Bab 19. Mati

🔞🔞🔞🔞🔞

MENGANDUNG KONTEN DEWASA HARAP SKIP BAB INI JIKA MASIH DI BAWAH UMUR.

DAN MOHON KEBIJAKAN PEMBACA

**********

"Sya buka!!!" Teriak Rendra menggedor pintu kamar mandi.

"Nggak!!!" Jawab Syahila. Dia merasa takut, karena mengingat dia dan Rendra sudah menikah. Syahila bukan gadis bodoh, tentu dia tahu apa yang akan di lakukan pasangan suami istri jika sudah sah.

"Kalau kamu tidak mau buka!!! Aku akan panggil pelayan!!! Biar pelayan yang membukanya, biar dia melihatmu mandi di dalam sana!" Teriak Rendra.

Syahila segera membuka pintu kamar mandi.

"Jangan menghilang begitu saja, aku panik," ucap Rendra ketika Syahila membuka pintu kamar mandi

"Aku ingin melakukannya sekarang," bisik Rendra.

Rendra memojokkan Syahila ke tembok, Syahila yang hanya mengenakan handuk yang berlilit di dadanya dengan mudah Renda berkuasa atas tubuh indahnya. Handuk itu sudah tidak lagi melekat di tubuh Syahila. Rendra melempar handuk itu sembarangan.

Rendra langsung memangut bibir istrinya, tiba-tiba berhenti mencium Syahila. Karena tidak mendapat perlawanan dari Syahila.

"Kenapa diam?" Bisik Rendra sambil menciumi ceruk leher Syahila.

"Aku harus apa? Aku tidak tahu," ringis Syahila.

Rendra menatap lekat wajah Syahila, "ikuti gerakanku, kamu tidak harus tahu, tapi kamu hanya perlu ikuti insting kamu," bisik Rendra. Rendra mengulangi lagi kegiatannya.

Seketika darah Rendra mendidih karena mendapat perlawanan dari Syahila.

"Empphhh" Syahila memukul dada Rendra, kerena sulit bernafas.

Rendra menghentikan pangutan mereka. Dia langsung mengangkat tubuh Syahila menuju tempat tidur.

Rendra memandangi seluruh tubuh istrinya itu.

"Aku bodoh!!! Kenapa selama ini aku tidak bisa melihat bidadari ini," ucap Rendra, lirih.

Syahila membisu. Perlakuan suaminya barusan membuat dirinya kehilangan sebagian tenaganya.

"Maaf, aku sudah tidak tahan," bisik Rendra.

Syahila tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia memeluk erat tubuh Rendra. Syahila berusaha menahan suaranya.

"Jangan ditahan bebs, lepaskan saja," ucap Rendra.

***

Syahila senyum-senyum sendiri membayangkan barusan yang mereka lakukan. Syahila segera bangun mandi, sedang Rendra sudah hilang kesadaran nya setelah melepas yang terkurung selama ini dalam sangkarnya.

"Awwwhhhh," langkah kaki Syahila tertatih, ternyata diantara dua paha itu masih terasa sakit walau sudah merasakan bermacam rasa.

Perlahan Syahila melangkah menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi Syahila mencari bajunya, namun semua baju yang dia bawa tidak ada, yang ada hanya baju-baju aneh yang nampak masih baru.

"Untuk apa malu? dia sudah melihat semuanya," gerutu Syahila sambil memakai baju yang memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang indah.

Selesai tugas Zuhurnya, Syahila duduk di sofa memainkan ponselnya.

***

Rendra menggeliat, lalu meraba tempat tidur Syahila, matanya langsung terbuka menyadari Syahila tidak ada disisinya, namun hantinya lega melihat Syahila yang santai duduk di sofa dengan model baju yang kembali membuat senjatanya bangkit.

Rendra bangun dan duduk di samping Syahila, ia pun menarik Syahila agar duduk di pangkuannya. "Kamu menggodaku?"

"Mandi sanaa," Syahila merasa aneh karena aktivitas Rendra.

"Tidak mau," ucap Rendra.

"Udah mandi sana, dia tidak akan meninggalkanmu, tapi zuhur akan meninggalkanmu, karena waktu Asyar semakin dekat," rintih Syahila karena Rendra memainkan lidahnya pada pucuk bangalan empuknya.

"Heemm ... aku mau lagi," pinta Rendra.

"Okey, tapi Zuhur dulu," pinta Syahila.

"Aku tagih janjimu," bisik rendra.

"Iya, tapi mandi dulu sana," rengek Syahila.

Rendra terus bermain di area favorite nya.

"Ayo mandi ... dia tidak akan lari kemana-mana, tapi waktu Zuhur yang akan meninggalkanmu," rengek Syahila.

Rendra langsung berhenti, dia segra mandi, lalu mengejar tugasnya yang hampir kehabisan waktu. Tidak lama selesai mwnunaikan zuhur, waktu Ashar masuk.

