Bab 20. Kamar Rahasia.

Hari ini Syahila dan Rendra akan pulang ke rumah Rendra. Syahila sedang membereskan barang barangnya dan juga barang Rendra. Syahila terlihat sedikit sulit berjalan lepas, karena dia merasa ada sesuatu yang masih mengganjal di antara kedua pahanya.

"Apa perlu ku gendong, sepertinya kamu begitu sulit untuk berjalan bebas," bisik Rendra.

"Aku tidak tahu kenapa rasanya milik mu masih menancap di dalam sana," bisik Syahila.

"Apa kamu perlu kursi roda? Kamu sepertinya sangat tersiksa melangkah," kata Rendra.

"Bukan begitu ... bukan cuma masih perih tapi milikmu seakan masih menancap di sini," rengek Syahila sambil meng isyarat pada miliknya.

"Sabar ya sayang, nanti juga rasanya hilang jika kamu terbiasa, makanya jangan pelit, kita harus sering sering melakukannya, agar kamu terbiasa dengan kehadiranku," bisik Rendra.

Rendra dan Syahila keluar dari hotel, di ikuti petugas hotel yang mendorong kereta yang membawa koper-koper mereka.

"Sepertinya ada yang tidak mampu berjalan," kata Effan memandangi Syahila berjalan nampak aneh.

"Sayang .... " rengek Syahila tidak terima digoda Effan.

"Kita balas di mobil nanti sayang," Rendra membelai pucuk kepala Syahila.

Setelah semua keper masuk, Rendra dan Syahila pun duduk berdampingan di kursi belakang Effan. Sedang Effan mulai melajukan mobil meninggalkan hotel dan menuju arah pulang ke rumah.

Effan melihat spion di depannya, Rendra terus bermesraan dengan Syahila.

"Okey bos, maaf, saya tidak akan menggoda nona lagi, tapi tolong kasihani lah jomblo abadi di depan kalian," rengek Effan. Karena tidak tahan dengan suara kecapan dan juga bayangan yang dia lihat di spion depannya.

Rendra tersenyum, dia kembali pada posisi normal, bukan menepel pada istrinya lagi.

"Makanya cepat nikah!" Seru Rendra.

"Iya bos, entar nanti kalo ada yang mau, saya nikahin secepatnya," jawab Effan.

Kini mobil Effan memasuki area rumah Rendra, para pembantu berbaris menyambut nyonya mereka. Mereka pun melangkahkan kaki masik ke dalam rumah.

Rendra langsung mengangkat tubuh Syahila.

"Sayang ... turunin aku, aku malu," rengek Syahila.

"Ngapain malu, kamu itu istri aku!" Seru Rendra, dia terus melangkah menggendong Syahila menaiki tangga. Rendra menurunkan Syahila tepat di depan pintu kamar, karena ia harus membuka kunci kamar itu terlebih dahulu.

"Bukannya ini kamar rahasia kamu?" Tanya Syahila.

"Iya, ini kamar rahasiaku, kamar ini khusus untukku jika sudah menikah, sekarang jadi kamar kita," seru Rendra.

Setelah pintu terbuka Syahila dan Rendra memasuki kamar itu. Syahila berlari ke arah balkon, namun dia hanya menatap pemandangan dari balik kaca. Rendra langsung memeluknya dari belakang.

Rendra menyibakkan rambut Syahila kesamping, lalu menciumi ganas ceruk leher tersebut. Rendra membalik tubuh Syahila menghadapnya. Lalu mereka berpangutan dalam.

"Lagi ...." bisik Rendra.

" Lagi...?" Tanya syahila. Dia menggidik, baru pagi tadi melakukannya Rendra meminta lagi.

"Heemm ...." sahut Rendra.

Rendra melepas bajunya lebih dulu. Lalu mendudukkan Syahila di meja kecil yang ada dekat mereka. Rendra bermanja di setiap lekuk tubuh istrinya.

"Ganti posisi," bisik Rendra. Rendra meminta Syahila memanjakan dirinya.

Rendra mengangkat Syahila, Syahila merungut, karena keasyikannya terganggu.

"Maaf, nanti lagi aku ingin menuntaskannya sekarang," bisik Rendra.

Dia pun menuntaskan ke inginan yang terus minta lagi dan lagi. Selesai dengan tugas di tempat tidur, kini mereka mandi bersama. Di kamar mandi mereka menghabiskan banyak waktu, mereka melakukan apa yang mereka inginkan.

Selesai dari kamar mandi Syahila duduk di meja rias, sedang Rendra terus memandanginya.

"Apa?" Tanya Syahila.

"Kamu belum mengambilkan bajuku." rengek Rendra.

Syahila segera bangkit mengambil baju buat Rendra, lalu membantu memakaikannya.

"Terima kasih istriku ...." ucap Rendra sambil memojokkan Syahila dan melahap bibir istrinya tersebut

"Iya sama-sama suamiku sayang," jawab Syahila.

Mereka saling pandang.

