NAFAS 19

Hallo readers.  Kalo kalian baca next episode, entah episode berapapun itu. Kalian akan menemukan lika liku hidup nazwa  dan faisal.

Mungkin kisah nazwa dan faisal tidak akan semulus kisah khadijah dan fahri. Intinya kalian akan banyak menemukan manis asam pahitnya rumah tangga. Tapi yang terpenting suami tetap selalu mendukung kalian bener gak. Tenang aja untuk sekarang hidup mereka masih manis manis nya kok. Kan pengantin baru heheh.

Yaudah lah ngoceh mlulu nih ayy tar kalian sebel lagi sama aku.yaudah yuk.

HAPPY READING.

Nazwa p.o.v.

Ini hari dimana aku mulai menempati rumah keluarga ka faisal. Rasanya kesepian dalam hidupku mulai berkurang. Dengan kehadiran suami, ibu dan ayah mertua. Setauku mereka sangatlah baik karna memang aku sudah mengenal mereka selama 4 tahun lebih dari jaman kuliah memang aku jarang kesinj tapi, meski begitu aku cukup mengenal mereka sedikit banyaknya.

Ka faisal memintaku tinggal disini selain merasa kasian karna memang ka faisal juga tidak bisa jauh dari tanggung jawabny untuk membantu mengelola yayasan ponpes. Akupun sangat memahaminya, bagiku itu adalah hal yag sangat mulia, bahkan aku termasuk orang yang sangat beruntung memilikinya. Setidaknya kelak anak-anaku tidak akan pernah merasa haus agama.

Sore ini akupun mulai menyusun baju ke dalam lemari yang sudah di sediakan oleh ka faisal, sedangkan ka faisal sedari tadi di sibukan dengan urusan mengajar.

"Assamalu'alaikum,"ucap ka faisal yang masuk ke dalam kamar. Karna memang pintu kamar sedikit terbuka.

Seketika kehadiran ka faisal mengagetkanku yang sedang serius menyusun baju.

"Wa'alaikumsalam,"sautku sembari melemparkan senyuman.

"Belum kelar rapiinya?"tanya faisal.

"Belum ni dikit lagi. Tadi ketunda sama sholat ashar. Ka faisal udah selesai ngajarnya?"tanyaku.

"Udah, makanya pulang. Udah lama banget kaka gak bantu ngajar kangen sama anak-anak makanya cukup lama, maaf yah,"ucap ka faisal.

"Gak papa ka, pasti karna ka faisal minggu kemarin sibuk di rumah nazwa yah. Biasanya pulang kerja kaka kan langsung di pesantren,"tegas ku.

"Ikh kata siapa sok tau nih!!"

"Yah tau lah, maaf yah ka."

"Gak usah minta maaf, itu kewajiban kaka,"saut ka faisal.

"Yaudah sini kaka bantu rapiin, lamaaa istri kaka nih,"

Aku kagum dengan anak umi dan abi didikan mereka sangat luar biasa. Umi meskipun rumahnya terbilang cukup besar tapi gidak mengandalkan jasa pegawai. Umu lebih membiasakan anak-anaknya hidup mandiri dan tidak membeda bedakan baik itu perempuan atau lahi-laki. Karna bagi umi mau perempuan atau laki-laki mempunyai tugasnya masing-masih.

Setelah pekerjaan selesai akupun bisa merebahkan tubuhku di atas ranjang ka faisal.

"Kenapa capek?"tanya faisal.

"Bukan capek tapi pegel,"saut nazwa sembari tertawa.

"Ka faisal seneng liat nazwa sudah bisa tertawa lagi, terus seperti ini yah" ucap faisal sembari tersenyum menatap nazwa.

"Itu semua berkat ka faisal. Makasih,"ucap nazwa sembari memeluk suaminya.

"Ka, ka, ka faisal tidur yah,"jangan tidur ini udah mau magrib,"ucap nazwa sembari menggoyang-goyangkan suaminya.

"Ka faisal gak tidur, cuma merem bentar aja kok,"saut faisal yang masih menutup matanya.

"Ihh nyebelin banget sih,"saut nazwa.

Sontak nazwa seketika mengelitiki tubuh suaminya, membuat ka faisal tertawa kegelian. Dan memohon ampun atas kejailan istrinya.

"Yeh nakal banget sih istri kaka ini, awas aja nanti pembalasan suamimu ini,"tegas faisal.

"Emang bisa,"tanya nazwa.

"Yah bisa lah. Gampang banget ngelitikin istri kaka tuh. Tapi ngelitikinya pake bibir yah,"ucap faisal.

Yeh enak aja, awas aja kalo berani. Nazwa bakalan suruh ka faisal buat tidur di luar,"tegas nazwa.

"Ehemmm," lain kali kalo mau mesra-mesraan tutup pintunya,"tegas ka syafa yang tiba-tiba muncul di balik pintu sontak saja seketika kamipun langsung beranjak karna menahan malu.

"Hehe, maaf ka lupa,"saut faisal"

"Di maklum deh pengantin baru mah begitu,"ucap ka syafa sembari tersenyum.

"Ka syafa gak biasanya kesini, ngapain ka?"tanya faisal.

"Emang kaka gak boleh datang ke rumah orang tua sendiri. Yah jelas kaka mau nyamperin nazwa lah, iya kan de!" ucap ka syafa yang kini sudah merangkul nazwa.

Nazwa hanya membalas dengan senyuman dengan apa yang di ucapkan ka syafa.

Ka syafa menyuruhku untuk datang ke rumahnya atau ka anisa yang tak jauh dari sini kalo nazwa sedang merasa kesepian. Tapi tak lama ka syafa pun pulang karna adzan magrib berkumandang.

.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.

MANA NIH LIKE DAN KOMENYA.

AKU TUNGGU LOH. AKU UDAH TURUTIN KEMAUAN KALIAN BUAT UP LGI TINGGAL KALIAN YANG NURUTIN KEMAUAN AKU BUAT LIKE DAN KOMEN.

GIMANA!!! HEHEHE.

IG. AYYANA HAOREN

Terpopuler

Comments

yaniaqila

yaniaqila

dunia milik berdua.. yang lain angin lewat

2020-06-27

1

Nadia_HIATUS BYE

Nadia_HIATUS BYE

pintuu pintuu

2020-06-26

1

aida raffa

aida raffa

lopyu lopyu
😄😄

2020-04-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!