Bab 2 Kesepakatan

Rendra sampai di ruangan ibnya.

"Ibu ..." Pekik Rendra, ia berlari menuju ibunya yang sudah membuka mata nya.

"Ibu senang, akhirnya kau memenuhi ke inginan ibu," lirih Puspa.

"Maaf bu ... aku baru bisa sekarang,"

Puspa berusaha tersenyum kepada Rendra.

,,,,,,

Operasi mukhlis berjalan lancar, kini Mukhlis sudah berada di ruangan baru. Karena Rendra yang meminta agar Mukhlis di pindahkan keruangan ini.

Syahila senantiasa setia berada disamping Ayah nya. Namun tiba-tiba dia teringat Rendra. Segera Syahila berlari ke meja perawat.

"Suster ... bisa saya pinjam telepon? Saya harus mengabari keluarga saya," lirih Syahila.

"Silahkan," sahut Perawat.

Syahila langsung menekan nomer Rendra.

"Hallo, siapa ini?" Tanya Rendra.

"Aku Syahila, terimakasih ... berkat pertolongan mu operasi ayah ku berjalan lancar," kata Syahila.

"Baguslah ... saat Ayah mu baikan kita segerakan pernikahan kita. Kita bertemu di kantin," bisik Rendra.

Telepon berakhir

"Ibu ... boleh kah aku menemui calon Istri ku ...? Ayahnya tengah sakit dan dirawat disini juga" lirih Rendra.

"Pergilah ... bawa calon menantu ibu nanti kemari," lirih Puspa.

Rendra meninggalkan ibu nya dan segera menemui Syahila di kantin rumah sakit.

Mereka bertemu di depan kantin, mereka langsung mencari meja untuk bicara lebih lanjut. Rendra memilih meja yang di sudut, lalu memesan makanan. Mereka kini sudah duduk.

"Aku menikahi mu hanya untuk membahagiakan ibuku, juga memenuhi keinginan terbesarnya. Aku sudah mencintai seseorang, tapi kami tidak bisa menikah cepat. Aku terpaksa menikahi mu karena ingin melihat ibu ku bahagia, bagaimana kedepannya nanti itu urusan ku, kau hanya perlu patuhi apa yang aku minta, kamu penuhi tugas mu, aku penuhi semua kebutuhan mu, hidupmu dan ayah mu, juga untuk kesehatan ayah mu." tukas Rendra

"Apa maksud anda?" Tanya Syahila.

"Kau hanya istri di depan ibuku juga di depan ayah mu, selebihnya kita teman, urusan cerai atau tidak itu hak ku. Kamu tidak boleh minta cerai padaku, namun nantinya jika aku menceraikan kamu, aku harap kita masih bisa jadi teman," terang Rendra

"Setuju!!!" Jawab Syahila.

"Kekasihku masih Study di luar negri, saat dia kembali aku pasti menikahi nya, jadi kau sudah tahu bukan kedepan nya? Kita terjebak bersama dalam sumpah pernikahan, tapi ku harap kita bisa menjalani nya, karena pernikahan ini demi kebaikan orang tua kita," kata Rendra

"Tidak masalah ..." Syahila tersenyum

Makanan mereka tiba.

"Ayo makan setelah ini kita menemui ayah mu, jika dia sadar aku akan melamar mu secara resmi pada nya," lirih Rendra.

"Apa? Melamar? Kau ingin membunuh Ayahku karena membicarakan lamaran secepat ini," tanya Syahila.

"Kau ingin membunuh ibuku jika menunda pernikahan ini ...?" Tanya Rendra juga.

"Baiklah ... aku ikut apa mau mu, tapi setidak nya bantu aku berbohong pada Ayah ku," Syahila memohon.

"Sedikit? Pernikahan ini suatu kebohongan yang besar!!! Aku menikahimu karena ibu ku, kamu menikah dengan ku demi operasi ayah mu." Seru Rendra.

Syahila diam. Mereka segera memakan makanan mereka. Selesai makan, mereka segera beranjak menuju ruangan ayah Syahila. Sesampai di ruangan ternyata ayah Syahila sudah sadar, Mukhlis tengah di periksa perawat yang menjaga nya.

"Ayah ..." Sapa Syahila,

Mukhlis menatap pria yang berjalan ke arah nya bersama Syahila.

