Arnold sibuk di ruang metting, dia sedang mendengarkan persentase dari bawahanya tapi dia tiba- tiba ingat Allin, dia penasaran apa yang dilakukan wanita itu, dia mengambil tebletnya dan kembali membuka cctv lantai satu, dia melihat Allin masih sibuk didepan komputernya, rekan kerjanya berbicara pada Allin, Arnold penasaran apa yang mereka bicarakan, tiba- tiba pria yang duduk disamping Allin menggeser kursinya hingga ikut bergabung,
" siapa pria ini, apa dia yang bernama Lucas?"Arnold bergumam, semua orang disana melihatnya
" apa Direktur?" tanya orang yang sedang menjelaskan didepan
" tidak ada , lanjutkan" orang tersebut melanjutkan persentasenya , Arnold kembali melihat cctv, dia shock melihat pemandangan itu, pria yang tadi ikut berbincang mengusap kepala Allin, tiba- tiba saja amarah Arnold naik, dia menggenggam pena ditanganya dengan sangat kencang
" beraninya dia menyentuh wanita milik orang lain " Arnold berbicara dalam hati dengan dadanya yang sudah panas, dia mematikan tabletnya, dia tidak mau lagi melihat itu semua. Arnold mencoba mengalihkan perhatiannya pada persentase didepannya tapi dia masih tidak bisa fokus , Arnold berdiri dari kursinya
" semuanya masih kurang , perbaiki lagi, dan kembali laksanakan metting minggu depan " Arnold langsung berjalan keluar disusul Deon , semua orang disana terdiam, mereka harus bekerja untuk kembali menganalisis.
******
Allin menurunkan tangan Bill yang mengusap kepalanya
" maaf aku tidak bermaksud " kata Bill
" tidak masalah " Allin tersenyum dan Biil terpana karena itu, dia sudah menyukai Allin saat pertama kali melihatnya, Allin itu sangat sederhana dan baik hati, karena saat pulang kerja, Bill sempat melihat Allin turun dari mobil mewah dan memberikan makanan pada tunawisma, jadi Bill tahu kalau Allin anak orang kaya, tapi dia menutupinya di kantor,karena itu lah Biil menyukainya , sosok Allin yang sederhana. Bill masih memperhatikan Allin yang sedang bekerja,
******
Sekarang waktunya jam makan siang,
" Allin ayo kita pergi makan siang" ajak Kate
" baiklah tunggu sebentar" Allin membereskan file - file diatas mejanya, lalu menyandang tasnya dan berjalan mendatangi Kate
" ayo" mereka berjalan keluar , karena mereka bekerja dilantai satu semuanya jadi mudah, tidak perlu lagi naik turun lift. Mereka sudah diluar dan memanggil taxi, karena mereka ingin makan di restoran iga bakar favorit mereka, baru Allin masuk mobil , telponnya berbunyi dia melihat nama Arnold disana, dan langsung mengangkatnya
" kembali sekarang" Allin bingung darimana Arnold tahu dia akan pergi
" aku sudah dijalan"
" aku bilang cepat turun , aku ingin membahas tentang perjanjian itu, jadi cepat kamu turun "
" iya, iya dasar pemaksa"
" apa kamu bilang!"
