Allin membuka matanya, dia belum sadar sepenuhnya, dia merasakan sesuatu yang berat menimpa perutnya, tangannya bergerak dan menyentuh sesuatu yang tidak asing
"Tangan?"
Allin langsung sadar sepenuhnya , dia langsung bisa merasakan hembusan nafas Arnold dilehernya dan tangan Arnold yang memeluknya dari belakang , Allin tidak berani bergerak, dia gugup sekaligus malu, Allin masih di posisi nya hingga 10 menit tapi masih belum ada perubahan diposisi mereka, Allin mencoba melepaskan pelukan tangan Arnold diperutnya, baru Allin mengangkat tangan Arnold, tangan Arnold kembali memeluknya dan sekarang semakin erat, Arnold juga semakin menenggelamkan wajahnya keceruk leher Allin, Allin rasanya ingin menangis, dia tidak bisa bergerak, dan bahkan takut untuk bernafas, dia takut Arnold akan bangun
Allin memejamkan matanya dia pura - pura tidur saat merasakan Arnold kembali bergerak,
******
Arnold membuka matanya dan menatap leher belakang seseorang, dia diam dan tersenyum, Arnold melepaskan pelan tangannya dari memeluk Allin agar tidak membangunkannya( padahal sudah bangun si Allin)
Arnold berjalan kearah kamar mandi
Allin membuka matanya saat mendengar pintu kamar mandi tertutup , dia bangun dengan posisi duduk, dia menatap pintu kamar mandi dengan tangan mengelus dadanya
" aku hampir mati karena gugup"
******
Mereka baru saja selesai sarapan, Arnold menangkap gelagat aneh dari Allin
" kamu kenapa?"
Allin yang dari tadi tidak mau menatap Arnold karena kejadian bangun tidur itu kaget
" apa?"
" kamu mikirin pria Jepang itu?" tanya Arnold dengan nada sedikit emosi
" tidak"
" lalu apa? kamu jangan bohong ya"
" sudah aku bilang bukan"
" jadi kamu mikirin apa?"
" em...Arnold kita keluar jalan yuk, masa kita cuman dikamar aja"
Arnold menyipitkan matanya menatap Allin, disana Allin tersenyum manis mencoba menyakinkan
" baiklah"
" benarkah! Terima kasih Arnold
Kamu memang suami terbaik"
Allin menatap Arnold yang memasang wajah datar nya
" maksud...maksud ku pria terbaik..iya pria terbaik"
Arnold masih menatap Allin, Allin jadi gugup dan gusar
" kalau begitu aku akan siap- siapa" Allin berdiri dan langsung masuk kekamar mandi
Arnold menatap Allin yang berlari memasukki kamar mandi
" suami" Arnold tersenyum tipis menatap pintu kamar mandi yanf sudah tertutup
Didalam kamar mandi Allin memukul kepalanya
" bodoh...bodoh...kenapa aku bisa menyebutnya suami, bagaimana ini....aku malu...bagaimana kalau Arnold berpikir kalau aku menyukainya?"
******
Arnold menatap Allin yang memakai baju kaos putih dan celana Jens potongan pendek
" kamu mau kemana?" Allin menatap Arnold bingung
" kan kamu bilang kita mau jalan- jalan?"
" dengan pakaian seperti itu?" Allin menatap pakaia nya dan menganggukkan kepalanya
" ganti"
" kenapa? kita kan mau ke pantai?"
" memangnya aku bilang kita mau kepantai, tidak kan?"
Allin menatap Arnold dengan bibir mengerucut , Allin kesal, dia ingin kepantai ingin berenang disana atau setidaknya jalan- jalan dipesisir pantai, dia belum puas kemarin jalan- jalan bersama Nobito karena si semaunya
Allin berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal menuju lemari untuk memilih pakaian dan kemudian menutup pintu dengan keras
" Menutup pintu itu yang benar nanti Rusak, kamu mau nanti menggantinya!"
