Allin sedang sibuk didepan komputer, Bill menatap Allin yang sibuk dengan pekerjaannya, Biil semakin menyukai Allin dia ingin mengungkapkan perasaan pada Allin tapi dia takut Allin sudah mempunyai kekasih, tanpa kedua orang tersebut tahu seorang pria memegang tabletnya dengan rahang mengeras
" apa dia selalu melakukan itu, setiap hari hanya menatap wanita orang lain" Arnold berbicara dengan kesal
" Deon kemari " Deon yang mendengar atasannya memanggil datang mendekat
" ada apa tuan?"
" cari tahu tentang karyawan yang bekerja dilantai satu bernama Bill" Deon bingung dengan permintaan tuanya tapi dia mengangguk mengiakannya
" baik tuan" Deon langsung keluar dari ruangan Arnold. Arnold menatap kembali layarnya, dia tidak menemukan Allin disana
" kemana wanita itu?" saat Arnold sibuk dengan hilangnya Allin dari pantauan cctvnya, tiba- tiba ponselnya berbunyi.
" iya ma ada apa?"
" Arnold , nanti kamu ajak Allin untuk fitting baju pengantin ya"
" baiklah ma"
Arnold langsung menelpon Allin, tapi Allin tidak mengangkatnya, Arnold menatap layar ditabletnya, dia kembali menelpon , pria yang bernama Biil menatap ponsel Allin yang berdering diatas meja kerja Allin, dia melihat disana AG calling , Arnold masih menelpon, Bill meraih ponsel Allin dan mengangkatnya
" Allin"
" Allin sedang mengcopy file, apa ada yang bisa saya bantu?" Arnold menatap cctv di tabletnya, dia kesal kenapa pria itu yang memegang ponsel Allin, Arnold tersenyum dia punya rencana
" ya, bisa kamu sampaikan , kalau kekasihnya menelpon" Bill terdiam kaget dan juga terluka ternyata Allin sudah mempunyai kekasih, Arnold yang menatap Bill dilayar Tabletnya tersenyum puas
" ya baiklah"
" terima kasih"
" sama- sama" sambungan telpon itu langsung terputus , Arnold tersenyum puas disana, sedangkan Bill terdiam, Moodnya sekarang buruk sekali, dia berpikir wajar saja Allin mempunyai kekasih, pria mana yang tidak menyukai Allin
Allin datang dan menatap Bill yang berbeda
" ada apa?"
Bill menatap Allin dan tersenyum dia terluka tapi berusaha menutupinya , dia akan berusaha melupakan cinta nya pada Allin, dia tidak bisa mencintai wanita milik pria lain
" tadi ponselmu berbunyi , kekasihmu menelpon, dia mencarimu" Allin terdiam dia bingung kekasih,
" kekasih ?"
" ya"
Allin langsung menggapai ponselnya dan melihat panggilan terakhir, ternyata Arnold yang menelpon, Allin kesal apa Arnold melanggar janjinya untuk merahasiakan hubungan mereka dikantor , Allin berjalan menjauh dan langsung menelpon Arnold , Arnold yang dari tadi memperhatikan Allin dari tabletnya tersenyum dia sudah menunggu Allin menelponya, Arnold mengangkat telpon Allin
"Apa yang kamu lakukan?" Allin bertanya pelan tapi penuh penekanan
" memangnya apa yang aku lakukan?" Allin kesal Arnold bersikap pura - pura tidak tahu
" kamu jangan main- main ya, kita sudah sepakat "
" memangnya apa yang aku lakukan?" Arnold masih saja pura- pura bodoh
" kenapa kamu menelpon dan bilang kalau kamu kekasihku ?" Allin yang sudah keburu kesal berbicara dengan nada kesal
" aku menelponmu untuk memberitahu bahwa hari ini kita harus pergi untuk fitting baju pengantin kita"
" tapi tidak perlu berbicara seperti itu pada Bill, kita kan sudah janji"
" kenapa kamu ingin menutupinya dari pria itu?" Arnold jadi kesal
" kita kan sudah janji kalau kita akan menutupinya dari orang kantor"
