Bab 7. Makan Bersama Bos

Di halaman rumah Rendra berbaris para pembantu menyambut Syahila. Mata Syahila langsung mencari sosok Rendra, Rendra muncul di belakang syahila.

"Mencari ku nona?" Tanya Rendra.

Syahila hanya tersenyum.

"Semuanya perkenalkan ini salah satu keluarga saya, yang saya percaya menjaga lantai atas, jadi kalian harus mematuhi perintah nya " kata Rendra.

"Namanya Syahila, dia akan tinggal di rumah ini sebagai asisten pribadi saya dan di luar dia bekerja sebagai orang kepercayaan saya memgawasi salah satu toko saya. Apa kalian faham?" Sambung Rendra.

"Faham tuan," sahut asisten bersamaan.

"Itu pak rojak sopir pribadi kamu dan yang akan kamu pakai itu mobil ibu, apa kamu keberatan?" Tanya Rendra, menatap Syahila.

"Tentu tidak pak," sahut Syahila.

"Silahkan semua kembali bekerja," kata Rendra. Semua asisten pun kembali pada tugas mereka sebelum nya.

"Bi Anik " kata Effan.

"Bi, tolong kamu bawa barang barang

nona ke atas " pinta Effan.

"Baik tuan " jawab Anik.

Mereka semua melangkahkan kaki memasuki kerumah Rendra. Syahila gugup dan deg degan, dia bingung, apa yang harus dia lakukan di rumah Rendra. Kini mereka menaiki tangga menuju ruangan atas.

"Di atas hanya ada 4 ruangan, ruang kerjaku, kamarku, kamar rahasia dan kamar mu." Terang Rendra.

"Kamu tak boleh memasuki kamar rahasiaku, karena itu jauh jauh hari ku persiapkan untuk istriku, oh maaf, maksudku istri yang aku nikahi karena cinta," kata Rendra.

"Baik, aku mengerti, aku akan menjaga batasan ku " jawab Syahila.

"Satu lagi bangunkan aku tiap pagi, siapkan pakaian kerja ku " kata Rendra.

"Siap!" Sahut Syahila

"Silahakan ke kamarmu, aku ingin keruang kerja, Fan ikuti aku," kata Rendra.

Rendra dan Effan masuk ruangan kerja, sedang Syahila memasuki kamar yang sudah disiapkan buat nya.

Syahila menghabiskan waktu nya di kamar. Hanya keluar di saat waktu makan, atau saat di panggil Rendra.

Alarm membangunkan Syahila, dilihat nya sudah jam setengah 5 pagi, dia pun bangkit dari tempat tidur nya, untuk mandi dan menunaikan sholat subuh. Selesai, dia segera menuju kamar Rendra. Syahila ragu, apakah masuk atau tidak, namun ini perintah Rendra agar membangunkan nya di saat subuh.

Syahila mengetuk pintu berulang kali, namun tak ada jawaban, dia pun masuk kedalam kamar Rendra.

Hanya lampu temaran yang menyala di kamar itu, Syahila meraba dinding untuk mencari saklar lampu, setelah menemukan ia pun mengetik saklar itu, lampu terang pun menyala.

Rendra kaget. Dia berusa menyesuaikan propil matanya dengan lampu terang.

" Maaf kak, sudah pagi," sapa Syahila.

"Oh, baiklah, terimakasih sudah membangunkan ku, " Rendra berjalan ke arah kamar mandi.

Sedang Syahila merapikan tempat tidur rendra, dia melihat lihat letak lemari tapi tak menemukan nya.

"Kak Rend, di mana letak baju-baju anda?" Teriak Syahila.

"Pintu samping kamar mandi," sahut Rendra.

Syahila membuka ruangan itu,

"Oh … ternyata di sini rupanya," gumam Syahila, Syahila pun mengambil setelan jas, dasi dan sepatu, dia bawa ke luar dan diletakannya di sofa di dekat kasur.

Rendra keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk melilit di pinggang nya.

"Kamu boleh keluar," seru Rendra.

Syahila pun keluar dari kamar Rendra. Dia berjeger disisi pagar tangga, memandangi rumah Rendra dari atas.

"Syahila!" Teriak Rendra,

Syahila segera kembali masuk ke kamar Rendra.

"Pasangkan dasi ku," pinta Rendra,

Tanpa bicara Syahila pun melakukan apa yang diminta Rendra. Rendra memandangi Syahila lekat. Namun Syahila fokos pada dasi Rendra.

"Maaf kak, aku tidak pandai memasang Dasi, aku hanya melihat toturial nya lewat internet," ucap Syahila.

Rendra pergi ke arah cermin.

"Lumayan, kamu hanya perlu berlatih setiap hari " kata Rendra.

