NAFAS 3

HAPPY READING

faisalpun langsung bergegas menaiki anak tangga dan menghapiri Nazwa. dan benar saja apa yang tadi dikatakan bibi, kalo istrinya sedang melamun sembari menatapi sebuah bingkai kecil.

kini faisalpun kembali memutarkan tubuhnya dan bergegas turun kelantai 1 untuk mengambil makanan dan minuman dan menyimpanya ke atas nampan.

kini faisal pun kembali menaiki anak tangga dan menghampiri Nazwa

"Aasalamu'alaikum." ucap ka faisal.

namun salam nya tidak di balas oleh Nazwa. kini ka faisalpun kembali mengucap salam pada nazwa dengan nada yang sedikit lebih dinaikan.

"Aasalamu'alaikum."

seketika nazwapun memutar tubuhnya dan menatap ka faisal

"Wa'alaikumsalam, ka faisal" ucap nazwa sembari menatap suaminya karna kaget.

"ini masih siang kenapa sudah pulang?"tanya nazwa

"Bagaimana ka faisal tidak pulang sedangkan bibi menelfon, dan bilang kamu sulit banget di suruh makan dan seharian murung. ayo sekarang makan! " ucap ka faisal yang sudah duduk di sebelah nazwa

"tidak ka, Nazwa tidak lapar. "

"sampai kapan Nazwa akan bilang seperti itu? sudah hampir empat hari Nazwa bilang tidak lapar."ucap ka faisal

"tapi Nazwa memang tidak lapar ka!! "ucap nazwa kembali menegaskan

"yasudah gak usah makan sekalian, Nazwa pengen nya mati kan nyusul orang tua kamu. terus ninggalin ka faisal sendirian begitu saja. kenapa gak sekalian aja bunuh depan orang banyak biar mereka tau kalo kamu adalah wanita lemah dan prustasi." ucap ka faisal dengan nada tinggi

" ka faisal kenapa bilang seperti itu? "ucap nazwa lirih dengan butiran bening yang sudah mengalir

" yah karna itu yang kamu mau makanya kaka bilang seperti itu. kamu pengen mati sia-sia terus ninggalin kaka sendirian. nazwa gatau kan gimana sayang nya kaka sma nazwa sampe kaka belain pergi dari kantor dan ninggalin kerjaan yang numpuk. karna kefikiran nazwa terus, nazwa juga gatau gimana rasanya kaka takut kehilangan Nazwa, kamu juga gatau gimana sakitnya hati kaka setiap hari kamu nangis namun ka gak bisa jadi obat buat kesedihan kamu."ucap ka faisal tegas

Nazwa hanya bisa terdiam dan menundukan kepalanya mendengar ucapan ka faisal. karna ini pertama kali nazwa melihat sisi tegas dan sisi marah ka faisal.

"maafin Nazwa ka. nazwa sungguh minta maaf."ucap nazwa lirih

"faisal terdiam sesaat mendengar ucapan istrinya, lalu faisal mengangkat dagu nazwa perlahan dan memegang kedua pipinya oleh kedua tanganya.

"nazwa, bukan hanya nazwa yang sedih dengan kepergian ibu dan ayah.namun kaka juga sakit melihat istri kaka yang serti ini. jangan di ulangi lagiyah, nazwa faham kan maksud kaka."ucap ka faisal dengan lembutnya. nazwa pun mengangguk tanda mengerti dengan ucapan suaminya.

"seketika faisal langsung memeluk nazwa. dan nazwa kini membals pelukan ka faisal untuk pertama kalinya.

"maafin kaka karna sudah marah pada nazwa, sungguh kaka gak bermaksud untuk bicara seperti itu. kaka sayang sama nazwa, kaka juga gamau kehilangan nazwa. jangan berfikir kalo nazwa hidup sendirian di dunia ini. ada ka faisal yang akan selalu sayang dengan nazwa begitupun keluarga kaka. dan teman-teman nazwa juga yang menyayangi dengan tulus." ucap ka faisal sembari memeluk istrinya

"maafin nazwa ka, karna sudah jadi orang yang egois yang hanya memikirkan diri sendiri.sungguh nazwa gak bermaksud untuk membuat ka faisal kuatir." ucap nazwa lirih

kini ka faisalpun melepas pelukanya dan mengusap air mata istrinya.

"sekarang de makan yah! biar kaka suapin." ucap ka faisal

nazwa pun mengangguk dengan apa yang di ucapkan ka faisal. kini ka faisal mulai menyuapi nazwa perlahan.

dulu aku hanya bisa mendengar cerita khadijah tentang sosok ka faisal yang selalu menjadi pahlawan buat dia. namun nazwa juga pernah bilang padaku, kalo ka faisal marah maka sesisi rumah terdiam bukan karna dia pemarah melainkan dia punya jiwa pemimpin dan tegas. karna dibalik itu ka faisal adalah seorang lelaki yang penyayang. dan sekarang aku benar-benar menyadarinya. ka faisal memang tidak seromantis lelaki lain tapi namun dia lelaki yang penuh dengan kasih sayang."guman nazwa dalam hati

"maafin nazwa ka."ucap nazwa sembari makan

namun ka faisal kini membalas ucapanku dengan senyuman yang mengembang.sampai pada akhirnya pada suapan terakhir. dan ka faisal menyodorkan air putih.

"alhamdullilah. habis juga kan kalo di paksakan" ucap ka faisal sembari tersenyum

akupun membalas ucapanya dengan senyuman kembali. kini ka faisal menyuruhku untuk beristirahat di kamar.

"yaudah kaka ke bawah dulu yah nyimpen ini."ucap ka faisal lalu membawa piring kotor dan gelas ke bawah. kini akupun memasuki kamar dan duduk di kursi tak lama ka faisal datang sembari membawa leptop.

"Nazwa sudah sholat juhur belum?"tanya ka faisal

nazwa hanya menggelengkan kepala mengisyaratkan belum sholat.

"yasudah kita sholat berjamaah yah." ucap faisal

kini kamipun mengambil air wudhu secara bergantian.

ini adalah pertama kalinya untuk kami sholt berjamaah berdua seperti layaknya suami istri.

setelah selesai sholat ka faisal menyuruhku untuk beristirahat sedangkan dia memilih duduk di kursi dan sibuk dengan leptop nya.

dulu aku berfikir apa kerjaan ka faisal kenapa saat adiknya membutuhkanya dia selalu bisa datang dan selalu ada. sampai sampai aku iri pada waffa karna dia begitu di sayang oleh kakak-kakak nya. dan sekarang aku mengetahuinya satu persatu. gumam nazwa dalam hati..

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Gimana, kalian suka gak. jangan hanya baca yah tolong like dan komen juga untuk kelangsungan novel ini. dan trimakasih untuk kalian yang sudah setia dengan novel-novelku.

"I ❤ U."

IG. AYYANA HAOREN YUK FOLLOW

Terpopuler

Comments

Khotibah

Khotibah

suka banget ma cerita,a thor

2020-11-29

0

Umma Amyra

Umma Amyra

Suka bgt....

2020-08-20

1

neni yendra

neni yendra

Suka

2020-08-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!