"Siapa dia?" Tanya Mukhlis

"Dia pacar ku ayah. Tidak sengaja kami bertemu disini, ternyata ibu nya juga dirawat disini. Dia marah padaku ayah ... karena aku tidak bilang kalau ayah sakit. Dia menghukum ku dan hukuman itu aku harus membiarkan dia membayar semua biaya operasi ayah." Lirih Syahila.

"Itu saya lakukan karena saya mencintai anak om, Syahila." Rendra menyela.

"Saya Rendra, kekasih anak om," seru Rendra

"Mukhlis," sahut nya

"Om ... saya sangat mencintai Syahila. Namun Syahila selalu menolak lamaran ku, dia menolak menikahi ku dengan alasan ingin merawat om, Sekarang, saya tidak bisa lagi menunggu, Syahila … aku janji kita akan merawat Ayah mu bersama sama, Syahila ... Menikah lah dengan ku," lirih Rendra

"Syahila, benarkah kamu mencintai pemuda ini?" Tanya Mukhlis

Syahila mengangguk dan tetap menunduk.

"Kau benar benar membuat ku merasa menjadi ayah nak, lihat anaku malu di depanku," lirih Mukhlis tersenyum.

Padahal Syahila menunduk karena merasa sangat bersalah berbohong pada ayah nya.

"Om … sebelum menikah, aku ingin om berjanji, om mau menerima apapun nanti yang aku berikan," kata Rendra,

"Aku tidak ingin apapun, aku hanya ingin anak ku bahagia," sahut Mukhlis

"Om ... aku akan membawa permatamu yang sangat istimewa ini pergi kerumahku setelah menjadi istriku, izinkan aku memberi secuil kasih sayang, itu tidak sebanding dengan permata om ini," lirih Rendra menggenggam tangan Syahila di depan Mukhlis

"Syahila, bersediakah kau menjadi istriku?" Kata Rendra lagi.

Syahila menatap Ayahnya, Mukhlis mengangguk.

Syahila juga mengangguk.

"Tapi satu hal om. Aku tidak bisa menikahi Syahila secara resmi, karena ibuku sedang sakit, tapi ibu sangat mendesak pernikahan kami. Apakah om keberatan jika kami menikah siri?" Tanya Rendra.

"Jika demi kebaikan ibu mu, baiklah, kapan kalian akan menikah?" Tanya Mukhlis.

"Besok, di ruangan ibuku, aku akan persiapakan semuanya," lirih Rendra.

"Baiklah lakukan apa yang menurut kalian mudah, pernikahan itu yang penting sah," sahut Mukhlis.

"Terimakasih om ... tapi … bolehkah aku menculik anak om sebentar? Ibuku sangat ingin bertemu dengannya, ibuku juga baru tahu hubungan kami," seru Rendra.

"Bawalah ..." jawab Mukhlis.

Mereka pergi. Rendra mengandeng tangan Syahila meninggalkan ruangan Mukhlis.

Mukhlis merasa bahagia melihat kemesraan mereka. Namun setelah keluar Rendra melepaskan tangan Syahila dari genggaman nya.

Sesampai di ruangan Puspa, Rendra masuk membawa Syahila

"Bu … lihat siapa yang aku bawa," kata Rendra,

"Menantuku??? Sini sayang kemari peluk ibu," lirih Puspa.

Syahila duduk di sisi ranjang rumah sakit tempat puspa berbaring.

"Namanya Syahila, kami semua sudah sepakat akan menikah secara siri, besok, disini," lirih Rendra

"Tidak masalah, ibu bahagia nak, Syahila sayang ... ibu titip Rendra, tolong, bahagiakan anak ibu." Lirih Puspa

"Aku akan berusaha semampuku untuk membahagiakan anak ibu," sahut Syahila.

"Lumayan juga akting ne anak," lirih hati Rendra.

"Bu, sudah ya, kasian ayah syahila sendirian kalo Syahila lama disini," kata Rendra.

"Oh iya … silahkan sayang kamu kembali ke ruangan ayahmu, titip salam buat ayah ya sayang" lirih puspa

"Iya bu, saya permisi bu. Assalamu alaikum," lirih Syahila.

"Wa alaikum salam, Rend ... tolong Antar dia," lirih Puspa.

"Jangan bu ... dia pasti lelah bolak balik terus, aku bisa sendiri bu," sahut Syahila.