"Hei, mau sholat berjamaah?" Tanya Rendra.

Syahila mengangguk cepat, dengan langkah tertatih dia berjalan menuju kamar mandi untuk wudhu.

Mereka berdua menunaikan sholat Ashar berjamaah. Selesai Sholat Syahila salim pada Rendra. Namun dia tidak bisa kembali ke posisinya, karena Rendra menariknya kedalam pelukannya.

"Andai masih ada, pasti ibu bahagia," ucap Rendra yang terus mengurung Syahila dalam pelukannya.

"Kamu bohongi saja ibu senang bukan main," Syahila terbayang saat dia dan Rendra mengurung diri dalam kamar mandi, agar ibu mengira melakukan tugas suami istri.

"Lagi ...." bisik Rendra.

"Simpan tenagamu, bagaimana kalau malam saja?"

"Aku mau sekarang, malam itu tambahan," seru Rendra.

Rendra mengulangi lagi pergulatan ranjang mereka. Kali ini Syahila aktif atas permintaan Rendra.

Selesai pelepasan, keduanya terkulai lemas ditempat tidur. Tugas mereka baru saja selesai, Syahila masih membenamkan wajahnya dalam dada bidang Rendra. Hingga dia terhanyut dalam tidurnya.

***

Bel pintu berbunyi, Rendra melepaskan pelukannya perlahan, agar Syahila tidak terbangun, dia menyelimuti Syahila yang masih polos, dia pun melilitkan handuk di pinggang, lalu berjalan menuju pintu.

Yang menekan bel mulai gusar, karen ini yang ketiga kalinya dia menekan. Rendra segera membuka pintu.

"Ada apa Fan?" Tanya Rendra Ketika membuka pintu sosok Effan yang dia lihat.

Effan sangat ingin tertawa melihat Rendra yang hanya memakai handuk.

"Saya tahu bos sangat sibuk bertugas di dalam sana, tapi ada berkas yang tidak bisa menunggu," terang Effan, menyodorkan map yang berisi bermacam untuk di tanda tangani Rendra.

Rendra menerima berkas itu dan fokus membaca laporan Effan, sedang mata Effan sedang mengintip keadaan di kamar sana.

"Jangan intip kedalam, Syahila tidak pakai baju," bentak Rendra.

Effan tidak menghiraukan perkataan Rendra. Mata Effan pun terbelalak, melihat wanita yang tidak sadarkan diri di balik selimut, hanya terlihat rambutnya saja dari arah pintu.

"Bos, itu anak masih hidupkan, enggak matikan?" Tanya Effan.

"Ini!!! Sana cepat pergi, jangan ganggu aku," seru Rendra memberikan kembali berkas yang sudah dia tanda tangani.

"Yaps, makasih bos, oh ya bos, apa saya perlu sediakan celana? Sepertinya bos kehilangan celana," goda Effan.

Rendra tidak membalas kata-kata Effan, dia langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Effan mematung, karena Rendra masuk kembali dan mengunci pintunya. Effan segera pergi dari sana.

***

Selama berada di hotel, Syahila pasrah, Rendra terus meminta jatahnya lagi dan lagi, bahkan Rendra hanya memberi waktu jenda hanya untuk istirahat sebentar dan meminta mengulangi lagi dan lagi.

Terpopuler

Comments

Kenza al_el

Kenza al_el

dia kagak mati fan, cuma tepar doank krn terus"an di gempur 🤣🤣🤣
effan jodohin sm lia aja lah, kasian jones mulu 🤭😅

2021-08-27

0

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

waduh rendra ganas juga ya..wkwwkkwkk

2021-02-08

0

Umriyah Purnawati Sholikhah

Umriyah Purnawati Sholikhah

sbnrnya ceritanya bgs,tp sayang alurnya trllu cpt krg greget.maaf ya thor tp ttp aku bc kok