" aku kaget pria yang mengangkat telponmu, memangnya ada hubungan apa kamu dengan dia?" Allin kesal kenapa malah dia disini yang ditekan
" aku pergi untuk mengcopy data, dan ponsel ku tertinggal di meja"
" tapi dia kelihatan kalau dia menyukaimu"
" kamu jangan bercanda kami hanya rekan kerja saja"
" kalau kamu tidak percaya lihat saja wajahnya, dia pasti telihat lesu setelah aku bilang aku kekasihmu" Allin menatap Bill yang tidak semangat padahal saat pagi tadi Bill masih ceria
" tidak, itu tidak mungkin , kamu jangan mengalihkan pembicaraan , aku peringatkan kamu ya, ini terakhir kalinya, kamu jangan sampai melanggar perjanjian kita"
" mama meminta kita fitting baju pengantin "
" baiklah nanti aku akan kesana"
" kita pergi bersama "
" aku tidak mau bertemu denganmu "
" kamu jangan main- main ya, kamu pergi denganku, atau aku tarik kamu keluar dihadapan rekanmu'
" Arnold kamu benar- benar ya" Allin sungguh kesal, Arnold langsung mematikan ponselnya , Allin mengerutu karena Arnold selalu semaunya
******
Allin sedang menunggu Arnold didepan taman, dia sudah mencari alasan saat Kate megajaknya makan siang, ini semua karena Arnold pemaksa itu, sebuah mobil berhenti didepan Allin, Allin langsung saja masuk , Arnold menatap Allin yang membuang mukanya keluar
" apa pemandangan diluar lebih menarik dariku " Allin malas memperdulikan Arnold, Arnold yang melihat Allin mengabaikannya menaikkan kecepatan mobil dan mobil melaju dengan sangat kencang, Allin kaget dan Shock dia trauma dengan kejadian yang menimpa kakaknya
" Arnold berhentikan mobilnya " Arnold menatap Allin yang memejamkan matanya kuat, Arnold tersenyum disana
" Arnold aku mohon , aku sangat takut " Arnold yang melihat Allin benar- benar takut menepikan mobilnya , Arnold menatap Allin yang menundukkan kepalanya, Arnold mengangkat wajah Allin dengan tangannya, dia kaget melihat wajah Allin yang pucat dan air mata yang berlinang
" Allin..." Arnold langsung menarik Allin kepelukkannya
" maaf...Allin. Maaf kan aku...aku tidak akan mengulanginya lagi" Arnold mengeratkan pelukannya dan mencium kening Allin, Allin yang masih shock hanya menangis , dia mengingat saat kakaknya pergi meninggalkannya untuk salamanya
" kakak ...."
" Allin...maaf " Arnold kembali mencium kening Allin berkali- kali, Allin yang sudah merasa lebih baik menarik dirinya, Arnold melepaskan pelukannya dan menatap Allin khawatir
" apa kamu baik- baik saja?, maaf....aku..."
" tidak apa- apa aku baik - baik saja, ayo kita pergi untuk fitting "
" Allin..."
" Arnold aku baik- baik saja" Allin menatap Arnold untuk menyakinkan Arnold , Arnold mengangkat tangannya untuk menyentu pipi Allin tapi dia urungkan , Arnold melajukan mobilnya dengan pelan, dan sesekali melirik Allin yang hanya diam saja
" apa yang terjadi pada Allin, kenapa dia terlihat sangat takut, aku harus mencari tahu nya"
******
mobil Arnold berhenti didepan butik langganan ibu Arnold , Arnold turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Allin, Arnold mencoba membantu Allin
" aku bisa sendiri" Allin turun sendiri,dan berjalan masuk, Arnold menatap Allin dan ikut masuk kedalam butik, Arnold berjalan mendekat dan berdiri disamping Allin, Arnold langsung memeluk pinggang Allin, Allin kaget dan menatap Arnold , Arnold tersenyum disana menatap seorang wanita paruh baya
" Arnold kalian sudah sampai?"
" iya bibi Elena"
" wah siapa gadis cantik ini, apa dia calon istrimu Arnold?"
