Allin dan Arnold hanya diam saja memperhatikan orang tua mereka berbincang masalah pernikahan , Audi meringis dalam hati dia baru saja menerima perjodohan ,kedua orang tuanya sudah membicarakan pernikahan, Arnold menatap Allin yang bersikap risih dengan pembicaraan kedua orang tua mereka, ini saatnya Arnold menjalankan rencananya
" em...aku ingin berbicara berdua dengan Allin" Arnold berbicara menyela kedua orang tua mereka yang sedang berbincang.
" ya pergilah, kalian butuh waktu untuk mengenal satu sama lain" Arnold berdiri dan menatap Allin yang masih duduk, Arnold mengode melalui kepalanya agar Allin mengikutinya, Allin berdiri dan mengikuti Arnold
" kami pergi dulu" setelah Arnold berbicara mereka pergi ke taman belakang rumah keluarga Wilton
Arnold berhenti berjalan dan berbalik, dia menghadap Allin, Allin hanya diam saja menatap Arnold, Arnold menarik nafas panjang dan menghembusnya
" kamu tahu aku terpaksa menerima perjodohan ini"
" aku tahu " Allin sama sekali tidak kaget dia sudah menduga ini semua
" aku ingin kita membuat surat perjanjian untuk kita, aku tidak mencintaimu , maaf bila kamu merasa tersinggung karena itu"
" tidak, aku mengerti, baiklah kita bisa membuat surat perjanjian itu" Arnold menatap Allin yang bersikap tenang didepannya, apa Allin tidak sakit hati saat dia bilang tidak mencintainya
" apa hanya itu yang ingin kamu sampaikan , kalau begitu aku akan masuk, aku baru pulang kerja dan langsung dihadapkan dengan semua ini, aku ingin mandi dan makan, perutku sudah lapar " Arnold baru sadar kalau Allin tidak berganti pakaian setelah pulang dari kantor,
Allin yang melihat Arnold hanya diam saja pergi meninggalkan Arnold disana, Allin tidak perduli toh Arnold tidak mencintainya harusnya Arnold tidak tersinggung kan. Arnold hanya menatap Allin yang berlalu dari sana, dia tidak menyangka kalau Allin menyetujui persyaratannya dengan mudah, kalau Allin tidak menyukainya kenapa dia menerima perjodohan ini, Arnold berpikir apa karena harta, tapi bila dilihat lagi, kelurga Allin juga tidak kalah darinya, jadi apa alasan Allin menerimanya.
******
Arnold dan kedua orang tuanya sudah akan pulang , tapi Arnold dan Allin sudah sempat bertukar nomor telpon agar mereka bisa membuat surat perjanjian itu dengan mudah. Arnold menatap Allin yang hanya diam saja, tanpa ekspresi, Arnold jengkel kenapa harus dia yang kesal disini, rencananya adalah agar Allin kesal dan marah, Arnold masuk kedalam mobil dan disusul kedua orang tuanya, selama perjalanan Arnold masih memikirkan Allin, wanita itu tidak bereaksi apa - apa, ini sungguh diluar dugaan Arnold
" apa yang kamu pikirkan Arnold, apa kamu memikirkan Allin, dia gadis yang cantik kan?"
" tentu saja, Allin itu gadis yang baik"
" tidak , aku tidak memikirkannya , papa dan mama tahu kenapa aku menerima perjodohan ini"
Kedua orang tuanya terdiam , Arnold masih saja menyangkalnya, selama perjalanan tidak ada percakapan lagi
*******
Arnold berjalan mondar- mandir dia menimang- nimang apa dia menelpon Allin atau tidak, waktu sudah menunjukkan jam 23.00 , ini sudah terlalu malam, tapi Arnold tetap menelpon Allin, Arnold masih menunggu Allin mengangkatnya
" apa dia tertidur?" telpon masih tidak diangkat juga, Arnold yang kesal kembali menelpon. Allin yang merasa terganggu tidurnya langsung mengangkat itu
" ada apa Lucas? apa kamu tidak tahu ini sudah malam?" Allin berbicara kesal dengan nada orang mengantuk, Arnold merasa kesal Allin menyebut nama pria lain apa Allin tidak menyimpan nomornya
" ini aku"
" siapa? kamu jangan main- main Lucas, aku ngantuk " Arnold kesal sekali Allin menyebut nama Lucas kembali
" ini aku Arnold , cepat bangun aku ingin membicarakan tentang perjanjian itu" Allin tersadar tapi tetap masih mengantuk
" oh Arnold , ada apa?"
" ada apa? aku kan sudah bilang, aku menelpon karena ingin membicarakan tentang perjanjian itu"
" kenapa kamu harus kesal?"
" cepat bangun , dan jangan panggil aku Lucas"
" Lucas? "
" sudah aku bilang jangan panggil aku itu"
" aku tidak memanggilmu Lucas, aku hanya bertanya kenapa kamu menyebut nama Lucas"
" sudah jangan berbicara lagi" Arnold kesal Allin masih saja menyebut nama Lucas
" iya,iya ada apa? Cepat berbicara"
" aku ingin kita pisah kamar saat kita menikah nanti" Arnold menunggu reaksi Allin , tapi Allin hanya diam saja
" apa kamu tidak mengatakan apa apa?"
