"Info untuk reader tercintahhh.
sebenarmya setiap hari aku update tiap malam, tapi entah kenapa pihak auditor ngeriviuw nya sampe sehari bahkan bahkan kemarin pernah juga sampai dua hari. jadi maaf banget harus bikin kalian menunggu lama..
🔥🔥🔥🔥🔥
Nazwa p.ov
Ini adalah hari ke tujuh kepergian orang tuaku, entah kenapa malam ini tiba - tiba saja winda, dan rahmi beralasan untuk menginap.
Sedangkan ka faisal jam 8 malam belum juga pulang. Dia hanya mengirim beberapa santri kesini untuk melakukan tahlilan.
Malamku kian terasa sepi tanpa kehadiran sahabat dan juga ka faisal. Malam kian larut tapi ka faisal belum juga pulang, sesekali fikiranku kembali pada ke salah pahaman tadi siang. Rasanya ingin sekali aku minta maaf padanya, karna sudah menuduhnya yang bukan - bukan.
Kini langkah kakiku turun menelusuri anak tangga satu persatu, kali ini aku memilih tidur di ruang tamu dan menunggu ka faisal pulang. Untuk sekedar meminta maaf dan menyelesaikan masalah tadi siang. Jujur saja hatiku merasa tidak tenang sedari tadi.
"Non nazwa, kenapa tidur di kursi?"tanya bibi.
Mungkin karna bibi melihat ku membawa sebuah selimut, tidak mungkin aku mengatakan padanya kalo aku merasa takut tidur sendirian.
"Iya bi aku nunggu ka faisal pulang,"ucapku.
"Bibi temenin yah non."
"Iya bi,"saut nazwa sambil tersenyum.
Kini nazwa pun mencoba merebahkan tubuhnya di atas kursi yang berukuran panjang, dan perlahan matanya mulai tertutup karna tidak bisa menahan rasa ngantuk.
🔥🔥
Faisal p.o.v
Hari ini tak biasanya aku bekerja sampai begitu larut malam, kini mataku tertuju pada jam di tanganku, sudah menujukan pukul 9.15 malam. Akhirnya akupun merapihkan berkas - berkas yang berserakan di meja. Setelah itu selesai kini langkah kakiku langsung menuju parkiran, dan segera bergegas pulang.
Yang biasanya sudah terparkir mobil winda kini aku pun tidak menemukanya di parkiran garasi rumah nazwa.
"Apa mungkin malam ini mereka tidak menginap," gumam faisal.
Kini langkahku tertuju pada pintu rumah, perlahan akupun mulai membuka kuncinya. Karna beberapa hari lalu nazwa memberiku kunci cadangan.
Keadaan rumah sudah sangat gelap, karna beberapa lampu sudah di matikan hanya ruang tamu yang masih menyala. Dan memang jam sudah menujukan pukul 10.30. Akhirnya akupun mencoba menghampiri ruang tamu untuk mematikan lampu yang masih menyala.
Namun langkahku terhenti saat aku melihat nazwa tertidur pulas di atas kursi, seketika akupun menghampirinya,Kini pandangan faisal tertuju pada wajah cantiknya, faisal menatap nazwa yang begitu polos, tanpa kesedihan, tanpa amarah, dan tanpa embel - embel lainnya.
Tatapan faisal pun semakin dalam, dan kini wajah faisal mendekat pada pelipis nazwa lalu mengecupnya dan perlahan kecupan itupun berpindah pada bibir nazwa.
Ini pertama kalinya untuk faisal mencium istrinya, meski ada perasaan gugup yang amat melekat.
"tidak mungkin aku membangunkanya, dan tidak mungkin juga aku membiarkan dirinya tidur di ruang tengah. Karna hawa begitu dingin," gumam faisal.
Akhirnya faisal pun mencoba membopong istrinya untuk di pindahkan ke kamar tamu. Karna tidak mungkin faisal memindahkan ke kamar nazwa yang begitu jauh dan harus menyelusuri anak tangga yang begitu tinggi.
Saat faisal hendak menurukan nazwa ke atas kasur. Seketika nazwapun terbangun dan kaget.
"Astagfirullah," ucap nazwa karna kaget dan langsung bangun dengan posisi duduk.
"Maaf kaka pindahin nazwa ke kamar, karna tidak mungkin juga ka faisal biarin nazwa tidur di ruang tamu dengan hawa yang begitu dingin,"pungkas ka faisal.
"Maaf nazwa merasa takut mangkanya tidur di ruang tamu, tapi tadi kan nazwa di temenin bibi," ucap nazwa
"Iya tadi ka faisal liat bibi juga tidur sedang mendengkur. Gak mungkin juga kan ka faisal gendong bibi ke kamarnya, lagi pula bibi bukan mahram kaka, yang ada tar ada yang ngamuk karna nuduh ka faisal gendong perempuan lain,"tegas ka faisal sembari tersenyum
Seketika nazwapun terdiam dengan apa yang di ucapkan ka faisal, karna merasa malu atas tuduhanya tadi siang.
"Untuk masalah tadi siang nazwa minta maaf ka, karna sudah menuduh ka faisal yang tidak - tidak," ucap nazwa sembari menunduk
"Kaka udah maafin nazwa, tapi lain kali jangan begitu lagi, sebelum terbukti dengan benar,"saut faisal.
Ya sudah kaka mau bersih - bersih dan berganti pakaian. Sebaiknya nazwa tidur kembali,"kata faisal.
Kini faisal pun melangkahkan kakinya keluar kamar. Untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Kini faisal pun kembali ke kamar tamu, untuk sekedar mengecek keberadaan nazwa. Namun bukan tidur yang faisal lihat, melainkan nazwa duduk merenung dan memeluk kedua lututnya.
"Kenapa lagi," tanya faisal.
"Nazwa takut,"saut nazwa.
Yasudah nazwa tidur. Ka faisal akan temenin nazwa sampai tidur,"ucap ka faisal.
Kini nazwapun kembali merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk tertidur . Sedangkah ka faisal memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas kursi.
"Aku, gak akan minta hak diriku sebagai suami kepadamu. Sebelum kamu ridho memberikannya sendiri dengan ihklas kepadaku. Karna aku tidak mau benih yang hadir dalam rahimmu adalah hasil dari ketidak ikhlasan.
Dan akupun tidak akan memaksa dirimu untuk memberikanya padaku sampai luka dalam dirimu benar -benar pulih atas kepergiaan orang tuamu.
Sampai kapanpu aku akan sabar menunggumu. Karna dengan memilikimu dalam hidupkupun itu adalah anugrah yang Allah berikan padaku,"gumam faisal dalam hati.
Terimakasih untuk kesabaranmu menghadapi sikapmu. Maafkan ketidak sempurnaan istrimu ini." Gumam nazwa dalam hati.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Gimana untuk cerita Nafasnya sampai episode ini.
aku harap kalian menyukainya.
kalo ngaku suka ayodong kasih dukungan kalian dengan cara vote sebagai novel terbaru.
dan juga like dan komenya jangan luapa ditunggu
**LIKE DAN KOMEN SRKARANG DI BAWAH.
IG.Ayyana haoren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
AwanMendung26
wahh ceritanya menarik kak author. Penulisannya juga lumayan rapi. Semangat terus, ya.
Jangan lupa mampir di cerita aku juga kak. Judulnya Wafa dan Hijabnya
2023-03-10
0
Nadia_HIATUS BYE
sukaaaaaaaa bgt novel ini kak😘😘😘
2020-06-25
1
Frida ZahwaFatih
seru thor
2020-06-02
1