"Aku sangat bersyukur bisa bertemu kamu saat itu, aku tidak pernah merasakan hidup seperti ini sebelumnya," bisik Rendra yang terus memandangi wajah Syahila.

Mereka betah mengurung diri di kamar mereka. Bermacam kegiatan yang mereka lakukan, namun pasti berkahir dengan mandi keringat dan pacuan nafas.

***

"Sayang ... habis makan siang kita ziarah ke makam ibu yuk," ajak Rendra.

Syahila mengangguk dengan semangat.

Selesai makan siang Rendra dan Syahila langsung ke makam ibu Rendra. Di pusara ibu Rendra setelah selesai baca do'a Rendra menabur bunga di pusara ibunya.

"Bu, aku penuhi janji ku bu, lihat, dia benar-benar jadi istri ku yang sebenarnya," kata Rendra. Syahila memeluk Rendra.

"Bu, aku akan berusaha menunaikan janjiku pada ibu, membahagiakan anak ibu yang sangat luar biasa ini," seru Syahila sambil memandangi wajah Rendra.

"Sya, kita ke rumah ayah yuk, sudah tiga hari kita tidak bertemu ayah,"

Tentu saja Syahila tidak menolak, dia juga sangat merindukan ayahnya.

Setelah meninggalkan pemakaman, mobil Rendra melaju menuju ruko Mukhlis.

Muhklis yang baru selesai menutup toko tersenyum lebar melihat dua orang yang berjalan sambil bergandengan menuju ke arahnya.

"Kenapa tidak bilang kalau kalian kemari?" seru Mukhlis melihat siapa yang menghampirinya.

"Sengaja ayah," sahut Rendra yang tidak melepaskan pelukannya pada Syahila.

"Ayah ... apa kami boleh menginap di sini?" Tanya Rendra.

"Tentu saja boleh nak, ini juga milikmu, Ayo Sya, ajak suamimu ke atas, ayah masih ada pekerjaan di sini," seru Mukhlis.

Dira dan Amin sangat iri melihat kemesraan pengantin baru itu.

Syahila dan Rendra langsung naik ke lantai dua dan bersantai di sana.

Syahila yang terbiasa menempel pada Rendra tidak canggung selalu menempel pada suaminya, walau di ruangan itu juga ada Juned.

"Kamar kita mana?" Tanya Rendra.

Syahila menunjuk ke marah kamarnya.

"Ayo kita kesana," Rendra menarik Syahila masuk kedalam kamar.

Rendra terus melakukan apa yang dia mau dalam kamar itu.

"Sayang ... kita baru saja lho selesai," rengek Syahila.

"Aku ingin melakukannya juga di sini, biar semua tempat yang kita kunjungi jadi saksi percintaan kita," ucap Rendra terus mendalami maksudnya.

***

Mereka menghabiskan waktu di rumah Mukhlis. Mukhlis sangat bahagia melihat kebersamaan Rendra dan Syahila. Sedang Juned hanya diam di pojokan.

Rendra dan Mukhkis berbicara banyak hal, dari bisnis dan lainnya. Sedang Syahila tersenyum melihat keakraban suami dan ayahnya.

"Ayo kita istirahat nak, sudah malam," seru Mukhlis.

Mereka semua masuk ke kamar masing-masing.

***

Di kamar Syahila.

"Bebs, selama ini kita bermain mode bebas dan liar, ayo sekarang kita coba mode senyap," goda Rendra.

"Ihhhh sama aja," rengek Syahila.

"Tidak sama," seru Rendra.

Mereka kembali memulai malam mereka. Setelah selesai keduanya tertawa kecil.

"Ayo tidur, besok pagi kita harus pulang," seru Rendra.

***

Pagi-pagi Juned sudah bergelud di dapur, sarapan pagi pun sudah juned siapkan di meja makan. Juned berusaha santai melihat Syahila dan Rendra yang keluar kamar dengan rambut yang basah.

Syahila merasa risih, karena hairdrayernya tidak dia bawa, namun tidak dengan Rendra, dia menyeringai bangga melihat rambut Syahila yang basah.

Mereka semua sarapan pagi, setelah selesai sarapan, Syahila dan Rendra kembali pulang, sedang Mukhlis melanjutkan rutinitasnya.

Terpopuler

Comments

Kenza al_el

Kenza al_el

banyak yg patah hati di tinggal nikah sm syahila ya 😅

2021-08-27

0

Nurul Hayatiyah

Nurul Hayatiyah

otak ku traveling....mode senyap gmn lg tuh?!

