NAFAS 17

Siang semuanya. Cuma mau ngasih tau buat pembaca setia (HEMBUSAN CINTA NAFAS).mungkin kalian ada yang belum baca novel aku yang judulnya( PACARAN SETELAH MENIKAH)

Yang belum mohon untuk mampir yah .

Karna di akhir cerita tersebut aku bakalan ngadain kuis dan give away buat para pembaca setia PSM. Ditunggu yah like dan komenan kalian di novel PSM.

NAZWA P.O.V

Pagi ini aku terbangun karna suara getar di ponselku. Menandakan jam alarm di   sudah pulu 04.00 dini hari.

Akupun melirik ke arah ka faisal, yang masih tertidur pulas sembari memeluku.

Akupun terus saja memandangi wajah suamiku yang begitu membuatku jatuh cinta. Seketika akupun perlahan mulai melupakan kesedihanku dengan kehadiran dirinya dihidupku.

Tatapanku tidak bisa lepas dari wajahnya, akupun memikiran kembali kejadian semalam bergairah sambil tersenyum bahagia.  kini aku sudah merasa lega, karna sudah memberikan hal yang berharga di tubuhku pada suamiku sendiri.

Entahlah tapi rasanya setelah kejadian ini aku semakin tidak ingin kehilanganya dan jauh dari suamiku.

Perlahan aku melepas pelukan ka faisal dan mencoba beranjak dari tidurku. Rasanya masih terasa sakit dan perih di bagian pangkal pahaku. Namun aku coba menahanya dan berjalan perlahan ke meja riasku.

Kini tatapanku menatap setiap sudut wajahku di pantulan cermin, seperti merasa ada yang hilang dalam diriku tapi entah apa. Kini tatapanku turun di bagian bawah leher, ada sebuah tanda merah yang ditinggalkan oleh ka faisal.

"Hemmpp kufikir ka faisal cukup buas masalah urusan ranjang ini,"gumamku. Yang kembali tersenyum.

Entah sejak kapan ka faisal terbagun dan kini tubuhnya kembali melingkar di pinggangku.

"Kenapa,"tanya ka faisal yang masih serak.

"Tidak apa-apa ka, hanya sekedar bercermin saja."saut nazwa.

"Kini ka faisal meraih menatapku di pantulan cermin sembari melemparkan cenyumanya.

"Cantik ko,"tegasnya singkat.

"Yeh apaan sih, pagi-pagi udah gombal," sautku yang sedikit malau-malu.

"Mau coba lagi gak?"ajak faisal.

"Yeh apaan sih, nakal banget,"ucap nazwa sembari mencubit pinggang faisal.

Seketika saja wajahku dibuat memerah karna ulah ka faisal .akupun tidak bisa menyembunyikanya.

Siapa tau mau coba lagi,"ucapa ka faisal yang terus saja menggodaku.

Entah sajak kapan ka faisal menjadi se agresif ini. Benar apa kata temanku yang diam biasanya lebih buas.  Sekarang aku mengerti apa maksud mereka. Akupun hanya tersenyum tipis memikirkanya.

Tiba-tiba saja ka faisal mencium lembut pangkal leherku,

Membuatku sekain dibuat jantungan dengan tingkahnya yang tak bisa aku hindari.

Kini ka faisal memeluku kembali, lalu membopongku menuju kasur.

Kegiatan intim kamipun berlajut kembali di pagi ini dengan begitu lebih bergairah.

Mungkin saat ini seperti ada jutaan mawar yang bertaburan di atas kami. Rasanya sulit untuk di ungkapkan.

Sampai pada akhirnya adzan subuh pun berkumandang. Dan  kamipun menghentikan kegiatan kami.

Kini ka faisalpun beranjak dari kasur.

"Kaka mandi duluan yah,"ucapnya.

"Kaka bisa mandi di kamar mandi nazwa ko,"ucap nazwa.

"Kaka mandi di kamar tamu aja, lagian baju kaka ada disana,"ucap ka faisal.

Akupun menghela napas mendengar ucapany. Padahal dia keluar hanya untuk mandi tapi hati ini rasanya menolak untuk berjauhan dariny.

Akhirnya ka faisalpun mengecup kembali keningku dan beranjak keluar kamar meninggalkanku yang masih terbaring lemah atas ulahnya.

Setelah rasa lelahku berkurang, akupun mulai bangun dan beranjak dari kasur untuk pergi menuju kamar mandi.

Setelah susah payah berjalan ke kamar mandi. Akupun bergegas untuk mandi, dan mencoba menahan rasa perih.

Setelah selesai dengan ritualku, di dalam kamar mandi cukup lama, kini akupun bergegas mengambil mukena dan sholat subuh.

"Kenapa ka faisal lama sekali di bawah,"gumanku.

"Rasanya laper banget setelah hampir semua tenanga dikuras. Tak biasanya aku merasa lapar sepagi ini,"grutu nazwa.

Kini nazwapun berjalan menuju pintu. Namun tiba-tiba saja ka faisal lebih dulu membuka pintunya dari arah luar.

Betapa terkejut, dan bahagianya nazwa ketika ka faisal membawakan 2 potong sandwich dan 1 gelas susu di atas nampan.

"Bagaimana kaka tau aku sedang lapar?"tanya nazwa heran.

"Ka faisal banyak belajar dari fahri gimana memperlakukan istri dengan baik,"pungkanya.

"Yaudah gih makan! apa mau ka faisal suapin,"ucap faisal.

"Gak usah, nazwa bisa makan sendiri kok."jawab nazwa.

Kini akupun memakan sandwich buatan ka faisal. Banyak sekali kebenaran tentang sosok ka faisal yg cuek, satu persatu. Memang dulu ka faisal cuek dengan perempuan di sekitar yang bukan mahramnya tapi sikap itu berubah ketika aku menjadi istrinya.

Dulu aku hanya bisa mendengar cerita dari khadijah kalo kaka lelakinya itu orang yang baik,perhatian dan suka bercanda. Bahkan seisi rumah bisa dibuat tertawa oleh ulahnya.

Dan hari ini aku mempercayainya.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.

lagi rajin up hembusan cinta nafas.

Aku harap kalian juga rajin like & komen. Ditunggu .

Terpopuler

Comments

Nadia_HIATUS BYE

Nadia_HIATUS BYE

aduuh bang fahri jga kebawa disini. kan makin suka akunya

2020-06-26

2

Thor Ksih Liat Mukanya Faisal Sama Nazwa Dongg

2020-03-13

3

Sumi Ridwansyah

Sumi Ridwansyah

diam2 menghanyutkan ternyata faisal☺☺

2020-02-08

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!