17

" Arnold "

Minuman itu jatuh dan menimbulkan bunyi keras tapi karena musik yang diputar sangat keras orang sekitar tidak terganggu

Allin masih syok, dia terdiam melihat Arnold yang terlihat marah dengan mata menatapnya tajam

Arnold langsung mengangkat Allin di bahunya, orang- orang disana menatap mereka sejenak, setelah itu kembali menari.

Allin sebenarnya ingin berontak tapi dia urungkan setelah melihat Arnold sangat marah. Arnold membawa Allin kembali kehotel dan menutup pintu dengan kasar, Allin mengenyit mendengar itu

" apa yang kamu lakukan?" Allin tidak berani menjawab

" kamu tahu apa yang akan kamu minum tadi jika aku tidak menghentikanmu?" Allin masih diam saja

" itu hanya air putih saja kenapa dia harus semarah itu"

" untung aku tiba tepat waktu"

" kenapa kamu harus marah aku hanya akan minum air soda saja kok?"

" Air soda ? Air itu adalah minuman beralkohol , jika tadi aku tidak datang kamu Pasti sudah meminumnya, bagaiman jika saat kamu mabuk seorang pria berengsek mendekati mu , apa kamu tidak berpikir sejauh itu"

Allin terdiam dia tidak menyangka dia hampir saja meminum minuman beralkohol

" maaf.."

"  sekarang kamu baru minta maaf, keluar secara diam- diam tanpa sepengetahuanku, bagaimana bila terjadi sesuatu"

" tapi aku sekarang baik- baik saja"

" memang sekarang baik- baik saja bagaimana bila tadi aku tidak datang menghentikan mu?"

" iya, iya aku minta maaf aku tidak akan mengulanginya lagi"

Arnold menatap Allin yang memasang wajah sedih, Arnold sungguh khawatir wanita didepannya sungguh keterlaluan, Arnold pergi masuk kekamar mandi dengan menutup pintu dengan keras

"Kenapa aku begitu bodoh

Tidak bisa membedakan air putih dengan Alkohol" Allin menatap pintu kamar mandi

" Arnold pasti sangat khawatir" Allin menjatuhkan dirinya dikasur , bukannya menjadi malam terakhir yang menyenangkan malah menjadi malam terakhir yang suram

*******

Arnold keluar dari kamar mandi dia melihat Allin yang tertidur disofa, Arnold tidak tahu kenapa dia harus semarah itu, Arnold sangat khawatir dia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi, Arnold masih menatap Allin yang tertidur, dia menghembuskan nafasnya pelan, Arnold berjalan kearah sofa dan mengangkat Allin untuk dipindahkan keranjang, tapi Allin yang merasakan itu terbangun

" Arnold "

" diamlah" Allin langsung diam dan membiarkan Arnold memindahkannya dia masih takut Arnold masih marah, Arnold membaringkan Allin disisi ranjang, mereka saling bertatapan sesaat sebelum Arnold memalingkan wajahnya, Arnold langsung berbaring disamaping Allin dengan posisi membelakangi Allin, Allin berbalik menatap punggung Arnold

" apa dia sangat marah karena kejadian tadi?  ini semua karena aku bodoh, tapi kenapa dia harus marah? Kenapa dia harus perduli dengan itu? kami hanya menikah dengan perjanjian, jangan buat aku salah paham Arnold , jangan buat aku mencintaimu"

Allin memejamkan matanya, sedangkan Arnold masih belum memejamkan matanya, dia tidak tahu kenapa dia harus mengacuhkan Allin, Arnold mencoba berbalik untuk melihat Allin , disana Allin sudah memejamkan matanya masuk kedalam dunia mimpi , Arnold menumpukan tangannya sebagai bantal dengan mata menatap Allin yang tertidur dalam damai

" kenapa aku harus sangat marah? Kenapa aku harus sangat peduli padanya, wanita ini sama sekali bukan tipe ku , pernikahan ini bahkan tidak berarti apa- apa bagiku, tapi kenapa aku harus perduli padanya, Allin.....jangan buat aku selalu mengkhawatirkanmu, jangan buat aku memikirkan mu, karena aku tidak tahu kapan aku akan melewati batasku"

Arnold berbalik dan menatap langit- langit kamar hotel, dia hanya 5 hari di Jepang dan sudah banya hal yang terjadi, selama ini hidup Arnold normal - normal saja, tapi setelah dia menikah dengan Allin membuat dia mengalami banyak hal, dia tiba- tiba perduli dengan hidup orang lain dan itu sangat tidak biasa dalam hidup Arnold , Arnold kembali berbalik menatap Allin, Arnold menggeser bantal nya hingga mendekati Allin dan menatap Allin sangat dekat hingga ujung hidung mereka bersentuhan

******

Allin sudah memasukkan barang- barang kekoper , dia baru ingat mereka belum membeli oleh- oleh , Allin menatap Arnold yang sedang bertelponan dengan asistennya Deon dibalkon kamar, Allin ingin memanggil Arnold tapi dia urungkan, Allin takut Arnold masih kesal dengan kejadian malam tadi

******

Arnold mematikan telponnya, dia menelpon Deon untuk mengetahui kemajuan dari proyek terbarunya yang baru saja di jalan kan nya beberapa minggu sebelum mereka pergi ke Jepang , Arnold masuk dan melihat Allin yang sudah selesai dengan koper