"Baiklah sayang, sampai ketemu besok, nanti malam akan ada sekretarisku yang akan menemui mu. Bye sayang ..." kata Rendra. Rendra menarik tubuh Syahila kepelukan nya, lalu mengecup pucuk kepala Syahila. Syahila kaget.

"Biasa kan hal ini, ingat kamu istriku di depan ibu dan di depan ayahmu nanti," bisik Rendra.

"Cup," ciuman halus dari bibir Rendra mendarat satu satu di pipi kanan dan kiri Syahila.

"Sampai ketemu sayang," lirih Rendra.

"C**uih sayang ..." batin Syahila.

Puspa sangat bahagia melihat pemandangan itu. Hingga Syahila menghilang di balik pintu.

*****

Rendra duduk di sofa sambil mengotak atik Laptop nya. Semua tugas sudah Rendra jalan kan. Jam sekarang menunjuk Angka 9 malam. Bunyi ketukan pintu terdengar, Rendra membuka pintu ternyata Effan sekretaris pribadi nya.

"Pak … ini permintaan anda," kata Effan,

menyerahkan map dan menenteng beberapa paperbag

"Untuk besok, apa semua nya sudah siap?" Tanya Rendra

"Sudah pak ..." sahut Effan

"Baiklah ....tolong kamu antar semua ini keruangan Anggrek lantai 3, nomer A11, Namanya Syahila. Sebut saja namaku dia akan Faham."

Effan langsun permisi dari kamar Puspa. Segera Effan menuju ruangan yang di maksud bos nya itu.

_____

"Permisi ada yang bernama nona syahila?" Tanya Effan yang nyelonong masuk

Syahila yang tadi duduk langsung berdiri, menghampiri Effan.

"Saya," sahut nya

"Saya Effan, Sekretaris pribadi pak Rendra," kata Effan

"Bisa saya bicara serius?" Tanya Effan,

"Bicaralah," sahut Mukhlis yang berbaring di ranjang perawatan rumah sakit.

"Saya kemari membawa pesan dari pak Rendra. Mau saya bacakan pesan nya?" Tanya Effan.

"Silahkan ..." sahut Mukhlis.

Effan mulai membaca isi surat dari Rendra :

Om Mukhlis ... jika om keberatan atas permintaan di bawah ini, anda boleh membatalkan pernikahan besok.

Sebelum semua terjun lebih dalam, saya ingin memberikan perlindungan extra terhadap Om yang akan menjadi mertua saya, juga pada Syahila calon istri saya.

Saya mencintai Syahila dengan segenap hati dan saya akan melindungi kalian sekuat kemampuan saya. Karena saya mencintai syahila, maka om dan Syahila adalah prioritas saya dalam perlindungan.

Saya seorang pengusaha om, tentu banyak pesaing saya yang akan memakai segala cara untuk menyerang saya, termasuk Syahila dan Om Mukhlis,

Saya khawatir, jika saya mengenalkan Syahila pada publik sebagai istri saya, itu akan mengancam keselamatan Syahila dan om, atau menggunakan om atau Syahila untuk menyerang saya.

Saya tidak akan pernah memaafkan diri saya jika om. Mukhlis atau Syahila berada dalam bahaya karena saya. Maka saya meminta persetujuan om Mukhlis, saya akan menyembunyikan pernikahan kami di mata publik.

Dan saya hanya mengenalkan Syahila sebagai salah satu pekerja saya kepada Publik. Cukup lingkup keluarga yang tahu ikatan pernikahan kami

Saya jamin, saya akan tetap menjaga kehormatan Syahila. Saya juga meminta Syahila agar menjaga harga diri nya untuk kehormatan saya. Saya menyembunyikan syahila hanya sementara Waktu. Jika saat nya tepat, saya akan menikah secara resmi, dan mengenalkan nya pada seluruh dunia kalau Syahila istri saya, tapi nanti. Semua ini saya lakukan demi melindungi om dan Syahila. Demi keselamatan om dan Syahila.

Jika om setuju, tolong rahasiakan perjanjian ini dari ibu saya.Saya takut ibu semakin panik, karena ibu saya sangat menyayangi syahila. Jika om bersedia terimalah pemberian saya yang akan di terangkan oleh sekretaris saya nanti.

Salam

Rendra

*******

"Bagaimana pak ?" Tanya Effan selesai membacakan pesan Rendra.

