HAPPY READING.
"Nazwa kenapa?"tanya faisal menatap.
"Nazwa hanya kangen sama ibu dan ayah ka,"saut nazwa sendu.
Seketika ka faisalpun mengepal kedua tangan nazwa dengan tanganya, tatapanya ka faisal kini menatap nazwa yang saling berhadapan.
"Ada kaka disini,"ucap ka faisal dengan lembut.
Nazwapun membalas ucapan ka faisal dengan senyuman.
"Makasih ka, tetaplah bersama Nazwa. Dalam suka dan duka," kata nazwa.
Tak lama pesanan kamipun datang.
"Kita makan dulu yah!"ajak faisal pada nazwa.
"Iya ka."
Kamipun kini menyantap hidangan yang sudah tersedia.
Setelah selesai nazwa dan ka faisal pun bergegas pulang.
Kini faisal melajukan motornya dengan kecepatan sedang tak lama rintik hujan pun turun membasahi jalanan. Dan faisal bergegas mencari tempat untuk berteduh.
"Maafin kaka, karna sudah bikin nazwa kehujanan, coba saja kalo kaka bawa mobil mungkin nazwa tidak akan basah kuyup seperti ini"tegas faisal
"Gak usah minta maaf ka! Ka faisal gak salah. Lagian kalo gak kaya gini, kita gak akan ngerasain namanya kehujan berdua di jalanan,"saut nazwa sambil tersenyum dan mengosok-gosokan kedua tanganya.
Ka faisal melihat nazwa seperti kedinginan, dan ka faisalpun tidak bisa berbuat apa-apa selain memandanginya. Karna dia sendiri hanya memakai kemeja koko, dan celana tanpa menggunakan sweater.
Seketika ka faisal meraih tangan nazwa, menyatukan dengan tangan faisal, megosok2anya lalu meniup telapak tangan nazwa berulang kali, sampai merasa sedikit hangat.
Tatapqn nazwa kini tidak lepas dari wajah faisal. Nazwa terus saja memandangi faisal tanpa mengedipkan matanya, sembari tersenyum.
Ka, hujan nya mulai reda, sebaiknya kita melanjutkan perjalanan. Takut keburu malam,"tegas Nazwa.
Kini faisal pun melepaskan genggamanya. Lalu menaiki motornya kembali, disusul oleh nazwa. Ka faisal melihat tubuh nazwa mulai mengigil, munkin karna hawa dingin yang membasai tubuhnya.
"Nazwa bisa peluk kaka, kalo nazwa mau,"ucap faisal.
Seketika tangan nazwapun melingkar di tubuh ka faisal.
Kini fausalpun melajukan kendaraan nya kembali. Seketika pelukan Nazwa semakin erat, membuat ka faisal.merasakan tubuh nazwa yang hangat namun mengigil. Entah kenapa hujanpun turun semakin derasnya.
"Ka lanjutin aja, nazwa gak kuat." Ucap nazwa sedikit samar. Karna memang jarang ke rumah sudah mulai dekat
"faisalpun kini terus melajukan motornya, dengan hujan yang semakin deras, dan terus membasahi seluruh tubuh faisal dan nazwa. Sesekali faisal mencoba meraih tangan nazwa yang melingkar di pinggangnya, lalu mengengamnya. Begitu dingin rasanya.
Faisal merasa sangat bersalah dengan kejadian ini.tak lama motor yang dikendarai faisalpun sampai dengan selamat, tepat di depan rumah nazwa. Nazwapun turun dari motor dengan tubuh yang basah kuyup sambil menggengam kedua tangannya, dengan tubuh yang bergetar dan mengigil. Sedangkan ka faisal memarkirkan motornya ke dalam bagasi.
Kini faisal menghampiri Nazwa, dan membuka helm yang dikenakanya. Lalu faisalpun bergegas membuka kunci rumah. Tiba-tiba saja bibi datang dan melihat nazwa basah kuyupun kaget.
"Ya Allah non nazwa," ucap bibi dengan ekspresi kaget.
"Bi tolong ambilkan handuk untuk nazwa,"tegas faisal
Seketika bibipun langsung mengambil dan membawanya pada nazwa.
"Ini non,"bibi menyodorkan handuk.
Tiba-tiba saja nazwa terkulai lemas tanpa tenaga. Ka faisalpun sigap meraih nazwa dan menyelimuti handuk pada tubuhnya.
Kini faisal membopong nazwa menuju kamar, seketika nazwapun mengalungkan tanganya pada leher faisal.
"Ka dingin,"ucap nazwa gemetar.
Ka faisalpun kini menidurkan nazwa di atas sofa panjang.
"Bi bantu nazwa untuk ganti pakaianya, dan Tolong di lap juga yah bi, kasian."tegas faisal
Bibipun menuruti perkataan ka faisal. Sedangkan faisal bergegas membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian.
Setelah selesai faisal pun kini menghampiri nazwa kembali, melihat bibi yang baru keluar dari kamarnya.
"Bi, gimana, udah beres?"tanya faisal
"Udah den,"saut bibi.
"Makasih banyak yah bi,ucap faisal.
Lalu bibipun pergi, sedangkan faisal masuk ke kamar nazwa. Untuk mengecek kondisi iatrinya.
Faisalpun kini menghampiri nazwa yang sudah terbalut selimut.
"Udah baikan?"tanya faisal lembut pada nazwa.
Nazwapun hanya mengangguk, dengan ucapan faisal.
"Yasudah kaka buatin nazwa teh hangat ya!"ucap faisal.
Namun nazwa hanya diam, menatap lekat faisal tanpa ekspresi.
Faisalpun kini membalikan tubuhnya untuk membuatkan teh hangat. Namun tiba-tiba saja seketika tangan nazwa meraih tangan kanan faisal dan menghentikan langkahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.
JANGAN LUPA UNTUK:
Like 👍
Komen 💬
Favorit ❤
Rating 🌟
Vote 😘
Untuk yang udah terimakasih buanyak😘😘😘 .gak maksa ko. Untuk yang ihlas aja.😅😅dan pecinta novel ini.
I love u untuk kalian yang selalu setia menunggu.
Ig.ayyana haoren**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Nadia_HIATUS BYE
iiiiiii bikin baper
2020-06-25
1
Ati Rahmawati MaNawaf
gambaran klrga SaMaWa
2020-01-21
2
Latifah Syaidah Khairunnisa
baper
2020-01-10
4