" kita sarapan dulu, baru setelah itu pergi ke bandara" Arnold berbicara dengan singkat , dia sebenarnya sudah tidak marah tapi entah kenapa dia harus berbicara seperti itu, Arnold menatap Allin yang hanya diam menatap Arnold , Arnold merasa bersalah karena itu, Arnold ingin kembali berbicara tapi dia urungkan, Arnold masuk kekamar mandi

Allin menatap pintu kamar mandi , dengan bibir mengerucut sedih

" apa dia masih marah? Sampai kapan dia harus marah? Apa dia sekarang bersikap seolah suami yang sesungguhnya dia tidak punya hak atas itu"

Allin memasukkan parfum, lipstik, dan yang lainnya kedalam tas, dengan mulut masih menggerutu

*******

Arnold dan Allin sedang sarapan di restoran hotel, Allin menatap Arnold yang makan dengan tenang , mulut Allin sudah gatal, dia sungguh ingin bertanya , kenapa kamu harus sebegitu marahnya , kita hanya menikah tanpa cinta, tapi itu hanya tertahan di lidah saja,

" Arnold " Allin mencoba berbicara pada Arnold tapi Arnold hanya diam saja sambil meminum teh nya, Allin kesal sekali melihat itu

" Arnold " Allin kembali berbicara dengan penekanan , Arnold memberhentikan makannya dan menatap Allin tanpa berrbicara apa pun, Allin yang melihat tatapan dingin Arnold jadi tidak berani berbicara

" kita belum membeli oleh- oleh"

Allin menatap Arnold menunggu reaksinya tapi Arnold hanya diam saja dan kembali melanjutkan sarapannya

" Arnold "

" aku sudah mengurusnya"

" maksudmu?" tanya Allin bingung, Arnold sudah mengurusnya, tapi Allin sama sekali tidak melihat Arnold keluar untuk berbelanja,

" apa dia keluar tanpa sepengetahuanku dan pergi seorang diri"

" tapi kapan kamu membelinya?" tanya Allin, dia kesal Arnold tidak mengajaknya

" memangnya kenapa?"

" kenapa katamu? Aku juga mau ikut"

" tapi kamu juga pergi tanpa aku"

Arnold kembali mengungkit tentang Allin yang keluar tanpa sepengetahuannya malam tadi

" kenapa kamu malah mengungkit tentang itu?" Allin kesal sekali

Arnold mengabaikan Allin, dia sebenarnya tidak keluar untuk berbelanja, dia hanya meminta seseorang untuk pergi dan membayarnya

" tapi kapan kamu keluar? Perasaan aku tidak pernah melihatmu keluar seorang diri"

" memangnya hanya kamu yang bisa pergi diam - diam"

Allin mengerucutkan bibirnya kesal, Arnold hanya tersenyum dalam hati dia berhasil membuat Allin kesal

******

Arnold duduk didekat jendela saat mereka sudah memasuki pesawat , Allin menatap sekelilingnya

" Arnold sepertinya banya yang ingin ke Inggris ya?"

" kenapa kamu perduli dengan sesuatu yang tidak penting"

Allin sudah sangat kesal sejak tadi, dia mencubit paha Arnold hingga Arnold mengenyit kesakitan

" Ahhh....apa yang kamu lakukan?" Arnold mengusap pahanya yang tadi dicubit Allin

" mencubit,apa lagi?"

" kamu ya dasar tiger woman"

Allin mengabaikan Arnold dan memakan sabuk pengamannya karena pesawat sudah akan lepas landas,

Allin menatap pria di seberang nya yang menatapnya dengan pandangan aneh, Allin masih menatap pria tersebut, pria tersebut tersenyum dan Allin juga tersenyum untuk norma kesopanan, Allin mengalihkan matanya dan menatap Arnold yang sibuk dengan laptopnya

Berberap menit kemudian , Allin menatap pria tersebut, pria diseberang sana masih menatapnya dan sekarang dengan senyum yang sangat aneh sekarang, Allin berbapaling dan menyentuh lengan Arnold.

" Arnold "

Arnold menatap Allin yang terlihat tidak nyaman

" ada apa?"

" coba kamu lihat pria diseberang sana" tunju Allin, Arnold menatap pria disana yang menatap Allin dengan senyuman yang menyebalkan, Arnold menatap tidak suka pria diseberang sana, pria tersebut hanya tersenyum dan kembali menatap arah depan

" aneh kan?" kata Allin

" biasa aja"

" tapi dari tadi dia lihatin aku terus dari kita duduk sampai sekarang" hati Arnold sedikit terhentak mendengar itu

" beraniya dia menatap istri Arnold Gall"

Tapi Arnold menutupinya dengan kembali sibuk dengan laptopnya

" kamu terlalu percaya diri mungkin dia hanya menatap yang lain "

" tapi...entahlah aku jadi pusing "

Allin bersandar dan memejamkan matanya,

" lebih baik aku tidur, penerbangan ini akan sangat melelahkan"

Arnold menatap Allin yang tertidur disampingnya, Arnold tersenyum dan mengangkat tangan mengusap pipi Allin, Arnold menatap seberangnya disana pria yang tadi memperhatikan Allin kembali tertangkap basah sedang memperhatikan Allin tidur, Arnold menatap dingin pria disana, Arnold menarik Allin ke sisi nya, dan meletakkan kepala Allin kepangkuannya.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

lama banget th perasaan masing"

2021-06-17

0

KimNana's_3112

KimNana's_3112

ga masalah y beda yg pnting kreatif....jd adegan d jadwalkan sesuai waktu dan apa yg dkerjakan ga masalah sih mnurut qu mlh beda dri yg lain

2020-01-15

0

Gemini

Gemini

like

2020-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!