"Ayo kita sarapan, aku harus bekerja, kamu pun juga harus mulai bekerja hari ini," seru Rendra.

Syahila dan Rendra turun ber iringan menuju meja makan. Hanya Syahila dan Rendra yang sarapan di meja itu.

Tidak lama Effan datang menjemput Rendra. Selesai sarapan Rendra meminggalkan Syahila tanpa bicara.

"Permisi nona, kami pergi," kata Effan. Effan dan Rendra berjalan ke luar, menuju mobil mereka.

Syahila kembali ke kamar nya untuk bersiap siap menjalani les privat nya, sebelum bekerja di toko perhiasan. Setelah selesai Syahila pergi bersama pak Rojak.

Setiap selesai tempat privat, syahila selalu mampir di ruko ayahnya, untuk melepas rindu dan melihat langsung keadaan ayahnya.

Sebulan sudah Syahila menjalani lesnya, pagi ini dia benar-benar bekerja di toko perhiasan. Pagi ini hari pertama Syahila bekerja, sesampai toko Syahila di sambut beberapa karyawan yang akan menjadi rekan kerja nya.

Pak Ming adalah manajer di toko itu, dia menyambut Syahila dan mengenalkannya pada semua pekerja.

" Syahila, ini ke amanan kita Fito dan Josua,

itu rekan kerja mu

Dani.

Lia.

Darma." kata Pak Ming.

Mereka semua saling memperkenalkan diri.

"Tugas mu bisa melayani pembeli jika mereka sibuk, namun jika kamu tidak sibuk, kamu hanya mengawasi mereka, ada kejanggalan lapor padaku, atau kamu lapor langsung pada pak Rendra," terang pak Ming

"Siap bekerja?" Tanya Ming.

"Siap pak," sahut Syahila.

Syahila duduk di tempat yang disediakan untuknya, Toko mulai buka, para pekerja mulai sibuk melayani para pembeli. Syahila mulai melakukan pekerjaannya sepanjang hari. Tidak terasa seharian dia bekerja.

Seharian melayani dan mengawasi di toko memang menguras tenaga, apalagi memakai sepatu hils membuat kaki sangat pegal.

________

3 bulan berlalu. Hari-hari Syahila tidak berubah, dia tetap dengan segala rutinitasnya dan tiap pulang kerja menemui ayah nya.

Setiap hari bersama Syahila, sedikit demi sedikit membuat Rendra lupa pada Zha, timgkah lucu Syahila membuat Rendra gemas pada.Syahila, hari ini Rendra menyelesaikan tugas nya di rumah, dia berangkat ke kantor lebih siang dari biasanya dan dia masih bergerilya di depan laptop dan berkas di ruang kerja.

Selesai ganti baju Syahila melihat ruangan kerja Rendra masih terbuka. Syahila ingin mengunci ruangan kerja Rendra, namun saat meraih gagang pintu dia terkejut melihat Renda sibuk di dalam sana.

"Kak Rend," sapa Syahila.

"Iya Sya," jawab Rendra.

"Anda tidak ke kantor?" Tanya Syahila

"Mungkin 1 jam lagi, banyak berkas yang belum selasai "

"Oh, maaf, tadi nya saya ingin mengunci ruangan, baiklah saya berangkat kerja duluan kak,"

"Selamat bekerja," seru Rendra.

"Hei Sya, kamu makin cantik dalam balutan seragam itu," seru Rendra.

"Emm, saya harus berterimakasih atau apa? Seragam ini aturan dari toko anda kak," Syahila tersenyum karena Rendra memuji nya.

"Hem, aku baru sadar, kamu memang cantik, hey ... sudah sana bekerja," seru Rendra.

Syahila pergi meninggalkan Rendra.

Syahila sangat di sukai rekan-rekan kerjanya. Apalagi Darma yang sering mengajak Syahila pergi, namun selalu Syahila tolak. Karena dia berstatus istri.

Toko nampak sepi, para pekerja pun mengisi waktu saling bercanda.

"Hey Sya, cincin mu, cincin apa ini?" Tanya Lia.

"Rahasia," jawab Syahila.

"Ini bukan cincin sembarangan, ini berlian lho " seru Dani.

Syahila tersenyum.

"Wah ... pegawai Puspa jawerly ini sangat smart " kata Syahila.

"Cincin apa itu Sya?" Tanya Dani,

"Kasih tau ngga ya ...?" Canda Syahila.

"Eh bos besar datang " seru Darma.

Mereka semua sigap menyambut kedatangan bos besar mereka.

Rendra langsung masuk keruangan manajer Ming di ikuti Effan. Rendra berlalu santai seolah tidak mengenal Syahila. Mereka mengobrol bersama di ruangan Ming, membahas perkembangan Toko.

"Kulihat tadi mereka asyik bergosip, apakah berdampak pada toko kita?" Tanya Rendra.

