Acara pemakaman ibu Rendra selesai, para pelayat ber angsur meninggalkan pusara Puspa. Rendra menatap lekat pusara ibunya, Syahila yang tidak jauh darinya hanya berdiam diri, dia menjaga jarak dari Rendra.
"Sayang … sebaiknya kita pulang ke ruko yang dibelikan suamimu, dia sudah pasti tau ke mana mencari kamu," lirih Mukhlis.
Syahila memandang lekat Rendra yang masih berduka, ingin rasanya dia menguatkan laki-laki yang sudah berjasa besar dalam hidupnya, namun siapalah dirinya. Syahila pun pulang ke ruko bersama ayahnya.
Ternyata Effan sudah menunggu Syahila dan Mukhlis.
"Mari aku antar kalian pulang," sapa Effan.
Mukhlis dan Syahila pun sudah berada di ruko ayahnya, Syahila kagum dengan ruko pembelian Rendra.
Effan langsung pulang setelah Mukhlis dan Syahila turun dari mobil.
Syahila dan Mukhlis langsung memasuki ruko pemberian Rendra itu.
Syahila masih mengagumi ruko ayahnya, baru masuk tangga, dia di buat tersenyum, dengan pemandangan yang menyambutnya, karena di lantai dua tempat tinggal mereka, lantai satu adalah toko yang disiapkan Rendra buat ayahnya. Merekapun melangkahkan kaki menaiki tangga itu. Mata Syahila membulat melihat perabot yang ada di lantai dua itu.
"Istirahatlah sayang, di sebelah kamarmu itu kamar ayah, semua barang di kamarmu itu baru, semuanya di berikan oleh Rendra "lirih Mukhlis.
Syahila hanya diam, dia pun masuk ke kamar yang di maksud ayahnya, dia langsung mencari handuk, lalu masuk ke kamar mandi, lalu ia mandi untuk menyegarkan dirinya. Syahila keluar dari kamar mandi mengenakan baju santainya, lalu merebahkan dirinya di kasur.
"Hemm … sepertinya Rendra akan langsung menceraikanku, karena ibunya sudah tiada, dia kan menikahiku hanya untuk memenuhi keinginan terakhirnya," gumam hati Syahila.
Syahila hanyut dalam tidurnya.
***
Di kediaman Rendra, para pelayat entah dari mana terus berdatangan. Rendra terus sibuk menyambut para pelayat yang terus berdatangan. Rendra teringat Syahila, dia pun langsung mengirim pesan pada Syahila.
*Syahila, menginaplah di rumah ayahmu dulu, aku masih sibuk, * Rendra.
Syahila yang tengah bersantai di sofa, hanya membaca pesan Rendra, ia cukup lega mengetahui kalau Rendra masih mengingat nya. Dia memejamkan matanya bersandar di sandaran sofa.
Juned duduk di samping Syahila, matanya fokus dan sangat asyik menatap layar ponselnya, dia tidak menyadari kalau ada wanita yang duduk bersandar di sofa.
Syahila merasa ada pergerakan di sampingnya, dia mengira ayahnya, Syahila pun merebahkan kepalanya ke paha juned, yang dia kira itu paha ayahnya, karena matanya masih berpejam.
Juned terkejut melihat wanita berbaring berbantalkan pahanya.
"Hei!!" Teriak Juned.
Syahila kaget, dia langsung membuka matanya. Betapa terkejutnya Syahila kalau dia tidak berbaring di pangkuan ayahnya.
"Aaakkkkk!!!" Teriak Syahila langsung bangkit dari posisinya.
Mukhlis kaget mendengar teriakan Syahila. Ia langsung keluar dari kamarnya.
"Ayah … siapa orang itu?" Kata Syahila berjalan ke arah Mukhlis.
"Astaga ... ayah lupa mengenalkan kalian, itu Juned yang di tugaskan Effan melayani ayah, Juned, ini Syahila putriku," kata Mukhlis.
Juned dan Syahila berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.