2020-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kesepakatan
3 Bab 3. Nikah.
4 Bab 4 100
5 Bab 5. Ruko Ayah
6 Bab 6. Alfapintar
7 Bab 7. Makan Bersama Bos
8 Bab 8. Syahila pergi.
9 Bab 9. Talaq
10 Bab 10. Cincin
11 Bab 11. Beda
12 Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13 Bab 13. Bohong lagi.
14 Bab 14. Patah Hati
15 Bab 15. Siapa.
16 Bab 16. Sibuk.
17 Bab 17. Pertunangan Zharima
18 Bab 18. Pernikahan Syahila
19 Bab 19. Mati
20 Bab 20. Kamar Rahasia.
21 Bab 21. Menjalani Kehidupan
22 Bab 22. Penyakit ?
23 Bab 23. Duka
24 Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25 Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26 BAB 26. Penambah Luka.
27 Bab 27. Rencana Sempurna
28 Bab 28 Hampir Saja
29 Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30 Bab 30 Kehilangan Jejak
31 Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32 Bab 32. Kembali.
33 Bab 33 Ganti Rugi.
34 Bab 34. Bella Dan Lizty
35 Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Gagal.
38 Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39 Bab 39. Menyusun Rencana
40 Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Kepergian Effan.
43 Bab 43. Keluarga Denny.
44 Bab 44. Terpukau
45 Bab 45. Rencana Zhey.
46 Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47 Bab 47. Pergi.
48 bab 48. Duka
49 Bab 49. Pingsan
50 Bab 50. Papa...
51 Bab 51. Kegilaan Denny.
52 Bab 52. Rencana Licik Zhey
53 Bab 53. Permainan Zhey
54 Bab 54. Melamar Zhey.
55 Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56 Bab 56. Selingkuh.
57 Bab 57. Restu
58 Bab 58. Di Rumah Saja
59 Bab 59. Terperanjat.
60 Bab 60. Bergejolak
61 Bab 61. Tenggelam
62 Bab 62. Kecewa
63 Bab 63. Rahasia Besar.
64 Bab 64. Siapa ?
65 Bab 65. Pergi Dan Kembali
66 Bab 66. Sedih
67 Bab 67. Gegabah
68 Bab 68. Ketahuan Belang.
69 Bab 69 Kegencet
70 Bab 70 Naura
71 Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72 Bab 72. Permintaan Naura.
73 Bab 73. Rencana Denny
74 Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75 Bab 75. Keceplosan
76 Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77 Bab 77. Perkembangan Naura.
78 Bab 78. Aleena Dan Harriya
79 Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80 Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81 Bab 81. Yatim
82 Bab 82. The End
83 Eps 1 Menua Bersama
84 Karya lain Author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kesepakatan
3
Bab 3. Nikah.
4
Bab 4 100
5
Bab 5. Ruko Ayah
6
Bab 6. Alfapintar
7
Bab 7. Makan Bersama Bos
8
Bab 8. Syahila pergi.
9
Bab 9. Talaq
10
Bab 10. Cincin
11
Bab 11. Beda
12
Bab 12. Tak Seindah Khayalan
13
Bab 13. Bohong lagi.
14
Bab 14. Patah Hati
15
Bab 15. Siapa.
16
Bab 16. Sibuk.
17
Bab 17. Pertunangan Zharima
18
Bab 18. Pernikahan Syahila
19
Bab 19. Mati
20
Bab 20. Kamar Rahasia.
21
Bab 21. Menjalani Kehidupan
22
Bab 22. Penyakit ?
23
Bab 23. Duka
24
Bab 24. Syahila Menjadi Hilya.
25
Bab 25. Syahila Menjadi Hilya
26
BAB 26. Penambah Luka.
27
Bab 27. Rencana Sempurna
28
Bab 28 Hampir Saja
29
Bab 28. Jebakan Buat Syahila
30
Bab 30 Kehilangan Jejak
31
Bab 31. Pertemuan Tak Disangka
32
Bab 32. Kembali.
33
Bab 33 Ganti Rugi.
34
Bab 34. Bella Dan Lizty
35
Bab 35. Kekuatan Cinta Part 1
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Gagal.
38
Bab 38. Bos Besar dan Bos Kecil
39
Bab 39. Menyusun Rencana
40
Bab 40 Gagal Dan Gagal Lagi
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Kepergian Effan.
43
Bab 43. Keluarga Denny.
44
Bab 44. Terpukau
45
Bab 45. Rencana Zhey.
46
Bab 46. Rencana Zhey Part 2
47
Bab 47. Pergi.
48
bab 48. Duka
49
Bab 49. Pingsan
50
Bab 50. Papa...
51
Bab 51. Kegilaan Denny.
52
Bab 52. Rencana Licik Zhey
53
Bab 53. Permainan Zhey
54
Bab 54. Melamar Zhey.
55
Bab 55. Pernikahan Zhey Dan Rendra
56
Bab 56. Selingkuh.
57
Bab 57. Restu
58
Bab 58. Di Rumah Saja
59
Bab 59. Terperanjat.
60
Bab 60. Bergejolak
61
Bab 61. Tenggelam
62
Bab 62. Kecewa
63
Bab 63. Rahasia Besar.
64
Bab 64. Siapa ?
65
Bab 65. Pergi Dan Kembali
66
Bab 66. Sedih
67
Bab 67. Gegabah
68
Bab 68. Ketahuan Belang.
69
Bab 69 Kegencet
70
Bab 70 Naura
71
Bab 71. Minta Mama Bukan Oma
72
Bab 72. Permintaan Naura.
73
Bab 73. Rencana Denny
74
Bab 74. Rencana Denny Part 2.
75
Bab 75. Keceplosan
76
Bab 76. Pengenalan Tokoh Baru
77
Bab 77. Perkembangan Naura.
78
Bab 78. Aleena Dan Harriya
79
Bab 79. Aleena Dan Harriya Part 2
80
Bab 80. Aleena Dan Harriya Part 3
81
Bab 81. Yatim
82
Bab 82. The End
83
Eps 1 Menua Bersama
84
Karya lain Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!