NAFAS 15

Sumpah ini adalah episode tersulit untuku bikin jantung dag dig dug deerrr, aku harus berfikir keras untuk bisa menghidupkan karakter Nazwa dan juga faisal. Bagiku membuat novel sampe ketahap klimaks saat bahagia, sedih, ataupun tegang itu hal yang sulit.  seakan akan pembaca bisa masuk kedalam cerita dan terbawa alur. Lalu menyusun setiap kata demi kata atau Kalimat demi kalimatnya itu juga butuh perjuangan dan pemikiran yang ekstra.

Semoga kalian suka fart ini yah. Yang suka jangan lupa like komen dan vote yah sayangku.

🔥🔥🔥🔥

Happy reading.

Faisalpun kini membalikan tubuhnya untuk membuatkan teh hangat. Namun tiba-tiba saja seketika tangan nazwa meraih tangan kanan faisal dan menghentikan langkahnya.

Faisalpun mebalikan kembali tubuhnya ke arah nazwa. Kini nazwa hanya menggeleng-geleng kepalanya. Seperti melarangku untuk pergi, dan meninggalkanya.

"Kenapa,"tanya faisal mendekat.

Lalu faisal duduk di samping nazwa yang masih terbaring.

"Apa nazwa tidak mau teh hangat?"ka faisal kembali bertanya.

Namun nazwa hanya menjawab ucapan faisal dengan mengeleng-gelengkan kepala.

"Lalu kenapa?"kata faisal heran.

Seketika nazwapun langsung memeluk ka faisal tanpa isyarat. Namun faisal terdiam mematung melihat nazwa yang secara tiba-tiba memeluknya.

"Jangan pergi," ucap nazwa lirih.

Kini faisalpun membalas pelukan nazwa setelah mendengar ucapanya.

"Kaka tidak akan pergi!"tegas faisal

"Tidurlah disini,  Nazwa mohon!"

Mendengar permohonan Nazwa, akhirnya ka faisalpun mengiyahkan ucapan nazwa. Nazwa pun tersenyum mendengar jawaban ka faisal. Kini nazwa kembali merebahkan tubuhnya kembali

Di susul ka faisal ikut merebahkan tubuhnya di samping nazwa, yang tak lain istrinya.

"Ini pertamankalinya untuku, tidur berdampingan bersama seorang lelaki. Meski ka faisal adalah suamiku, namun  tetap saja aku tidak bisa menahan jantungku yang berdetak bengitu kencang.

Tapi entah mengapa malam ini aku menginginkan lebih dari hanya sekedar tidur berdampingan. Aku menginginkan kehangatan dari tubuh ka faisal. Dan kapanpun ka faisal mau aku siap menyerahkannya,"gumam nazwa dalam hati. 

Kini nazwapun membalikan tubuhnya menatap ka faisal, namu ka faisal tak menghiraukan tatapan nazwa dan malah tidur terlentang melihat langit-langit.

"Jantuku berdebar begitu kencang saat tatapan nazwa mengarah menatapku entah apa yang harus kulakukan. Membelakanginya atau kembali menatapnya hingga kita saling berhadapan.  Entahlah yang pasti fikiranku begitu kacau malam ini. Seharusnya ini adalah kesempatan untuk ku, dan nazwa bisa merajut kasih. Namun hati kecilku melarang. Mana mungkin aku memperdaya wanita yang sedang lemah. Aku hanya lelaki biasa yang punya ke inginan dan hawa nafsu. Kini akupun hanya menatap langit-langit di kamar nazwa meski sesekali aku melirik ke arah nazwa, dan dia melemparkan senyuman ke arahku.

Jantungku semakin tidak karuan saat nazwa meraih tanganku dan mendekapnya.

"Tak sedikitpun ka faisal merespon sikapku. Kenapa? Ada apa? Apa dia tidak menginginkanya." Gumam nazwa yang semakin bertanya-tanya.

"Apa nazwa belum ngantuk?"tanya faisal mencairkan suasana yang amat kikuk.

Nazwa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"Apa ka faisal sudah ngantuk?"

"Kaka juga tidak bisa tidur, Entahlah. Rasanya sulit mata ini terpejam,"ucap faisal.

"Kenapa?"tanya nazwa.

"Mungkin karna kaka belum terbiasa tidur di samping nazwa."saut faisal.

"Cepat atau lambat kaka akan terbiasa, begitupun nazwa,"tegas nazwa.

"Apa nazwa sudah merasa baikan?" Tanya faisal.

"Hemmpp. Seperti yang ka faisal lihat, nazwa sudah lebih baik."tegas nazwa.

"Kenapa sampai detik ini ka faisal tidak menyentuhku. Apa dia tidak menginginkanya. Atau kah mungkin malam ini aku terlihat buruk dimatanya. Bagaimana mungkin, dia hanya diam tidak merespon pergerakanku. Dia hanya diam mematung. Dan hanya sesekali meliriku, itupun sekilas. Rasanya malam ini aku adalah wanita terburuk di mata suamiku sendiri,"gumam nazwa dalam hati.

Kini nazwa pun melepaskan dekapanya pada tangan  faisal, lalu memutar tubuhnya dan membelakangi suaminya.

Ka, kalo ka faisal masih tidak bisa tidur juga karna merasa terganggu dengan sosok nazwa di samping ka faisal. Kaka bisa pergi sekarang juga. Dan tidur di kamar, yang ka faisal inginkan,"tegas nazwa dengan posisi yang membelakangi ka faisal.

Tiba-tiba saja faisal terdiam dengan ucapan yang di lontarkan nazwa pada dirinya.

Kenapa tiba-tiba nazwa bilang seperti itu, apakah ucapanku menyakitinya atau ada yang salah sampai-sampai nada bicaranya berubah. Apa yang harus kulakukan sekarang. Jujur aku  memang tak pandai menebak sikap dan sifat wanita. Yang sulit dimengerti dan di pahami."guman faisal.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

kalo nulis adegan ini jujur malah inget sama fahri kalo fahri lebih suka ngasih kode secara blak-blakan dan khadijah selalu menanggapinya dengan kepolosan.

Sedangkan faisal lebih ke ke cuek .

Hayoo tebak kelanjutan cerita ini versi kalian gimana?

Ditunggu yah komentar dan juga likeny.

Kalo komenanya banyakkk aku bakalan up secepatnya untuk selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Nadia_HIATUS BYE

Nadia_HIATUS BYE

susah bener si abang dikasih kode ga peka ii

2020-06-26

2

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

kode trus.

2020-03-17

4

Pur Waningsih

Pur Waningsih

so sweet deh author nya

2020-03-03

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!