Allin menatap pintu didepannya dengan kesal
*****
Allin mengekori Arnold dibelakang,dia mengangkat tangannya dan seakan meninju- ninju Arnold dari belakang, dia sungguh kesal sekali, Arnold selalu semaunya, saat Allin masih seakan memukul, Allin kaget saat Arnold berbalik , Allin tersenyum disana, Arnold mengerutkan dahinya menatap Allin
" kalau jalan itu jangan dibelakangku" Arnold menarik Allin kesisinya dan menggenggam tangan Allin, Allin menatap Arnold yang menggenggamnya
" syukurlah dia tidak menyadarinya "
*******
Allin dan Arnold duduk dihalte, Allin menatap Arnold yang sibuk dengan ponselnya ditangan kanan, tangan kirinya masih setia menggenggam tangan Allin, Allin mencoba menarik tangannya, Arnold yang merasakan itu menatap Allin, dia menggenggam erat tangan Allin
" kita mau kemana?" tanya Allin
" kita akan ke pusat kota"
" kenapa jauh- jauh kesana? lebih baik yang dekat saja seperti pantai"
" agar kamu bisa bertemu pria Jepang itu?"
" kenapa kamu selalu membawa- bawa Nobi dia itu tidak ada hubungannya "
Arnold menatap kesal Allin
" jadi kalian sudah sempat berkenalan?" tanya Arnold jengkel dengan raut muka tidak suka
" memangnya kenapa? Dia sekarang temanku"
" apa kamu juga bertukar nomor telpon ? "
" tidak"
" mana ponselmu?"
" ada di tas"
" mana aku mau lihat "
" memangnya kenapa sih?" Allin mengeluarkan ponsel dari tasnya dan memberikan pada Arnold , Allin memperhatikan Arnold yang mengotak- atik ponselnya , setelah itu Arnold mengembalikannya pada Allin, Allin menatap bingung Arnold
" memangnya apa yang kamu cari?"
" nomor pria Jepang itu" kata Arnold enteng , Allin menatap Arnold tidak percaya, ternyata dia mencurigai Allin
" jadi, apa kamu menemukannya?" tanya Allin dengan penekanan
" tidak" Allin menarik tangannya dari genggaman Arnold , Arnold menatap Allin yang membuang mukanya, dan saat itu bis pun tiba di halte
" ayo, bis nya sudah datang" kata Arnold sambil tanganya mencoba kembali menggenggam tangan Allin , Allin menghindar dan berjalan lebih dulu, Arnold menghembuskan nafasnya dia tahu Allin sekarang kesal padanya
Allin masuk dan menatap kursi penumpang yang sudah terisi semua, Arnold yang melihat Allin masih berdiri melirik semua kursi yang penuh
Allin berjalan ketengah dan menggenggam pegangan bis di atasnya, Arnold berjalan mendekati Allin dia juga berpegangan pada pegangan bis berbentuk bundar yang bergantungan di atasnya, dia menghadap Allin yang masih memasang wajah kesal, Allin malas menatap Arnold dia lebih memilih menatap jendela didepannya, Arnold mengeyit tidak suka menatap pria yang sudah cukup dewasa yang menatap Allin dengan senyum yang menyebalkan bagi Arnold, dia duduk di kursi penumpang didepan Allin, semakin diperhatikan pria itu semakin menyebalkan, sedangkan Allin hanya menatap kedepan tanpa sadar seorang pria dewasa menatapnya dengan senyum yang tidak biasa, Arnold sudah kesal melihatnya
" beraninya dia menatap istriku "
Arnold menarik Allin, hingga pegangan tangan Allin terlepas, dia langsung merengkuh Allin kepelukkanya
dan menatap pria dewasa tadi dengan pandangan tajam, pria tersebut kaget karena aksinya melihat bule cantik diketahui kekasih wanita itu dia memperbaiki duduknya dan menatap kedepan , Allin yang berada dipelukkan Arnold berdiri dan mereka bertatapan disana
" kamu apa- apaan sih?" tanya Allin dalam bahasa Inggris
Allin kembali berdiri dengan benar dan akan kembali ketempatnya tapi bis tiba- tiba mengerem mendadak, hingga Allin yang belum sempat berpegangan menjadi tidak seimbang, tapi Arnold menariknya hingga Allin kembali kepelukkannya, Allin menatap Arnold yang juga menatapnya, orang- orang didalam bis ribut berbicara dalam bahasa yang Arnold dan Allin tidak mengerti, Arnold mengeratkan pelukannya saat orang- orang sibuk ingin keluar
" ada apa?' tanya Allin
" sepertinya ada kecelakaan" Arnold menarik Allin keluar dan melihat sebuah mobil yang menabrak trotoar sehingga menghalangi jalan bis, Allin mencoba melihat orang yang masih ada didalam mobil , Arnold mengikuti Allin, Allin kaget saat melihat siapa pria tersebut
" Nobito!"
