Setelah keluar dari toko, Rendra mengirim pesan pada Syahila, agar menyusulnya ke mobil. Dengan sangat terpaksa Syahila izin pada Ming untuk keluar. Dia segera mencari mobil Rendra, setelah melihat Syahila langsung masuk ke mobil itu.
"Ada apa? Bukankah antara kita semuanya sudah ber akhir?" Tanya Syahila.
"Iya, antara kita semua sudah ber akhir, tapi sepertinya kamu tidak ikhlas semua ini ber akhir,"
"Haah haa haa," Syahila mengejek Rendra.
"Apa kamu mencintaiku Syahila?"
"Cinta? Dalam mimpiku saja, aku tidak pernah mencintaimu, hanya ini yang ingin kamu bicarakan? Lebih baik aku kembali!"
"Tunggu!" Rendra menarik Syahila dan langsung mencium bibir Syahila.
Syahila refleks memukul Rendra.
"Kamu waktu itu macam-macam padaku aku diam, karena aku istrimu, sekarang kita bukan siapa-siapa lagi!!!" Teriak Syahila. Syahila segera keluar dari mobil Rendra.
Rendra tersenyum melihat kemarahan Syahila, ada yang aneh pada jantung Rendra, dia merasakan sesuatu yang meledak didalam dadanya. Rendra senyum-senyum sendiri, dia segera mengemudikan mobilnya menuju bandara, untuk menjemput Zha.
Entah kenapa, wajah Syahila selalu terbayang-bayang di benak Rendra. Bayangan Zha entah kemana, Rendra bingung dengan perasaannya.
Syahila kembali lagi bekerja, dia berusaha membuang bayangan Rendra, entah kenapa setelah kejadian barusan Syahila hanya membayangkan Rendra, mengingat nama Rendra saja Syahila tersenyum sendiri.
"Sya ... ayo Sya ... buang semua ini, Rendra bukan buat kamu, dia itu bintang yang berkelip di langit, sedang kamu hanya kerikil di bumi, ayo Sya ... sadar ...." Guman Syahila.
Syahila melanjutkan tugasnya.
***
Dharma selalu berusaha mendekati Syahila, namun Syahila sedang menutup hatinya saat ini.
***
Di bandara sangat ramai, para wartawan berbaris menyambut Sutradara wanita yang terkenal di luar negri, Zharima.
Rendra kagum dengan perkembangan kareir Zha, kepulangannya saja di sambut mata kamera.
Pintu kedatangan internasional diserbu para wartawan ketika Zha keluar dari situ. Zha melayani para awak media yang bertanya banyak hal padanya.
Rendra melamun melihat pemandangan itu, Zharima, wanita yang bertahun-tahun dia rindukan muncul di hadapannya. Sebuah tepukan di bahunya membuyarkan lamunan Rendra.
"Om Dandi?" Rendra terkejut dengan sosok di sampingnya.
"Nak Rend, apa kabar?" Tanya Dandi.
"Baik om, Saya senang akhirnya bisa bertemu om, tante juga Zharima," seru Rendra.
"Kamu makin tampan Rendra," sapa Joy.
"Ah tante bisa aja,"
Zha kini sudah selesai tanya jawab bersama Wartawan, dia berjalan ke arah orang tuanya yang asyik bercengkrama dengan Rendra.
"Papa, mamy ...." Zha langsung memeluk orang tuanya bergantian.
"Hai Rendra," sapa Zha santai.
Rendra memberikan bunga pada Zha, juga memberikan kado pilihan Syahila. Saat Rendra memberikan kado kecil itu lagi-lagi Syahila menari nari di pikirannya.
"Selamat datang kembali Zha, aku senang akhirnya kamu kembali," sapa Rendra.
Zharima langsung memeluk Rendra, entah kenapa Rendra tidak merasakan apa-apa, berbeda saat dia memeluk Syahila malam itu. Malam waktu Rendra memeluk Syahila, namun dia memikirkan Zha, saat ini Zha memeluknya, namun dia memikirkan Syahila.
"Terima kasih hadiahnya Rendra, tapi aku pulang dulu ya, sampai ketemu nanti," kata Zha.
"Kamu nggak mau aku antar?" Tanya Rendra.
"Maaf Rend ... aku ingin melepas rindu bersama orang tuaku dulu, bye Rendra " Zharima dan kedua orang tuanya meninggalkan Rendra.
Rendra mematung, kedatangan Zharima tidak sesuai dengan khayalannya.
"Perkataan ibu dalam mimpi benar, sepertinya aku salah dalam meng artikan dan memahami cinta, Zharima yang aku nantikan bertahun-tahun dalam pelukanku, tapi Syahila yang berada dalam pikiranku." Gerutu Rendra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
LJ19
nah baru sadar,
2022-02-07
0
Titi Azreycute
sadarlah rendra
2020-12-16
2
Sumiyati
smga kau cpt sdar rend
2020-08-24
1