Hari ini adalah hari dimana nazwa dan faisal melangsungkan resepsi pernikahan.
Entah mengapa rasanya, tubuhku merasa gemetar dan jantungku berdetak lebih cepat. Jelas-jelas ini bukanlah hari akad, melainkan ini resepsi pernikahan.
Mungkin karna ijab kabulku, saat itu sangat berbeda dengan yang lain, tidak seperti kebanyakan orang. Makanya hari ini seperti hari dimana aku akan melangsungkan janji suci.
Seperti teringat kembali bagaimana menyedihkanya saat itu. harusnya ini adalah hari bahagia aku, ibu dan ayah. Tapi mau di kata apa kedua orang tuaku bahkan tidak menyaksikan pernikahanku yang begitu megah ini. Seperti apa yang mereka mau.
"Ayah, ibu, Nazwa kangen kalian,"gumam nazwa yang kini sudah tidak mampu membendung air matanya.
Seketika nazwapun mengusap air matanya perlahan. Padahal saat ini nazwa sedang di rias oleh perias profesional.
"Mba kenapa menangis,"tanya perias.
"Gak papa mba, saya hanya sedang teringat sama orang tua saya,"saut nazwa yang mencoba terzenyum.
Seketika ka faisal pun menghampiri nazwa, lebih jelasnya ka faisal sedari tadi memperhatikan istrinya yang melamun.
"Kenapa, sedih karna kefikiran ayah, dan ibu?"tanya faisal.
"Hemmp" saut nazwa menatap sembari menganggukan kepalanya dan seketika nazwapun memeluk suaminya yang berdiri tepat di depanya.
"Insya Allah mereka bahagia sekarang, kalo liat putri cantiknya juga bahagia,"tegas faisal.
Kini nazwapun melepas pelukanya kembali dan melanjutkan riasanya yang berantakan karna air mata.
Kurang lebih 2 jam bertempur dengan alat makeup, akhirnya nazwapun tampil dengan cantik, anggun, dan mempesona, dengan balutan gaun putih ke emasan.
Sedangkan ka faisal memakai kemeja putih dan jas hitam yang di beri hiasan senada dengan nazwa.
Mereka benar-benar tampil bak ratu dan raja muslimah, yang begitu serasi.
Tatapan faisal benar-benar tidak bisa lepas dari wajah cantik istrinya. sedangkan nazwa begitu kikuk karna terus saja di perhatikan oleh suaminya.
Nazwa memilih konsep perpaduan indoor dan outdoor untuk resepsi pernikahanya. Seperti yang di inginkan kedua orang tua Nazwa sebelum mereka meninggal. Karna beralasan akan banyak relasi dan rekan kerja ayahnya yang akan datang.
Meski sekarang tanpa kehadiran kedua orang tua nya, namun nazwa dan faisal tetap melanjutkan konsep awal.
Benar saja tamu begitu membludak dari pihak nazwa dan kedua orang tuanya. Mereka tetap datang meski orang tua nazwa sudah meninggal. Adapun tamu yang belum mengetahui kabar duka dan menanyakanya kepada nazwa.
Mungkin mereka awalnya bingung, karna tidak melihat kedua orang tua nazwa di acara resepsi pernikahan anaknya yang semata wayang.
Meski sebenarnya sedang berduka, nazwa mencoba tetap tegar dan tersenyum di hadapan para tamu undangan.
🔥🔥🔥
Setelah bertempur seharian dengan para tamu undangan, acarapun selesai dengan begitu lancar tanpa kendala.
"Faisal, Nazwa. Umi dan abi pulang duluan yah,"ucap umi pada nazwa dan faisal di ruang ganti.
"Oh iya umi, hati-hati di jalan. Abi hati hati yah bawa mobilnya jangan ngebut,"tegas faisal.
"Abi gak nyetir. Sengaja abi nyuruh pak ujang buat anter jemput. Karna abi tau perjalanan kesini sangat jauh,"saut abi.
"Nazwa, apa tadi khadijah sudah menghubungi nazwa."tanya umi.
"Belum umi, dari tadi nazwa gak pegang hape,"saut nazwa.
"Tadi khadijah dan fahri, titip salam buat nazwa. beralasan tidak bisa hadir di pernikahan nazwa, karna tidak berani membawa bayinya yang baru lahir ke jauh, dan ini ada titipan dari mereka berdua. Jangan di tolak"ucap umi menjelaskan dan menyodorkan sebuah amplop berukuran panjang.
"Oh iyah umi gak papa. Nazwa ngerti ko . Kalo khadijah kan baru lahiran seminggu yang lalu gak mungkin juga di perbolehkan untuk pergi jauh. Nanti nazwa akan hubungi khadijah langsung mi."ucap nazwa.
"Yasudah abi dan umu pamit pulang duluan yah."ucap abi.
Tak lupa nazwa dan faisal pun mencium tangan kedua orang tuanya. Disusul dengan kakak-kakak faisal ikut berpamitan juga.
Satu jam kemudian nazwa dan faisal pun selesai melepas kostum yang dikenakan dan riasan wajah yang sudah di bersihkan. Kini merekapun beranjak pulang dan menaiki mobil mereka.
Ka faisal kita pulang kemana?"tanya nazwa,"
"Kita pulang ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya yah!"saut faisal sembari menyetir.
"yasudah kalo gitu, ka nazwa boleh gak tiduran sebentar. Nazwa ngantuk,"ucap nazwa yang kini sudah menyandar di kursi mobil.
"tentu saja boleh,"saut faisal. Sembari mengusap kepala nazwa.
Namun saat nazwa hendak memejamkan mata. Nada dering ponsel nazwapun berbunyi. Yang tak lain khadijah melakukan vidio call.
Kamipun mengangkat vidio call dari khadijah. Khadijah dan mas fahri hendak mengucapkan selamat pada kami berdua dan meminta maaf kepada kami, karna berhalangan hadir. Tidak lupa khadijah terus saja meledek kami berdua tanpa berhenti berbicara membuat kami tertawa. Seketika ngantuku pun hilang karna ulah khadijah
ka faisal hanya menatap kekonyolan aku dan adiknya.
Setelah menempuh kurang lebih setengah jam. kini mobil mereka sudah terparkir di besmen.
dan panggilan vidio call pun di akhiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.
SEGINI CUKUP KALI YAH BUAT EPISODE INI. NGEHILANGIN RASA PENASARAN KALIAN PADA SOSOK NAFAS.
*ayy bener2 nyari sosok nafas yang cocok buat mereka berdua silitt banget rasanya. dan setelah sekian lama akhirnya akupun menemukanya.
ay harap kalian suka episode ini*.
"LIKE DAN KOMEN WAJIB JANGAN NGAKU SUKA KALO GAK KOMEN DAN LIKE.
"DITUNGGU LIKE DAN KOMENYA. dan juga VOTE kalian.
TERIMAKASIH BANYAK YANG UDAH SETIA SAMA NOVEL INI.
ig.ayyana haoren
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Afifah Riyannisa
cooooooocccook 👌
2020-06-18
1
^🌹~`A¥AQ`~🌹^
koq aku malah kepincut Babang Faisal yah,,, waaaah bingung milih babang Faisal atau mas Fahri nih ya 😁😁😁
2020-06-07
1
Tri Widayanti
serasi bgt
2020-04-25
2