"Maaf tadi aku kira kamu ayahku," lirih Syahila.
"Aku juga minta maaf, karena aku berteriak padamu," kata Juned.
"Pak, kalau begitu saya permisi kebelakang " sahut Juned.
"Iya Jun, silahkan " kata Mukhlis.
Walaupun Juned pembantu, tapi Mukhlis selalu mengajaknya makan bersama dengannya di meja makan. Selesai makan Syahila ke dapur membawa piring kotor.
"Biar saya nona," kata Juned menghampiri Syahila, Juned mengambil piring yang ada di tangan Syahila.
"Syahila!!!" Teriak Mukhlis.
"Iya ayah," sahut Syahila.
"Itu, ponselmu bunyi terus," kata Mukhlis.
Syahila meraih ponselnya dan mengangkat panggilan telepon itu.
"Hallo ...." sapa Syahila.
"Hai nona, ini aku Effan."
"Ada apa?"
"Nona, bersiaplah, ada supir yang akan menjemputmu, aku menunggumu di sebuah restoran "
"Okey, baiklah."
Panggilan pun ber akhir.
"Ayah ... Effan memanggilku, bolehkah aku izin keluar?"
"Pergilah sayang, pasti ada yang penting karena nak Effan memanggilmu "
Syahila pergi ke kamar untuk ganti baju dan merias wajahnya dengan polesan Make up natural.
"Ayah aku pergi," Syahila salim pada Ayah nya.
" Iya, hati hati sayang "
Sebuah mobil sudah menunggu Syahila di halaman Ruko. Syahila pun masuk ke mobil itu, sang sopir langsung melajukan mobilnya setelah Syahila masuk. Mobil terus melaju memecah jalanan kota yang dihiasi terangnya lampu-lampu jalanan yang menerangi jalanan.
Mobil berhenti setelah memasuki sebuah Cafe.
"Nona, masuklah ke dalam, tuan Effan sedang menunggu anda "
"Iya, terima kasih." Syahila turun dari mobil dan melangkahkan kakinya memasuki Cafe tersebut.
"Hai nona, mari ikut saya." sapa Effan.
Syahila dan Effan pun memasuki sebuah ruangan khusus.
"Maaf, saya sudah pesan lebih dulu, saya harap anda suka dengan pesanan saya." kata Effan.
Syahila hanya tersenyum.
"Baiklah nona, saya langsung saja, nona, saya hanya menyampaikan pesan dari pak Rendra, pertama, nona akan bekerja di toko perhiasan milik nyonya Puspa sebagai pegawai. Kedua, nona jangan mengharap pak Rendra akan menceraikan nona dalam waktu dekat, karena pak Rendra sudah berjanji pada ibunya, tak akan menceraikan nona tanpa alasan," terang Effan.
Syahila hanya diam, berusaha terus tersenyum
"Dan ini kartu kredit dan ATM, gunakan lah dengan bijak nona dan dalam amplop ini adalah pin ATM anda, simpan dengan baik nona, dan juga ini uang tunai buat anda "
"Maaf, aku tidak menginginkan semua ini, kesembuhan ayahku sudah dari cukup."
"Sebaiknya anda latihan, karena pak Rendra tidak suka penolakan." kata Effan.
"Tolong, jangan kau persulit tugasku." Effan mengambil tas Syahila, kemudian ia masukan semuanya kedalam tas Syahila. Lalu Effan mengembalikan tas itu lagi.
"Mari di nikmati makanannya." seru Effan.
Effan dan Syahila menyantap makanan yang ada didepan mereka. Selesai makan, Effan segera mengatar Syahila pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Kenza al_el
cwo yg sayang n berbakti ke ibu nya, insyaallah dia cwo yg baik 🤭
2021-08-26
0
yuyun cahyaningrum
berharap pernikahan mereka tetap berjalan
2021-05-09
0
Lusiana_Oct13
Rezeky banget dah 🤣🤣🤣
2020-12-09
0