"Tidak pak, mereka profesional, mereka hanya bercanda saat toko sepi, mereka menanyakan cincin yang di pakai Syahila, pegawai baru kita, mereka membicarakan cincin Syahila, secara itu bukan cincin kaleng-kaleng," sahut pak Ming.

"Untung cincin ku sudah ku lepas sejak ibu meninggal," gumam hati Rendra.

"Hemm ... apa kata Syahila pak ming ? " tanya Rendra.

"Dia tidak menjawab apa-apa pak," sahut pak Ming.

"Baiklah, aku cek laporan toko kita dulu," sahut Rendra.

"Bapak mau minum apa?" Tanya pak Ming.

"Tidak usah ... sepertinya ini jam makan siang sudah dekat. Kita makan sama-sama pak di resto lantai atas " kata Rendra

"Kita?" Ming heran.

"Iya, kita semua, dan semua pekerja, ajak makan siang bersama " sambung Effan.

"Oh baik pak, saya akan menyampaikan ke mereka " Jawab Ming.

Ming segera keluar menemui semua perkerja.

"Hei, kalian semua bersiap, kita makan siang bersama bos." seru Ming.

Setelah Rendra keluar, di ikuti Effan, mereka semua mengikuti Rendra. Sedang Fito dan Josoa sedang mengunci toko.

Mereka semua langsung duduk di kursi masing-masing. Rendra sesekali memandangi syahila. Sedang Syahila begitu asyik dengan rekan kerja nya.

"Hem, bagus Syahila kamu bisa menikmati hidup mu. Kamu bisa ber adaptasi dengan ku.

Kamu smart, tidak menunjukan hubungan kita diluar rumah," guman hati Rendra.

Rendra terus memandangi Syahila yang asyik makan.

"Apa yang akan terjadi pada pernikahan kita Syahila? Aku sangat ingin melepasmu, tapi aku terjebak dengan dengan janjiku kepada ibu, aku sudah berjanji tidak akan menceraikanmu hanya karena ibu tidak ada. Tapi aku ingin melepaskan ikatan kita, agar kita bisa melanjutkan hidup kita masing-masing," kata hati Rendra.

Effan melihat Rendra yang terus memandangi Syahila, Effan menduga Rendra cemburu pada laki-laki yang dekat Syahila. Effan sengaja menjatuh pisau makan nya.

"Triingggg!!!"

"Oh, saya sungguh minta maaf," kata Effan.

Rendra tersadar dari lamunannya dan melanjutkan makan nya.

Selesai makan semua kembali diam karena canggung dengan bos besar mereka.

"Terimakasih pak atas traktiran makan siang ini " kata pak Ming.

Rendra hanya menjawab dengan senyum.

"Oh ya ... apa kalian enak kerja di sini?" Tanya Rendra pada semua pegawai pak Ming.

"Enak dan nyaman pak ..." sahut Darrma.

"Perlindungan dan perlakuan kalian pada kami the best sahut," Dani.

Sedang yang lain mengangguk dan senyum.

"Kamu Syahila?" Tanya Rendra.

"Ini pengalaman baru saya kerja pak, tapi ini pengalaman terbaik bagi saya, punya rekan kerja yang baik, manajer yang baik dan ramah,

juga bos besar seperti anda yang super baik sekali pada kami," kata Syahila.

"Hem ... baiklah, saya pamit silahkan lanjut bekerja semuanya," kata Rendra. Effan segera mengikuti Rendra.

"Fiuh ..." hela nafas Syahila. Setelah melihat Rendra dan Effan pergi jauh.

"Kenapa Sya?" Tanya Darma

"Eemmm, aku kira bos besar kita galak, ternyata dia manis," kata Syahila.

Mereka semua tertawa, lalu melanjutkan aktivitas lain di jam istirahat yang tersisa sedikit lagi.

