demi umurku, aku tak akan lari dari janjiku." lirih Syahila.

"Heh! umurmu?! Umurmu saja tidak kau sayang, bagaimana aku bisa percaya, bersumpah demi Ayahmu!" seru Rendra.

"Aku bersumpah demi Ayahku … aku tak akan mengingkari janjiku," ucap Syahila.

"Baiklah, aku pergi menemui ibuku, sampai jumpa," seru Rendra.

"Tunggu! Bisakan saya meminta nomer ponsel anda?" Tanya Syahila.

Rendra pun memberi kartu namanya pada Syahila. Setelah itu ia meninggalkan Syahila di depan ruang operasi pak Mukhlis.

Terpopuler

Comments

Ning Kusnadi

Ning Kusnadi

aku baru baca ini ...langsung vaforit thor

2021-10-08

0

Liya Homsar

Liya Homsar

ini baru mantap mau mati nunggu antrian dulu kocak abis

2021-03-22

0

Nurul Hayatiyah

Nurul Hayatiyah

aq mampir thor

2021-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kesepakatan
3 Bab 3. Nikah.
4 Bab 4 100
5 Bab 5. Ruko Ayah
6 Bab 6. Alfapintar
7 Bab 7. Makan Bersama Bos
8 Bab 8. Syahila pergi.
9 Bab 9. Talaq
10 Bab 10. Cincin
11 Bab 11. Beda
12 Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13 Bab 13. Bohong lagi.
14 Bab 14. Patah Hati
15 Bab 15. Siapa.
16 Bab 16. Sibuk.
17 Bab 17. Pertunangan Zharima
18 Bab 18. Pernikahan Syahila
19 Bab 19. Mati
20 Bab 20. Kamar Rahasia.
21 Bab 21. Menjalani Kehidupan
22 Bab 22. Penyakit ?
23 Bab 23. Duka
24 Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25 Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26 BAB 26. Penambah Luka.
27 Bab 27. Rencana Sempurna
28 Bab 28 Hampir Saja
29 Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30 Bab 30 Kehilangan Jejak
31 Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32 Bab 32. Kembali.
33 Bab 33 Ganti Rugi.
34 Bab 34. Bella Dan Lizty
35 Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Gagal.
38 Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39 Bab 39. Menyusun Rencana
40 Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Kepergian Effan.
43 Bab 43. Keluarga Denny.
44 Bab 44. Terpukau
45 Bab 45. Rencana Zhey.
46 Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47 Bab 47. Pergi.
48 bab 48. Duka
49 Bab 49. Pingsan
50 Bab 50. Papa...
51 Bab 51. Kegilaan Denny.
52 Bab 52. Rencana Licik Zhey
53 Bab 53. Permainan Zhey
54 Bab 54. Melamar Zhey.
55 Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56 Bab 56. Selingkuh.
57 Bab 57. Restu
58 Bab 58. Di Rumah Saja
59 Bab 59. Terperanjat.
60 Bab 60. Bergejolak
61 Bab 61. Tenggelam
62 Bab 62. Kecewa
63 Bab 63. Rahasia Besar.
64 Bab 64. Siapa ?
65 Bab 65. Pergi Dan Kembali
66 Bab 66. Sedih
67 Bab 67. Gegabah
68 Bab 68. Ketahuan Belang.
69 Bab 69 Kegencet
70 Bab 70 Naura
71 Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72 Bab 72. Permintaan Naura.
73 Bab 73. Rencana Denny
74 Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75 Bab 75. Keceplosan
76 Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77 Bab 77. Perkembangan Naura.
78 Bab 78. Aleena Dan Harriya
79 Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80 Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81 Bab 81. Yatim
82 Bab 82. The End
83 Eps 1 Menua Bersama
84 Karya lain Author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kesepakatan
3
Bab 3. Nikah.
4
Bab 4 100
5
Bab 5. Ruko Ayah
6
Bab 6. Alfapintar
7
Bab 7. Makan Bersama Bos
8
Bab 8. Syahila pergi.
9
Bab 9. Talaq
10
Bab 10. Cincin
11
Bab 11. Beda
12
Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13
Bab 13. Bohong lagi.
14
Bab 14. Patah Hati
15
Bab 15. Siapa.
16
Bab 16. Sibuk.
17
Bab 17. Pertunangan Zharima
18
Bab 18. Pernikahan Syahila
19
Bab 19. Mati
20
Bab 20. Kamar Rahasia.
21
Bab 21. Menjalani Kehidupan
22
Bab 22. Penyakit ?
23
Bab 23. Duka
24
Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25
Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26
BAB 26. Penambah Luka.
27
Bab 27. Rencana Sempurna
28
Bab 28 Hampir Saja
29
Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30
Bab 30 Kehilangan Jejak
31
Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32
Bab 32. Kembali.
33
Bab 33 Ganti Rugi.
34
Bab 34. Bella Dan Lizty
35
Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Gagal.
38
Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39
Bab 39. Menyusun Rencana
40
Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Kepergian Effan.
43
Bab 43. Keluarga Denny.
44
Bab 44. Terpukau
45
Bab 45. Rencana Zhey.
46
Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47
Bab 47. Pergi.
48
bab 48. Duka
49
Bab 49. Pingsan
50
Bab 50. Papa...
51
Bab 51. Kegilaan Denny.
52
Bab 52. Rencana Licik Zhey
53
Bab 53. Permainan Zhey
54
Bab 54. Melamar Zhey.
55
Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56
Bab 56. Selingkuh.
57
Bab 57. Restu
58
Bab 58. Di Rumah Saja
59
Bab 59. Terperanjat.
60
Bab 60. Bergejolak
61
Bab 61. Tenggelam
62
Bab 62. Kecewa
63
Bab 63. Rahasia Besar.
64
Bab 64. Siapa ?
65
Bab 65. Pergi Dan Kembali
66
Bab 66. Sedih
67
Bab 67. Gegabah
68
Bab 68. Ketahuan Belang.
69
Bab 69 Kegencet
70
Bab 70 Naura
71
Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72
Bab 72. Permintaan Naura.
73
Bab 73. Rencana Denny
74
Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75
Bab 75. Keceplosan
76
Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77
Bab 77. Perkembangan Naura.
78
Bab 78. Aleena Dan Harriya
79
Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80
Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81
Bab 81. Yatim
82
Bab 82. The End
83
Eps 1 Menua Bersama
84
Karya lain Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!