Rendra mengutus mata-mata untuk mengawasi Zharima, mata-mata itu melapor kalau malam ini Zharima akan menghadiri rapat di sebuah hotel berbintang. Rendra sengaja ingin mengetes kejujuran Zharima, dia menelpon Zharima untuk mengajak makan malam.
"Maaf Rendra, untuk saat ini aku tidak bisa makan malam dengan mu," lirih Zha.
"Apa kamu tidak rindu padaku?"
"Aku rindu padamu Rend, hanya aku masih letih"
"Oh, kalau begitu istirahatlah, sampai jumpa Zha"
"Iya Rend, sampai jumpa bye," ucap Zha.
Rendra tersenyum sendiri, dia tidak menyangka Zharima tega membohonginya. Rendra datang lebih cepat ke hotel dimana Zha akan mengadakan rapat tentang Film yang akan Zharima garap.
Zharima sangat terlihat semangat dan memukau para kru film yang akan bekerja sama dengannya. Rendra Tersenyum sendiri, menertawakan kebodohannya, menanti wanita yang sama sekali tidak menginginkannya. Sangat jelas Zharima menghindarinya.
Ponsel Rendra berbunyi, Rendra fokus dengan pesan yang baru masuk, Dia mendapat ide yang menurutnya itu sangat bagus. Rendra segera mengutus utusan untuk mencari laki-laki yang bernama Leo, dia ingin mengajak Leo bekerja sama.
Rendra ingin menjebak Zha dalam rencananya. Dia tidak marah dibohongi Zha, namun hanya kesal, apa susahnya jujur kalau dia ada rapat menolak makan malam dengannya.
Zha kini sudah selesai dengan rapatnya. Dia berjalan santai meninggalkan tempat rapatnya. Rendra segera mengejar Zha
"Hei Zha, aku kira tadi aku berhalusinasi melihat mu," seru Rendra. Zha sangat terkejut bertemu Rendra disini. Zha berusaha santai menutupi kegugupannya.
"Hai Rend, aku senang bisa bertemu denganmu disini, aku terpaksa hadir, karena ini proyek impianku, padahal aku masih lelah, Rend bisa antar aku pulang?"
"Oh, tentu Zha, mari aku antar kamu pulang," jawab Rendra.
Kini mereka berada di mobil Rendra yang melaju memecah jalanan.
"Zha, kenapa kamu tiba-tiba pulang? Pasti ada alasannya bukan?" Tanya Rendra.
"Perusahaan papaku bangkrut, aku harus melakukan banyak hal untuk menyelamatkannya," jawan Zha.
"Menikahlah denganku, dengan senang hati aku mebantu perusahaan papamu, dengan Syarat, pasangan kamu yang jadi direktur utama," seru Rendra.
"Tapi aku punya mimpi yang lain Rend, bagaimana mimpiku jika aku menikah?"
"Menikah denganku tidak harus memutuskan mimpimu, kamu hanya jadi pemilik utama perusahaan papamu, tapi yang mengelola itu terserahmu, karena tampuk kepemimpinan ada di tanganmu," Rendra menepikan mobilnya. "Zha ... Will you marry me?" Tanya Rendra.
Zha menangis dan mengangguk, dia langsung m*ncium bibir Rendra. Rendra berusaha melawan silatan lidah Zha dalam mulutnya, namun hal itu berbeda jauh saat dia melakukan dengan Syahila, perasaannya berbeda saat dia melakukan dengan Syahila.
Rendra menarik wajahnya, namun Zha malah memeluknya. Lagi-lagi rasanya beda dengan pelukan Syahila.
"Kamu bicarakan saja semua ini pada papa mamy mu, aku akan mengurus pertunangan kita," seru Rendra yang langsung melepas pelukan Zha, Rendra meneruskan perjalanannya mengantar Zharima pulang.
_____
Betapa girangnya Dandi, dia tidak perlu kerja keras mencari pertolongan, akhirnya perusahaannya akan bangkit.
Setelah perencanaan pertunangan matang, Rendra sengaja mengajak Zha ke toko perhiasan dimana Syahila bekerja.
"Selamat pagi pak Rend," sapa Lia.
"Pagi, oh ya, kami sedang mencari cincin untuk pertunangan kami," seru Rendra.
Rendra memadang ke arah Syahila, nampak jelas wajah Syahila berubah mendengar kalau Rendra akan bertunangan, Rendra tersenyum sendiri.
Rendra dan Zharima begitu mesra saat memilih cincin mereka. Zha terus mengaikan tanganya pada pergelangan tangan Rendra.
"Ihklas ... pada dasarnya saya bisa bilang iya.
Namun hati saya tetap terluka melihat anda bersamanya," lirih hati Syahila.
Melihat wajah Syahila yang nampak sedih Rendra semakin semangat untuk lebih mesra pada Zha. Rendra melingkarkan tangannya pada pinggang Zha.
Zha menjatuhkan pilihannya, Syahila merasa lega, dia tidak harus lebih lama lagi melihat pemandangan yang begitu mengiris hatinya.
Setelah mengantar Zha pulang, Rendra kekantor menemui Effan. Effan datang menghadapnya.
"Fan, aku butuh bantuanmu, aku ingin kamu pura-pura jadi calon suami Syahila, aku janji kamu tidak harus menikahinya, kamu hanya harus berperan menjadi calon suaminya," pinta Rendra.
"Apa yang anda mau tuan?" Tanya Effan bingung.
"Aku punya rencana, tapi aku tidak bisa mengatakannya"
Effan terpaksa mengikuti ke inginan Rendra. Setelah mendapat persetujuan Effan, Rendra mengabari Syahila, kalau calonnya adalah Effan. Syahila terpaksa setuju, dari pada ayahnya kena serangan jantung lagi jika mengetahui alasan dia menikah dengan Rendra dulu.
Syahila menemui Ayahnya yang tengah santai bersama Juned.
"Ayah ... ada seseorang yang melamarku, dia ... Effan" lirih Syahila.
"Ayah ikut pada pilihanmu, selama ini nak Effan sangat baik pada kita, apapun keputusanmu ayah ikut," jawab Mukhlis. Syahila langsung memeluk ayahnya.
Betapa sakit hati Juned mendengar hal ini, tadinya dia berharap akan bisa menikahi Syahila. Juned patah hati sebelum berjuang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Li5naJait
cerita apa ini, knapa kesannya Rendra ini pria yg bobrok bgt, bikin ini, ini, seolah dia mengatur smua kehidupn org, seolah semua org dlm kendalinya, Syila jg kalau nurut itu ada batasnya, masa sampe suami jg diatur Rendra, hutang budi iya, tp ngak jg hrs mnjual kehidupan kita, aneh sichh cerita ini
2022-09-06
0
Tuti Rumyati
kenpa atuh kau juned..menghayal terlalu tinggi
2021-05-18
0
yuyun cahyaningrum
Rendra.. punya rencana apalagi nich ??
2021-05-09
0