Rendra benar-benar sibuk mempersiapkan pertunangan dan pernikahan yang akan dia adakan serentak. Hari ini dia akan bertemu papa Zha. Tidak lama Dandi datang.
"Selamat pagi calon mantuku," sapa Dandi.
Rendra mengernyitkan keningnya mendengar Dandi memanggilnya menantu.
"Apakah anda sudah membaca kesepakatan tentang perusahaan?" Tanya Rendra.
" Tentu sudah nak Rend dan aku juga sangat setuju karena keputusan perusahaan berada di tangan Zha. " seru Dandi.
"Satu lagi pak ...."
"Apa itu?" Tanya Dandi.
"Anda dan keluarga anda jangan gembar-gemborkan berita Zha bertunangan denganku, karena aku ingin membuat kejutan bagi keluarga besar. Kalau anda gembar gemborkan, malah anda mengecewakan diri sendiri dan Zha nantinya," jawab Rendra.
"Tidak masalah ... aku hanya bilang Zha bertunangan, dengan siapa? Jika ingin tahu datanglah," seru Dandi.
"Baiklah kita sepakat," seru Rendra, mereka berjabat tangan. Dandi pun pergi, karena dia harus melanjutkan pekerjaannya.
Effan semakin yakin mengetahui rencana Rendra.
"Fan ... nanti kamu bawa cincin ini saat acara pernikahan Syahila," kata Rendra.
"Siap ,,, " sahut Effan mengambil kotak cincin yang Rendra sodorkan padanya.
Setelah libur beberapa hari, hari ini Syahila kembali bekerja seperti biasanya.
"Ciyeee ... yang mau nikah," seru Lia sambil menyenggol Syahila.
Syahila hanya membalas dengan senyuman.
"Siapa calon suami mu?" Tanya Dani.
"Kalau kalian ingin tahu datang!!! kalian semua di undangkan?" Tanya Syahila.
"Ya elah ... sama teman aja main rahasia," Lia sedikit kecewa.
"Maaf, semua ini di atur pak Rendra, dia meminta kami merahasiakan siapa pendamping pria kami," sahut Syahila.
"Ya sudah ... tenang ... aku pasti datang!" Seru Lia. Lia dan Syahila berpelukan.
Darma tidak mampu ikut nimbrung, hatinya sakit, karena wanita yang dia suka akan segera menikah.
Di kediamannya, Mukhlis membagi undangan pernikahan Syahila kepada semua pekerja nya.
"Wah ... cantik sekali Syahila dalam udangan ini paman," seru Dila yang membuka undangan itu.
"Iiihn... keren, Syahila berfoto dengan wanita yang sering tampil di tv " seru Amin.
Juned hanya memandangi foto Syahila, dia tidak bisa bicara apa-apa.
"Pak Rendra berhasil semua yang di undang penasaran, pasti banyak banget yang hadir," seru Amin.
"Iya ... nak Rendra memang luar biasa," sahut Mukhlis.
****
Rendra sangat sibuk mempersiapkan semuanya. Seorang pegawai hotel mendekatinya.
"Tuan ada tamu,"
"Siapa?" Tanya Rendra, pegawai memberikan secarik kertas pada Rendra.
"Bawa tamu itu ke kamar 302 di atas " sahut Rendra.
Pegawai hotel pun mengantar tamu Rendra ke ruang 302 yang di maksud Rendra.
Zha sangat kesal, karena harus bertunangan dengan Rendra, dia benar-benar tidak pernah menyukai Rendra, pacaran dengan Rendra hanya sebatas mencari popularitas semata. Namun Rendra malah benar-benar mencintainya. Sehingga Zha merasa tidak nyaman.
Rendra yang masih sibuk di hotel itu. Saat ini dia sangat merindukan Syahila, dia meraih ponselnya dan menelepon Syahila.
"Halo pak," sapa Syahila.
"Sya ... ada yang ingin ku tanyakan,"
"Iya, mau tanya apa pak?"
"Sya ... apa kamu pernah mencintai seseorang selain ayahmu?" Tanya Rendra.
"Pernah," jawab Syahila.
"Di mana orang itu?" Tanya Rendra.
"Dia sudah jadi milik orang pak," sahut Syahila.
"Kenapa kamu biarkan itu terjadi?"
"Mencintai tidak harus memiliki pak, jika dia bahagia dengan pilihannya, maka lebih baik melepaskan dia demi kebahagiaannya. Lalu ikut bahagia melihatnya bahagia,"
"Heemm ....makasih Sya, oh ya Syahila, mulai sekarang kamu tidak lagi boleh bekerja titik!!!" Seru Rendra dan langsung memutuskan panggilan teleponnya.
Syahila sangat terkejut dengan kata-kata Rendra barusan, belum hilang rasa kagetnya Pak ming menepuk bahu Syahila,
"Kamu boleh pulang sekarang, karena pak Rend sudah memberhentikan kamu," seru pak Ming.
"Terimakasih, karena kamu sangat membantu di toko ini," Kata pak Ming mengulurkan tangannya, Syahila menjabat tangan pak Ming.
"Terimakasih juga pak, mohon maaf atas semua kesalahan saya," kata Syahila.