" memangnya apa yang akan aku katakan, kamu sudah memutuskan" Arnold terdiam dia tidak bisa lagi membantah Allin
" dan aku ingin kamu tidak selalu bertanya tentang apa yang aku lakukan"
" ya baiklah, apa hanya itu saja?"
" ya, itu saja "
" baiklah , aku hanya ingin satu hal saja, aku ingin saat didepan mama dan papaku kamu bersikap baik padaku dan tidak menyinggung tentang pernikahan kita yang tidak bahagia ini" Arnold terdiam apa Allin hanya ingin itu, agar dia besikap baik pada Allin saat didepan orang tuanya
" apa kamu serius hanya itu"
" ya"
" tidak meminta uang bulanan, mobil atau rumah gitu?"
" tidak , aku tidak perlu itu semua" Arnold kembali terdiam, kenapa dia menjadi merasa tidak nyaman, harusnya dia senang Allin tidak banyak menuntut
" ya sudah ya, aku ingin tidur lagi" Allin langsung mematikan telponnya sepihak, Arnold hanya diam saja, baru sekarang ada wanita yang mengabaikannya , Arnold termenung ,Allin, nama itu terngiang - ngilang di kepalanya, wanita itu tidak bisa ditebak
******
Allin pergi kekantor dengan diantar supir pribadinya , semua itu karena ayahnya, ayahnya masih trauma dengan kecelakaan yang menimpa kakaknya, mobil Allin selalu berhenti 100 meter sebelum kantornya , dia tidak mau rekan kerjanya melihat dia turun dari mobil mewah pemberian ayahnya, Allin turun dari mobil dan berjalan ditrotoar, Allin sudah sampai dikantornya dia menatap gedung tinggi didepanya, dia sudah merasa nyaman bekerja disana, Allin masuk kedalam, banyak orang yang menyapanya , Allin memang terkenal sebagai karyawan ramah, Allin suka membeli makanan yang banyak dan membaginya dengan karyawan lain, temanya Kate sempat bertanya dari mana Allin mempunyai uang untuk membeli semua makanan itu, tapi Allin beralasan dia mendapat banyak rezeki dari ayahnya , temanya percaya saja, karena Allin bercerita dia anak tunggal pasti kedua orang tuanya sangat menyanyanginya,
" selamat pagi kate" Allin duduk di kursinya
" selamat pagi Allin" Allin menatap meja- meja disana yang masih banyak yang kosong
" apa yang lain terlambat lagi"
" ya mungkin...." Kate langsung menarik Allin mendekat dan menunjuk arah depan disana Arnold datang bersama sekretaris pribadinya yang bernama Deon,
" bukankah,Direktur kita sangat tampan ?" Kate berbicara dengan sangat memuja Arnold, Allin hanya tersenyum kecut dia menatap Arnold dan saat itu juga Arnold menatapnya
Allin memalingkan wajahnya dia merasa aneh dengan tatapan Arnold tidak seperti biasanya,
" astaga, Allin coba kamu lihat, Direktur melihat kearah kita" Kate tersenyum dengan lebar disana menatap Arnold , Arnold hanya memasang wajah datarnya dan berlalu dari sana, Arnold masuk dan langsung duduk di kursinya
" apa dia mau bermain- main denganku, malam tadi dia mematikan telpon secara sepihak dan pagi ini pura- pura tidak kenal, dasar wanita itu" Deon menatap atasannya yang bergumam tidak jelas, wanita siapa yang dimaksud atasannya
" apa anda baik- baik saja tuan?"
" ya" Deon yang mendengar itu mengangguk dan pamit keluar , tapi Arnold berkata hingga dia berhenti
" cari tahu tentang karyawan yang bernama Allin Wilton" Deon menatap bosnya bingung
" kenapa ?, apa ada yang ingin kamu sampaikan?"
" tidak, kalau begitu saya permisi" Arnold mengangguk, Deon pun keluar , Arnold kembali ke mode kesal, dia menelpon bagian keamanan
" sambungkan cctv untuk ruangan lantai satu" Arnold langsung mematikan sambungan telpon tersebut, dia mengambil tablet di ats meja dan membukanya, dia membuka sebuah aplikasi disana dan mengetik sebuah kata sandi dan layar sudah menampilkan keadaan lantai satu, mata Arnold menyipit dan memperbesar tampilan layarnya, dia melihat Allin yang sedang mengetik disana
" dia cukup rajin" tapi dahi Arnold tiba- tiba mengkerut, dia melihat seorang karyawan pria yang duduk disamping meja Allin yang dari tadi memperhatiakan Allin
" siapa pria itu?, apa dia tidak mempunyai pekerjaan lain selain memandangi wanita orang lain".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nuraini Enung
"memandangi wanita orang lain" 😂😂
2021-08-17
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
emang allin wanita kamu Arnold🤔🤔🤔
2021-06-17
0
Depri M. Rogabe Sirait
penasaran jg ya b arnold
2021-05-27
0