*******
Arnold menatap kesal, Allin yang terlihat khawatir sambil memperhatikan pintu ruangan rumah sakit
dokter keluar dan Allin langsung mendatanginya
" bagaimana keadaannya dokter?' tanya Allin dalam bahasa inggris
" pasienya baik- baik saja, hanya benturan ringan saja"
" apa saya bisa langsung menjenguknya? "
" ya"
" terima kasih dokter "
" ini memang tugas saya" Allin bersyukur dokter tersebut bisa berbahasa inggris , Arnold menatap tidak suka percakapan didepannya, dokter itu terlihat mencoba menarik perhatian Allin dengan senyum memuakkan bagi Arnold , Arnold berjalan cepat dan merangkul Allin di pinggang nya
" terima kasih dokter, istri saya memang mudah Khawatir " Arnold sengaja menekankan kata Istri disana, dokter tersebut tersenyum dan berpamitan pergi, Allin langsung masuk meninggal Arnold disana, Arnold juga ikut masuk
Allin menatap Nobito yang sudah sadar, Allin tersenyum dan berjalan mendekat
" terima kasih "
" tidak , kita kan berteman"
" dia sudah baik- baik saja jadi kita bisa pergi " kata Arnold dengan muka tidak suka, Allin mengabaikan Arnold dan kembali berbicara pada Nobito
" bagaimana kamu bisa menabrak trotoar?"
" aku hanya sedikit tidak enak badan saja"
Arnold sungguh kesal, Allin mengabaikannya
" Allin!"
" Nobi apa kamu mempunyai masalah ?"
" Allin!" Arnold menarik Allin hingga menghadapnya
" aku tidak suka kamu abaikan, dan kenapa kamu perduli padanya? kita hanya dua hari lagi disini"
Allin menatap Nobito yang memasang wajah sedihnya disana, Allin menatap Arnold dan menariknya keluar
" kenapa kamu membawaku keluar!?" tanya Arnold dengan suara keras, Allin menatap kesal Arnold
" jangan keras- keras nanti Nobi dengar " Arnold kesal Allin sangat memperdulikan pria itu tapi bagaimana dengannya apa Allin tidak perduli
" biarkan saja dia dengar !!!" Allin mengeyit dan mencoba menutup mulut Arnold dengan tangannya, tapi Arnold menghindar
" kenapa kamu menyuruhku diam, kamu itu istriku!!"
Allin menatap malu suster- suster yang lewat, Arnold sungguh keterluan
" kenapa !? Kenapa diam!!?"
Allin menatap jengkel Arnold dia langsung menarik kerah jeket Arnold hingga Arnold sedikit menunduk dan langsung menutup bibir Arnold dengan bibirnya,
Arnold membuka matanya lebar- lebar menatap Allin yang hanya menciumnya tanpa menggerakkan bibirnya,
saat Allin akan menarik bibirnya, Arnold merengkuh Allin dan langsung mencium bibir Allin, Allin terdiam dia membiarkan Arnold mencumbu mesra bibirnya
cukup lama mereka berciuman, Arnold menarik bibirnya dan menatap Allin yang juga menatapnya polos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
choi yongah
hem........😍😍
2021-09-11
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
udah pd cinta tp egonya pd tinggi hadeh🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
2021-06-17
0
A.0122
arnold bnr² pencemburu seperti yg dikatakan lucas
2021-04-21
0