" ya bibi Elena"
" kamu sangat pintar mencari calon istri"
" ayo sayang biar bibi carikan baju yang cantik untuk mu" Elena langsung menarik Allin, Allin menatap Arnold , Arnold mengangguk disana
Arnold sedang duduk di kursi tunggu dia sedang menantikan Allin keluar dari ruang ganti, saat tirai itu dibuka, Arnold menatapnya intens, Allin keluar dari sana dengan gaun pengantin warna putih yang panjangnya sampai mata kaki, Arnold menatap Allin tanpa berkedip, Arnold baru sadar ternyata Allin lebih cantik dari yang dia lihat , Arnold berdiri dan berjalan mendekat, Allin menatap Arnold gugup sekaligus bingung , Arnold menatap Allin dengan intens sekali
" ehem..." Arnold dan Allin menatap bibi Elena disana, mereka melupakan bibi Elena disana,
" dia cantikan Arnold ?" Bibi Elena menggoda Arnold
" tidak, biasa saja, tolong ganti yang lain aku tidak suka gaunnya" bibi Elena kaget Allin juga menatap Arnold disana, bibi Elena mengajak Allin masuk kembali ke ruang ganti, dan Arnold kembali duduk , Arnold merutuki dirinya didalam hati
" apa yang aku lakukan? kenapa aku ingin mencium Allin tadi? tidak, tidak , aku tidak mungkin menyukai Allin "
Allin kembali keluar dengan gaun yang lebih mewah, gaun itu begitu ketat di badan Allin, dan Allin sedikit risih karena itu
Arnold menatap Allin, dia tidak suka gaun itu, Allin itu ingin menikah dengannya bukannya mau menjadi tontonan orang - orang
" ganti "
" Arnold lihat dulu, Allin sangat cantik dengan gaun ini"
" tidak bibi, aku tidak suka"
Elena kembali membawa Allin masuk, dan kembali keluar dengan gaun yang berbeda , Arnold menatap Allin disana, gaun itu bagus tidak terlalu ketat ditubuh Allin tapi tunggu....
" Bibi, coba Bibi lihat leher bajunya terlalu rendah, aku tidak suka"
" Arnold ini sudah gaun ketiga, gaun model sekarang memang seperti ini"
" bibi, Allin itu pengantinku, aku tidak ingin orang lain melihat dia memaki baju kekurangan bahan seperti itu" bibi Elena tertawa disana
" Astaga Arnold kamu sungguh pencemburu " Arnold menatap Allin dan Allin menatapnya juga disana
" baik, baiklah Arnold per cemburu, ayo Allin kita ganti gaun ini, "
Allin kembali keluar dan Arnold menatapnya dengan puas disana
" bagus kita ambil yang ini saja"
" tapi Arnold aku sebenarnya suka gaun yang tadi"
" ambil yang ini saja"
" Arnold aku yang akan memakainya jadi biarkan aku yang memilih gaun ku sendiri"
"kalau aku bilang gaun ini berarti gaun ini"
" tapi Arnold ...."
" sudah sayang, Arnold itu memang pemaksa, kamu terlihat cantik dengan gaun ini"
" baiklah bibi, aku juga suka gaun ini"
*****
Allin sudah akan turun dari mobil tapi Arnold menahannya, Allin menatap Arnold
" ada apa?"
" apa kamu baik- baik saja?"
" ya" Arnold menatap Allin , Allin bingung
" baiklah aku turun ya" Allin membuka pintu mobil dan Arnold masih menatap Allin
" terima kasih , pulang lah"
" kenapa kamu selalu ingin aku pulang ?" kata Arnold kesal
" jadi kamu mau apa?"
" bertamu"
" sudah pulang sana"
" ya ya dasar pelit " Arnold langsung membawa pergi mobilnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
yg cemburuan🤭🤭🤭🤭🤭
2021-06-17
0
A.0122
arnold nie yg lbh dl suka pada allin
2021-04-21
0
Senja di langit Jawa🌺℘ṧ
ya ampun Arnold kamu sangat manis, aku lope-lope padamu
2020-12-19
1