Terpopuler

Comments

Siti Darmadi

Siti Darmadi

suka karya mu thor😍😍😍😍😍😍

2020-12-24

0

Sumiyati

Sumiyati

hebat bgt akting Syahila

2020-08-23

2

KomaLia

KomaLia

sahyla jangan jatoh cinta dulu ya biar rendra aja yang jatuh cinta duluan

2020-08-14

13

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kesepakatan
3 Bab 3. Nikah.
4 Bab 4 100
5 Bab 5. Ruko Ayah
6 Bab 6. Alfapintar
7 Bab 7. Makan Bersama Bos
8 Bab 8. Syahila pergi.
9 Bab 9. Talaq
10 Bab 10. Cincin
11 Bab 11. Beda
12 Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13 Bab 13. Bohong lagi.
14 Bab 14. Patah Hati
15 Bab 15. Siapa.
16 Bab 16. Sibuk.
17 Bab 17. Pertunangan Zharima
18 Bab 18. Pernikahan Syahila
19 Bab 19. Mati
20 Bab 20. Kamar Rahasia.
21 Bab 21. Menjalani Kehidupan
22 Bab 22. Penyakit ?
23 Bab 23. Duka
24 Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25 Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26 BAB 26. Penambah Luka.
27 Bab 27. Rencana Sempurna
28 Bab 28 Hampir Saja
29 Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30 Bab 30 Kehilangan Jejak
31 Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32 Bab 32. Kembali.
33 Bab 33 Ganti Rugi.
34 Bab 34. Bella Dan Lizty
35 Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Gagal.
38 Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39 Bab 39. Menyusun Rencana
40 Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Kepergian Effan.
43 Bab 43. Keluarga Denny.
44 Bab 44. Terpukau
45 Bab 45. Rencana Zhey.
46 Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47 Bab 47. Pergi.
48 bab 48. Duka
49 Bab 49. Pingsan
50 Bab 50. Papa...
51 Bab 51. Kegilaan Denny.
52 Bab 52. Rencana Licik Zhey
53 Bab 53. Permainan Zhey
54 Bab 54. Melamar Zhey.
55 Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56 Bab 56. Selingkuh.
57 Bab 57. Restu
58 Bab 58. Di Rumah Saja
59 Bab 59. Terperanjat.
60 Bab 60. Bergejolak
61 Bab 61. Tenggelam
62 Bab 62. Kecewa
63 Bab 63. Rahasia Besar.
64 Bab 64. Siapa ?
65 Bab 65. Pergi Dan Kembali
66 Bab 66. Sedih
67 Bab 67. Gegabah
68 Bab 68. Ketahuan Belang.
69 Bab 69 Kegencet
70 Bab 70 Naura
71 Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72 Bab 72. Permintaan Naura.
73 Bab 73. Rencana Denny
74 Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75 Bab 75. Keceplosan
76 Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77 Bab 77. Perkembangan Naura.
78 Bab 78. Aleena Dan Harriya
79 Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80 Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81 Bab 81. Yatim
82 Bab 82. The End
83 Eps 1 Menua Bersama
84 Karya lain Author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kesepakatan
3
Bab 3. Nikah.
4
Bab 4 100
5
Bab 5. Ruko Ayah
6
Bab 6. Alfapintar
7
Bab 7. Makan Bersama Bos
8
Bab 8. Syahila pergi.
9
Bab 9. Talaq
10
Bab 10. Cincin
11
Bab 11. Beda
12
Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13
Bab 13. Bohong lagi.
14
Bab 14. Patah Hati
15
Bab 15. Siapa.
16
Bab 16. Sibuk.
17
Bab 17. Pertunangan Zharima
18
Bab 18. Pernikahan Syahila
19
Bab 19. Mati
20
Bab 20. Kamar Rahasia.
21
Bab 21. Menjalani Kehidupan
22
Bab 22. Penyakit ?
23
Bab 23. Duka
24
Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25
Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26
BAB 26. Penambah Luka.
27
Bab 27. Rencana Sempurna
28
Bab 28 Hampir Saja
29
Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30
Bab 30 Kehilangan Jejak
31
Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32
Bab 32. Kembali.
33
Bab 33 Ganti Rugi.
34
Bab 34. Bella Dan Lizty
35
Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Gagal.
38
Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39
Bab 39. Menyusun Rencana
40
Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Kepergian Effan.
43
Bab 43. Keluarga Denny.
44
Bab 44. Terpukau
45
Bab 45. Rencana Zhey.
46
Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47
Bab 47. Pergi.
48
bab 48. Duka
49
Bab 49. Pingsan
50
Bab 50. Papa...
51
Bab 51. Kegilaan Denny.
52
Bab 52. Rencana Licik Zhey
53
Bab 53. Permainan Zhey
54
Bab 54. Melamar Zhey.
55
Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56
Bab 56. Selingkuh.
57
Bab 57. Restu
58
Bab 58. Di Rumah Saja
59
Bab 59. Terperanjat.
60
Bab 60. Bergejolak
61
Bab 61. Tenggelam
62
Bab 62. Kecewa
63
Bab 63. Rahasia Besar.
64
Bab 64. Siapa ?
65
Bab 65. Pergi Dan Kembali
66
Bab 66. Sedih
67
Bab 67. Gegabah
68
Bab 68. Ketahuan Belang.
69
Bab 69 Kegencet
70
Bab 70 Naura
71
Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72
Bab 72. Permintaan Naura.
73
Bab 73. Rencana Denny
74
Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75
Bab 75. Keceplosan
76
Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77
Bab 77. Perkembangan Naura.
78
Bab 78. Aleena Dan Harriya
79
Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80
Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81
Bab 81. Yatim
82
Bab 82. The End
83
Eps 1 Menua Bersama
84
Karya lain Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!