2021-03-10

0

Sumiyati

Sumiyati

mode silent ye Rend

2020-08-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kesepakatan
3 Bab 3. Nikah.
4 Bab 4 100
5 Bab 5. Ruko Ayah
6 Bab 6. Alfapintar
7 Bab 7. Makan Bersama Bos
8 Bab 8. Syahila pergi.
9 Bab 9. Talaq
10 Bab 10. Cincin
11 Bab 11. Beda
12 Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13 Bab 13. Bohong lagi.
14 Bab 14. Patah Hati
15 Bab 15. Siapa.
16 Bab 16. Sibuk.
17 Bab 17. Pertunangan Zharima
18 Bab 18. Pernikahan Syahila
19 Bab 19. Mati
20 Bab 20. Kamar Rahasia.
21 Bab 21. Menjalani Kehidupan
22 Bab 22. Penyakit ?
23 Bab 23. Duka
24 Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25 Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26 BAB 26. Penambah Luka.
27 Bab 27. Rencana Sempurna
28 Bab 28 Hampir Saja
29 Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30 Bab 30 Kehilangan Jejak
31 Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32 Bab 32. Kembali.
33 Bab 33 Ganti Rugi.
34 Bab 34. Bella Dan Lizty
35 Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Gagal.
38 Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39 Bab 39. Menyusun Rencana
40 Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Kepergian Effan.
43 Bab 43. Keluarga Denny.
44 Bab 44. Terpukau
45 Bab 45. Rencana Zhey.
46 Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47 Bab 47. Pergi.
48 bab 48. Duka
49 Bab 49. Pingsan
50 Bab 50. Papa...
51 Bab 51. Kegilaan Denny.
52 Bab 52. Rencana Licik Zhey
53 Bab 53. Permainan Zhey
54 Bab 54. Melamar Zhey.
55 Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56 Bab 56. Selingkuh.
57 Bab 57. Restu
58 Bab 58. Di Rumah Saja
59 Bab 59. Terperanjat.
60 Bab 60. Bergejolak
61 Bab 61. Tenggelam
62 Bab 62. Kecewa
63 Bab 63. Rahasia Besar.
64 Bab 64. Siapa ?
65 Bab 65. Pergi Dan Kembali
66 Bab 66. Sedih
67 Bab 67. Gegabah
68 Bab 68. Ketahuan Belang.
69 Bab 69 Kegencet
70 Bab 70 Naura
71 Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72 Bab 72. Permintaan Naura.
73 Bab 73. Rencana Denny
74 Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75 Bab 75. Keceplosan
76 Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77 Bab 77. Perkembangan Naura.
78 Bab 78. Aleena Dan Harriya
79 Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80 Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81 Bab 81. Yatim
82 Bab 82. The End
83 Eps 1 Menua Bersama
84 Karya lain Author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kesepakatan
3
Bab 3. Nikah.
4
Bab 4 100
5
Bab 5. Ruko Ayah
6
Bab 6. Alfapintar
7
Bab 7. Makan Bersama Bos
8
Bab 8. Syahila pergi.
9
Bab 9. Talaq
10
Bab 10. Cincin
11
Bab 11. Beda
12
Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13
Bab 13. Bohong lagi.
14
Bab 14. Patah Hati
15
Bab 15. Siapa.
16
Bab 16. Sibuk.
17
Bab 17. Pertunangan Zharima
18
Bab 18. Pernikahan Syahila
19
Bab 19. Mati
20
Bab 20. Kamar Rahasia.
21
Bab 21. Menjalani Kehidupan
22
Bab 22. Penyakit ?
23
Bab 23. Duka
24
Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25
Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26
BAB 26. Penambah Luka.
27
Bab 27. Rencana Sempurna
28
Bab 28 Hampir Saja
29
Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30
Bab 30 Kehilangan Jejak
31
Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32
Bab 32. Kembali.
33
Bab 33 Ganti Rugi.
34
Bab 34. Bella Dan Lizty
35
Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Gagal.
38
Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39
Bab 39. Menyusun Rencana
40
Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Kepergian Effan.
43
Bab 43. Keluarga Denny.
44
Bab 44. Terpukau
45
Bab 45. Rencana Zhey.
46
Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47
Bab 47. Pergi.
48
bab 48. Duka
49
Bab 49. Pingsan
50
Bab 50. Papa...
51
Bab 51. Kegilaan Denny.
52
Bab 52. Rencana Licik Zhey
53
Bab 53. Permainan Zhey
54
Bab 54. Melamar Zhey.
55
Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56
Bab 56. Selingkuh.
57
Bab 57. Restu
58
Bab 58. Di Rumah Saja
59
Bab 59. Terperanjat.
60
Bab 60. Bergejolak
61
Bab 61. Tenggelam
62
Bab 62. Kecewa
63
Bab 63. Rahasia Besar.
64
Bab 64. Siapa ?
65
Bab 65. Pergi Dan Kembali
66
Bab 66. Sedih
67
Bab 67. Gegabah
68
Bab 68. Ketahuan Belang.
69
Bab 69 Kegencet
70
Bab 70 Naura
71
Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72
Bab 72. Permintaan Naura.
73
Bab 73. Rencana Denny
74
Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75
Bab 75. Keceplosan
76
Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77
Bab 77. Perkembangan Naura.
78
Bab 78. Aleena Dan Harriya
79
Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80
Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81
Bab 81. Yatim
82
Bab 82. The End
83
Eps 1 Menua Bersama
84
Karya lain Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!