" tidak, tidak baiklah , pak tolong minggir" Kate yang dari tadi memperhatikan Allin penasaran dengan siapa dia berbicara ditelpon dan kaget saat Allin meminta supir taxi agar minggir ketepi jalan, setelah taxi berhenti ditepi jalan Allin langsung keluar
" Kate maaf ya , aku harus pergi sekarang"
" tapi Allin"
" kate maaf, ini sungguh mendesak antara hidup dan mati" Allin mengumpat Arnold dalam hati. pasalnya Arnold sempat mengancamnya akan membatalkan perjodohan ini, Allin tidak bisa membuat kedua orang tuanya kembali bersedih
" baiklah, tapi nanti kamu harus bercerita padaku " Kate penasaran apa yang membuat Allin merasa gelisah seperti itu, Allin melihat pesan yang masuk
Cepat kamu harus sampai dalam waktu 30 menit, kalau tidak kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Allin menjadi gelisah
" baiklah Kate kamu pergilah dulu"
" ok, sampai jumpa "
" sampai jumpa " setelah itu mobil yang membawa Kate pergi dari sana, Allin melihat mobil taxi yang lewat , dia memberhentikanya dan naik,
Setelah berberapa lama dia akhirnya sampai disebuah restoran mewah, Allin masuk matanya mencari- cari orang yang dia cari, Arnold sudah melihat Allin yang celingak - celinguk,
" apa yang wanita itu lakukan, aku pria yang paling tampan disini, dan dia kesulitan mencariku" Arnold menatap jam ditangannya
" dia telat 2 menit" Arnold kembali melihat Allin dan saat itu Allin juga melihatnya, Allin langsung berlari kemeja Arnold, orang - orang disana menatap Allin, karena semua orang yang ada disana adalah orang yang berkelas
" kamu telat 2 menit "
" maaf " Arnold tidak menyangka Allin dengan mudah tunduk hanya karena dia mengancam akan membatalkan perjodohan ini, Allin tidak tertarik dengannya dan itu membuat Arnold kesal, tapi apa yang membuat dia menerima ini, Arnold pusing memikirkannya , Allin langsung saja duduk di depan Arnold dia capek, Arnold menatap Allin dan memanggil pelayan, dan memesan minuman, saat minuman datang,Allin langsung meminumnya, dia sudah lama tidak olahraga dan sekarang dia harus berlari kesini. Arnold yang melihat Allin menyodorkan sebuah kertas, Allin menatap itu
" ini adalah surat perjanjian yang aku inginkan " Allin mengambil dan membaca poin- poin disana
Harus tidur dikamar terpisah
Tidak menanyakan hal pribadi
Tidak mengatur atau mencampur urusan pihak pertama
Bersedia saat pihak pertama meminta tolong
Dan selalu menghargai pihak pertama
" apa hanya ini yang kamu inginkan dariku?"
" iya"
" baiklah aku juga menginginkan persyaratan
1. aku mau kita bersikap layaknya suami istri didepan orang tuaku
Aku tidak ingin orang - orang dikantor tahu tentang kita
" aku hanya minta dua hal saja" Arnold terdiam, menyembunyikan pernikahan mereka dari orang- orang, apa Allin tidak suka bila orang tahu kalau mereka menikah, Arnold jadi kesal memikirkan itu
" apa maksudmu dengan merahasiakan hubungan kita?" Allin menatap Arnold, kenapa nada bicara Arnold terdengar kesal, Allin menyangkal itu , untuk apa Arnold kesal padanya ,
" tidak ada, hanya saja, aku tahu kamu pasti mempunyai wanita yang kamu suka , dan terpaksa menerima perjodohan ini, jika kita menutupinya kan itu bagus untuk kamu"
" jadi maksudmu, aku tipikal pria yang menjalin hubungan disaat aku sudah menikah begitu?" Arnold berbicara dengan jengkel, Allin kaget kenapa Arnold harus marah, dia kan tidak salah dalam berbicara
" tidak bukan itu maksudku"
" lalu?" sumpah Allin menatap Arnold yang bersikap dominan disana dengan raut tidak menyangka
" Arnold , aku minta maaf bila kamu tersinggung dengan perkataanku barusan, tapi aku tidak berkata seperti yang kamu pikirkan , kamu dan aku sudah saling tahu bila kita dijodohkan , aku tahu aku pasti masuk dalam hidupmu dan merusak nya.."
" itu memang benar" Allin kesal Arnold berkata seperti itu
" karena itu aku memberikan syarat itu, agar kamu bebas bersama wanita lain"
Allin menatap Arnold , disana Arnold menatapnya tajam, Allin meringis dalam hati apa dia salah bicara lagi
" aku tahu alasan sebenarnya kamu meminta syarat itu, agar kamu bisa menjalin hubungan dengan Lucas iya kan?'
" Lucas?"