Dia pun berpamitan kepada semua rekan kerjanya.
Syahila berjalan menuju mobilnya, namun dia berhenti mendengar notif pesan masuk, Effan memintanya agar Syahila segera menuju hotel dan mengambil kunci 305 karena itu kamarnya. Syahila melajukan mobilnya menuju hotel yang dimaksud Effan.
Setelah semua urusan selesai, Rendra langsung beranjak menuju kamar tempat tamunya menginap. Sesampai di depan pintu, belum mengetuk, tamunya sudah membukakan pintu kamar, tanpa basa-basi Rendra langsung masuk, tamu itu pun langsung mengunci pintu.
"Terimakasih sudah mau bekerja sama denganku," kata Rendra.
Rendra dan tamu itu duduk di kursi tamu di kamar hotel itu.
"Aku tidak mengerti, apa kamu tahu Zha dan juga keluarganya sangat membenci kamu, aku saja sampai bosan mendengar hinaan cacian Zha kepadamu, apalagi mamy dan papanya. Kamu ... bodohnya lagi malah membantu perusahaan papa Zha dan memberikan kejutan kebahagiaan buat Zha," kata tamu itu.
"Aku tahu, aku menyelidiki semuanya, sebab itu aku menemukan mu," seru Rendra.
"Aku ini pencinta buta dan di butakan oleh kesetiaanku sesatku, sejak dulu aku setia dalam kebodohan, hingga seorang perempuan membuatku bercermin, hingga aku bisa menatap kebodohan dan kegilaanku kepada Zha yang sama sekali tidak suka padaku. Hingga seorang perempuan berkata, mencintai tidak harus memiliki, hal itu menjadi sebuah energi besar yang masuk ke diriku. Jadi aku berpikir, kalau mencintai dan juga bisa memiliki kenapa tidak?" seru Rendra.
"Beberapa hari yang lalu aku menyusun rencana ini. Apalagi saat aku dapat kabar kalau kamu mau membantu, aku semakin mantap dengan rencana ini, aku yakin Zha tidak akan menolak pertunangan ini, setelah ini aku yakin, Zha akan selalu menyebut namaku sebagai pahlawan atau orang yang berjasa dalam hidupnya," sambung Rendra.
Tamu itu hanya tersenyum dan kagum pada Rendra.
"Baiklah pencinta, silahkan jalankan aksimu. Aku hanya bisa menunggu aba-abamu di belakang layar dan menunggu instruksi darimu," kata tamu itu.
"Sampai jumpa," seru Rendra, Rendra pun keluar dari kamar tamunya, lalu masuk ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar tamu itu.
Namun dia kembali keluar, dia teringat pada Zha, Rendra menekan bel kamar Zharima.
"Ada apa Rend?" Tanya Zha.
"Aku ingin bicara"
"Masuklah," sahut Zharima.
Saat Rendra masuk ke kamar Zharima, saat yang sama Syahila lewat di depan kamar Zharima
Perasaan Syahila begitu hancur melihat Rendra masuk kedalam kamar Zharima. Syahila berhenti di depan pintu kamarnya, dia menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan. Syahila masuk kekamarnya dan istirahat di kamarnya.
Dalam kamar Zharima.
"Seberapa kuat kamu menahan perasaan kamu Zha?" Tanya Rendra.
"Apa maksud kamu?" Zha balik bertanya.
"Aku tahu Zha, kamu tersenyum manis di hadapanku, tapi di belakangku ...? Aaah ... sudahlah,"
Zha membuang wajahnya menahan kekesalannya
"Aku sudah dapat jawaban atas semua pertanyaanku," seru Rendra.
"Oh ya Zha, kamu sudah membaca file yang diberikan Effan?" Tanya Rendra.
"Sudah, tapi kamu bukan membantu perusahaan papaku. karena dalam surat itu tertulis suamiku yang menangani perusahaan papaku. Kamu bukan membantunya Rend, kamu mengambil!!!" Ketus Zha berusaha menahan kemarahannya.
"Cup cup cup ... nanti ka.u pasti akan sangat berterimakasih padaku sayang," seru Rendra, dia menarik Zharima dalam pelukannya.
Suara ketokan pintu memecah suasana, Zha langsung melepas pelukan rendra, dia membuka pintu, ternyata para pegawai butik yang datang membawa baju untuk di pakai di acara besok.
Rendra keluar dari kamar Zha, disaat yang sama Syahila berada di depan pintunya menerima baju yang akan dia pakai besok. Pandangan mereka sesaat bertemu, Rendra tersenyum melihat gaun yang Syahila terima. Rendra segera masuk ke kamarnya. Di dalam kamar Rendra, bajunya pun sudah tertata rapi. Untuk menyambut acara besar nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
pipi gemoy
Rendra sutradara sekaligus produser 👍🏼👏🏼👻🌹
2024-12-02
0
Kenza al_el
rendra yg nikahin syahila, dan zharima tunangan sm leo, dan nanti leo yg memimpin perusahaan dandi, biar g di hina lg sm keluarga zharima krn pengangguran..
2021-08-27
2
yuyun cahyaningrum
rencana Rendra apa ya
m
2021-05-10
1