"Syahila, apa pekerjaan Rendra?" Tanya Mukhlis

"Dia Pengusaha terbesar kedua di kota ini Setelah tuan Danarto," jawab Effan.

Mukhlis terkejut, hingga mulut nya terbuka menganga .

"Syahila, hidup mu akan jauh lebih baik, biarlah pernikahan kalian di rahasiakan," lirih Muhklis.

"Aku bersedia nak Effan, aku tidak keberatan, namun selama bos mu masih menyembunyikan status pernikahan nya dengan Syahila, aku harap selama itu juga bos mu tidak membuat Syahila hamil. Sebagai perlindungan buat Syahila. Aku tidak mau anaku di kira orang hamil diluar nikah " Seru Mukhlis.

"Baik, akan saya sampaikan. Masalah kehamilan, pak Rendra sudah konsultasi ke dokter, bagaimana menunda kehamilan tanpa efek samping yang mengerikan pada Syahila." Sahut Effan.

"Baik ..." sahut Mukhlis.

Sedang Syahila hanya diam.

"Nona Syahila silahkan pilih salah satu cincin yang pas buat anda," kata Effan menyodorkan box cincin yang bermacam ukuran dan jenis.

Syahila melotot melihat Cincin di depan mata nya.

"Ayo ... pilih satu nona, kalau anda mau semua silahkan, namun pilih 1 untuk pernikahan besok," kata Effan.

"Tidak perlu semua nya, Aku tidak butuh, aku pilih ini" sahut Syahila mengambil 1 cincin dan itu pas di jarinya.

"Pas!!!" Lirih Syahila.

Effan langsung menyimpan cincin yang dipilih Syahila dalam kotak beludru merah.

"Pak … ini surat surat roko yang telah Rendra belikan buat bapak, ini di jalan utama di daerah bapak tinggal dan toko beserta isi nya semua lengkap, sudah disiapkan pak Rendra, khusus buat bapak, juga lengkap dengan pegawai yang akan membantu bapak nanti, jadi bapak jangan capek capek," seru Effan.

"Besok ada perawat yang di sewa pak Rendra, ntuk merawat bapak di rumah nanti, karena nanti Syahila akan tinggal di rumah pak Rendra," terang Effan lagi.

"Terakhir, ini gaun untukmu kau pakai besok buat akad nikah nanti Syahila, dan ini jas buat ayah mu, semoga ukuran nya pas " Seru Effan

"Nak Effan, memang saya berjanji akan menerima apapun pemberian nak Rendra, tapi ini berlebihan nak ..." lirih Mukhlis

"Jangan kecewakan bos saya pak. Pak Rendra memberi semua itu dengan cinta. Tolong terima dengan cinta juga pak," sahut Effan.

"Baiklah, urusan saya selesai, saya permisi, selamat malam, dan sampai jumpa besok " kata Effan.

Syahila mengangguk.

Effan segera pergi meninggalkan ruangan Mukhlis.

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

ini critnya mirip sm ISTRI RAHASIA,, nnti d rahasia kan 😌😌

2023-06-08

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

ini masih lurus-lurus aja ntah kejutan apa slnjutnya untuk rumahtangga syahila,, jngn yg kejam kejam tor,, kasihn syahilanya