" iya, dia kekasihmu" Allin tertawa disana, Astaga ternyata Arnold salah sangka
" kenapa kamu tertawa?" tanya Arnold kesal
" kamu salah paham Lucas itu hanya sepupu laki- laki ku" Allin menatap Arnold yang tidak percaya padanya
" kamu tidak percaya , baiklah nanti kamu juga akan melihatnya saat kita menikah nanti"
entah kenapa Arnold merasa lega mendengarnya , tapi kemudian dia ingat lalu siapa nama pria yang tadi pagi mengusap kepala Allin , mengingat itu Arnold kembali kesal
" kalau bukan Lucas pasti pria lain" Allin tidak percaya Arnold akan bertanya
" pria lain?, kamu tahu aku baru saja pulang dari Parris , dan langsung bekerja di perusahaan mu, kapan aku sempat mencari kekasih dan bahkan sekarang malah dijodohkan denganmu" Arnold menatap Allin jengkel apa maksud perkataan Allin apa dia merasa terbebani dengan menikah dengan dirinya saat Allin tidak bisa mencari kekasih, tapi di satu sisi Arnold juga senang Allin tidak mempunyai pria lain
" kalau begitu kenapa pernikahan kita harus dirahasiakan?"
" sudah aku bilang , aku merasa bersalah karena hadir dlam hidup mu, jadi dengan kita merahasiakan pernikahan kita kamu bisa bersama wanita yang kamu suka, tanpa terbebani tentang hubungan kita" Arnold kesal Allin selalu berbicara tentang wanita lain, apa Allin tidak cemburu saat dia bersama wanita lain
" seterahmu saja , aku tidak perduli , besok aku ingin kita bertemu untuk menandatangani surat itu".
" tidak, besok weekend, aku ingin berlibur dan istirahat"
" bersama kekasihmu begitu?"
" isshhh..kamu ini, aku itu tidak mempunyai kekasih, aku hanya ingin dirumah saja besok "
" tidak, besok kita harus bertemu"
" tapi aku ingin menonton maraton drama yang sudah lama aku ingin tonton"
" kamu ini, kamu itu sudah besar dan bahkan akan menikah, apa masih seperti anak remaja"
" memangnya kenapa syirik saja"
" pokoknya besok kita harus ketemu "
" tapi aku tidak mau"
" kamu mau bertemu aku diluar atau aku datang kerumahmu?" Allin menatap Arnold tidak percaya
" kitakan bisa bertemu lain kali"
" tapi aku banyak kerjaan hanya itu waktu luangku"
" ya sudah suruh saja Asisten pribadimu untuk memberikannya padaku " Arnold terdiam dia tidak mempunyai alasan lain lagi, tapi dia tidak akan kalah
" aku tidak percaya orang lain, aku ingin kita bertemu" Allin menatap Arnold dengan mata memelas, Arnold ingin tertawa melihat itu, manis sekali , Arnold tersadar dan cepat - cepat menggeleng apa yang dia pikirkan
" tidak, aku tidak akan terpengaruh hanya dengan mata memohonmu " Allin langsung duduk bersandar dia menatap Arnold kesal, Arnold tersenyum disana, ternyata menyenangkan juga menggoda Allin
Allin kemudian kembali duduk dengan benar dan menatap Arnold
" kita bertemu di rumah ku saja, itu pilihan terakhir mau atau tidak?"
" kenapa kamu yang memutuskan disini"
" Arnold , kamu tega sekali padaku , aku sudah lama ingin nonton drama itu, kamu jahat sekali , " Arnold merasa kasihan pada Allin
" baiklah besok aku akan kerumahmu"
" kenapa tidak nanti saja hari senin atau selasa gitu"
" kamu mau atau tidak "
" iya, iya mau, oh astaga sebentar lagi waktu makan siang habis, aku bahkan belum sempat makan, aku Sial sekali" Allin berdiri dan ingin pergi tapi Arnold menahan tangannya
" duduk "
" tapi aku nanti terlambat saat sampai dikantor" Arnold menarik Allin dan mendudukkanya kembali kekursi
Lalu dia memanggil pelayan
" Arnold aku nanti terlambat "
" sudah makan saja, aku bossnya"
" tapi bagaimana aku menjelaskannya pada rekan ku nanti?"
" tinggal bilang saja, makan siang bersama calon suamiku pemilik perusahaan Gall"
" kamu jangan macam- macam ya" Arnold menatap Allin, dia tidak menyangka Allin serius dengan merahasiakan pernikahan mereka nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
mulai tercium bau kebucinan nih
2021-06-17
0
Nisma HDjaraman
ihh, aku suka kalau kayak gini☺️☺️☺️.. konflik tp ringan, jd trkesn romantis 🤭🤭
2021-04-23
0
Senja di langit Jawa🌺℘ṧ
huuuu🤧 kangen Arnold dan allin Thor, aku mampir kesini lagi deh. selalu favorit 😘
2020-12-19
0