NAFAS 10

Malam kian larut pandangaku masih tertuju pada nazwa yang sudah tertidur pulas. Aku bisa melihatnya meski hanya dari kejauhan, kini akupun mulai mencoba memejamkan mata di atas kursi namun tiba - tiba saja ponsel ku bergetar beberapa kali. Akupun kini mencoba meraih ponselku di atas meja, lalu membuka pesan masuk tersebut.

Umi : "faisal adikmu khadijah akan segera melahirkan. Kalo besok tidak sibuk datang lah kerumahnya."

Seketika akupun memutar kedua mataku.

"Bukankah besok harusnya adalah jadwal dia melahirkan bukan sekarang,"grutu faisal.

"Kenapa bisa malam ini umi,"tanya faisal membalas pesan umi.

"Iya tiba - tiba saja khadijah mengalami kontraksi," balas pesan umi.

"Maaf umi, malam ini faisal tidak bisa ke rumah sakit. Insya Allah besok faisal dan nazwa akan kesana," balas pesan faisal pada umi.

Setelah membalas pesan umi, faisal pun memilih untuk tidur.

Ke esokan paginya, saat adzan subuh berkumandang faisal bergegas untuk bangun terlebih dahulu. Lalu mandi dan menjalankan sholt subuh.

Di sisi lain nazwa yang terbangun mencari keberadaan faisal dan melihatnya sedang sholat subuh akhirnya nazwa pun bergegas untuk pergi ke kamar atas dan menjalankan sholat.

Setelah selesai semuanya, nazwapun berinisiatif untuk memasak makanan untuk ka faisal sarapan.

Pagi ini nazwapun di sibukan dengan pekerjaan'nya di dapur. Sesekali pandangan nazwa menatap pintu kamar yang biasa di pakai ka faisal untuk sholat, namun tak kujung keluar sosok lelaki yang ditunggu nazwa itu.

Setelah selesai memasak dan menyiapkan ke atas meja, nazwapun bergegas mengetuk pintu kamar, dan menyuruh ka faisal keluar untuk makan, tak lama  ka faisal pun keluar dengan pakaian yang sudah rapih.

Ka faisal mau kemana udah rapih begini? Bukan kah ini  hari minggu,"tanya nazwa.

Ka faisal mau pergi ke rumah sakit, khadijah sudah melahirkan,"saut faisal.

Bukankah jadwal oprasinya nanti siang,"kata nazwa.

Iya, seharusnya memang seperti itu. Tapi semalam khadijah mengalami kontrakaksi, jadi langsung ditangani sesegera mungkin,"jelas faisal.

Lalu bagaimana kondisi khadijah, dan anaknya sekarang?"tanya nazwa penasaran.

Alhamdullilah, tadi umi udah kabarin kaka kalo khadijah dan bayi'nya selamat dan sehat."saut faisal.

Alhamdullilah, Yasudah nazwa ikut yah ka, tapi sebelumnya nazwa siap-siap dulu dan kabarin winda,dan rahmi, sambil nunggu nazwa kaka sarapan dulu aja. Nazwa sudah masakin buat kaka,"ucap nazwa.

Setelah itu nazwapun bergegas berganti pakaian dan menghubungi kedua sahabatnya. Sedangkan ka faisal menyantap makanan yang sudah di sediakan nazwa.

Tak lama nazwapun turun dengan pakaian yang sudah rapih.

"Ka faisal udah selesai makan'nya?"tanya nazwa

"Udah ko, noh udah abis dan bersih,"saut faisal melihatkan piringnya

"Nazwa sendiri gak makan?"ka faisal kembali bertanya.

"Nanti nazwa sarapan roti aja ka, oh iya ka gimana kalo kita ke rumah khadijah aja buat kasih kejutan!" Kata nazwa.

"Maksud Nazwa, jadi kita gak usah ke rumah sakit gitu?" Tanya faisal.

"Iya kita dan temen-temen Nazwa langsung ke rumah khadijah aja. Sekalian kita kasih kejutan buat khadijah. Kalo perlu kita ajak keluarga ka syafa, dan ka anissa gimana?" Usul nazwa.

Ka faisal pun terdiam sejenak,  mencerna usulan yang di ucapkan Nazwa.

"Ide bagus. Ya udah kita berangkat sekarang,"kata faisal.

Setelah semua siap, faisal dan nazwapun bergegas ke garasi.

"Kita naik motor?"tanya Nazwa menatap ke arah ka faisal yang sedang memarkirkan motornya.

"Iya. Apa nazwa keberatan naik motor ka faisal?" Tanya faisal kembali menatap nazwa.

"Gak juga,"saut nazwa.

"Kalo nazwa keberatan kita naik mobil,"kata ka faisal.

"Udah gak apa-apa ka,"saut nazwa.

Akhirnya faisal pun memarkirkan kembali motornya kedepan garasi, lalu menyalakan staternya.

Ayo naik,"ajak faisal

Seketika nazwapun terdiam.

"Ini adalah pertama kalinya untuku di bonceng oleh ka faisal, jujur saja rasanya jantungku berdetak sangat kencang.

"Ayo,"ucap ka faisal mengajak nazwa untuk segwra naik. Akhirnya lamunan nazwapun terpecah oleh suara ka faisal dan bergegas untuk menaiki motornya.

"Pegangan, kalo takut,"tegas ka faisal.

"Seketika tangan nazwa pun memegang kedua pinggang faisal. Meski merasa gugup dan malu, namun nazwa berusaha untuk tenang.

"Gak meluk aja, biar gak jatuh,"ucap ka faisal.

"Heemmpp,"saut nazwa mendeham .

"Kata ka faisal juga kalo nazwa takut bisa peluk kaka kok. Kan gak akan dosa juga meluk suami sendiri."ucap ka faisal.

Nazwa pun hanya tersipu malu dan tersenyum mengembang mendengar ucapan suaminya. Tapi rasa malunya lebih besar dari pada rasa ungin'nya untuk memeluk ka faisal.

Akhirnya ka faisalpun melajukan motor varionya ke arah rumah khadijah, Dengan nazwa yang hanya sekedar memegang pinggang ka faisal bukan memeluk.

.

.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.

AYOO DONK LIKE DAN KOMEN KALO KALIAN EMANG SUKA NOVEL INI.

THANKS YAHH YANG UDAH SETIA SAMA SETIAP NOVEL-NOVEL KARYA KU.

IG.AYYANA HAOREN.

Terpopuler

Comments

Nadia_HIATUS BYE

Nadia_HIATUS BYE

maluuuunya ituu loh naz dikondisikan😂😂

2020-06-25

1

Ati Rahmawati MaNawaf

Ati Rahmawati MaNawaf

kasihan ka faisal belum dapat jatah hehehe

2020-01-21

7

Ati Rahmawati MaNawaf

Ati Rahmawati MaNawaf

kasihan ka faisal belum dapat jatah hehehe

2020-01-21

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!