2023-06-08

0

yuyun cahyaningrum

yuyun cahyaningrum

kirain surat cinta.. wkwkwk

2021-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kesepakatan
3 Bab 3. Nikah.
4 Bab 4 100
5 Bab 5. Ruko Ayah
6 Bab 6. Alfapintar
7 Bab 7. Makan Bersama Bos
8 Bab 8. Syahila pergi.
9 Bab 9. Talaq
10 Bab 10. Cincin
11 Bab 11. Beda
12 Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13 Bab 13. Bohong lagi.
14 Bab 14. Patah Hati
15 Bab 15. Siapa.
16 Bab 16. Sibuk.
17 Bab 17. Pertunangan Zharima
18 Bab 18. Pernikahan Syahila
19 Bab 19. Mati
20 Bab 20. Kamar Rahasia.
21 Bab 21. Menjalani Kehidupan
22 Bab 22. Penyakit ?
23 Bab 23. Duka
24 Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25 Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26 BAB 26. Penambah Luka.
27 Bab 27. Rencana Sempurna
28 Bab 28 Hampir Saja
29 Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30 Bab 30 Kehilangan Jejak
31 Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32 Bab 32. Kembali.
33 Bab 33 Ganti Rugi.
34 Bab 34. Bella Dan Lizty
35 Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Gagal.
38 Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39 Bab 39. Menyusun Rencana
40 Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Kepergian Effan.
43 Bab 43. Keluarga Denny.
44 Bab 44. Terpukau
45 Bab 45. Rencana Zhey.
46 Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47 Bab 47. Pergi.
48 bab 48. Duka
49 Bab 49. Pingsan
50 Bab 50. Papa...
51 Bab 51. Kegilaan Denny.
52 Bab 52. Rencana Licik Zhey
53 Bab 53. Permainan Zhey
54 Bab 54. Melamar Zhey.
55 Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56 Bab 56. Selingkuh.
57 Bab 57. Restu
58 Bab 58. Di Rumah Saja
59 Bab 59. Terperanjat.
60 Bab 60. Bergejolak
61 Bab 61. Tenggelam
62 Bab 62. Kecewa
63 Bab 63. Rahasia Besar.
64 Bab 64. Siapa ?
65 Bab 65. Pergi Dan Kembali
66 Bab 66. Sedih
67 Bab 67. Gegabah
68 Bab 68. Ketahuan Belang.
69 Bab 69 Kegencet
70 Bab 70 Naura
71 Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72 Bab 72. Permintaan Naura.
73 Bab 73. Rencana Denny
74 Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75 Bab 75. Keceplosan
76 Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77 Bab 77. Perkembangan Naura.
78 Bab 78. Aleena Dan Harriya
79 Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80 Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81 Bab 81. Yatim
82 Bab 82. The End
83 Eps 1 Menua Bersama
84 Karya lain Author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kesepakatan
3
Bab 3. Nikah.
4
Bab 4 100
5
Bab 5. Ruko Ayah
6
Bab 6. Alfapintar
7
Bab 7. Makan Bersama Bos
8
Bab 8. Syahila pergi.
9
Bab 9. Talaq
10
Bab 10. Cincin
11
Bab 11. Beda
12
Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13
Bab 13. Bohong lagi.
14
Bab 14. Patah Hati
15
Bab 15. Siapa.
16
Bab 16. Sibuk.
17
Bab 17. Pertunangan Zharima
18
Bab 18. Pernikahan Syahila
19
Bab 19. Mati
20
Bab 20. Kamar Rahasia.
21
Bab 21. Menjalani Kehidupan
22
Bab 22. Penyakit ?
23
Bab 23. Duka
24
Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25
Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26
BAB 26. Penambah Luka.
27
Bab 27. Rencana Sempurna
28
Bab 28 Hampir Saja
29
Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30
Bab 30 Kehilangan Jejak
31
Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32
Bab 32. Kembali.
33
Bab 33 Ganti Rugi.
34
Bab 34. Bella Dan Lizty
35
Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Gagal.
38
Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39
Bab 39. Menyusun Rencana
40
Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Kepergian Effan.
43
Bab 43. Keluarga Denny.
44
Bab 44. Terpukau
45
Bab 45. Rencana Zhey.
46
Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47
Bab 47. Pergi.
48
bab 48. Duka
49
Bab 49. Pingsan
50
Bab 50. Papa...
51
Bab 51. Kegilaan Denny.
52
Bab 52. Rencana Licik Zhey
53
Bab 53. Permainan Zhey
54
Bab 54. Melamar Zhey.
55
Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56
Bab 56. Selingkuh.
57
Bab 57. Restu
58
Bab 58. Di Rumah Saja
59
Bab 59. Terperanjat.
60
Bab 60. Bergejolak
61
Bab 61. Tenggelam
62
Bab 62. Kecewa
63
Bab 63. Rahasia Besar.
64
Bab 64. Siapa ?
65
Bab 65. Pergi Dan Kembali
66
Bab 66. Sedih
67
Bab 67. Gegabah
68
Bab 68. Ketahuan Belang.
69
Bab 69 Kegencet
70
Bab 70 Naura
71
Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72
Bab 72. Permintaan Naura.
73
Bab 73. Rencana Denny
74
Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75
Bab 75. Keceplosan
76
Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77
Bab 77. Perkembangan Naura.
78
Bab 78. Aleena Dan Harriya
79
Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80
Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81
Bab 81. Yatim
82
Bab 82. The End
83
Eps 1 Menua Bersama
84
Karya lain Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!